Anda di halaman 1dari 24

CARDIAC

TROPONIN

Pengampu :
Prof.dr.Adi Koesoema Aman,Sp.PK,KH

 Pendahuluan
 Setiap pasien yang datang dengan keluhan nyeri
dada memerlukan diagnosis yang cepat dan
akurat.Tujaan diagnosis yang cepat dan akurat
adalah untuk segera memberikan terapi dengan
intervensi yang tepat.Konfirmasi dan identifikasi
adanya infark miokard akut adalah hal yang
mendasar.

 Diagnosa infark miokard akut menurut WHO bila
terdapat 2 dari kriteria berkut :
1. Adanya riwayat nyeri dada dan penjalarannya
berdurasi +/- 30 menit
2. Perubahan EKG
3. Peningkatan enzim jantung.

 Menurut European Society of cardiology (ESC) dan American
College of Cardiology (ACC) ,merevisi untuk menegakkan
suatu Miokard Infark jika didapatkan :
 1. Peningkatan dan penurunan secara gradual yang
khas pada konsentrasi troponin atau CKMB yang
sangat cepat,dan dikombinasipaling kurang satu
dari kriteria gejala iskemik tipikal.
Pada EKG :- Didapatkannya gelombang Q patologi
- Elevasi/depresi segmen ST
Adanya gangguan dari arteri koroner.
2. Adanya gambaran patologi dari Miokard Infark Akut

Protein-protein intraseluler meliputi :
Aspartat Aminotransferase (AST )
Lactate Dehydrogenase
Creatine Kinase isoenzyme MB ( CKMB )
Myoglobin
Carbonic Anhydrase III ( CA III )
Myosin Light Chain
Cardiac Troponin
CARDIAC MUSCLE CELL

 Cardiac Troponin
Troponin adalah suatu protein regulator yang
terdapat pada filamen tipis aparatus kontraktil otot.
Troponin terdiri dari 3
subunit, yaitu:
1. Troponin C mengikat Ca
2. Troponin I mengahambat
aktivasi ATPase aktomiosin
3. Troponin T mengatur ikatan
troponin pada tropomiosin.
THE TROPONIN REGULATORY COMPLEX



 Spesifisitas dan sensitivitasnya tinggi.
 Dapat menunjukan suatu necrosis miocard yang
kecil dan kerusakan sel miosit jantung.
 Dapat menunjukan stratifikasi resiko mortalitas pada
infark miokard akut
 Menunjukan suatu kejadian infark miokard jangka
panjang dan jangka pendek.

 Normal kadarnya tidak terdeteksi dalam sirkulasi.
 Terdeteksi jika terjadi kerusakan sel miokard
 Dapat juga terdeteksi pada keadaan infark kecil akut
atau pada miokard minor.

 1. Cardiac Troponin T
Ditemukan pada otot skeletal dan jantung
didapatkan juga pada jejas otot,penyakit otot


seperti poliomiositis,gagal ginjal kronik,sehingga
mengurangi spesifisitas terhadap jejas otot jantung.
Berfungsi mengatur ikatan troponin terhadap
tropomiosin.

2. Cardiac Troponin I
Hanya petanda terhadap jejas miokard,tidak
ditemukan pada otot skeletal.
Adanya troponin I dalam serum menunjukan telah
terjadi kerusakan pada miokard.
petanda biokimia ini tidak dipengaruhi oleh penyakit
otot skeletal maupun penyakit ginjal,sehingga
troponin I mempunyai spesifisitas yang baik.
memepunyai fungsi menghambat aktifitas ATPase aktomiosin.

 3. Troponin C
Struktur troponin C mempunyai bentuk yang
identik atau tidak berbeda dengan susunan
struktur otot skeletal, sehingga troponi C jarang
digunakan untuk mendeteksi kelainan otot
jantung.
Troponin C mempunyai fungsi untuk mengikat
kalsium.






 Cara pengukuran Troponin Tada 2 :
 1. ELISA
Dengan prinsip sandwich yang menggunakan
teknik biotin streptavidin dengan menggunakan
serum pasien.
2. Rapid Assay/Kualitatif secara Immuno Assay
TnT RA.
Cara Pemeriksaan
1. Pra Analitik
- Persiapan pasien

- Persiapan sampel: darah vena dengan
antikoagulan EDTA atau heparin, sampel tdk
boleh yang sdh disimpan.
- Alat dan bahan: Trop T Rapid test
 prinsipnya adl: menggunakan 2 monoclonal
AB spesifik yg berlebel yg akan membentuk
kompleks sandwich dgn cTnT dlm sampel
warna merah pd garis tes dan kontrol.

2. Analitik
Cara kerja:
- lepaskan sampul disposibel test dan
letakkan pd tempat datar
- ambil sampel dgn pipet hingga tanda 150
uL.
- teteskan sampel pada disposibel test
- baca hasil 15 menit kemudian
Nilai rujukan: <0.1 ng/dl
3. Pasca analitik
- Interpretasi:
 negatif: bila hanya muncul garis pd
kontol saja
positif: muncul garis pada kontrol
dan tes

 Pemeriksaan Troponin I
Tropospot I yaitu suatu uji imunokromatografi
in vitro untuk menentukan secara kualitatif cTnI
pada serum manusia.
Interpretasi (+): 2 pita warna tampak dalam 15’,
terbentuk karana kadar cTnI
>1,0 ng/ml.
(-) : Area tes tanpa warna dan area
kontrol tampak pita warna

Terima kasih......

Anda mungkin juga menyukai