Anda di halaman 1dari 6

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL PEMERIKSAAN AIR

No. Dokumen : SOP/Labkesda-120/I/2022


No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 01 Januari 2022
Halaman : 1/5

UPTD Labkesda
dr. Titin Hardiana
Kota Depok NIP: 19760404 200501 2 010
A. Pengertian Pemantapan Mutu Internal adalah kegiatan pencegahan dan
pengawasan yang dilakukan oleh masing-masing laboratorium secara
terus menerus agar tidak terjadi error/ penyimpangan, sehingga
diperoleh hasil yang tepat
B. Tujuan Meningkatkan mutu pengujian dalam pemeriksaan air agar
mendapatkan hasil yang baik untuk pelayanan Labkesda Depok
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Kota
Depok Nomor :
D. Referensi 1. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan yang Benar ( Good
Laboratory Practice), Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
2008
2. Implementasi SNI ISO/IEC 17025/2017 tentang Persyaratan
Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium
Kalibrasi oleh Badan Standardisasi Nasional
E. Prosedur/ a. Alat :
Langkah-langkah
1. Alat Gelas bebas kontaminan
2. Alat Ukur terkalibrasi
3. Statistik
4. Log Book Pengujian
5. Alat Instrumen Pengujian
b. Bahan :
1. Standar atau kontrol Induk Pemeriksaan
2. Bahan Kimia pro analysis (p.a)
3. Blanko
4. Larutan Spike
c. Prosedur :
 Pemeriksaan Kualitatif
1. Petugas laboratorium kompeten dari laboratorium makanan yang
akan melakukan pemantapan mutu mempersiapkan alat dan
bahan.
2. Petugas laboratorium menentukan metode uji/standar yang
bersumber dari publikasi dalam standar nasional, regional atau
Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Air 1/6
internasional.
3. Petugas laboratorium melakukan pengecekan kontrol kualitatif
berdasarkan
 Suhu
 Expired date
 Viskositas
 Warna standar
 Pemeriksaan Kuantitatif
4. Petugas laboratorium melakukan verifikasi terhadap metode uji
dengan tercapainya :
- Penilaian lineritas berdasrkan larutan standar / Certified
Refference Materials (CRM)
- Penilaian akurasi melalui contoh kontrol laboratorium
- Spike untuk analisis kimia atau penambahan larutan
standar pada sampel untuk menilai akurasi
- Penilaian presisi berdasarkan keterulangan contoh
3. Petugas Laboratorium melakukan verifikasi kinerja metode baku
standar yang diklasifikasikan 2 jenis :
 Verifikasi kinerja metode standar yang sudah diterapkan
1. Kesesuaian sistem untuk menetukan apakah sistem
termasuk instrumen, analis dan lain lain mampu
melakukan proses pengujian
2. Menganalisa matrik blanko untuk menilai
kontaminasi dari lingkungan laboratorium. Blano
harus lebih rendah dari batas deteksi metode
3. Menganalisa matrik spike dan/atau reagen spike
(sesuai matrik dan analit) untuk menilai dan
menujukan akurasi sebagai persen recovery
4. Analisis matrik duplikat/ reagen spike atau duplikat
contoh untuk menilai dan menunjukkan presisi
dinyatakan sebagai relative percent difference
( RPD)
5. Pada pengujian linearitas, larutan standar yang
digunakan harus memenuhi minimal koefisien
korelasi (r) ≥0.997
 Verifikasi terhadap metode uji baru
1. Pemenuhan persyaratan kesesuaian sistem metode
pengujian dan/atau kalibrasi
2. Memenuhi semua persyaratan pada verifikasi

Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Air 2/6


metode standar
3. Ukur MDL (Method detection limit)
4. Hitung range kalibrasi linear
5. Verifikasi linearitas metode dinilai tertinggi pada
kalibrator
6. Jika memungkinkan, analisa contoh pembanding

4. Petugas Laboratorium menganalisa kriteria yang dipersyaratkan


 Linearitas- dari suatu larutan baku minimal 6 konsentrasi
dengan rentang 50 -150 % dari rentang komponen uji.
Kurva standar kalibrasi minimal memiliki nilai koefisien
korelasi (r) ≥0.997
 Presisi- keseuaian antara beberapa hasil pengukuran
yang diukur dengan cara yang sama minimal
menggunakan 6 larutan dengan konsentrasi yang sama.
Presisi dinyatakan sebagai relative standar deviation
(%RSD) beberapa parameter pengujian
mempersyaratkan % RSD sesuai SNI acuan pengujian
parameter tersebut. Jika tidak diatur oleh SNI acuan,
makan %RSD mengacu pada tabel berikut :
Presisi
Internal Reproducibilty External Reproducibility
Repeatability (Reproducibility Within Reproducibility Between
Lab) Lab)
Laboratoriu
Laboratorium Laboratorium m Beda
Analis Metode Uji Sama Analis
Sampel Sama Sampel Sampel Sama
Bahan Kimia Bahan Kimia Bahan Kimia
Salah satu
Peralatan Peralatan Salah satu Peralatan atau lebih
Metode Uji Analis atau lebih Metode Uji boleh
boleh
beda
Waktu relatif Waktu beda Waktu
Ukuran Presisi
terkecil Ukuran Presisi sedang Ukuran Presisi sedang
Batas Keberterimaan ≤ Batas Keberterimaan ≤ 0.67
0.5 HV HV Batas Keberterimaan ≤ HV
 Akurasi – kesesuaian antara hasil analisis dengan nilai
benar analit dengan rentang konsentrasi yang
ditetapkan. Penetuan niali nilai akurasi melalui recovery.
Beberapa parameter pengujian mempersyaratkan
akurasi (% recorvery ) sesuai SNI acuan pengujian
parameter tersebut. Jika tidak di atur pada SNI acuan,
maka akurasi mengacu kepada tabel berikut :

Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Air 3/6


Nilai persen recovery berdasarkan nilai konsentrasi
sampel
Analit pada matriks sampel Recovery yang diterima (%)
10 < A ≤ 100 (%) 98-102
1 < A ≤ 10 (%) 97-103
0.01 < A ≤ 1 (%) 95-105
0.001 < A ≤ 0.1 (%) 90-107
100 ppb < A ≤ 1 ppm 80-110
10 ppb < A ≤ 100 ppb 60-115
1 ppb < A ≤ 10 ppb 40-120
5. Petugas Laboratorium melakukan validasi metode uji yang
dilakukan terhadap metode tidak baku, metode yang
dikembangkan oleh laboratorium, metode baku yang digunakan
diluar ruang lingkupnya, serta metode baku yang dimodifikasi
harus direncanakan dan dilakukan oleh personil yang
kompeten. Karakteristik kinerja metode meliputi :
 Akurasi
 Presisi
 Spesifisitas
 Limit Deteksi
 Limit Kuantisasi
o Batas Deteksi (LoD)
Karena k = 3, simpangan baku (sb) = sy/x,
maka : LOD = (3 Sy/x)/SI
o Batas Kuantitasi (LoQ)
Karena k = 10, simpangan baku (Sb) = Sy/x,
maka: LOQ = (10 Sy/x)/SI
 Linearitas
 Range
 Ketegaran
6. Petugas Laboratorium melakukan Validasi/Verifikasi Metode
Kalibrasi dengan salah satu atau kombinasi teknik berikut.
a) Kalibrasi atau evaluasi bias dan presisi menggunakan
standar referensi atau bahan referensi ;
b) Penilaian sistematis dari faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil;
c) Melakuakn perhitungan robustness melalui variasi
parameter yang dikontrol;
d) Perbandingan hasil yang dicapai dengan metode
tervalidasi lainnya;
e) Uji banding antar laboratorium;
f) Evaluasi ketidakpastian pengukuran hasil berdasarkan
Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Air 4/6
pemahaman tentang prinsip-prinsip teoritis metode dan
pengalaman praktis kinerja pengambilan sampel atau
metode pengujian.
7. Petugas laboratorium melakuakn Validasi Metode yang
dimodifikasi
7.1 Dalam kasus dimana prosedur pengujian dan/atau kalibrasi
adalah dimodifikasi dari prosedur pengujian dan/atau kalibrasi
standar atau yang sudah ada dan protokol, harus menunjukan
bahwa modifikasi tidak mempengaruhi nilai presisi dan akurasi
data yang diperoleh
7.2 Dalam melaksanakan modifikasi, setiap modifikasi besar ini
kemudian diverifikasi terhadap metode asli
7.3 Modifikasi metode pengujian dan/atau kalibrasi ini dilakukan
sebagai suatu kegiatan terencana
7.4 Apabila modifikasi metode dilakukan, dilakukan kaji ulang
secara periodik untuk mengonfirmasi bahwa penggunaan
metode tersebut masih memenuhi persyaratan pelanggan dan
setiap rencana pengembangan harus disetujui/disahkan
7.5 Karakteristik kinerja dapat mencakup, namun tidak tidak
terbatas pada, rentang pengukuran, ketelitian, ketidakpastian
pengukuran hasil, batas deteksi, batas kuantifikasi, selektivitas
metode kelinieran, daya ulang atau reprodusibilitas, kekokohan
terhadap pengaruh luar atau kepekaan silang. Terhadap
gangguan dari matriks sampel atau benda uji dan bias
8. Petugas laboratorium menindaklanjuti analisa selanjutnya jika
nilai keberterimaan tidak terpenuhi seperti :
- Menganalisa keterlusuran rekaman dari perlakuan
bahan, alat dan lingkungan
- Melakukan Estimasi Ketidakpastian
- Membuat diagram RTL atau diagram tulang ikan
- Menganalisa dan Mengulang hasil dari diagram RTL
atau diagram Tulang ikan
9. Petugas Laboratorium Melakukan Pelaporan dari hasil
Pemantauan Mutu Internal untuk dilakukan verifikasi dan
validasi oleh penanggung jawab laboratorium.

F. Bagan Alir -
G. Unit terkait Staff Laboratorium Kesehatan Masyarakat

Rekaman historis perubahan

Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Air 5/6


Tgl mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

Pemantapan Mutu Internal Pemeriksaan Air 6/6

Anda mungkin juga menyukai