“
Hepatitis B adalah suatu sindroma klinis
atau patologis yang ditandai oleh
berbagai tingkat peradangan dan nekrosis
pada hepar, disebabkan oleh Virus
Hepatitis B (VHB), dimana infeksi dapat
berlangsung akut atau kronik, terus
menerus tanpa penyembuhan paling
sedikit enam bulan.
• Mekanisme terjadinya hepatitis akut, kronik atau
karsinoma hepatoseluler diawali oleh kerusakan sel hepar,
terjadinya karsinoma hepatoselular belum diketahui secara
pasti. beberapa penelitian mengungkapkan bahwa faktor
penderita (umur, jenis kelamin, faktor genetik, imunologik)
serta respon imun seluler terhadap antigen VHB terlibat
dalam klirens virus dan bertanggung jawab atas terjadinya
karsinoma.
Fase kedua adalah imun reaktif, pada fase ini HBeAg positif, kadar
alanine transferase (ALT) meningkat, Anti HBc IgM mulai
diproduksi, HBV DNA, HBeAg dan HBsAg semakin banyak
Fase keempat adalah HBeAg negatif, tetapi pada fase ini, virus yang
mengalami mutasi pada precore, regio promoter core dari genom tetap
aktif melakukan replikasi, sehingga komplikasi/kerusakan hepar terus
berlanjut.
Fase kelima adalah HBsAg negatif, replikasi virus berhenti, tetapi VHB
masih berisiko ditularkan, karena berada dalam reaktifase.
Gambar 3. Siklus replikasi Virus Hepatitis B
• Apabila eliminasi VHB dapat berlangsung secara efisien,
maka infeksi VHB dapat diakhiri, namun apabila proses
tersebut kurang efisien, maka akan terjadi infeksi VHB
yang menetap. Proses eliminasi yang tidak efisien
dipengaruhi oleh faktor virus maupun pejamu.
3.Fase ikterus
Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul bersamaan dengan
munculnya gejala. Banyak kasus pada fase ikterus tidak terdeteksi. Setelah timbul
ikterus jarang terjadi perburukan gejala prodromal, tetapi justru akan terjadi
perbaikan klinis yang nyata.
Pemeriksaan HBV core tidak ditemukan dalam darah, tetapi dapat dideteksi
antibodi Hepatitis B antibodi terhadap HBV core berupa IgM anti HBc, yang muncul
core (Anti-HBc), segera setelah HBsAg muncul, dan bertahan cukup lama.
berupa IgM anti HBc
Pipet tetes
Strip HbsAg
Tabung reaksi
Serum sampel Cara Kerja :
- Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan
- Tempatkan kemasan strip pada
temperature ruangan sebelum dibaca
- Siapkan serum dalam tabung reaksi
kemudian diambil kurang lebih empat
tetes (120μL) serum menggunakan
pipet, lalu masukan kedalam sumur kit.
- Tunggu sampai muncul garis merah
pada strip (kira-kira 20 menit)
Interpretasi hasil :
(+) terdapat 2 garis pada daerah control dan tes
(-) terbentuk satu garis pada daerah control
Invalid : tidak terdapat garis pada daerah control dan tes
Prosedur Pengerjaan HBsAg pada The Architect
.
1 Sebelum memasukkan kit reagen Architect HBsAg Qualitative II ke
dalam sistem untuk pertama kalinya, botol mikropartikel perlu
dihomogenkan, untuk melarutkan kembali mikropartikel yang telah
mengendap selama pengiriman. Bolak-balikan botol mikropartikel
sebanyak 30 kali.
3. Volume minimun sample cup dihitung oleh sistem dan dicetak pada
laporan Orderlist. Tidak lebih dari 10 kali pengulangan dapat diambil
sampelnya dari sample cup yang sama. Untuk meminimalisir efek
penguapan. periksa ketersediaan volume sample cup yang memadai
sebelum menjalankan test.
4. Masukkan sample.
5. Tekan RUN.
RLU cut-off = (0.0575 x RLU Rata-rata Kalibrator 1) + (0.8 x RLU Rata-rata Kalibrator 2)
S/CO = RLU Sample/RLU Cutoff
- Peralatan rapid test diagnostic merupakan pilihan yang tepat digunakan karena
lebih murah dan tidak memerlukan peralatan kompleks.
Terima Kasih
“Tuntutlah ilmu dan pelajarilah ketenangan dan
kehormatan diri.” – Umar bin Khattab