PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI
PEMERIKSAAN HEMAGGLUTINATION ASSAY (TPHA)
Di susun Oleh :
Nama : Aini Rizka Amalia
Nim : 22021150004
I. TUJUAN
• Mahasiswa mampu mengetahui cara pemeriksaan penyakit sifilis
• Mahasiswa mampu mengetahui alat dan bahan pemeriksaan dengan baik
dan benar
III. PRINSIP
Antibodi spesifik untuk T.pallidium yang ada didalam serum pasien
akan beraglutinasi dengan awetan eritrosit yang terdapat dalam reagen
Plasmatec TPHA yang telah dilapisi komponen antigenic pathogen
T.pallidium (Nichol Strain) dan menunjukan pola aglutinasi pada sumur
mikrotitrasi.
IV. METODE
Menggunakan metode semi kuantitatif dan kualitatif.
V. ALAT dan BAHAN
Alat dan Bahan Pemeriksaan TPHA
• Mikropipet 190 µl, 10 µl, 25 µl, dan 75 µl
• Mikroplate
• Yellow tip
• Reagen TPHA Test Kit :
R1 : Test sel
R2 : Control sel
R3 : Diluent
R4 : Control positif
R5 : Control negative
• Serum Probandus
VI. PROSEDUR KERJA
• Uji Kualitatif
• Alat dan bahan disiapkan
• Setiap komponen kit dan sampel dikondisikan pada suhu kamar.
• Semua reagen dihomogenkan perlahan
• Diluents ditambahkan sebanyak 190 µl dan sampel ditambahkan
sebanyak 10µl pada sumur 1 lalu dihomogenkan
• Campuran pada sumur 1 dipipet sebanyak 25 µl dan
ditambahkan pada sumur 2 dan 3
• Control sel sebanyak 75 µl ditambahkan pada sumur 2 lalu
dihomogenkan
• Test sel sebanyak 75 µl ditambahkan pada sumur 3 lalu
dihomogenkan
• Sumur diinkubasi pada suhu ruang selama 45 – 60 menit.
• Aglutinasi yang terjadi diamati
• Sampel yang menunjukan hasil aglutinasi positif dilanjutkan ke
uji semi kuantitatif.
• Note: Control positif dan negatif selalu disertakan dalam setiap
uji tanpa perlu diencerkan.
• Uji Semi Kuantitatif
• Alat dan bahan disiapkan
• Setiap komponen kit dan sampel dikondisikan pada suhu
kamar
• Semua reagen dihomogenkan perlahan
• Sumur mikrotitrasi disiapkan dan diberi label no. 1 sampai 8
• Pengenceran sampel dibuat pada sumur yang berbeda dengan
sumur mikrotitrasi dengan mencampur 190 µl diluents dan 10
µl sampel
• Sumur mikrotitrasi no. 1 dikosongkan
• Sumur mikrotitrasi no. 2 – 8 ditambahkan 25µl diluent
• Pada sumur mikrotitrasi no. 1 dan 2 ditambahkan 25 µl sampel
yang telah diencerkan.
• Campuran pada sumur 2 dipipet 25 µl dan ditambahkan pada
sumur 3, lalu dihomogenkan. Begitu seterusnya sampai sumur
8
• Campuran pada sumur 8 dipipet 25 µl dan dibuang
• Control sel sebanyak 75 µl ditambahkan pada sumur
mikrotitrasi no. 1 lalu dihomogenkan
• Tes sel sebanyak 75 µl ditambahkan pada sumur mikrotitrasi
no. 2-8 lalu dihomogenkan
• Sumur diinkubasi pada suhu ruang selama 45 – 60 menit
• Aglutinasi yang terjadi dibaca, dan ditentukan titernya
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum pemeriksaan TPHA menggunakan metode
kualitatif dan semi kuantitatif. Hasil dari pemeriksaan TPHA
probandus Dwi Asmawati menunjukkan tidak adanya aglutinasi yang
berarti sampel tersebut negatif.
Praktikum kali ini melakukan salah satu uji treponemal yaitu
TPHA (Treponema Pallidum Haemaglutination). Pemeriksaan TPHA
merupakan suatu konfirmasi untuk sifilis guna medeteksi respon
serologis spesifik untuk Treponea pallidum pada tahap lanjut/ahkir
sifilis. Metode yang digunakn dalam praktikum ini adalah
Hemaglutinasi dengan prinsip reaksi hemaglutiasi secara imunologis
antara eritrosit avian yang dilapisi oleh antigen Treponema pallidum
pada reagen dengan antibodi spesifik terhadap Treponema pallidum
pada sampel.
Sebelum melakukan pengujian, dipastikan alat dan bahan yang
akan digunakan dikondisikan terlebih dahulu pada suhu ruang agar
nantinnya reaksi yang terjadi dapat berlangsung secara optimal.
Kemudian mikroplate diletakan pada meja yang datar dan kering agar
nantinya sampel ataupun reagen tidak meluber ke luar sumur saat
diteteskan.
Uji kualitatif pada sampel serum dilakukan denga pembuatan
pengenceran sampel (1:20). Pengenceran ini sangat berguna, terutama
jika jumah sampel serum yang diterima sedikit dan agar tidak terjadi
reaksi prozone sebagai kemungkinan penyebab pemeriksaan tidak
reaktif, karena jika sampel murni maka akan banyak mengandung
antibodi dan tidak bisa mengikat antigen. Pertamatama diluent
dimasukan sebanyak 190 µl kedalam sumur A1 dengan mikropipet lalu
disusul dengan sampel sebanyak 10 µl kemudian dihomogenkan
menggunakan mikropipet. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan
saat penetesan reagen maupun sampel yaitu:
1. Homogenkan reagen sebelum dipipet
2. Lakukan pemipetan secar tegak lurus, agar volume reagen
yang dipipet sesuai dengan yang diinginkan
3. Lakukan penetesan reagen/sampel melalui dinding sumur, agar
tidak terjadinya gelembung
4. Selanjutnya disiapkan 2 buah sumur untuk melakukan
pemeriksaan selanjutnya, pada sumur pertama dimasukan
sampel yang telah diencerkan dan Test cell, pada tabung kedua
dimasukan sampelyang telah diencerkan dan control cell
(sampel sebanyak 25µl , test cell dan control cell masing-
masing 75µl) .
5. Setelah itu dilakukan inkubasi pada suhu ruang selama 45-60
menit, dimana waktu ini merupakan waktu yang optimal untuk
antibodi spesifik Treponema pallidum dengan antigen
Treponema pallidum yang dilapisi eritrosit avian untuk
menimbulkan hemaglutinasi.
Hasil yang diperoleh sumur pertama yang terdapat test cell
beserta sampel, positif ini ditandai dengan adanya hemaglutinasi
sedangkan pada sumur kedua yang terkandung control cell dan
sampel, negatif ini ditandai dengan pengendapan sel pada dasar
sumur. Hal ini menunjukan sampel yang diperiksa memiliki
antibodi spesifik Treponema pallidum Pemeriksaan TPHA
memiliki kelebihan dan kekurangan dalam determinasi antibodi
spesifik terhadap Treponema pallidum, diantaranya adalah:
1. Kelebihan pemeriksaan TPHA
✓ Teknis dan pembacaan hasilnya mudah
✓ Memiliki spesifitas tinggi untuk mendeteksi adanya
antibodi Treponema pallidum dan sensitivitas yang
tinggi, dimana kadar minimum antibodi Treponemal
yang dapat dideteksi adalah 0,005
✓ Hasil reaktif/positif dapat diperoleh lebih dini
2. Kekurangan pemeriksaan TPHA
✓ Kurang sensitif bila digunakan sebagai skrining sifilis
✓ Tidak dapat digunakan untuk menilai hasil terapi,
karena tetap reaktif dalam waktu yang lama
✓ Pada saat pengerjaan diperlukan keterampilan dan
ketelitian yang tinggi
3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan TPHA
adalah:
✓ Alat dan bahan yang digunakan harus bersih
✓ Semua komponen disuhu ruangkan sebelum digunkan
✓ Tanggal Exp reagen harus diperhatikan
✓ Sampel yang digunakan dalam bentuk serum
✓ Waktu inkubasi tidak boleh >60 menit
IX. KESIMPULAN