Anda di halaman 1dari 7

JMH e-ISSN.

2715-9728
p-ISSN. 2715-8039
Jurnal Medika Hutama
Vol 03 No 02, Januari 2022
http://jurnalmedikahutama.com

Open Acces
FAKTOR RESIKO PERILAKU KEBIASAAN HIDUP YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN GAGAL GINJAL KRONIK

Jaya Firmansyah1
1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Corresponding Author: Jaya Firmansyah, Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokeran, Universitas Lampung.
E-Mail: jaya.firmansyah29@gmail.com

Received 07 Oktober, 2021; Accepted 17 Oktober, 2021; Online Published 28 Januari, 2022

Abstract
Chronic kidney disease is a functional and structural damage to the kidneys characterized by decreasing in the
glomerular filtration rate (GFR) <60ml/min/1.73m2 that has lasted more than three months and is irreversible.
The prevalence of chronic kidney failure continues to increase every year and the death rate for failure also
increases. Medical expenses incurred by insurance institutions also continue to grow along with the increase in
the number of sufferers and is the second highest funding order for treatment borne by Badan Pengelola Jaminan
Sosial (BPJS) Kesehatan. Chronic kidney disease can be caused by certain disease conditions such as
hypertension, diabetes, urinary tract infections, urinary tract stones, systemic lupus erythematosus, chronic
pyelonephritis, chronic glomerulonephritis, polycystic kidney disease. Behavior of daily living such as smoking,
high protein intake, consuming herbal medicine, use of analgesic drugs, high fat intake, consumption of high salt
intake have a relationship and risk of chronic kidney disease.
Keywords: Chronic Kidney Disease; Risk Factors; Life Habits

PENDAHULUAN glomerulus (LFG) yang telah berlangsung lebih


Gagal ginjal kronik merupakan suatu dari tiga bulan.
perubahan fisiologi pada ginjal yang dapat 2. LFG <60ml/menit/1,73m2 selama tiga bulan
disebabkan banyak faktor, sehingga dengan atau tanpa kerusakan ginjal. (1)
mengakibatkan penurunan kemampuan ginjal Prevalensi gagal ginjal kronik berdasarkan
untuk melakukan fungsi filtrasi dan sekresi hasil Riskesdas 2018 menunjukan bahwa terjadi
progesif yang berakhir pada gagal ginjal. Gagal peningkatan seiring bertambahnya usia. Kelompok
ginjal adalah kondisi klinis penurunan fungsi usia yang paling banyak mengalami kejadian
ginjal yang ireversibel yang memerlukan terapi gagal ginjal kronik yaitu pada kelomok usia 65-74
pengganti ginjal seperti dialisis atau transplatasi kronik dan penderita laki-laki lebih banyak
ginjal. (1) dibandingkan dengan penderita perempuan.
Kriteria penyakit ginjal kronik anatara lain Berdasarkan riwayat pendidikan, kelompok yang
yaitu : tidak/belum sekolah merupakan kelompok yang
1. Kerusakan unit fugsional ginjal secara paling banyak kejadian gagal ginjall kronik. Data
disertadengan atau tanpa penurunan laju filtrasi Indonesian Renal Registry (IRR) menunjukan

1997
bahwa ada 30.554 pasien aktif yang menjalani kondisi penyakit lain juga dapat menyebabkan
terapi hemodialisis yang di dominasi oleh pasien kejadian gagal ginjal kronik seperti infeksi saluran
gagal ginjal kronik.(2) Angka mortalitas pasien kemih, batu saluran kemih, lupus, pielonefritis
gagal ginjal yang mendapatkan terapi hemodialisa kronis, glomerulonefritis kronis, polycystic kidney
pada tahun 2015 yaitu 1.243 orang dengan disease.(5)(6) Perilaku kebiasaan hidup seperti
proporsi lama hidup paling lama yaitu 6-12 merokok, diet protein, konsumsi jamu,
bulan.(3)(3) penggunaan obat analgesik, konsumsi lemak,
Terapi pengganti ginjal merupakan konsumsi makanan kandungan garam tinggi
modalitas terapi untuk pasien yang mengalami memiliki hubungan dengan kejadian gagal ginjal
penurunan fungsi ginjal baik sementara atau kronik. (7)(8)(9)(10)
berkelanjutan yang terdiri dari transplantasi ginjal, Tujuan penulisan artikel adalah untuk
hemodialisis dan peritoneal dialisis. Persiapan menjelaskan bagaimana perilaku kebiasaan hidup;
terapi hemodialisis sebaiknya dimulai sejak pasien merokok, diet protein, konsumsi jamu,
mengalami gagal ginjal kronik stadium empat penggunaan obat analgesik, konsumsi lemak,
karena sulitnya untuk memperkirakan konsumsi kandungan garam tinggi mempengaruhi
progresifitas penuruanan fungsi ginjal untuk kejadian gagal ginjal kronik.
kedepannya.(4) Gagal ginjal menjadi penyakit
ISI
urutan kedua yang menghabiskan dana paling
Hubungan Merokok dengan Gagal Ginjal
banyak untuk pengobatan. Pembiayaan terapi
Kronik
gagal ginjal menghabiskan dana sebesar 227
Data penelitian yang dilakukan pada pasien
milliyar per tahun 2012 yang berasal dari PT
gagal ginjal kronik yang dirawat inap RSUP Prof.
Askes dan ansuransi lainnya. Jumlah dana yang
Dr. R. D. Kandou Manado juga menunjukan
dihabiskan setiap tahunnya pun terus meningkat
bahwa 52% pasien merupakan perokok aktif. (10)
seiring dengan bertambah jumlah penderita gagal
Merokok telah terbukti berdasarkan beberapa uji
ginjal. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
statistik memiliki hubungan yang signifikan
(BPJS) Kesehatan mengeluarkan dana sebesar
terhadap kejadian gagal ginjal kronik. Penelitian
2,68 triliyun untuk pengobatan gagal ginjal pada
yang dilakukan oleh Purwati (2018) mengenai
tahun 2015 baik untuk rawat jalan dan rawat inap
analisa faktor resiko penyebab gagal ginjal kronik
pasien gagal ginjal.(3)
di unit hemodialisa RS Dr. Moerwadi menunjukan
Penyakit gagal ginjal dapat disebabkan oleh
data bahwa terdapat hubungan yang signifikan
berbagai faktor baik faktor riwayat penyakit atau
antara riwayat merokok dengan kejadian gagal
perilaku kebiasaan hidup. Penyakit hipertensi dan
ginjal kronik. Wahyuni dalam penelitiannya
diabetes merupakan penyakit terbanyak yang
menunjukan data uji Chi-square diperoleh nilai p
meneyebabkan kejadian gagal ginjal
value = 0,017 yang berarti terdapat hubungan
kronik.(3)Profil penderita gagal ginjal kronik di
antara merokok dengan gagal ginjal
RSUP Dr. Mohammad Hosein Palembang
kronik.(7)Berdasarkan uji bivariat didapatkan hasil
menunjukan data bahwa 72% penderita memiliki
bahwa pasien yang memiliki riwayat merokok
riwayat hipertensi dan 33% memiliki riwayat
beresiko lima kali lebih besar menderita gagal
diabetes melitus.(5) Selain hipertensi dan diabetes

1998
ginjal kronik dibandingkan yang tidak merokok kali mengalami gagal ginjal kronik. Asupan
dengan p value 0,039 (p value <0,05).(9)Penelitian protein yang tinggi akan meningkatkan sirkulasi
Pranadari (2015) menunjukan data berdasarkan ginjal dan tekanan intraglomerulus sehingga
analisis crosstab didapatkan hasil pasien yang mempercepat laju filltrasi glomelurus atau
merokok beresiko 2 kali untuk menderita gagal hiperfiltrasi glomerulus. Hiperfiltrasi glomerulus
ginjal kronik.(11) Jumlah rokok dan lamanya terjadi sebagai upaya ginjal untuk untuk sekresi
merokok mempengaruhi besarnya resiko kejadian ureum produk metabolisme protein. Jika kondisi
gagal ginjal kronik yang akan diderita seseorang, hipertfiltrasi glomerulus ini berlangsung dalam
semakin banyak jumlah rokok yang dikonsumsi jangka waktu lama dapat mengakibatkan
dan semakin lama merokok akan memperbesar kerusakan glomerulus dan sklerosis.(14)Semakin
resiko empat sampai sepuluh kali beresiko tinggi asupan protein pada pasien gagal ginjal
(12)
menderita gagal ginjal kronik. kronik maka akan meningkatkan kadar uruem
Kerusakan ginjal akibat rokok terjadi dalam darah sehingga dapat memperparah kondisi
melalui dua mekanisme yaitu hemodinamik dan gagal ginjal.(15) Sehingga perlu adanya pembatasan
non-hemodinamik. Pada mekanisme terhadap asupan protein per harinya. Berdasarkan
hemodinamik, nikotin rokok akan merangsang pedoman terapi pasien gagal ginjal kronik KDIGO
saraf simpatis aferen ginjal dan pelepasan 2012 merekomendasikan untuk pembatasan diet
vasopresin sehingga meningkatkan kerja jantung protein tinggi >1.3g/kg/hari untuk kelompok yang
dan tekanan darah. Adanya peningkatan tekanan beresiko dan menggurangi jumlah asupan protein
darah akan mempengaruhi jumlah pelepasan 0.8g/kg/hari untuk pasien dengan atau tanpa
angiotensin II. Angiotensin II dapat menyebabkan komorbid diabetes dan nilai GFR <30ml/menit
kerusakan pada ginjal dengan mekanisme /1,73m2.(16)
pressure-induced renal injury dan ischemia-
induced renal injury. Mekanisme non- Hubungan Konsumsi Jamu dengan Gagal
hemodinamik antara lain peningkatan clotting Ginjal Kronik
trombosit, gangguan metabolisme lipoprotein dan Konsumsi obat-obatan herbal atau jamu
glikosaminoglikan, kerusakan endotel dan tubulus sudah menjadi salah metode pengobatan yang
akibat efek toksik, modulasi mekanisme imun, sering digunakan masyarakat Indonesia baik untuk
antidiuresis dimediasi vasopressin, proliferasi dan terapi penyakit atau menjaga kebugaran tubuh.
akumulasi matriks sel otot polos vaskular, sel Jamu merupakan ramuan yang dibuat dari
endotel, dan sel mesangial, serta resistensi tanaman yang dikonsumsi dengan cara dibuat
insulin.(13) minuman. Ginjal menjadi tempat ekskresi untuk
sebagian besar obat-obatan. Konsumsi obat-obat
Hubungan Diet Protein dengan Gagal Ginjal
tradisional atau jamu dengan dosis atau jumlah
Kronik
yang tidak sesuai dapat menyebabkan defek fungsi
Penelitian Wahyuni (2014) menunjukan
tubulus ginjal, hipertensi, penyakit gagal ginjal
hasil analisis data bahwa terdapar hubungan yang
kronk, nekrosis papiler ginjal, utolitiasis dan
signifikan diet protein dan lemak dengan gagal
kanker urotelial.(17)
ginjal kronik (p value =0,000).(7) Pasien yang diet
tinggi protein dan tinggi lemak beresiko delapan
1999
Penelitian terhadap kebiasaan koletivus sehingga terjadi retensi natrium dan
mengkonsumsi obat herbal atau jamu menunjukan air.(19)
data bahwa 12 kali beresiko untuk mengalami
Hubungan Diet Lemak dengan Gagal Ginjal
kejadian gagal ginjal kronik.(18) Beberapa tanaman
Kronik
obat yang dilaporkan yang memiliki hubungan
Diet tinggi lemak memiliki bukti klinis
kejadian gagal ginjal kronik antara lain Larrea
bahwa menyebabkan kejadian gagal ginjal kronik.
tridentata, Pithecolobium lobatum, P. jiringa,
Konsumsi diet lemak dalam waktu yang lama
Salix daphnoides.(17)
dapat menyebabkan akumulasi lemak pada ginjal,
peningkatan sitokin inflamasi, mengindukasi
Hubungan Penggunaan Obat Analgesik
retraksi glomerulus, serta disfungsi pada
dengan Gagal Ginjal Kronik
ginjal.(20)Orang dengan perlemakan ginjal
Data penelitian Logani (2017)
beresiko dua kali menderita gagal
menunjukkan bahwa 76% pasien gagal ginjal
ginjal.(21)Penelitian case control in vitro mengenai
kronik di RS RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou
efek diet tinggi lemak terhadap perubahan
Manado memiliki kebiasaan konsumsi obat
histologi ginjal menunjukan hubungan yang
analgesik.(10) Penelitian lain oleh Purwati juga
signifikan diet tinggi lemak dengan perubahan
menunjukan bahwa terdapat hubungan signifikan
histologi ginjal, terjadi perubahan struktur pada
konsumsi obat analgesik dengan kejadian gagal
ginjal meliputi penurunan densitas glomerulus,
ginjal kronik p value 0,001 ( p value
deformasi tubular, dilatasi yang menonjol pada
<0,05).Penelitian tersebut juga sejalan dengan
tubulus dan pembuluh, atropi dan nekrosis
hasil penelitian Lillia (2019) bahwa penggunaan
glomerular, serta penipisan pada membran
obat NSAID memiliki hubungan signifikan
basal.(22)
dengan gagal ginjal kronik. Orang yang sering
menggunakan obat analgesik beresiko 3,5 kali
Hubungan Konsumsi Garam dengan Gagal
mengalami gagal ginjal kronik.(11)
Ginjal
Obat analgesik golongan non-steroid Karakteristik pasien gagal ginjal kronik
bekerja dengan cara menghambat kaskade asam dirumah sakit RSUP Prof. Dr Kandou Manado
arakidonat sehingga menurunkan produksi menunjukan bahwa 60% pasien memiliki
prostaglandin. Prostasiklin, PGE2, PGD2 yang kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi
berfungsi sebagai stimulasi vasodilator diginjal garam.(10) Penelitian retrospektif pada pasien
tidak mampu bekerja dengan maksimal karena ginjal ditemukan bahwa orang yang
adanya pembatasan produksi prostaglandin, efek mengkonsumsi garam dalam jumlah banyak
obat analgesik golongan non-steroid. mengalami penurunan fungsi ginjal lebih cepat
Vasokontriksi pada ginjal menyebabkan perfusi dibandingkan tidak mengkosumsi garam jumlah
ginjal tidak maksimal sehingga dapat banyak, setiap kenaikan satu gram konsumsi
menyebabkan iskemia. Selain menyebabkan garam dari kebutuhan per harinya akan
vasokontriksi, penggunaan obat analgesik juga meningkatan resiko 4,5% kejadian gagal ginjal
mempengaruhi absorbsi natrium pada tubulus kronik. Kadar garam yang terlalu tinggi didalam
tubuh akan meningkatkan tekanan osmotik,
2000
peningkatan kebutuhan asupan cairan sehingga Jakarta; 2018.
terjadi hipervolemia. Seiring waktu, terjadi 3. Indonesia KKR. Infodatin Ginjal Kronik.
peningkatan resistensi vaskular, selain itu juga Situasi Penyakit Ginjal Kronik. Jakarta;
(23)
terjadi fibrosis jaringan. Konsumsi garam yang 2017.
tinggi akan merangsang ginjal untuk 4. Kementerian Kesehatan Republik
mengeluarkan lebih banyak garam bersama urin Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan
melalui mekanisme pressure-natriuresis. Kedokteran Tata Laksana Penyakit Ginjal
Kelebihan kadar garam akan menyebabkan Tahap Akhir. Indonesia: Kemenkes RI;
peningkatkan tekanan dan volume ginjal sehingga 2017.
terjadi hipertensi glomerulus. Kondisi hipertensi 5. Tjekyan S. Prevalensi dan Faktor Risiko
glomerulus akan menyebabkan penurunan laju Penyakit Ginjal Kronik di RSUP Dr.
filtrasi glomerulus dan proteinuria. Selain itu, Mohammad Hoesin Palembang tahun
peranan sistem saraf simpatis, renin-angiotensin- 2012. Maj Kedokt Sriwij. 2014;46(4):275–
aldosteron, transkripsi gen mineralkortikoid 81.
reseptor dependen, difungsi endotel berhubungan 6. Suandewi D, Sugiarta IG, Astawa N,
juga dengan kejadian gagal ginjal kronik akibat Ekariawan IP. Profil Penderita Chronic
konsumsi garam berlebihan.(24)Konsumsi garam Kidney Disease (CKD) Stadium 5 yang
pada pasien ginjal direkomendasikan agar Menjalani Hemodialisis Reguler di Rumah
membatasi kurang dari <90 mmol atau 2 gram per Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung,
harinya.(16) Bali, Indonesia. Intisari Sains Medis.
2020;11(2):613–9.
KESIMPULAN 7. Wahyuni S, Saleh I, Budiastutik I. Faktor-
Perilaku kebiasaan hidup merokok, diet faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
tinggi protein, kebiasaan konsumsi jamu, Gagal Ginjal Terminal pada Penderita
penggunaan obat analgesik, diet tinggi lemak, Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD. Dr.
konsumsi makanan kandungan garam tinggi Soedarso dan RSU. Yarsi Pontianak.
memiliki hubungan dan menjadi resiko kejadian JUMANTIK [Internet]. 2017;3(1).
gagal ginjal kronik dengan patofisiologi yang Available from:
berbeda-beda setiap faktornya. http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.ph
p/JJUM/article/view/351
DAFTAR PUSTAKA 8. Prihatiningtias K, Arifianto A. Faktor-fator
1. Suwirta K. Buku Ajar Ilmu Penyakit Risiko Terjadinya Penyakit Ginjal Kronik.
Dalam FKUI : Penyakit Ginjal Kronik. VI. Jurnal Ners Widya Husada,. J Ners Widya
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata Husada [Internet]. 2020;4(3):57–64.
M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Available from:
Jakarta: Interna Publishing; 2015. 2159– http://stikeswh.ac.id:8082/journal/index.p
2165 p. hp/jners/article/view/314
2. Kementerian Kesehatan Republik 9. Purwati S. Analisa Faktor Risiko Penyebab
Indonesia. Hasil Utama Riskesdas 2018. Kejadian Penyakit Gagal Ginjal Kronik

2001
(GGK) Di Ruang Hemodialisa RS Dr. Available from:
Moewardi. J Keperawatan Glob [Internet]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article
2018;3(1). Available from: s/pmc5962279/
http://jurnal.poltekkes- 15. Wahyuni S. Asupan Energi, Protein, dan
solo.ac.id/index.php/JKG/article/view/448 Status Gizi Dengan Kadar Ureum Pada
10. Logani I. Faktor Risiko Terjadinya Gagal Penderita Penyakit Ginjal Kronik Dengan
Ginjal Kronik di RSUP Prof. Dr. R.D. Hemodialisa. J Media Kesehat [Internet].
Kandou ManadoFaktor Risiko Terjadinya 2014;7(2):164–8. Available from:
Gagal Ginjal Kronik di RSUP Prof. Dr. http://www.jurnal.poltekkes-kemenkes-
R.D. Kandou Manado. PHARMACON J bengkulu.ac.id/index.php/jmk/article/view
Ilm Farm [Internet]. 2017;6(3). Available /241
from: 16. Eknoyan G, Lameire N, Eckardt K,
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pha Kasiske B, Wheeler D, Levin A, et al.
rmacon/article/view/16831 KDIGO 2012 Clinical Practice Guideline
11. Pranandari R, Supadmi W. Faktor Risiko for The Evaluation and Management of
Gagal Ginjal Kronik di Unit Hemodialisis Chronic Kidney Disease. Kidney Int
RSUD Wates Kulon Progo. Maj Farm [Internet]. 2012;3(1). Available from:
[Internet]. 2015;11(2):316–20. Available https://kdigo.org/wp-
from: content/uploads/2017/02/KDIGO_2012_C
https://journal.ugm.ac.id/majalahfarmaseu KD_GL.pdf
tik/article/view/24120 17. Jha V. Herbal Medicines and Chronic
12. Aisyah A, Hernawan A, Ridha A. Perilaku Kidney Disease. Nephrology [Internet].
Merokok Sebagai Faktor Yang Berisiko 2010;15:10–7. Available from:
Terhadap Kejadian Gagal Ginjal Kronik https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/2058694
(Studi Kasus pada Pasien Pralansia dan 1/
Lansia di RSUD dr. Soedarso Pontianak). 18. Pongsibidang GK. Risiko Hipertensi,
JUMANTIK [Internet]. 2015;2(3). Diabetes, dan Konsumsi Minuman Herbal
Available from: pada Kejadian Gagal Ginjal Kronik di
http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.ph RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo
p/JJUM/article/view/153 Makassar tahun 2015. J Wiyata Penelit
13. Setyawan Y. Merokok dan Gangguan Sains dan Kesehat [Internet].
Fungsi Ginjal. e-CliniC [Internet]. 2017;3(2):162–7. Available from:
2021;9(2):388–96. Available from: http://www.ojs.iik.ac.id/index.php/wiyata/
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ecli article/view/87
nic/article/view/33991 19. Lucas GNC, Leitao ACC, Alencar RL,
14. Ko GJ, Obi Y, Tortoricci AR, Kalantar- Xavier RMF, Daher EDF, Silva GBD.
Zadeh K. Dietary protein intake and Pathophysiological Aspects Of
chronic kidney disease. Curr Opin Clin Nephropathy Caused by Non-Steroidal
Nutr Metab Care [Internet]. 2017;20(1). Anti-Inflammatory Drugs. Brazilian J

2002
Nephrol [Internet]. 2019;41(1):124–30. BZ, Can I, Unal D, Unal B. The Effects Of
Available from: High‐Fat Diet on The Renal Structure And
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article Morphometric Parametric Of Kidneys In
s/PMC6534025/ Rats. J Anat [Internet]. 2008;212(6):845–
20. Muller CR, Leite APO, Yokota R, Pereira 52. Available from:
RO, Americo AL V, Nascimento NR, et al. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.
Post-Weaning Exposure to High-Fat Diet 1111/j.1469-7580.2008.00902.x
Induces Kidney Lipid Accumulation and 23. Nerbass FB, Calice-Silva V, Pecoits-Filho
Function Impairment in Adult Rats. Front R. Sodium Intake And Blood Pressure in
Nutr [Internet]. 2019;6(60). Available Patients With Chronic Kidney Disease: a
from: Salty Relationship. Blood Purif [Internet].
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/3113128 2018;45(1):166–72. Available from:
1/ https://www.karger.com/Article/Abstract/
21. Foster MC, Hwang SJ, Porter SA, Massaro 485154
JM, Hoffmann U, Fox CS. Fatty Kidney, 24. Sugiura T, Takase H, Ohte N, Dohi Y.
Hypertension, and Chronic Kidney Dietary Salt Intake Is A Significant
Disease: the Framingham Heart Study. Determinant Of Impaired Kidney Function
Hypertension [Internet]. 2011;58(5):784– in The General Population. Kidney Blood
90. Available from: Press Res [Internet]. 2018;43(4):1245–54.
https://www.ahajournals.org/doi/abs/10.11 Available from:
61/HYPERTENSIONAHA.111.175315 https://www.karger.com/Article/Abstract/
22. Altunkaynak ME, Ozbek E, Altunkaynak 492406

2003

Anda mungkin juga menyukai