SOP-B/20 00 1 dari 9
NIKKI MEDIKA
x - NA
%d =
NA
X = Hasil pemeriksaan bahan kontrol
NA = Nilai aktual / sebenarnya dari bahan kontrol
SOP-B/20 00 2 dari 9
NIKKI MEDIKA
2. Sampel
Sesuai dengan jenis pemeriksaan
3. Reagen
Sesuai dengan jenis pemeriksaannya (menurut kit insert).
4. Control
Sesuai dengan alat dan jenis pemeriksaannya
Misalnya :
4.1 Untuk pemeriksaaan Kimia Klinik
4.1.1 Trulab N
4.1.2 Trulab L
4.1.3 RapidQC
4.2 Untuk pemeriksaan Urinalisis
4.2.1 Bio-Rad liquicheck 1
4.2.2 Bio-Rad liqucheck 2
SOP
SOP-B/20 00 3 dari 9
NIKKI MEDIKA
5. Alat
Sesuai dengan jenis pemeriksaannya. Misalnya :
5.1 Pemeriksaan Kimia Klinik menggunakan Vitalab
Selectra E dan RapidChem 744 (khusus elektrolit).
5.2 Pemeriksaan Urinalisis menggunakan Miditron
Junior II dan Clinitex.
5.3 Pemeriksaan Hematologi Klinik menggunakan Advia
6. Calibrator
Sesuai dengan jenis pemeriksaannya. Misalnya :
6.1 Kimia Klinik
6.1.1 Trucal U
6.1.2 Trucal HDL/LDL
6.2 Klinik Rutin
6.2.1 Calibrator Roche
7. Langkah Kerja
7.1 Uji Ketelitian
Dalam melakukan uji ketelitian ini dapat digunakan
bahan control assayed atau unassayed. Kegiatan yang
harus dilakukan dalam pengujian ini adalah :
7.1.1 Periode pengujian :
7.1.1.1 Periksalah bahan kontrol bersamaan
dengan pemeriksaan specimen
setiap hari kerja atau ada hari
parameter yang bersangkutan
diperiksa sampai mencapai 25 hari
SOP
SOP-B/20 00 4 dari 9
NIKKI MEDIKA
kerja.
7.1.1.2 Catat setiap nilai yang diperoleh tiap
hari kerja tersebut dalam formulir
periode pendahuluan pada kolom x.
7.1.1.3 Setelah diperoleh 25 nilai
pemeriksaan, hitung nilai rata-
ratanya (mean), standar deviasi
(SD), koefisien variasi (CV), batas
peringatan (mean 2SD) dan batas
kontrol (mean 3SD).
7.1.1.4 Teliti kembali apakah ada nilai yang
melebihi batas mean SD. Bila
ada, maka nilai tersebut
dihilangkan. Hitung kembali nilai
mean, SD, CV, mean 2SD dan
mean 3SD.
7.1.1.5 Nilai mean dan SD yang diperoleh
ini dipakai sebagai nilai rujukan
periode kontrol.
7.1.2 Periode control :
Merupakan periode untuk menentukan
ketelitian pemeriksaan pada hari tersebut.
Prosedur pada periode control ini
tergantung dari bidang pemeriksaannya :
7.1.2.1 Periksa bahan kontrol setiap hari
kerja atau pada hari parameter yang
bersangkutan diperiksa.
7.1.2.2 Catatlah nilai yang diperoleh pada
Form Presisi Kimia Lab. Klinik
Nikki Medika (DP-B/35).
7.1.2.3 Buat grafik kontrol dengan batas-
batas mean, 1SD, 2 SD dan 3
SOP
SOP-B/20 00 5 dari 9
NIKKI MEDIKA
8. Hasil
8.1 Evaluasi Hasil
8.1.1 13S : Seluruh pemeriksaan dari satu
seri dinyatakan keluar dari kontrol
(out of control), apabila hasil
pemeriksaan satu bahan kontrol
melewati batas x 3 SD.
8.1.2 22S : Seluruh pemeriksaan dari satu
seri dinyatakan keluar dari kontrol,
apabila hasil pemeriksaan 2 kontrol
SOP
SOP-B/20 00 6 dari 9
NIKKI MEDIKA
SOP-B/20 00 7 dari 9
NIKKI MEDIKA
terbuka.
8.2.4 Apabila tidak ada perbaikan, amati
peralatan yang dipakai, apakah
pemeliharaan alat (maintenance) telah
dilakukan?. Bagaimana dengan temperatur
inkubator.
8.2.5 Pakai serum kontrol yang diketahui
nilainya. Apabila hasil pemeriksaan
menunjukkan perbaikan, berarti terdapat
kerusakan serum kontrol.
8.2.6 Apabila ada keraguan, pakai serum kontrol
kedua yang mempunyai nilai berbeda.
8.2.7 Gunakan standar baru untuk kalibrasi.
8.2.8 Ganti reagen. Reagen lama yang tidak
dipakai dibuang dan dilaporkan di Data
Dead Volume Reagen (DP-H.2/8)
9. Nilai Rujukan
Daftar Batas Minimum Presisi (CV Maksimum)
Parameter CV Maksimum
Bilirubin Total 7
Bilirubin Direk 7
Kolesterol 6
Kreatinin 6
Glukosa 5
Protein total 3
Albumin 6
Ureum 8
Asam Urat 6
Trigliserida 7
GOT 7
GPT 7
GT 7
SOP
SOP-B/20 00 8 dari 9
NIKKI MEDIKA
LDH 7
CKMB 7
Fosfatase alkali 7
Kolinesterase 7
Natrium 2
Kalium 2.7
Klorida 2
Kalsium 3.3
10. Catatan
10.1 Aturan - aturan kontrol diatas dapat
mendeteksi gangguan ketelitian (kesalahan
acak yaitu aturan gangguan ketepatan
(kesalahan sistemik yaitu aturan
22S, 41S, 10X, dan 13S.
10.2 Jika menggunakan sistem Westgard maka yang
mula-mula diperhatikan adalah nilai kontrol rendah
dan nilai kontrol tinggi, apakah kedua kontrol ini
melewati batas kontrol 12S, apabila tidak berarti
pemeriksaan control pada hari itu berjalan dengan
baik. Hal ini juga berarti semua pemeriksaan pada
hari yang sama berjalan dengan baik. Sebaliknya
jika salah satu control melewati batas 12S maka
perlu diperhatikan apakah aturan kontrol lain
dilanggar (melewati batas). Apabila tidak ada
aturan kontrol yang dilanggar berarti pemeriksaan
pada hari itu baik (in control accept run). Apabila
ternyata ada aturan kontrol yang dilanggar, maka
pemeriksaan pada hari itu mengalami gangguan.
(out of control reject run).
SOP
SOP-B/20 00 9 dari 9
NIKKI MEDIKA