Anda di halaman 1dari 36

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

HIV METODA RAPID TEST


Oleh:
1. Ferry Santosa Bhakty
2. Nurul Hadi
3. Reni Mansyur
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melakukan pemeriksaan rapid HIV

POKOK BAHASAN

1. Pemeriksaan laboratorium HIV


PEMERIKSAAN LABORATORIUM HIV
PENDAHULUAN

HIV
 Termasuk dalam golongan
Retrovirus.
 Virion HIV terdiri dari 3
bagian utama yaitu: envelope,
capsid dan core.
PEMERIKSAAN HIV

Berdasarkan Tujuan Pemeriksaan:


• Diagnosis
o Rapid test
o EIA
o Western Blot
o NAT
• Pemeriksaan Dini pada Bayi
o NAT (PCR DNA)
• Pemantauan Terapi
o Viral load
o CD4
PEMERIKSAAN SEROLOGI HIV
Tujuan:
• Keamanan Transfusi/Transplantasi  Strategi I
• Surveilans  Strategi II
• Diagnosis  Strategi III

Permenkes No. 15 Tahun 2015 tentang Pelayanan


Laboratorium Pemeriksa HIV dan Infeksi Oportunistik
(sedang proses revisi)
STRATEGI I
• Menggunakan satu pemeriksaan rapid test atau EIA
dengan sensitivitas ≥99%
• Untuk keamanan transfusi/transplantasi
• Tidak untuk diagnosis
STRATEGI II
STRATEGI II
• Untuk kegiatan surveilans.
• Prinsip:
 Sampel diperiksa dengan reagensia EIA atau rapid test.
 Sampel yang memberikan hasil reaktif pada pemeriksaan
pertama dilanjutkan dengan reagensia kedua.
 Sampel yang memberikan hasil reaktif pada kedua pemeriksaan
tersebut dianggap mengandung anti HIV.
 Sampel yang memberikan hasil yang nonreaktif pada
pemeriksaan kedua harus diperiksa ulang dengan kedua
reagensia yang sama.
 Hasil pemeriksaan ulang yang berbeda antara reagensia
pertama dan kedua dilaporkan sebagai inkonklusi
STRATEGI III
Permenkes No. 15 Tahun 2015
STRATEGI III
PERMENKES NO. 15 TAHUN 2015

Interpretasi Hasil
Hasil Reaktif :
 Bila A1, A2, A3 reaktif

Hasil Non reaktif :


 Bila hasil A1 non reaktif
 Bila hasil A1 reaktif, tetapi pada pengulangan A1 dan A2 non reaktif
 Bila salah satu reaktif, tetapi pasien tidak berisiko

Hasil Inkonklusif:
 Bila dua hasil tes reaktif
 Bila 1 tes reaktif, pasien berisiko
STRATEGI III
PERMENKES NO. 15 TAHUN 2015

Tindak Lanjut Pemeriksaan


Hasil Reaktif:
 Lanjutkan ke pengobatan HIV

Hasil Inkonklusif:
 Tes diulang dengan sample baru, minimal 14 hari kemudian
 Bila hasil sama  PCR/NAT (bila tersedia)
 Bila tidak ada PCR/NAT: ulang 3, 6, 12 bulan  bila tetap indeterminate: dinyatakan non reaktif
 Hasil inkonklusif dapat disebabkan oleh window period, penyakit autoimun (SLE), kasus terminal,
keganasan, kehamilan multipara, dll.

Hasil Non Reaktif:


 Bila hasil non reaktif namun dari populasi berisiko  dilakukan penapisan/skrining secara rutin
 Bila hasil non reaktif dan tidak berisiko  dianjurkan perilaku hidup sehat (menjaga tetap
STRATEGI III
DRAFT PERMENKES BARU
STRATEGI III
DARFT PERMENKES BARU

INTERPRETASI HASIL (1)


 Sampel yang memberikan hasil nonreaktif pada
pemeriksaan pertama (A1) dilaporkan nonreaktif.
 Sampel yang memberikan hasil reaktif pada
pemeriksaan pertama (A1) dan nonreaktif pada
pemeriksaan kedua (A2) harus diperiksa ulang dengan
tiga reagensia sekaligus (A1, A2, dan A3), dengan
sampel yang sama pada waktu yang sama (paralel). Bila
menggunakan sampel kapiler, maka diperlukan
pengambilan sampel baru.
STRATEGI III
DARFT PERMENKES BARU

INTERPRETASI HASIL (2)


R1 R2 Ulangi pemeriksaan R1 dan R2 + R3
Reaktif Nonreaktif (pada saat yang sama/parallel)

• Pada pemeriksaan ulang, bila ketiga reagen (R1, R2, R3)


memberikan hasil reaktif, maka kesimpulan hasil tes reaktif.

• Pada pemeriksaan ulang, bila hanya dua reagen yang memberikan


hasil reaktif, maka kesimpulan hasil tes inkonklusif.

• Pada pemeriksaan ulang, bila salah satu atau tidak ada dari ketiga
reagen memberikan hasil yang reaktif, maka kesimpulan hasil tes
nonreaktif.
PEMILIHAN REAGEN STRATEGI
PEMERIKSAAN HIV

Reagensia pertama harus memiliki sensitivitas


tertinggi, ≥99 %.
Reagensia kedua memiliki spesifisitas ≥98%
Reagensia ketiga memiliki spesifisitas ≥99%
Kombinasi reagensia yang benar adalah bila
hasil indeterminate/inkonklusif ≤5%.
CONTOH
PEMERIKSAAN HIV DENGAN RAPID TEST
SD BIOLINE HIV 1/2 3.0
PRINSIP PEMERIKSAAN

 Antigen HIV dilekatkan pada


absorbent
 Antibodi dari serum akan
terikat
 Kompleks antigen-antibodi
akan divisualisasi dengan
penambahan konjugat
berwarna
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
SEBELUM MELAKUKAN PEMERIKSAAN HIV
DENGAN RAPID TEST
1. Cek Masa Kedaluwarsa
• Lihat masa kedaluwarsa
reagensia di balik kemasan.
• Jangan gunakan bila reagensia
sudah kedaluwarsa.

2. Cek Warna Silika Gel


• Bila silika gel dalam kemasan
berubah menjadi warna hijau.
• Ganti reagen dengan kemasan
yang baru.
PEMERIKSAAN RAPID TEST HIV (1)
SD BIOLINE HIV-1/2 3.0

Alat dan Bahan Pemeriksaan


1. Strip test SD HIV 1/2 3.0
2. Buffer SD HIV 1/2 3.0
3. Mikropipet ukuran 5-50 µl berserta tip pipet yang sesuai atau pipet
kapiler yang disediakan dalam kemasan
4. Lancet
5. Kapas alkohol
6. Sarung tangan
7. Timer
PEMERIKSAAN RAPID TEST HIV (1)
SD BIOLINE HIV-1/2 3.0

Alat dan Bahan Pemeriksaan


1. Strip test SD HIV 1/2 3.0
2. Buffer SD HIV 1/2 3.0
3. Mikropipet ukuran 5-50 µl berserta tip pipet yang sesuai atau pipet
kapiler yang disediakan dalam kemasan
4. Lancet
5. Kapas alkohol
6. Sarung tangan
7. Timer
PEMERIKSAAN RAPID TEST HIV (2)
SD BIOLINE HIV-1/2 3.0

Prosedur
1. Biarkan reagen pada suhu kamar
2. Pakai sarung tangan
3. Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada membran
4. Gunakan mikropipet ukuran 5-50 µl atau pipet kapiler
5. Ambil serum/plasma dengan menggunakan mikropipet sebanyak 10
µL, atau whole blood 20 µL lalu teteskan ke lubang sampel
6. Tunggu dan biarkan menyerap
7. Lalu teteskan 4 (empat) tetes buffer
8. Baca hasil dalam waktu 10-20 menit (jangan melebihi 30 menit)
9. Catat hasil pada lembar hasil pemeriksaan laboratorium

NB: Lakukan prosedur sesuai insert kit masing-masing reagen


PAKAI SARUNG TANGAN

INGAT! GUNAKAN SARUNG TANGAN YANG BARU UNTUK TIAP PASIEN


BUKA KEMASAN, DAN KELUARKAN
REAGENSIA
TULISKAN ID PASIEN DI ATAS KASET
BUKA KAPAS ALKOHOL DAN BERSIHKAN DAERAH YANG
AKAN DITUSUK DENGAN KAPAS ALKOHOL

INGAT! BIARKAN ALKOHOL KERING SEBELUM PENUSUKAN

JANGAN DITIUP UNTUK MENGERINGKAN LOKASI PENUSUKAN


LAKUKAN PENUSUKAN, GUNAKAN LANCET
BARU UNTUK SETIAP PENUSUKAN
BUANG LANCET YANG SUDAH DIGUNAKAN
SEGERA KE DALAM WADAH TAHAN TUSUKAN
UNTUK SAMPEL DARAH KAPILER, AMBIL DARAH
DENGAN PIPET KAPILER SAMPAI BATAS GARIS (20 𝝻L),
DAN TETESKAN KE DALAM LUBANG SAMPEL
VOLUME DARAH YANG DIAMBIL HARUS SESUAI

√ TEPAT 20 µl

X TERLALU
SEDIKIT

X TERLALU
BANYAK
UNTUK SAMPEL SERUM/PLASMA, AMBIL
SERUM/PLASMA DENGAN MIKROPIPET
SEBANYAK 10 𝝻L
TETESKAN 4 TETES BUFFER KE DALAM
LUBANG SAMPEL
NYALAKAN TIMER,
BIARKAN BUFFER MENYERAP
BACA HASIL DALAM 10-20 MENIT

JANGAN BACA HASIL LEBIH DARI 20 MENIT


MEMBACA MELEBIHI WAKTU BISA
MENYEBABKAN HASIL YANG PALSU
Pada laporan Ditjen P2P, Kemenkes RI, 29 Mei 2020, tentang
Perkembangan HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS)
Triwulan I Tahun 2020 jumlah kasus HIV secara nasional sebanyak
388.724.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai