Anda di halaman 1dari 36

STRATEGI PEMERIKSAAN HIV

SESUAI
P E R AT U R A N M E N T E R I K E S E H AT A N R E P U B L I K I N D O N E S I A
N O M O R 1 5 TA H U N 2 0 1 5
D I T E TA P K A N 3 M A R E T 2 0 1 5 D A N D I U N D A N G K A N 2 5 M A R E T 2 0 1 5
T E N TA N G
P E L AYA N A N L A B O R AT O R I U M PEMERIKSA HIV DAN INFEKSI OPORTUNISTIK

PELATIHAN VCT ACEH


GRAND PERMATA HATI, 18 – 23 APRIL 2016
POKOK BAHASAN

 Pemeriksaan Laboratorium HIV


 Strategi Pemeriksaan HIV
 Strategi 1
 Strategi 2
 Strategi 3
 Syarat Pemilihan Reagensia untuk Pemeriksaan HIV
 Keuntungan Pemeriksaan Rapid Test
 Contoh Pemeriksaan Rapid Test HIV yang beredar di
Indonesia
 Deteksi Dini HIV untuk Bayi kurang dari 18 bulan
 Rekomendasi monitoring HIV di “resource limited setting”
 Pemantapan Mutu (Internal & Eksternal)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM HIV

 Diagnosa HIV (Pemeriksaan Antigen- Antibodi)


 Enzyme Immunoassays (EIAs)
 Rapid tes
 Western blot (WB)

 Deteksi Dini Pada Bayi (Early Infant Diagnosis)


 PCR DNA Kualitatif
 p24

 Pemantauan Terapi ARV


 Jumlah limfosit CD4
 Viral Load
 Efek samping terapi (drug resistance)
Waktu deteksi dari mulai terinfeksi hingga
bisa terdeteksi pada pemeriksaan HIV-1 *

KEY: TIDAK TERDETEKSI

KEMUNGKINAN WAKTU TERDETEKSI


TERCEPAT

ANTIBODI

p24
DNA PCR

RNA PCR

5 10 15 20 25 30 35
DETEKSI HIV: hari setelah terinfeksi
STRATEGI PEMERIKSAAN HIV
STRATEGI 1

 Menggunakan satu jenis reagensia Enzyme Immunoassay


(EIA) atau rapid test.
 Serum yang Reaktif  dianggap anti HIV, Serum yang Non
Reaktif  dianggap tidak mengandung anti HIV
 Digunakan untuk menyaring darah donor dan produk darah
yang lain, transplantasi, serta surveilans pada daerah dengan
perkiraan prevalensi infeksi HIV > 10%.
 Untuk keamanan transfusi darah, menggunakan reagensia yang
memiliki sensitivitas yang tertinggi(sensitivitas dan spesifisitas
≥ 99%).
 Pemilihan metoda pemeriksaan tergantung jumlah donasi
STRATEGI 1

Hasil akhir dengan strategi I ini tidak boleh dipakai sebagai


penegakkan diagnosis.
Apapun hasil akhir setelah diperiksa lebih lanjut, semua darah atau
bahan donor dengan hasil pemeriksaan awal reaktif tidak boleh dipakai
untuk transfusi atau transplantasi.
STRATEGI 2

 Digunakan untuk kegiatan surveilans.


 Prinsip: serum atau plasma diperiksa untuk pertama kali dengan reagensia
EIA atau rapid test.
 Bahan pemeriksaan yang memberikan hasil reaktif pada pemeriksaan
pertama dilanjutkan dengan reagensia EIA atau rapid test kedua yang
memiliki asal antigen dan/atau prinsip tes yang berbeda dari yang dipakai
pada pemeriksaan pertama.
 Bahan pemeriksaan yang memberikan hasil reaktif pada kedua
pemeriksaan tersebut dianggap mengandung antiHIV.
 Bahan pemeriksaan yang memberikan hasil yang nonreaktif pada
pemeriksaan kedua harus diperiksa ulang dengan kedua reagensia yang
sama.
 Hasil pemeriksaan ulang yang sesuai antara reagensia pertama dan kedua
menunjukkan hasil yang reaktif atau nonreaktif, namun bila setelah
pengulangan tetap diperoleh hasil yang tidak sama antara kedua reagensia
tersebut, maka hasil pemeriksaan dilaporkan sebagai indeterminate.
STRATEGI 2
STRATEGI 3

 Digunakan untuk Penegakkan diagnosis


 Menggunakan Reagensia Rapid atau EIA
 Syarat / Pemilihan Reagensia harus mengikuti aturan
Permenkes No. 15 Tahun 2015
 Alur terbaru :
Laboratorium hanya melaporkan hasil  Interpretasi dilakukan
atas keputusan klinisi
STRATEGI 3
STRATEGI 3
STRATEGI 3
STRATEGI 3

 Pemeriksaan HIV untuk menegakkan diagnosis HARUS dan HANYA


BOLEH dilakukan atas pengetahuan dan persetujuan individu yang
diperiksa. Bila individu yang bersangkutan menolak untuk dilakukan
pemeriksaan, maka individu yang bersangkutan HARUS memberikan
pernyataan penolakan secara TERTULIS.

 Untuk individu yang baru didiagnosis, hasil reaktif harus dilakukan


pemeriksaan ulang dengan bahan pemeriksaan baru, pada kondisi:
 Pasien dengan risiko rendah
 Perbedaan gejala klinik dan hasil laboratorium
 Untuk bahan pemeriksaan yang memberikan hasil “indeterminate”, pemeriksaan perlu
diulang dengan bahan baru yang diambil minimal 14 hari sesudah pengambilan yang
pertama. Bila hasil pemeriksaan kedua juga “indeterminate”, perlu dipantau ulang lebih
lama yaitu pada 3, 6 atau 12 bulan. Untuk risiko rendah, bila hasil tetap menunjukan
“indeterminate” setelah 1 tahun, maka individu tersebut dianggap sebagai non reaktif.
Sedangkan untuk risiko tinggi, hasil dengan “indeterminate” setelah 1 tahun tetap disebut
“indeterminate”.
Syarat Pemilihan Reagensia untuk Pemeriksaan
Diagnosa HIV

1. Terdaftar pada Direktorat yang bertanggung jawab terhadap


Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kementerian
Kesehatan dan telah dievaluasi oleh Laboratorium Rujukan
Nasional (LRN) setiap 5 (lima) tahun sekali.
2. Reagensia 1 harus memiliki sensitivitas tertinggi, ≥ 99 %,
3. Reagensia 2 memiliki spesifisitas ≥ 98% serta lebih tinggi
dari spesifisitas reagensia 1
4. Reagensia 3 memiliki spesifisitas ≥ 99% serta lebih tinggi
dari spesifisitas reagensia 1 atau 2.
5. hasil indeterminate atau ketidaksesuaian hasil ≤ 5%.
6. Prinsip tes dari reagen 1,2, dan 3 tidak sama.
Syarat Pemilihan Reagensia untuk Pemeriksaan
Diagnosa HIV

 Pemilihan jenis reagensia (EIA atau rapid test) harus


didasarkan pada:
 Sarana dan prasarana yang tersedia, termasuk SDM terlatih
 Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil
 Jumlah spesimen yang diperiksa dalam satu kali pengerjaan
 Reagensia dengan masa kadaluarsa yang lebih panjang
Keuntungan Pemeriksaan Rapid Tes

 Rapid test adalah tes cepat (kurang dari 30 menit), sederhana,


tidak invasif dan digunakan untuk mendeteksi antibodi.

 Rapid test digunakan untuk menentukan status infeksi dengan


cepat untuk mendeteksi antibodi, sehingga terapi dapat segera
dilakukan dan mempunyai keuntungan sebagai berikut:
 menentukan status infeksi dengan cepat, sehingga terapi dapat segera
dilakukan
 tes ini mendeteksi antibodi
 bermanfaat pada kunjungan konseling pasien, karena dapat segera dilakukan
terapi
 mudah penggunaannya dan tidak memerlukan peralatan yang canggih,
waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan relatif cepat sekitar 10-20 menit
(misal: aglutinasi, imunodot, imunokromatografi)
 hasil reaktif atau nonreaktif
Contoh Reagensia yang beredar di Indonesia

1. SD Bioline HIV 1/2 3.0


2. Oncoprobe HIV
3. Advanced Intec HIV
4. Vikia HIV
1. SD Bioline HIV 1/2 3.0
1. SD Bioline HIV 1/2 3.0
2. ONCOPROBE HIV
2. ONCOPROBE HIV
3. ADVANCED INTEC HIV TRILINE
3. ADVANCED INTEC HIV TRILINE

PROSEDUR KERJA ADVANCED INTEC HIV


KEMASAN @ 100 TEST
 Biarkan reagen pada suhu kamar.
 Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada membrane.
 Ambil serum/ plasma sebanyak satu tetes (30 µl), lalu
teteskan ke lubang sampel.
 Lalu teteskan 1 (satu) tetes buffer
 Tunggu dan biarkan menyerap.
 Baca Hasil dalam waktu 15 menit.
 Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan
4. VIKIA HIV
Deteksi Dini HIV untuk Bayi < 18 bulan
dari IBU HAMIL HIV +
Deteksi Dini HIV untuk Bayi < 18 bulan
dari STATUS IBU TIDAK DIKETAHUI
Rekomendasi frekuensi minimal monitoring pemeriksaan
laboratorium diresource-limited settings
Apa itu Mutu?

 Tercapainya 99 % mutu dari seluruh kegiatan yang


dilakukan = 1% kemungkinan kesalahan (error rate)

MUTU : DERAJAT KESEMPURNAAN


1% error rate….
KAPAL TITANIC TENGGELAM
1% error rate….
ROKET MELEDAK DIUDARA
Siklus Pemantapan Mutu

Patient/Client Prep
Sample Collection
Personnel Competency
Reporting Test Evaluations
 Data and Lab
 Management
 Safety
 Customer Sample Receipt and
 Service Accessioning

Record Keeping

Sample Transport
Testing
Peningkatan
Mutu

PME
suatu sistem yang dirancang Pemantapan
untuk meningkatkan dan Mutu External
menjamin mutu serta
efisiensi pemeriksaan
laboratorium secara terus
menerus sehingga hasilnya
dapat dipercaya. PMI
Pemantapan
Mutu Internal
PEMANTAPAN
MUTU
EKSTERNAL

Kegiatan yang dilaksanakan


secara periodik oleh pihak lain
diluar Laboratorium .

Untuk memantau & menilai


penampilan pada saat
tertentu dan pemeriksaan
tertentu
Tugas dan Tanggung Jawab dalam Pelaksanaan PME

Penyelenggara EQAS Peserta EQAS

Mengirimkan panel
Memeriksa panel
Mengembalikan hasil
Menganalisa hasil
menyediakan umpan balik
Review Umpan Balik
Proses Perbaikan
NURHAYATI
TERIMA KASIH
Email :
nurhayati.0305
@gmail.com

Mobile :
081287396154 atau
08158046741

Anda mungkin juga menyukai