Anda di halaman 1dari 7

Kepada Yth :

Rencana Baca :
Waktu/Tempat : Ruang Pertemuan Ilmiah RSP Gdg. A Lt. 4 TUTORIAL IMUNOLOGI

PEMERIKSAAN COMBO H-FABP-TROPONIN I


Abd. Rahim Mubarak, Tenri Esa, Uleng Bahrun
Departemen Ilmu Patologi Klinik FK UNHAS/RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo-
Makassar

I. PENDAHULUAN
Troponin adalah penanda pilihan untuk mendeteksi cedera jantung. Uji
troponin telah diimplementasikan pada hampir semua fasilitas rawat darurat sebagai
tes pada perawatan atau sebagai pemeriksaan dasar oleh laboratorium sentral rumah
sakit, sejak awal abad ke-19. 1
Troponin merupakan sebuah kompleks dari tiga sub unit protein; protein C
(calcium-binding componen), troponin I (Inhibitory-component), dan troponin T
(tropomyosin-binding component. Cardiac Troponin I (cTnI), tidak tampak pada
cedera atau regenerasi otot skelet dan hanya ditemukan pada miokard orang dewasa
karenanya sangat spesifik untuk cedera otot jantung. Troponin I bekerja menghambat
interaksi F-Aktin-Miosin dan juga berikatan dengan troponin lain. Penggunaan awal
tes cTnI secara substantif meningkatkan diagnosis awal infark miokard dan
membantu mengesampingkan dengan aman penyebab koroner yang menyebabkan
nyeri dada.9
Cardiac Troponin I (cTnI) meningkat 3-8 jam setelah onset nyeri dada,
puncaknya pada 12-24 jam dan akan kembali normal padahari ke 5-10. Enzim
jantung antara lain: CK dan CK-MB biasanya mulaimeningkat 6-10 jam setelah
kerusakan miokard. Puncaknya 14-36 jam dankembali normal setelah 48-72 jam.
Aktivitas LDH muncul dan turun lebih lambat melampaui kadar normal dalam 36-48
jam setelah
serangan IMA,yang mencapai puncaknya 4-7 hari dan kembali normal 8-14 hari
setelah infark.
Heart Fatty Acid Binding Protein (H-FABP) merupakan satu dari beberapa asam
lemak terikat protein yang menjadi pendamping dan berfungsi menyerap dan
menyangga asam lemak bebas. Berat molekulnya yang rendah (15 KDa), terletak
pada sitoplasma, dan dilepaskan segera setelah terjadi kerusakan otot jantung, serta
relatif bersifat kardio spesifik menajadikan H-FABP menjadi penanda awal terjadinya
kerusakan otot jantung. H-FABP telah terbukti menjadi marker yang lebih awal
Terdeteksi dibandingkan dengan Troponin namun pengukuran kedua marker secara
simultan telah menunjukkan peningkatan sensitivitas untuk diagnosis awal infark
miokard akut (IMA).

Potensi diagnostik biomarker Heart Fatty Acid Binding Protein (H-FABP)


untuk cedera jantung ditemukan pada tahun 1988 oleh Profesor Jan Glatz (Maastricht,
Belanda). [16] H-FABP 20 kali lebih spesifik untuk otot jantung
daripada mioglobin , [16] ditemukan 10 kali lipat lebih rendah pada otot rangka
daripada otot jantung dan serta di ginjal, hati, dan usus kecil bahkan lebih rendah lagi.
Mekanisme pelepasan H-FABP yang lebih awal dibandingkan bioamarker lain
menjadikan (H-FABP) sangat efektif dalam diagnosis dan manajeman pasien yang
dicurigai menderita Acute Coronary Syndrom (ACS), terutama saat digunakan secara
simultan dengan Troponin. (Randox)

II. TUJUAN TES

III. METODE
A. Pra Analitik
1. Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus
2. Persiapan sampel
Sampel yang digunakan yaitu whole blood, serum atau plasma pasien
3. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Kaset tes Combo H-FABP dan Troponin I
2. Sentrifus
3. Timer
4. Pipet tetes
5. Lanset
b. Bahan
1. Buffer
2. Sampel pasien

B. Analitik
1. Prinsip Test2,3
Pemeriksaan ini berdasarkan membran imunoassay untuk mendeteksi
H-FABP and cardiac Troponin I (cTnI) di dalam darah, serum atau
plasma. Membran telah ditempelkan antibodi spesifik pada tiap garis tes.
Selama tes berlangsung, darah serum atau plasma bereaksi dengn partikel
yang terikat antibodi spesifik. Campuran ini kemudian bergerak melewati
membran secara kromatografi oleh aksi kapiler untuk bereaksi dengan
reagen spesifik yang terdapat pada membran dan menimbukkan
munculnya warna pada garis. Keberadaan warna pada garis menunjukkan
hasil tes positif, sebaliknya ketiadaan warna menunjukkan hasil tes
negatif. Untuk memastikan prosedur telah sesuai, garis berwarna akan
selalu muncul pada garis kontrol menujukkan volume sampel cukup dan
membran bekerja dengan baik.
Gambar 1. Komposisi kaset imunokromatografi
(Sumber : NADAL ® Rapid Medical Tests)
2. Cara Kerja2
Siapkan tes kit, spesimen, buffer/kontrol sehingga berada dalam suhu
ruang (15-30oC)
1. Biarkan kemasan berada dalam suhu suhu ruang sebelum dibuka.
Keluarkan kaset tes dari dalam kemasan sesegera mungkin.
2. Letakkan kaset diatas permukaan yang bersih dan rata
Untuk spesimen whole blood, serum atau plasma:
 Posisikan dropper secara vertikal dan keluarkan 2 tetes serum atau
plasma (sekitar 50µL) ke lubang spesimen, kemudian tambahkan 1
tetes buffer (40µL) dan nyalakan timer
Untuk spesimen darah kapiler
 Menggunakan tabung kapiler : isi tabung kapiler dan masukkan
sekitar 50 µL darah kapiler ke dalam lubang spesimen pada kaset
kemudian masukkan 1 tetes buffer (sekitar 40 µL), nyalakan timer.
 Menggunakan hannging drops : masukkan masing-masing 1 tetes
dari 2 hanging drops (sekitar 50 µL) kedalam lubang spesimen pada
kaset kemudian tambahkan 1 tetes buffer (sekitar 40 µL) dan
nyalakan timer.
3. Tunggu hingga nampak perubahan warna pada garis. Baca hasil
setelah 10 menit. Jangan interpretasi hasil setelah lebih dari 20 menit

Gambar 1. Cara kerja


(sumber : Kit Insert TruQuick™ H-FABP/cTnl Combo 25T)

3. Interpretasi2
a. Positif: Dua garis merah yang berbeda muncul. Satu baris harus di
wilayah garis kontrol (C) dan baris lain harus di wilayah garis uji (T).
b. Negatif: Satu garis merah muncul di wilayah garis kontrol (C). Tidak
ada garis merah atau pink muncul di wilayah garis uji (T).
c. Invalid: Tidak ada garis yang muncul di wilayah garis kontrol (C). Jika
ini terjadi, baca petunjuk lagi dan ulangi tes dengan perangkat
pengujian baru.

C. Pasca Analitik 2
1. Hasil
a. Positif
Munculnya warna pada garis kontrol (C) dan warna pada salah satu
atau kedua garis tes mingindikasikan hasil positif. Hal ini
menunjukkan terdapat H-FABP dan atau Troponin I diatas konsentrasi
terendah yang dapat terdeteksi pada sampel. Kemunculan warna
meskipun berbayang tetap didefinisikan sebagai positif.
b. Negatif
Munculnya warna pada garis kontrol tanpa disertai kemunculan warna
pada garis tes menunjukkan hasil negatif. Hal ini menunjukkan
konsentrasi H-FABP dan Troponin I dibawah level deteksi kaset.
c. Invalid
Tidak muncul warna pada garis kontrol (C), kurangnya sampel atau
teknik yang tidak sesuai prosedur menjadi penyebab paling banyak
hasil invalid
2. Keterbatasan Alat2
1. Tidak dapat mengukur konsentrasi H-FABP dan Trop I secara
kuantitatif
2. Tes tidak dapat mendeteksi konsentrasi H-FABP dan Troponin I
dibawah 8ng/ml didalam sampel. Hasil negatif tidak menyingkirkan
kemngkinan adanya kemungkinan infark miokard.
3. Tidak dapat mendeteksi kadar H-FABP dan Troponin pada sampel
dengan viskositas tinggi atau telah disimpan lebih dari 2 hari.
1. Burtis, C. A. Tietz Textbook of Clinical Cehmistry and Molecular Diagnostics.
(2018).
2. TruQUick insert kit. 7–8
3. NADAL ® Rapid Medical Tests.

Anda mungkin juga menyukai