Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 1

1. Adellia Oktaria Putri : 51121001


2. Aristianti : 51121005
3. Lia Juniarti : 51121010
4. Rossa Veronneca : 51121021
5. Musaddat Holil : 51121015
6. Yuyun Adia Putri : 51121027

LAPORAN BAKTERIOLOGI III


“Pemeriksaan Bakteri Genus Treponema Sp Dengan Metode TPHA”

I. Tujuan : Untuk Mengetahui cara pemeriksaan TPHA metode hemaglutinasi


dengan baik dan benar
II. Dasar Teori
Treponema Pallidum Hemagglutination Assay (TPHA) merupakan suatu
pemeriksaan serologi untuk sifilis dan kurang sensitif bila digunakan sebagai
skrining (tahap awal atau primer) sifilis. Manfaat pemeriksaan TPHA
sebagaipemeriksaan konfirmasi untuk penyakit sifilis dan mendeteksi respon
serologis spesifik untuk Treponema pallidum pada tahap lanjut atau akhir sifilis.
Untuk skirining penyakit sifilis biasanya menggunakan pemeriksaan VDRL atau
RPR apabila hasil reaktif kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan TPHA
sebagai konfirmasi (Vanilla, 2011).
TPHA merupakan tes yang sangat spesifik untuk melihat apakah adanya
antibodi terhadap treponema. Jika di dalam tubuh terdapat bakteri ini, maka hasil
tes positif. Tes ini akan menjadi negatif setelah 6 – 24 bulan setelah pengobatan.
Bakteri-bakteri yang lain selain keluarga treponema tidak dapat membuat hasil tes
ini menjadi positif. Pemeriksaan TPHA dilakukan berdasarkan adanya antibodi
Treponema Palidum yang akan bereaksi dengan antigen treponema yang
menempel pada eritrosit sehingga terbentuk aglutinasi dari eritrosit-eritrosit
tersebut (Vanilla, 2011).
Keunggulan metode TPHA untuk pemeriksaan Sifilis dibandingkan metode lain:
1. Teknik dan pembacaan hasilnya mudah, cukup spesifik dan sensitive (dapat
mendeteksi titer – titer yang sangat rendah)
2. Bakteri lain selain dari family Treponema tidak dapat memberikan hasil positif
III. Alat Dan Bahan
1. Alat
a. Spuit
b.Turniquet
c. Sentrifuge
d.Slide putih
e. Pengaduk
f. Rotator
g.Mikropipet
2. Bahan
a. Sampel darah vena
b. Reagen control
c. Tissue
d. Alkohol swab

IV. Prosedur Kerja


1. Persiapkan alat dan bahan yag akan digunakan
2. Pakailah alat pelindung diri terlebih dahulu
3. Ambillah sampel darah vena pada lengan pasien
4. Kemudian masukkan kedalam tabung anti kougulan
5. Sentrifuge darah selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm
6. Disiapkan slide yang kering dan bersih
7. Pipet diluet 190 ul ditambah sampel kontrol 10 ul
8. Pindahkan 75 ul ke test cell lalu homogenkan
9. Pemgenceran : ambillah 200 ul masukkan ketabung lalu buang 10 ul
10.Tambahkan serum yang telah disentrifuge 10 ul lalu homogenkan
11.Ambillah 75 ul sampel yang telah dibuat tadi kemudian rotator suhu ruangan
selama 40 menit.
V. Hasil

Gambar 1.1 Hasil pemeriksaan Treponema Pallidum Negatif (-)

VI. Nilai Rujukan


Hemaglutinasi positif ditandai dengan adanya bulatan berwarna merah
dipermukaan sumur, hasil negatif terlihat seperti titik berwarna merah di tengah
dasar sumur.Tingkatan aglutinasi:
+4 : bulatan merah merata pada seluruh permukaan sumur
+3 : bulatan merah terdapat di sebagian besar permukaan sumur
+2 : bulatan merah yang terbentuk tidak besar dan tampak seperti cincin
+1 : bulatan merah kecil dan tampak cincin terang
+/- : tampak cincin dengan warna bulatan merah yang samar
– : Tampak titik berwarna merah didasar sumur

VII.Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan pemeriksaan TPHA metode hemaglutinasi.
Prinsip kerja metode TPHA Prinsip : Antibodi spesifik untuk T.pallidum yang ada
di dalam serum pasien akan beraglutinasi dengan awetan eritrosit yang terdapat
dalam reageant Plasmatec TPHA yang telah dilapisi komponen antigenik patogen
T.pallidum (Nichol Strain) dan menunjukkan pola aglutinasi pada sumur
mikrotitrasi.
Dari hasil praktikum diatas didapatkan hasil negatif karena ttampak titik
berwarna merah didasar sumur. Pemeriksaan TPHA memiliki kelebihan yaitu
teknik dan pembacaan hasilnya mudah, cukup spesifik dan sensitive (dapat
mendeteksi titer –titer yang sangat rendah) dan juga bakteri lain selain dari family
Treponema tidak dapat memberikan hasil positif. Namun, metode TPHA
memiliki beberapa kekurangan, seperti harganya mahal serta pengerjaannya
membutuhkan waktu inkubasi yang lama, hampir 1 jam.

VIII. Kesimpulan
TPHA merupakan tes yang sangat spesifik untuk melihat apakah adanya
antibodi terhadap treponema. Jika di dalam tubuh terdapat bakteri ini, maka hasil
tes positif. Tes ini akan menjadi negatif setelah 6 – 24 bulan setelah pengobatan.
Bakteri-bakteri yang lain selain keluarga treponema tidak dapat membuat hasil tes
ini menjadi positif.

IX. Daftar Pustaka


Azizah, 2019. Modul Praktikum Imunoserologi. Fakultas Ilmu Kesehatan
UMSurabaya
Blaser, M.J. 1996. The bacteria behind ulcers. Sci Amer 274: 104-107.
Bluestar. 2015. Immunochromatographic test for prostate specific antigen
detection for use in forensic medicine. Monaco.
Burtis, C. A., Ashwood, E. R., Saunders, W. B. 1999. Tietz text book of clinical
chemistry. 3rd Ed.

Anda mungkin juga menyukai