Anda di halaman 1dari 27

HEPATITIS - B

Pengampu :dr. Sahat Sp.PD


1.
PENDAHULUAN
“Infeksi Virus Hepatitis B (VHB) merupakan masalah
kesehatan utama di seluruh dunia, dan sudah
menginfeksi dua milyar penduduk dunia. Diperkirakan
enam puluh lima kematian pada pengidap hepatitis B
diakibatkan oleh sirosis dan karsinoma hepatoselular.”
Virus hepatitis B (HBV) merupakan anggota famili
Hepadnavirus, genus orthohepadna virus

Virus hepatitis B dibungkus oleh amplop lipid di bagian luar


dan bagian dalam, nukleokapsid berbentuk ikosahedral yang
tersusun oleh protein.

Partikel pleomorfik filamentosa dan sferis tanpa inti kapsid yang


tidak infeksius, dan mengandung bagian permukaan virion yang
mengandung protein dan lipid. Bagian ini disebut surface
antigen (Hbs Ag).
Gambar 1. Struktur Virus Hepatitis
2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Definisi


Hepatitis B adalah suatu sindroma klinis
atau patologis yang ditandai oleh
berbagai tingkat peradangan dan nekrosis
pada hepar, disebabkan oleh Virus
Hepatitis B (VHB), dimana infeksi dapat
berlangsung akut atau kronik, terus
menerus tanpa penyembuhan paling
sedikit enam bulan.
• Mekanisme terjadinya hepatitis akut, kronik atau
karsinoma hepatoseluler diawali oleh kerusakan sel hepar,
terjadinya karsinoma hepatoselular belum diketahui secara
pasti. beberapa penelitian mengungkapkan bahwa faktor
penderita (umur, jenis kelamin, faktor genetik, imunologik)
serta respon imun seluler terhadap antigen VHB terlibat
dalam klirens virus dan bertanggung jawab atas terjadinya
karsinoma.

• Klasifikasi hepatitis B secara histopatologis dikenal ada


tiga bagian, yaitu hepatitis B kronik persisten, hepatitis B
kronik lobular dan hepatitis B kronik aktif. Semua kondisi
tersebut dapat berkembang menjadi sirosis hepatis
maupun karsinoma hati primer
EPIDEMIOLOGI

• Infeksi VHB merupakan penyebab utama hepatitis akut, hepatitis


kronis, sirosis, dan kanker hati di dunia. Center for Disease Control
and Prevention (CDC) memperkirakan bahwa sejumlah 200.000
hingga 300.000 orang yang terpapar hepatitis B didunia.

• Laporan epidemiologi,sekitar 170 juta orang bermukim di Asia


pasifik. Daerah endemik infeksi adalah China, dimana sekitar 93
juta orang terinfeksi, Indonesia merupakan peringkat ketiga
setelah China dan India

• Laporan HBsAg positif di Indonesia belum ada, tetapi yang sudah


dilaporkan adalah penelitian di sentral pendidikan. Sebagai contoh
adalah laporan penelitian yang dilakukan di Talang Kabupaten
Solok, dari 250 orang yang diperiksa dengan teknik rapid, ternyata
19,5% adalah HBsAg positif.
PATOFISIOLOGI
Fase pertama adalah imun toleran, ditandai oleh sistem imun yang
menghambat replikasi VHB, dimana HBV DNA, HBeAg, dan HBsAg
dilepaskan dan dapat dideteksi dalam serum

Fase kedua adalah imun reaktif, pada fase ini HBeAg positif, kadar
alanine transferase (ALT) meningkat, Anti HBc IgM mulai
diproduksi, HBV DNA, HBeAg dan HBsAg semakin banyak

Fase ketiga adalah replikasi menurun, HBV DNA rendah, HBeAg


negatif, tetapi HBsAg masih ada, fase ini dikenal sebagai inactive
carier state, dimana berisiko (10- 20%) untuk reakktivasi menjadi
aktif kembali,

Fase keempat adalah HBeAg negatif, tetapi pada fase ini, virus yang
mengalami mutasi pada precore, regio promoter core dari genom tetap
aktif melakukan replikasi, sehingga komplikasi/kerusakan hepar terus
berlanjut.

Fase kelima adalah HBsAg negatif, replikasi virus berhenti, tetapi VHB
masih berisiko ditularkan, karena berada dalam reaktifase.
Gambar 3. Siklus replikasi Virus Hepatitis B
• Apabila eliminasi VHB dapat berlangsung secara efisien,
maka infeksi VHB dapat diakhiri, namun apabila proses
tersebut kurang efisien, maka akan terjadi infeksi VHB
yang menetap. Proses eliminasi yang tidak efisien
dipengaruhi oleh faktor virus maupun pejamu.

• Pada saat awal infeksi hepatitis B terjadi toleransi


imunologi, dimana virus masuk ke dalam sel hati melalui
aliran darah dan dapat melakukan replikasi tanpa adanya
kerusakan jaringan hati dan tanpa gejala klinis. Pada saat
ini DNA HBV, HBsAg, HBeAg, dan anti-HBc terdeteksi
dalam serum.

• Tahap selanjutnya terjadi reaksi imunologis sehingga


terjadi kerusakan sel hati yang terinfeksi. Pada akhirnya
penderita dapat sembuh atau berkembang menjadi
hepatitis kronik.
Manifestasi Klinis
“Orang yang terinfeksi virus hepatitis B lebih dari 65%
asymptomatis, selebihnya berupa gejala ringan menyerupai flu,
(demam, lemah pada badan, mual, muntah, sampai nyeri sendi dan
berat badan menurun), Infeksi yang tersembunyi dari penyakit ini
membuat sebagian orang merasa sehat dan tidak menyadari bahwa
mereka terinfeksi dan berpotensi menularkan virus tersebut
kepada orang lain.”
1.Fase Inkubasi : Merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala
atau ikterus. Fase inkubasi Hepatitis B berkisar antara 15-180 hari dengan rata- rata
60-90 hari.

2.Fase Prodromal : diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama dan timbulnya


gejala ikterus. Awitannya singkat atau insidous ditandai dengan malaise umum,
mialgia, artalgia, mudah lelah, gejala saluran napas atas dan anoreksia. Diare atau
konstipasi dapat terjadi. Nyeri abdomen biasanya ringan dan menetap di kuadran
kanan atas atau epigastrum, kadang diperberat dengan aktivitas akan tetapi jarang
menimbulkan kolestitis

3.Fase ikterus
Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul bersamaan dengan
munculnya gejala. Banyak kasus pada fase ikterus tidak terdeteksi. Setelah timbul
ikterus jarang terjadi perburukan gejala prodromal, tetapi justru akan terjadi
perbaikan klinis yang nyata.

4.Fase konvalesen (penyembuhan)


Diawali dengan menghilangnya ikterus dan keluhan lain, tetapi hepatomegali dan
abnormalitas fungsi hati tetap ada. Muncul perasaan sudah lebih sehat dan
kembalinya nafsu makan. Sekitar 5-10% kasus perjalanan klinisnya mungkin lebih
sulit ditangani, hanya <1% yang menjadi fulminant.
3.Fase Residual
Tubuh berusaha menghancurkan
2.Fase Imunoaktif (Clearance) virus dan menimbulkan pecahnya
1.Fase Imunotoleransi
Sekitar 30% individu persisten sel-sel hati yang terinfeksi VHB.
Sistem imun tubuh toleren Sekitar 70% dari individu tersebut
dengan VHB akibat terjadinya
terhadap VHB sehingga akhirnya dapat menghilangkan
replikasi virus yang
konsentrasi virus tinggi dalam sebagian besar partikel virus
berkepanjangan, terjadi proses
darah, tetapi tidak terjadi tanpa ada kerusakan sel hati yang
nekroinflamasi yang tampak dari
peradangan hati yang berarti. berarti. Fase residual ditandai
kenaikan konsentrasi ALT. Fase
Virus Hepatitis B berada dalam dengan titer HBsAg rendah,
clearance menandakan pasien
fase replikatif dengan titer HBsAg HBeAg yang menjadi negatif dan
sudah mulai kehilangan toleransi
yang sangat tinggi anti-HBe yang menjadi positif,
imun terhadap VHB.
serta konsentrasi ALT normal.
DIAGNOSIS
“Diagnosis dari infeksi HBV ditegakkan dengan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang, berupa pemeriksaan laboratorium, USG
Abdomen, dan biopsi hepar”
Pemeriksaan Pemeriksaan
Biopsi Hepar
Labroratorium USG
• Pemeriksaan • USG Abdomen • menunjukkan
biokimia tampak gambaran
• Pemeriksaan gambaran peradangan
Serologis Hepatitis kronis dan fibrosis
• Pemeriksaan hati.
Molekuler

Adanya kemajuan teknologi amplifikasi
menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction
(PCR), dengan kemudahan yang ditawarkan
seperti sensitifitas, kecepatan dalam
menganalisis genom dan rekayasa genetik,
kemudahan untuk mengisolasi gen target,
semakin memberikan banyak informasi.
Pemeriksaan imunologi terhadap VHB
Pemeriksaan Pemeriksaan HbsAg bermanfaat untuk menetapkan hepatitis B
Hepatitis B surface akut, timbul dalam darah enam minggu setelah infeksi dan
Antigen (HBsAg) menghilang setelah tiga bulan. Bila persisten lebih dari enam
bulan, maka didefinisikan sebagai pembawa (carier). HbsAg
ditemukan pada hepatitis B akut dini sebelum timbul gejala klinik
atau pada akhir masa tunas.
Pemeriksaan Anti Hbs merupakan antibodi terhadap HBsAg, jika positif/reaktif,
Antibodi Hepatitis B menunjukkan pada fase konvalensi Hepatitis B, pada penderita
surface (Anti- HBs) hepatitis B (biasanya subklinis) yang sudah lama, atau sesudah
vaksinasi HBV.
Pemeriksaan Anti HBe terbentuk setelah HBeAg menghilang, biasanya
antibodi Hepatitis B terbentuknya AntiHBe memberikan kontribusi bahwa hepatitis B
envelope (Anti- HBe) membaik, infeksi mereda dan tidak akan menjadi kronis.

Pemeriksaan HBV core tidak ditemukan dalam darah, tetapi dapat dideteksi
antibodi Hepatitis B antibodi terhadap HBV core berupa IgM anti HBc, yang muncul
core (Anti-HBc), segera setelah HBsAg muncul, dan bertahan cukup lama.
berupa IgM anti HBc

Hepatitis B Virus Pengukuran kadar HBV DNA dapat dilakukan dengan


Desoxyribo Nucleic menggunakan PCR, pengukuran dapat dilakukan secara
Acid (HBV- DNA) kualitatif maupun direk kuntitatif, dapat juga menganalisis HBV
DNA mutan
Prosedur Pemeriksaan HbsAg dan HbsAb pada Hepatitis B
Dengan Rapid Test :

Alat dan Bahan :

Pipet tetes
Strip HbsAg
Tabung reaksi
Serum sampel Cara Kerja :
- Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan
- Tempatkan kemasan strip pada
temperature ruangan sebelum dibaca
- Siapkan serum dalam tabung reaksi
kemudian diambil kurang lebih empat
tetes (120μL) serum menggunakan
pipet, lalu masukan kedalam sumur kit.
- Tunggu sampai muncul garis merah
pada strip (kira-kira 20 menit)
Interpretasi hasil :
(+) terdapat 2 garis pada daerah control dan tes
(-) terbentuk satu garis pada daerah control
Invalid : tidak terdapat garis pada daerah control dan tes
Prosedur Pengerjaan HBsAg pada The Architect

.
1 Sebelum memasukkan kit reagen Architect HBsAg Qualitative II ke
dalam sistem untuk pertama kalinya, botol mikropartikel perlu
dihomogenkan, untuk melarutkan kembali mikropartikel yang telah
mengendap selama pengiriman. Bolak-balikan botol mikropartikel
sebanyak 30 kali.

2. Masukkan kit reagen Architect HBsAg Qualitative II ke dalam


Architect i System. Pastikan septum telah terpasang pada semua
botol reagen.

3. Volume minimun sample cup dihitung oleh sistem dan dicetak pada
laporan Orderlist. Tidak lebih dari 10 kali pengulangan dapat diambil
sampelnya dari sample cup yang sama. Untuk meminimalisir efek
penguapan. periksa ketersediaan volume sample cup yang memadai
sebelum menjalankan test.

4. Masukkan sample.

5. Tekan RUN.
RLU cut-off = (0.0575 x RLU Rata-rata Kalibrator 1) + (0.8 x RLU Rata-rata Kalibrator 2)
S/CO = RLU Sample/RLU Cutoff

Hasil Pertama Interpretasi Prosedur Tes Ulang


(S/CO) Instrumen
< 1.00 NON-REAKTIF Tidak memerlukan
tes ulang
≥ 1.00 REAKTIF Tes ulang secara
duplo
Prosedur Pengerjaan anti-HBs pada The Architect

1. Sampel dan mikropartikel paramagnetik dilapisi HBsAg (rHBsAg) rekombinan


digabungkan. anti-HBs yang ada dalam sampel berikatan dengan partikel
mikro berlapis rHBsAg
2. Setelah dicuci, konjugasi rHBsAg berlabel acridinium ditambahkan untuk
membuat campuran reaksi
3. Setelah pencucian lainnya, larutan pre-tigger dan trigger ditambahkan ke
campuran reaksi
4. Reaksi chemiluminescent yang dihasilkan diukur sebagai unit cahaya relatif
(RLU). Ada hubungan langsung antara jumlah anti-HBs dalam sampel dan
RLU yang terdeteksi oleh optik ARCHITECT iSystem.
interpretasi hasil yang berdasarkan rekomendasi WHO yaitu :
Reaktif : konsentrasi anti-HBs dengan nilai > 10 mIU/mL
Non-Reaktif : konsentrasi anti-HBs < 10 mIU / mL
KESIMPULAN

- Hepatitis B adalah suatu sindroma klinis atau patologis yang ditandai oleh
berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada hepar, disebabkan oleh Virus
Hepatitis B (VHB), dimana infeksi dapat berlangsung akut atau kronik

- Diagnosis dari infeksi HBV ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik,


dan pemeriksaan penunjang. Salah satu pemeriksaan penunjang yang
dibutuhkan yaitu pemeriksaan serologis HbsAg dan anti-Hbs.

- Pengukuran HBV DNA merupakan gold standard, tetapi pemeriksaan ini


memerlukan alat khusus, tenaga terampil dan biaya mahal.

- Beberapa metode yang digunakan pada test HBsAg adalah chromatographic


immunoassay, ELISA, EIA, dan chemiluminescent microparticle immunoassay
(CMIA).

- Peralatan rapid test diagnostic merupakan pilihan yang tepat digunakan karena
lebih murah dan tidak memerlukan peralatan kompleks.
Terima Kasih
“Tuntutlah ilmu dan pelajarilah ketenangan dan
kehormatan diri.” – Umar bin Khattab

Anda mungkin juga menyukai