Case Report
Disusun oleh :
Pembimbing :
UNIVERSITAS RIAU
2023
1
Penulis untuk korespondensi: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau,
2
Penulis untuk korespondensi: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau,
3
Penulis untuk korespondensi: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau,
4
Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Riau/RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau
ABSTRAK
Abstrak
Pendahuluan : Gagal ginjal adalah suatu keadaan ginjal kehilangan
kemampuan fungsionalnya untuk mempertahankan volume dan cairan dalam
tubuh. Penyakit ginjal kronik atau chronic kidney disease (CKD) merupakan
suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang bersifat
irreversibel, yang pada suatu keadaan memerlukan terapi pengganti ginjal yang
tetap, berupa hemodialisis atau transplantasi ginjal. Data dari Riset Kesehatan
Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menyatakan bahwa di Indonesia, gagal ginjal
merupakan masalah kesehatan yang cukup sering ditemui dari berbagai macam
jenis penyakit ginjal. Prevalensi gagal ginjal kronis yang telah terdiagnosis di
Indonesia adalah sebesar 3,8% dengan prevalensi gagal ginjal di Riau sebesar
0,1%.
maupun Negara berkembang dan urat (1%), Polycystic kidney (1%) dan
hipertensi di seluruh dunia lupus (1%). 5
ketika disesuaikan dengan
Riset kesehatan dasar
spesifikasi usia dan jenis kelamin
(Riskesdas) tahun 2018 menyatakan
terhadap perubahan populasi di
faktor risiko utama penyakit gagal
dunia diproyeksikan peningkatannya
ginjal kronis di Indonesia adalah
menjadi 1,56 milliar pada tahun 2025.
hipertensi (34,1%), obesitas (21,8%)
7
dan diabetes melitus (8,5%).5
DEFINISI
KLASIFIKASI
Berdasarkan kriteria gagal
Klasifikasi gagal ginjal kronik
ginjal kronik menurut Kidney Disease
menurut KDIGO dapat dibedakan
Improving Global Outcomes (KDIGO)
berdasarkan penyebab, kategori Laju
tahun 2020 yaitu CKD didefinisikan
Filtrasi Glomerulus (LFG) dan
sebagai kelainan struktur atau fungsi
kategori albuminuria.3
ginjal yang terjadi selama lebih dari 3
bulan, yang berimplikasi bagi Klasifikasi penyakit ginjal
-Keracunan obat
(siklosporin atau Laju filtrasi glomerulus dapat
takrolimus) dihitung berdasarkan rumus
Kockcroft-Gault, yaitu:1
Pada LFG dibawah 30%, pasien b) Sindrom uremia, yang terdiri dari
memperlihatkan gejala dan tanda lemah, letargi, anoreksia, mual
uremia yang nyata seperti anemia, muntah, nokturia, kelebihan volume
peningkatan tekanan darah, gangguan cairan, neuropati perifer, pruritus,
metabolisme fosfor dan kalsium, kejang-kejang sampai koma.
pruritus, mual, muntah dan lain
c) Gejala komplikasi, berupa
sebagainya. Pasien juga mudah
hipertensi, anemia, osteodistrofi renal,
terkena infeksi seperti infeksi saluran
gagal jantung, asidosis metabolik dan
kemih, infeksi saluran nafas maupun
gangguan keseimbangan elektrolit
infeksi saluran cerna. Selain itu juga
(sodium,kalium, klorida).2
akan terjadi gangguan keseimbangan
air dan elektrolit antara lain natrium Gambaran laboratoris pada gagal
akan terjadi gejala dan komplikasi a.) Sesuai dengan penyakit yang
yang lebih serius dan pasien sudah mendasarinya
memerlukan terapi pengganti ginjal
b.) Penurunan fungsi ginjal dengan
antara lain hemodialisis dan
gambaran hasil laboratorium berupa
transplantasi ginjal. Pada keadaan ini
peningkatan ureum dan kreatinin serta
pasien dikatakan sampai pada stadium
penurunan LFG dengan menggunakan
gagal ginjal.1
rumus Kockcroft-Gault yaitu <60
DIAGNOSIS ml/menit/1,73m2
5 <15 Terapi
PENATALAKSANAAN pengganti ginjal
umumnya 11,5 g/dL (KDIGO 2012),2 yang telah mendapat EPO tetapi
respons kenaikan Hb minimal setiap transfusi darah adalah: 7-9 g/dL (tidak
bulan, dan setelah itu pada fase sama dengan target Hb pada terapi
status besi untuk monitoring diulang pasien dengan penyakut jantung. Pada
Sesak nafas juga tidak dipengaruhi darah secara rutin dan tidak terkontrol.
oleh cuaca, debu atau alergi. Demam Dan tidak rutin minum obat untuk
dan keringat dingin disangkal. Nafsu menstabilkan tekanan darahnya.
makan pasien mengalami penurunan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluar darah dari mulut,
hidung, telinga, BAB dan BAK a. Riwayat tekanan darah tinggi
disangkal oleh pasien. Nyeri saat yang tidak terkontrol
BAK, BAK berbusa dan BAK rasa
seperti berpasir juga disangkal oleh b. Riwayat stroke pada tubuh sisi
pasien. BAB dan BAK dalam kondisi kiri sejak akhir Januari tahun
ada keluhan selama kehamilan sklera ikterik (-/-), pupil bulat, isokor,
Abdomen
- MCH : 29,3 pg
- Inspeksi: ascites(+), pelebaran vena
- MCHC : 35,5 g/dl
(-) jejas (-).
Hitung Jenis
- Auskultasi: Bising usus 9 x/menit.
- Basofil : 0,3 %
- Palpasi: nyeri tekan (-) hepar dan
lien tidak teraba. - Eosinofil : 2,3 %
Pitting edema (+/+) pada ekstremitas 3. Asam folat 3x1, zinc tablet 3x1
inferior.
4. Furosemid 3x20
Pemeriksaan penunjang :
5. Bicnat tab 500 mg 3x1
a. Hb 3,9. MCV 82,7. MCH 29,3
6. Adalat Oros 1x30 mg
(anemia berat normositik
normokromik) 7. Candesartan 8 g 1x1
Pada pemeriksaan kadar gula pembatasan cairan 1 liter per hari, diet
darah sewaktu terdapat hipoglikemi sebanyak 2.173 kkal perhari,
dengan kadar gula darah pasien 75 pembatasan protein 1.2 gram/kgBB
mg/dL, kondisi ini bisa disebabkan per hari dengan pemberian protein
oleh beberapa hal yaitu terjadi sebanyak 74,52 gram, diet rendah
gangguan sekresi insulin karena garam 5 gram per hari dan
fungsi ginjal yang memburuk hemodialisa. Terapi medikamentosa
sehingga insulin tetap berada di dalam yang diberikan berupa Injeksi Ca.
darah, degradasi insulin perifer glukonas + NS 100 cc, apidra 20 IU,
menurun, uremia yang tinggi akan Bicnat 3x500, furosemid Injeksi 1x10
menimbulkan anoreksia sehingga mg, asam folat 3 x 5 mg dan kapsul
kebutuhan glukosa menurun, terjadi garam 3x500 m. Tatalaksana berupa
penurunan masa ginjal sehingga kalsium glukonat intravena bertujuan
mengalami penurunan untuk mencegah fibrilasi ventrikel
glukoneogenesis.14 dan memproteksi jantung.13