UPTD Labkesda
dr. Titin Hardiana
Kota Depok NIP: 19760404 200501 2 010
A. Pengertian Pemantapan Mutu Internal adalah kegiatan pencegahan dan
pengawasan yang dilakukan oleh masing-masing laboratorium secara
terus menerus agar tidak terjadi error/ penyimpangan, sehingga
diperoleh hasil yang tepat
B. Tujuan Meningkatkan mutu pengujian dalam pemeriksaan air agar
mendapatkan hasil yang baik untuk pelayanan Labkesda Depok
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Kota
Depok Nomor :
D. Referensi 1. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan yang Benar ( Good
Laboratory Practice), Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
2008
2. Implementasi SNI ISO/IEC 17025/2017 tentang Persyaratan
Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium
Kalibrasi oleh Badan Standardisasi Nasional
E. Prosedur/ a. Alat :
Langkah-langkah
1. Alat Gelas bebas kontaminan
2. Alat Ukur terkalibrasi
3. Statistik
4. Log Book Pengujian
5. Alat Instrumen Pengujian
b. Bahan :
1. Standar atau kontrol Induk Pemeriksaan
2. Bahan Kimia pro analysis (p.a)
3. Blanko
4. Larutan Spike
c. Prosedur :
Pemeriksaan Kualitatif
1. Petugas laboratorium kompeten dari laboratorium makanan yang
akan melakukan pemantapan mutu mempersiapkan alat dan
bahan.
2. Petugas laboratorium menentukan metode uji/standar yang
bersumber dari publikasi dalam standar nasional, regional atau
Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Air 1/6
internasional.
3. Petugas laboratorium melakukan pengecekan kontrol kualitatif
berdasarkan
Suhu
Expired date
Viskositas
Warna standar
Pemeriksaan Kuantitatif
4. Petugas laboratorium melakukan verifikasi terhadap metode uji
dengan tercapainya :
- Penilaian lineritas berdasrkan larutan standar / Certified
Refference Materials (CRM)
- Penilaian akurasi melalui contoh kontrol laboratorium
- Spike untuk analisis kimia atau penambahan larutan
standar pada sampel untuk menilai akurasi
- Penilaian presisi berdasarkan keterulangan contoh
3. Petugas Laboratorium melakukan verifikasi kinerja metode baku
standar yang diklasifikasikan 2 jenis :
Verifikasi kinerja metode standar yang sudah diterapkan
1. Kesesuaian sistem untuk menetukan apakah sistem
termasuk instrumen, analis dan lain lain mampu
melakukan proses pengujian
2. Menganalisa matrik blanko untuk menilai
kontaminasi dari lingkungan laboratorium. Blano
harus lebih rendah dari batas deteksi metode
3. Menganalisa matrik spike dan/atau reagen spike
(sesuai matrik dan analit) untuk menilai dan
menujukan akurasi sebagai persen recovery
4. Analisis matrik duplikat/ reagen spike atau duplikat
contoh untuk menilai dan menunjukkan presisi
dinyatakan sebagai relative percent difference
( RPD)
5. Pada pengujian linearitas, larutan standar yang
digunakan harus memenuhi minimal koefisien
korelasi (r) ≥0.997
Verifikasi terhadap metode uji baru
1. Pemenuhan persyaratan kesesuaian sistem metode
pengujian dan/atau kalibrasi
2. Memenuhi semua persyaratan pada verifikasi
F. Bagan Alir -
G. Unit terkait Staff Laboratorium Kesehatan Masyarakat