Tahapan validasi :
1. Tujuan analitik : ATP
2. Pemilihan metode (Resmi, Diterbitkan atau baru)
3. Optimasi
4. Pengujian stabilitas (SST dan pre-validasi) = pre-validasi, contohnya
adalah menguji stabilitas standar. Apabila SST tidak memenuhi syarat,
dapat diubah-ubah sedikit sesuai dengan farmakope agar kembali ke SST
yang diharapkan.
5. Menguji parameter validasi
6. Laporan validasi
7. Transfer Metode (jika ada, misalnya R&D ke QC, industri A ke B)
8. SOP metode analisis rutin
Menurut USP 44-NF 39, 2021 <1225> validasi prosedur analitis adalah
proses yang ditetapkan, melalui studi laboratorium, bahwa karakteristik kinerja
prosedur memenuhi persyaratan untuk aplikasi analitik yang dimaksud. Parameter
validasi, sebagai berikut :
1. Akurasi
2. Presisi
3. Spesifitas
4. LOD
5. LOD
6. Linieritas
7. Robustness
Menurut USP 44-NF 39, 2021 <1226> proses verifikasi prosedur uji
kompendial adalah penilaian apakah prosedur dapat digunakan untuk aplikasi
yang dimaksudkan, dalam kondisi penggunaan yang sebenarnya untuk zat obat
atau matriks obat tertentu. Contohnya adalah, memeriksa SST, spesifisitas atau
rekoveri.
Berdasarkan prosedur pada farmakope, apabila SST tidak memenuhi
syarat maka dapat dilakukan pengaturan-pengaturan dari prosedur dalam
farmakope, dengan batas pengaturan maksimum ditetapkan dalam farmakope.
Apabila karakteristik kimia kolom berbeda, maka harus dilakukan validasi
seluruhnya atau modifikasi metode. Contoh penyesuaian metode HPLC :
1. Verifikasi prosedur
2. SST, spesifikasi atau selektivitas, akurasi
3. Metode OK atau NOT OK
Pengaturan-pengaturan yang dapat dilakukan adalah :
1. pH fase gerak (KCKT) = pH larutan dapar dalam pembuatan fase gerak
dapat disesuaikan ± 0,2 satuan
2. Kadar garam dalam dapar (KCKT) = dapat disesuaikan ± 10% apabila
variasi pH yang diperbolehkan tercapai
3. Perbandingan komponen dalam fase gerak (KCKT) = komponen kecil fase
gerak (50% atau kurang). Jumlah komponen dapat disesuaikan ± 30%
relatif tetapi tidak dapat melebihi ±10% absolut dari jumlah fase gerak.
Linieritas
Berdasarkan USP 44-NF39, 2021 <1225>, linearitas prosedur analitis adalah
kemampuannya untuk memperoleh hasil tes yang secara langsung, atau dengan
transformasi matematis yang terdefinisi dengan baik, sebanding dengan
konsentrasi analit dalam sampel dalam kisaran tertentu. ICH merekomendasikan
bahwa, untuk pembentukan linearitas, minimal lima konsentrasi biasanya
digunakan. Kriteria penerimaan: r2, >0,995 untuk uji kategori I, dan > 0,99 untuk
uji kuantitatif kategori II. Menggunakan nilai r sebagai hasil uji linearitas adalah
salah.
Pada USP, akurasi dan presisi banyak bergantung dengan alat yang digunakan.
Farmakope tidak dijelaskan berapa persyaratannya. Dalam eurachem 2014,
rekoveri adalah persen bias. Persen bias adalah perbedaan kadar yang didapat
dengan kadar sebenarnya.
Repeatability adalah
Lab sama, analis berbeda, hari berbeda = intermediate presisi
Lab berbeda
Lab komersial harus sampai repoducibility
Variasi proses tergantung pada alat yang digunakan. Pada proses validasi tidak
boleh lupa melakukan validasi proses variannya, tujuannya untuk menghitung
total varian dari seluruh proses.
Membandingkan hasil prosedur kita dengan prosedur yang tervalidasi.