Anda di halaman 1dari 8

NAMA: SIVA NOER FAEDA

KELAS: TLM 2A
NIM: P27903118044
3 tahap
pemantapan mutu internal
(PMI)
Ketepatan

Jaminan mutu laboratorium Ketelitian


mikologi adalah suatu usaha
atau kegiatan yang
dilaksanakan laboratorium Kecepatan
untuk mendapatkan hasil Tahap Tahap
Tahap
pemeriksaan yang bermutu Pra Pasca
dalam arti: Kegunaan analitik
analitik analitik

Biaya murah

TAHAP PRA- TAHAP PASCA


TAHAP ANALITIK
ANALITIK ANALITIK
1. Persiapan pasien
2. Pemberian identitas
3 tahap 1. Pemeriksaan specimen
specimen
PMI 2. Pemeliharaan dan 1. Penulisan hasil
3. Pengambilan dan
Kalibrasi alat
penampungan specimen
3. Uji kualitas reagen 2. interpretasi hasil
4. Penanganan specimen 3. Pelaporan Hasil
4. Uji Ketelitian dan
5. Pengiriman specimen
Ketepatan
6. Pengolahan dan penyiapan
spesimen

Tujuan dari program


penerapan mutu

Mendorong penggunaan Memberikan jaminan Menetapkan dan


Mengidentifikasi
mutu kepada konsumen, membanding-kan
prosedur yang seragam
dokter, rumah sakit, kesalahan- ketepatan hasil
dan reagensia yang
masyarakat bahwa hasil kesalahan umum. pemeriksaan suatu
standar
pemeriksaan bermutu laboratorium secara

baik. nasional.
Program penetapan mutu suatu laboratorium
 Dengan mengirimkan specimen atau kultur mikologiyang tidak diketahui isinya, ke laboratorium yang
di tes kemampuannya, untuk memeriksanya dengan cara yang digunakan sehari-hari dan kemudian
melaporkan hasilnya.
 Frekuensi penetapan minimal 4 kali dalam setahun idealnya 12 kali dalam setahun, setiap kali minimal
3 spesimen atau kultur bakteri.
 Waktu pelaksanaan pemeriksaan dan pelaporan oleh laboratorium yang ditetapkan mutu atau
kemampuannya dibuat sesingkat mungkin, misal 1 minggu setelah spesimen diterima.
 Petunjuk pelaksanaan dan blanko laporan diserahkan bersama-sama specimen.

 Personil  Metode pemeriksaan

Kemampuan tehnisi Metode pemeriksaan dipilih yang

laboratorium berhubungan mudah, tepat, dan menurut

dengan mutu pendidikan dan standard yang diakui oleh

pelatihan, keahlian, pengalaman departemen kesehatan, World

dan kondisi kepegawaian. Health Organization(WHO), atau

 Lingkungan lainnya yang bermutu.

Ruang kerja harus cukup  Peralatan laboratorium


Faktor-Faktor
cahaya, cukup penerangan, Alat-alat laboratorium harus baik,
yang Berpengaruh sejuk, tenang, tidak bising oleh berfungsi dengan baik, sesuai

suara kendaraan, pendingin standard dan secara rutin di


Terhadap
ruangan, freezer,dan periksa fungsi dan ketepatannya.

Ketepatan dan sebagainya.  Pembacaan dan pemeriksaan

 Spesimen Pembacaan tergesa-gesa (misalnya


Ketelitian Hasil Pengambilan specimen, belum cukup waktu inkubasi) dan

pengolahan specimen, pemeriksaan yang tidak tepat


Pemeriksaan
penyimpanan specimen, (misalnya jumlah lapangan pandang

Laboratorium pengiriman specimen dan di mikroskop lebih sedikit daripada

sebagainya, terkadang kurang yang seharusnya) dapat

diperhatikan, sehingga dapat menyebabkan kesalahan

berpengaruh terhadap hasil  Laporan

pemeriksaan. Salinan yang salah, laporan yang

 Bahan-bahan laboratorium tidak lengkap dapat menimbulkan

Mutu reagensia, bahan kimia, problem.

cat, media, binatang percobaan,

berpengaruh terhadap hasil

pemeriksaan. lainnya yang


Tahap-tahap penerapan jaminan
mutu laboratorium

Penanganan dan
Persiapan Pengambilan
pengiriman
pasien specimen Pemeriksaan Pelaporan hasil
specimen

Dalam mikologi tidak


Persiapan diperlukan persiapan
khusus untuk
pasien pengambilan specimen

Spesimen harus berasal dari


daerah infeksi yang benar dan
menghindari adanya
kontaminasi dari daerah
sekitarnya

Waktu pengumpulan
spesimen harus tepat

Jumlah yang diambil harus


Pengambilan
memadai agar dapat diperoleh
specimen
pertumbuhan yang maksimal

Menggunakan alat pengambilan

sampel, kontainer, media

kultur/transport yang sesuai

Cara Sebaiknya melakukan kultur


sebelum pemberian Dilabel dengan benar
antibiotik
Cara Pengambilan sampel

KUKU KEROKAN KULIT RAMBUT

1. Disiapkan pisau scalpel dan gunting kuku


steril.
2. Dibersihkan kuku dengan kapas beralkohol,
1. Disiapkan pisau scalpel steril
dibiarkan kering.
2. Dibersihkan kulit yang akan dikerok dengan
3. Sementara kuku mengering, disiapkan
kapas beralkohol, dibiarkan mengering.
media yang digunakan.
Cara pengambilan sampel dari
3. Sementara kulit mengering, disiapkan media
4. Ditulis no.lab., nama pasien, dan tanggal
kepala sama dengan pengambilan
yang akan digunakan.
pengambilan sampel. sampel dari kulit. Hanya ditambah
4. Ditulis no.lab., nama pasien, dan tanggal
5. Digunakan cawan petri steril untuk dengan akar rambut, karena biasanya
pengambilan sampel.
menampung potongan dan kerokan kuku. terdapat spora pada akar rambut
5. Dikerok bagian kulit yang terinfeksi.
6. Dipotong kuku dengan gunting kuku. (endotriks ataupun eksotriks).
6. Kerokan yang sudah terkumpul sebagian
Diusahakan potongan kuku agak besar,
ditabur (ditanam) dalam media yang sudah
untuk direndam dalam KOH Parker Blue
disiapkan, sebagian dibuat preparat KOH.
20%.
7. Sisa potongan kuku dikerok dengan pisau
scalpel untuk ditanam dalam media yang
sudah disiapkan

Yang akan dikirim harus

sesuai.

Apabila spesimen rentan terhadap panas


Penanganan
maka menggunakan dry ice atau ice pack
dan Pengiriman

pengiriman specimen
Menggunakan media transport
specimen
tidak perlu memakai dry ice

Menggunakan wadah
selain dari gelas (kaca)
PENANGANAN SAMPEL
DARAH DAN SUM- LUKA DAN
CSF SALURAN PERNAPASAN URINE
SUM TULANG JARINGAN
Darah dari pasien Preparasi sampel CSF Infeksi jamur merupakan Sampel urin harus Cairan pada luka dapat
septisemik dapat
dilakukan dengan salah satu penyebab infeksi segera diperiksa diperiksa untuk
mengandung jamur
patogen maupun penyaringan menggunakan terbanyak pada setelah pengambilan menemukan granula,
oportunis. Kultur darah
membrane filter ukuran 0,45 saluran pernapasan. Sekresi sampel. Sampel urin jika tidak terdapat
dapat digunakan untuk
menentukan keberadaan µm. Membran filter saluran berupa sputum, yang telah lebih dari 24 granula sampel dapat
infeksi jamur dalam
selanjutnya diletakkan di sputum diinduksi, bronchial jam tidak dapat langsung ditanam pada
darah. Sistem kultur yang
telah tersedia untuk atas media pertumbuhan washing, bronchoalveolar digunakan untuk bahan permukaan agar.
pemeriksaan sel-sel ragi
dan diinkubasi. Setiap hari lavage dan aspirat trakea kultur. Pemeriksaan Jaringan yang akan
diantaranya adalah
BACTEC (Becton membran filter harus merupakan jenis-jenis sampel langsung dapat diperiksa terlebih
Dickinson, Spark, Md),
dipindahkan pada area yang diperiksa dari saluran dilakukan untuk dahulu diproses
BacT/ALERT (bioMérieux,
Durham, NC) dan ESP media yang berbeda, dan pernapasan. Sputum harus menemukan sel ragi dengan Stomacher
(Trek Diagnostics,
diamati ada/tidaknya didapatkan dengan batuk maupun hifa. Preparasi (Tekmar, Cincinnati,
Westlake, Ohio).
Sistem sentrifugasi lisis pertumbuhan jamur. Jika dalam pada pagi hari, jika untuk kultur dilakukan Ohio) yang berfungsi
juga dapat digunakan
terdapat kurang dari 1 mL tidak berhasil dapat dilakukan dengan teknik mengeluarkan
terutama pada daerah
yang sering ditemukan sampel, dapat dilakukan dengan menggunakan sentrifugasi, sedimen sitoplasma sel-sel pada
adanya jamur dimorfik
sentrifugasi. Satu tetes nebulizer untuk dikultur pada agar jaringan dalam media
dalam darah. Sentrifugasi
dilakukan untuk melisis konsentrat diperiksa dengan mendapatkan sputum SABHI dan agar BHI cair. Suspensi media
eritrosit dan leukosit
tinta India, dan sisanya diinduksi. Spesimen yang dengan kloramfenikol cair selanjutnya
sehingga jamur akan
keluar dari sel. Sedimen diinokulasi pada media. terlalu kental dihomogenisasi dan sikloheksimid untuk dijadikan bahan
yang dihasilkan
Penggunaan antimikroba dengan menambahkan menghambat pemeriksaan.
selanjutnya ditanam pada
media yang sesuai dan pada media pertumbuhan bahan bersifat mukolitik yaitu pertumbuhan bakteri. Sebanyak 0,1 mL
diinkubasi pada suhu
tidak diperlukan karena crystalline N-acetyl-L-cystine. suspense dapat dikultur
300C selama 21 hari.
Sampel sumsum tulang sampel CSF umumnya Sampel yang homogen dapat pada permukaan media
ditambahkan heparin dan
steril. langsung diperiksa langsung dan diinkubasi pada
langsung ditanam pada
media pertumbuhan. di bawah mikroskop. suhu 300C selama 21
hari.
PEMERIKSAAN

KUKU RAMBUT KULIT

PROSEDUR PENGERJAAN
Kuku Kulit Rambut
1. Disiapkan object glass, diberi nomor 1. Disiapkan object glass, diberi 1. Disiapkan object glass, diberi
lab. dipinggirnya. nomor lab. dipinggirnya. nomor lab. dipinggirnya.
2. Diambil 1-2 Ose sampel kuku yang 2. Kerokan kulit dikumpulkan 2. Rambut dan kerokan kulit kepala
telah direndam dalam KOH Parker Blue dibagian tengah object glass. dikumpulkan dibagian tengah
20% dan oleskan di atas object glass. 3. Diteteskan 1 tetes larutan KOH object glass.
Diusahakan agar mendapatkan kuku Parker Blue 20% dipinggirnya. 3. Diteteskan 1 tetes larutan KOH
yang berbentuk seperti bubur. 4. Dengan menggunakan cover Parker Blue 20% dipinggirnya.
3. Ditutup dengan cover glass. Ditekan glass, dicampurkan kerokan kulit 4. Dengan menggunakan cover
sedikit agar didapat preparat yang dengan larutan tadi dengan glass, dicampurkan rambut dan
cukup tipis. ditutup dengan cover glass tadi. kerokan kulit dengan larutan tadi
4. Diperiksa dibawah mikroskop dengan 5. Diperiksa dibawah mikroskop dengan ditutup dengan cover
perbesaran lensa okuler 10x dan lensa dengan perbesaran lensa okuler glass tadi.
objektif 10x atau dengan lensa objektif 10x dan lensa objektif 10x atau 5. Diperiksa dibawah mikroskop
40x. dengan lensa objektif 40x. dengan perbesaran lensa okuler
10x dan lensa objektif 10x atau
dengan lensa objektif 40x.
KULTUR

KUKU KULIT RAMBUT

PROSEDUR KULTUR SAMPEL MIKOLOGIS

KUKU KULIT RAMBUT


1. Sampel kuku yang telah dikerik 1. Sampel kerokan kulit masing- 1. Sampel rambut dan kerokan
masing-masing dimasukkan masing dimasukkan kedalam kulit kepala masing-masing
kedalam plate SBRC plate SBRC Agar dan dimasukkan kedalam plate
2. Agar dan Dermatophyte Test 2. Dermatophyte Test Medium SBRC Minyak Agar dan
Medium (DTM). (DTM). Dermatophyte Test Medium
3. Dibungkus plate yang telah berisi 3. Dibungkus plate yang telah (DTM).
isolat dari sampel kuku dengan berisi isolat dari sampel kuku 2. Dibungkus plate yang telah
menggunakan kertas Non Woven dengan menggunakan kertas berisi isolat dari sampel kuku
Blue. Non Woven Blue. dengan menggunakan kertas
4. Disimpan pada suhu / temperatur 4. Disimpan pada suhu / Non Woven Blue.
ruangan (25 - 30oC) selama 1 temperatur ruangan (25 - 30oC) 3. Disimpan pada suhu/temperatur
bulan. Diamati perkembangan tiap selama 1 bulan. Diamati ruangan (250C-300C) selama 1
1 minggu. perkembangan tiap 1 minggu. bulan. Diamati perkembangan
tiap 1 minggu.

Terdiri dari pelaporan individual dan epidemilogi. Sangat

disarankan laporan disampaikan dalam bentuk tercetak

agar mudah terbaca dan menghindari kesalahan baca,


PELAPORAN
HASIL dengan mencantumkan nama ahli mikrobiologi, alamat dan

nomor telepon yang mudah dihubungi. Sedapat mungkin

nama mikroba ditulis hingga spesiesnya.


Faktor yang mempengaruhi mutu pemeriksaan laboratorium

Non Analytical

Pre Analysis

Clerical Patient Spesimen Sampling


Preparation collection handling

In Analysis

Reagents Instruments Control & Analytical Technologist


standard Method

In Analysis

Calculation Method Clerical Information


Evaluation Handling

kegiatan yang diselenggarakan secara periodik


oleh
Pemantapan mutu pihak lain di luar laboratorium yang
eksternal bersangkutan untuk memantau dan menilai
(PME) penampilan
suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan
tertentu.

Tingkat
Nasional
Tingkat
Regional
Tingkat
Provinsi

Anda mungkin juga menyukai