Lab
Hb < 12 g/dL 6,3 g/dL Berdasarkan data hasil penelitian yang
dilakukan oleh Akhdiyat (2020)
tentang kadar Hb penderita CKD,
diperoleh rentang kadar Hb pasien
berdasarkan jenis kelaminnya, yaitu
pada wanita 3 – 8 g/dL dan pada laki-
laki 5 – 12 g/dL. Menurut WHO,
kadar Hb orang yang dinyatakan
mengidap anemia adalah wanita
dengan kadar Hb < 12 g/dL dan laki-
laki < 14 g/dL. Penurunan kadar Hb
pada penderita CKD disebabkan oleh
banyak faktor, namun penyebab
utamanya adalah defisiensi hormon
eritropoeitin.
RBC 3,5 – 5,5 2,09 Penyebab utama terjadinya anemua
pada pasien CKD disebabkan oleh
defisiensi hormon eritropoeitin, yang
mana 90% hormon ini diproduksi di
ginjal. Hormon ini juga berfungsi
merangsang produksi sel darah merah.
Zat yang ada di plasma pasien CKD,
secara kolektif disebut toksin uremik
dan dapat menghambat produksi
eritropoeitin. Toksin uremik ini dapat
menyebabkan rentang hidup sel darah
merah berkurang dari rentang hidup
normal 120 hari menjadi sekitar 60
hari. Hal ini menyebabkan
berkurangnya sel darah merah pada
pasein CKD (Insani dkk., 2018).
WBC 4,0 – 10,0 15,18 Penurunan fungsi ginjal dapat
meningkatkan risiko terjadinya infeksi
dan beberapa abnormalitas pada
sistem imun. Terjadinya infeksi pada
pasien akan meningkatkan jumlah
leukosit dalam darah. Peningkatan
leukosit dalam darah dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti radang, komplikasi dari
penyakit gagal ginjal itu sendiri,
maupun saat pasien CKD melakukan
tindakan hemodialisa. Peningkatan
leukosit juga dapat mempengaruhi
kualitas hidup pasien yang akan
mengalami penurunan (Triswanti dkk.,
2021).
Daftar Pustaka :
Insani, N., M. A. Manggau, dan H. Kasim. 2018. Analisis efektivitas terapi pada
pasien anemia gagal ginjal hemodialisis di rsup dr. wahidin sudirohusodo
makassar. Majalah Farmasi Dan Farmakologi. 22(1):13–15.