Anda di halaman 1dari 11

Leni Wijaya 49

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN


DIET DAN PEMBATASAN CAIRAN PASIEN GAGAL GINJAL
KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT
PUSRI PALEMBANG TAHUN 2018

Leni Wijaya, Afrializa


Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tingi Ilmu Kesehatan Mitra Adiguna Palembang
Komplek Kenten Permai Blok J 9 – 12 Kelurahan Bukit Sangkal Palembang
Email: keyzhi keyzha@yahoo.com

Abstrak

Gagal ginjal kronik merupakan kerusakan pada ginjal yang membuat tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme keseimbangan cairan dan elektrolit yang menyebabkan uremia, terapi
yang dilakukan yaitu hemodialisa. Terapi tersebut membutuhkan waktu yang lama sehingga pasien
membutuhkan dukungan dari keluarga serta pengawasan diet dan pembatasan cairan selama
menjalankan pengobatannya agar tidak terjadi komplikasi yang dapat memperburuk keadaan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan diet dan
pembatasan cairan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Pusri
Palembang Tahun 2018. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1-10 Juli 2018. Jenis penelitian yang
digunakan adalah Penelitian Kuantitatif dengan metode penelitian Deskriptif Analitik, melalui
pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa dengan teknik Total Sampling yaitu 52 responden. Hasil analisis univariat
diketahui dukungan keluarga baik sebanyak 24 responden (46,2%) dukungan keluarga kurang baik
sebanyak 28 responden (53,8%), Kepatuhan diet kategori patuh sebanyak 22 responden (42,3%) dan
kategori tidak patuh sebanyak 30 responden (57,7%), pembatasan cairan kategori patuh sebanyak 19
responden (36,5%) dan tidak patuh sebanyak 33 responden 63,5%). Hasil analisa bivariat diketahui
ada pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan diet pasien gagal ginjal kronik dengan nilai p
value = 0,040 < α 0,05, Ada pengaruh dukungan keluarga terhadap pembatasan cairan pasien gagal
ginjal kronik dengan nilai p value = 0,031 < α 0,05. Diharapkan perawat dapat memberikan
pengetahuan langsung pada pasien dan keluarga mengenai kepatuhan diet dan pembatasan cairan
sehingga dapat mengurangi angka kematian.

Kata kunci : Dukungan Keluarga, Kepatuhan Diet, Pembatasan Cairan, Pasien Gagal
Ginjal Kronik, Hemodialisa

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 9, No.18, Juli 2019


Leni Wijaya 50

PENDAHULUAN di negara industri pada stadium 4 atau 5


Ginjal merupakan salah satu organ sebesar 0,4%. Variasi insiden dan
yang memiliki fungsi penting dalam tubuh. prevalansi gagal ginjal kronik pada
Fungsi tersebut adalah mengatur stadium 5 yang diberikan terapi sangat
keseimbangan asam basa serta eksresi tinggi terutama dinegara industri.
bahan buangan kelebihan garam, mengatur Prevalansi gagal ginjal kronis berdasarkan
konsentrasi garam dalam darah, mengatur diagnosa dokter sebesar 0,2 % di
kalsium pada tulang, membersihkan darah Indonesia, sedangkan menurut data
dan berbagai zat hasil metabolisme serta Yayasan Peduli Ginjal (Yadugi) tahun
racun didalam tubuh, mempertahankan 2008 di Indonesia terdapat 40.000
volume dan tekanan darah, mengatur penderita gagal ginjal kronik dan terjadi
produksi sel darah merah dan mengatur peningkatan pada tahun 2010 sebesar
hormon erytopenin, renin, angiotensin dan 70.000 penderita gagal ginjal atau
vitamin D. Mengingat fungsi ginjal yang sebanyak 6,2 % atau 104.000 orang dari
sangat penting maka keadaan yang dapat populasi penduduk Indonesia (Susatyo,
menimbulkan gangguan ginjal bisa 2015).
menyebabkan kematian (Susatyo, 2015). Prevalensi jumlah pasien baru di
Menurut Syamsir dalam Rostanti Indonesia terus meningkat dari tahun
(2016), gagal ginjal merupakan penurunan ketahun, tetapi pasien yang kemudian
fungsi ginjal yang terjadi secara akut masih aktif pada akhir tahunnya tidak
(kekambuhan) atau kronis (menahun). bertambah sejalan pertambahan pasien
Gagal ginjal akut bila penurunan fungsi baru. Perbandingan angka kejadian pasien
ginjal secara tiba-tiba, tetapi kemudian yang menjalani terapi hemodialisa
dapat kembali normal setelah penyebabnya mencapai 15.128 pasien untuk pasien baru
segera dapat diatasi. Gagal ginjal kronik dan 9.396 pasien untuk pasien akif pada
gejala yang muncul secara bertahap, tahun 2013, sedangkan pada tahun 2014
biasanya tidak menimbulkan gejala awal pasien yang menjalani terapi hemodialisa
yang jelas, sehingga penurunan fungsi mencapai 17.193 pasien untuk pasien baru
ginjal tersebut sering dirasakan, tahu-tahu dan 11.689 pasien aktif. Provinsi Sumatera
sudah pada tahap parah dan sulit diobati. Selatan sendiri, prevalensi pasien gagal
Gejala gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa
tahap akhir adalah penyimpangan 1.287 pasien untuk pasien baru dan 715
progresif, ginjal tidak dapat pulih dimana pasien untuk pasien aktif (Indonesia Renal
kemampuan tubuh untuk mempertahankan Registry RRI dalam Eka 2017).
keseimbangan metabolik, cairan dan Berdasarkan data dari Rekam Medik
elektrolit mengalami kegagalan yang Rumah Sakit Pusri Palembang (2017),
mengakibatkan uremi. Penyakit ginjal angka kejadian penyakit gagal ginjal
kronik merupakan penyakit progresif dan kronik yang menjalani hemodialisa
irreversible yaitu kemampuan tubuh gagal mengalami peningkatan tiap tahunnya
untuk mempertahankan metabolisme dan yaitu pada tahun 2015 sebanyak 628
keseimbangan cairan dan elektrolit yang pasien, pada tahun 2016 sebanyak 676
berakibat fatal menyebabkan uremia 1 pasien, dan tercatat tahun 2017 pada
(Padali dalam Rostanti, 2016). bulan Januari sampai Oktober sebanyak
Menurut data WHO (World Health 781 pasien, pada bulan November
Organization) menunjukkan secara global sebanyak 67 pasien gagal ginjal kronik
lebih dari 500 juta orang mengalami yang menjalani hemodialisa.
penyakit gagal ginjal kronik (Ratnawati Peningkatan penderita gagal ginjal
dalam Rostanti, 2016). Prevalensi populasi kronik tersebut memerlukan berbagai
gagal ginjal kronik di Amerika Serikat atau penanganan medis diantaranya

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 9, No.18, Juli 2019


Leni Wijaya 51

hemodialisa, dialisis peritonial atau gangguan fungsi ginjal. Selain itu diet
hemofiltrasi, pembatasan cairan dan obat merupakan salah satu faktor yang sangat
untuk mencegah komplikasi serius, penting dalam penatalaksanaan pasien
lamanya penangan tergantung pada gagal ginjal kronik yang menjalani
penyebab dan luasnya kerusakan ginjal. hemodialisa. Penatalaksanaan pasien
Salah satu tindakan medis pada penderita dengan gagal ginjal kronik dapat dilakukan
gagal ginjal kronik yatu dialisis dengan dengan berbagai cara diantaranya
hemodialisa (Susatyo, 2015). kepatuhan pengaturan diet (Almatsier,
Dialisis dilakukan pada gagal ginjal 2004).
untuk mengeluarkan zat-zat toksik dan Kepatuhan adalah istilah yang
limbah tubuh yang dalam keadaan normal dipakai untuk menjelaskan ketaatan atau
dieksresikan oleh ginjal yang sehat. Tujuan pasrah pada tujuan yang telah ditentukan.
dialisis adalah untuk membantu Kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronik
mempertahankan kehidupan dan berarti pasien harus meluangkan waktu
kenyamanan pasien sampai fungsi ginjal dalam menjalani pengobatan yang
pulih kembali. Prinsip dasarnya sama yaitu dibutuhkan seperti dalam pengaturan diet
disfusi solid dan air dari plasma kelarutan, dan pembatasan cairan (Potter & Ferry
dialisis sebagai respon terhadap perbedaan dalam Magdalena, 2014).
konsentrasi tertentu, yaitu dari bagian Beberapa sumber diet yang
konsentrasi paling tinggi ke konsentrasi dianjurkan harus disesuaikan dengan
yang paling rendah. Dalam hal ini terdapat syarat diet penderita gagal ginjal dengan
dua teknik yang digunakan yaitu dialisis dialisis. Diet pada dialisis bergantung pada
peritonial dan hemodialisa (Nursalam, frekuensi dialisis, sisa fungsi ginjal, dan
2009). ukuran badan pasien, diet untuk pasien
Hemodialisa merupakan proses dengan dialisis biasanya harus
yang digunakan pada pasien dalam direncanakan perorangan agar dipatuhi dan
keadaan sakit akut dan memerlukan terapi diterapkan selama pengobatan seperti
dialisis jangka pendek (Beberapa hari protein tinggi untuk mempertahankan
hingga minggu) atau pasien dengan keseimbangan nitrogen pengganti asam
penyakit ginjal stadium akhir yang amino yang hilang selama dialisis,
memerlukan terapi jangka panjang atau karbohidrat cukup yaitu 55-75% dari
bisa disebut dengan terapi seumur hidup. kebutuhan energi total, energi cukup yaitu
Tujuan hemodialisa adalah untuk 35 kkal/kg BB ideal/hari, Natrium
mengeluarkan zat-zat nitrogen yang toksik diberikan sesuai dengan jumlah urin yang
dari dalam darah dan mengeluarkan air keluar /24 jam, kalsium tinggi,
yang berlebihan (Suharyanto, 2013). penggunaan fosfor dibatasi, serta cairan
Cairan yang berlebihan pada pasien dibatasi (Almatsier, 2004).
gagal ginjal yang menjalani hemodialisa, Pembatasan cairan seringkali sulit
didalam tubuh dapat menyebabkan dilakukan oleh klien, terutama jika mereka
hipertensi, hipertropi ventrikel kiri, dan mengkonsumsi obat-obatan yang membuat
edema paru, maka pembatasan cairan membran mukosa kering seperti deuretik,
harus diawasi dengan seksama karena rasa sehingga menyebabkan rasa haus dan klien
haus bukan lagi petunjuk yang dapat berusaha untuk minum. Hal ini
dipakai untuk mengetahui hidrasi tubuh. dikarenakan dalam kondisi normal
Asupan yang terlalu bebas dapat manusia tidak dapat bertahan lebih lama
mengakibatkan beban sirkulasi menjadi tanpa asupan cairan dibandingkan dengan
berlebihan, edema, intoksikasi air makanan. (Potter and Ferry dalam
sedangkan asupan yang terlalu sedikit akan Permani, 2013).
mengakibatkan dehidrasi, hipotensi, dan

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 9, No.18, Juli 2019


Leni Wijaya 52

Cairan yang diminum pada pasien tingkat kecemasan pasien gagal ginjal
gagal ginjal kronik yang menjalani yang menjalani hemodialisa di RSUD
hemodialisa harus diawasi dengan seksama Arifin Achmad Pekanbaru menyimpulkan
karena rasa haus bukan lagi petunjuk yang bahwa ada pengaruh yang signifikan
dapat dipakai untuk mengetahui hidrasi antara dukungan keluarga dengan tingkat
tubuh. Pembatasan cairan pada pasien kecemasan berpola liner positif sempurna
gagal ginjal kronik yang menjalani artinya semakin tinggi tingkat dukungan
hemodialisa ini sangat mendasari untuk keluarga semakin rendah tingkat
mempertahankan bahkan meningkatkan kecemasan pasien gagal ginjal kronik.
kualitas hidup pasien, oleh sebab itu agar Berdasarkan Penelitian yang
tidak terjadi penumpukan cairan maka dilakukan Permani (2013), tentang
jumlah cairan yang boleh dikonsumsi pengaruh konseling pembatasan cairan oral
dalam setiap hari yaitu 500ml cairan terhadap kecemasan pasien yang menjalani
ditambah jumlah urine /24 jam hemodialisa di rawat inap RMC Rumah
(Suhardjono, 2009). Sakit Telogorejo Semarang menyatakan
Adanya pembatasan cairan ini bahwa perilaku yang dialami para
menyebabkan pasien dengan gagal ginjal responden adalah tidak mematuhi diet dan
menjadi stress dan cemas dalam pembatasan cairan yang seharusnya
menghadapi penyakit yang mengancam dilakukan dikarenakan pasien yang
jiwanya. Dalam keadaan seperti ini menjalani hemodialisa kemungkinan
dukungan keluarga sangat dibutuhkan bagi mengalami keputusasaan, sehingga mereka
pasien gagal ginjal kronik (Price dalam cenderung tidak mematuhi pembatasan
Permani, 2013). cairan dan terapi lainnya yang diberikan,
Dukungan keluarga dapat maka komplikasi mungkin saja terjadi dan
mempengaruhi kepuasan seseorang dalam kecemasan semakin meningkat.
menjalani kehidupan sehari-hari termasuk Hal yang sama juga dilakukan oleh
kepuasan terhadap status kesehatannya Desitasari, dkk (2013) mengenai hubungan
terutama status kesehatan anggota keluarga tingkat pengetahuan, sikap dan dukungan
yang menderita gagal ginjal kronik yang keluarga terhadap kepatuhan diet pasien
menjalani hemodialisa. Dukungan gagal ginjal kronik yang menjalani
keluarga adalah upaya yang diberikan hemodialisa menyatakan bahwa tidak ada
kepada orang lain, baik moril maupun hubungan antara dukungan keluarga
materil untuk memotivasi orang tersebut terhadap kepatuhan diet pasien gagal ginjal
dalam melaksanakan kegiatan. Bentuk yang menjalani terapi hemodialisa dengan
dukungan yang bisa dilakukan diantaranya hasil uji Chi Square di perolah nilai p
dukungan emosional, dukungan penilaian, value 0,235 > p value 0,05. Hal ini
dukungan instrumental dan dukungan dijelaskan oleh peneliti bahwa keluarga
informasi (Friedman, 2010). merupakan salah satu faktor yang sangat
Peran dan fungsi keluarga merpengaruhi ketidakpatuhan, keluarga
merupakan hal penting yang harus dapat membantu menghilangkan godaan
dijalankan oleh setiap anggotanya. Jika pada ketidakpatuhan dan keluarga
salah satu anggota keluarga terkendala seringkali dapat menjadi kelompok
atau tidak taat, organisasi keluarga akan pendukung untuk memcapai kepatuhan.
terhambat, hal ini berakibat buruk atau
tertundanya tujuan yang sudah METODE PENELITIAN
direncanakan (Bahri, 2017). Dalam penelitian ini, peneliti
Rina dalam Desitasari (2013) menggunakan metode penelitian deskriptif
melakukan penelitian dengan judul analisis yaitu suatu bentuk penelitian
pengaruh dukungan keluarga terhadap yang ditujukan untuk mendeskripsikan

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 9, No.18, Juli 2019


Leni Wijaya 53

fenomena-fenomena yang ada, baik beberapa pertanyaan terkait dukungan


fenomena alamiah maupun fenomena keluarga dan kepatuhan diet dan
buatan manusia, selanjutnya dilakukan pembatasan cairan pasien gagal ginjal
analisis distribusi frekuensi dengan kronik yang menjalani hemodialisa.
menyimpulkan berdasarkan hasil rata-rata. Untuk kuesioner dukungan keluarga
Rancangan penelitian yang terdiri dari 34 buah pernyataan yang
digunakan adalah cross sectional yaitu mencakup empat jenis dukungan keluarga
data yang menyangkut variabel dukungan yaitu dukungan emosional, dukungan
keluarga, kepatuhan diet dan pembatasan penilaian, dukungan Instrumental dan
cairan pasien gagal ginjal kronik yang dukungan informasional.
menjalani hemodialisa akan dikumpulkan
dalam waktu yang bersama. HASIL PENELITIAN DAN
Populasi pada penelitian ini adalah PEMBAHASAN
seluruh pasien gagal ginjal kronik yang Analisis Univariat
menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Rata-Rata
Pusri Palembang tahun 2018 sebanyak 52 Umur dan Lama HD di Rumah Sakit
PUSRI Palembang Tahun 2018 (n=52)
orang responden. Pengambilan sampel Karakteristik Mean Median Min Max SD 95
dilakukan dengan cara non probability Responden %C
sampling menggunakan teknik total I
Umur 51,44 50,50 26 70 12,025 48,0
sampling yaitu pemilihan sampel dengan 9–
menetapkan subyek yang memenuhi 54,7
kriteria penelitian sehingga jumlah klien 9
Lama HD 26,60 32,38 3 84 20,761 20,8
yang diperlukan terpenuhi. Sampel yang
2–
didapatkan memiliki kriteria inklusi 32,3
maupun eksklusi. Adapun kriteria inklusi 8
responden yaitu:
a. Keluarga pasien gagal ginjal kronik Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
yang telah menjalani hemodialisa ≥ 3 bahwa nilai rata-rata umur didapatkan
bulan. 51,44 tahun, Std. Deviation 12,025.
b. Keluarga bersedia menjadi responden. Adapun umur minimum 26 tahun, umur
Sedangkan kriteria ekslusi dalam maxsimum 70 tahun dengan tingkat
penelitian ini adalah: kepercayaan 95% diyakini 95% umur
a. Keluarga pasien gagal ginjal yang tidak responden dalam rentang 48,09–54,79
menjalani hemodialisa. tahun. Sedangkan nilai rata-rata untuk
b. Keluarga yang menolak atau tidak mau lama hemodialisa didapatkan 26,60 bulan,
dijadikan sebagai sampel / responden Std. Deviation 20,761 serta lama minimum
penelitian. 3 bulan, lama maxsimum 84 bulan dengan
Penelitian ini dilakukan di ruang tingkat kepercayaan 95% diyakini 95%
hemodialisa Rumah Sakit Pusri Palembang lama hemodialisa responden dalam
2018 pada tanggal 1 sampai dengan rentang 20,82–32,38 bulan.
tanggal 10 Juli 2018.
Pada penelitian ini menggunakan Tabel 2.Distribusi Frekuensi Responden
data primer yang diperoleh melalui Berdasarkan Dukungan Keluarga di
Rumah Sakit PUSRI Palembang
kuesioner yang telah dibagikan kepada
Tahun 2018 (n=52)
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani Dukungan Keluarga Frekuen Persentase
hemodialisa di ruang hemodialisa Rumah si
Baik 24 46,2 %
Sakit Pusri Palembang tahun 2018. Data Kurang Baik 28 53,8 %
primer yang dikumpulkan adalah data Jumlah 52 100 %
responden meliputi data demografi dan

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 9, No.18, Juli 2019


Leni Wijaya 54

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan (75,0%) sedangkan dari 28 responden


bahwa sebagian besar dukungan keluarga dengan kategori dukungan keluarga kurang
kurang baik mencapai (53,8%). baik yang tidak patuh terhadap diet
sebanyak 12 responden (42,9%). Dari hasil
Tabel 3.Distribusi Frekuensi Responden uji statistik didapatkan nilai p value 0,040
Berdasarkan Kepatuhan Diet di yang artinya ada pengaruh dukungan
Rumah Sakit PUSRI Palembang
Tahun 2018 (n=52)
keluarga terhadap kepatuhan diet pasien
Kepatuhan Frekuen Persentase gagal ginjal kronik dalam menjalani
si hemodialisa di Ruang Hemodialisa Rumah
Patuh 22 42,3 %
Tidak Patuh 30 57,7 % Sakit PUSRI Palembang.
Jumlah 52 100 %
Tabel 6.Distribusi Frekuensi Pengaruh
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan Dukungan Keluarga Terhadap
bahwa sebagian besar responden memiliki Pembatasan Cairan Pasien Gagal
Ginjal Kronik yang Menjalani
kepatuhan dengan kategori tidak patuh Hemodialisa di Rumah Sakit PUSRI
(57,7%). Palembang 2018 (n=52)
Pembatasan Cairan Pasien
Tabel 4.Distribusi Frekuensi Responden Gagal Ginjal kronik yang
Berdasarkan Kepatuhan Nilai P
Dukungan Menjalani Hemodialisa Total
(p
Pembatasan Cairan Di Rumah Sakit Keluarga
Value)
Patuh Tidak
PUSRI Palembang Tahun 2018 Patuh
(n=52) N % N % N %
Kepatuhan Frekuensi Persentase Baik 13 54,2 11 45,8 24 100
Kurang 6 21,4 22 78,6 28 100
Patuh 19 36,5 % 0,031
Baik
Tidak Patuh 33 63,5 % Total 19 36,5 33 63,5 52 100
Jumlah 52 100 %

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan Berdasarkan tabel 6 menunjukkan


bahwa sebagian besar responden memiliki bahwa dari 24 responden dengan kategori
kepatuhan dengan kategori tidak patuh dukungan keluarga baik yang patuh
(63,5%). terhadap pembatasan cairan sebanyak 13
responden (54,2%) sedangkan dari 28
Analisis Bivariat responden dengan kategori dukungan
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pengaruh keluarga kurang baik yang tidak patuh
Dukungan Keluarga Terhadap terhadap pembatasan cairan sebanyak 22
Kepatuhan Diet Pasien Gagal responden (78,6%). Dari hasil uji statistik
Ginjal Kronik Yang Menjalani
Hemodialisa di Rumah Sakit
didapatkan nilai p value 0,031 yang artinya
PUSRI Palembang 2018 (n=52) ada pengaruh dukungan keluarga terhadap
Kepatuhan Diet Pasien kepatuhan dietpembatasan cairan pasien
Gagal Ginjal kronik yang Nilai P
Dukungan
Keluarga
Menjalani Hemodialisa
Total
(p gagal ginjal kronik dalam menjalani
Patuh Tidak Patuh Value)
N % N % N %
hemodialisa di Ruang Hemodialisa Rumah
Baik 6 25, 18 75, 24 10 Sakit PUSRI Palembang .
0 0 0
Kurang 16 57, 12 42, 28 10
0,040
Baik 1 9 0
Total 22 42, 30 57, 52 10
PEMBAHASAN
3 7 0 Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan di Rumah Sakit PUSRI
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan Palembang pada 1-10 Juli 2018 didapatkan
bahwa dari 24 responden dengan kategori analisa sebagai berikut:
dukungan keluarga baik yang tidak patuh 1. Pengaruh Dukungan Keluarga
terhadap diet sebanyak 18 responden Terhadap Kepatuhan Diet

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 9, No.18, Juli 2019


Leni Wijaya 55

Berdasarkan hasil analisis univariat mematuhi diet yang harus dijalani.


yang dilakukan pada 52 responden Kepatuhan adalah suatu perubahan
menunjukkan bahwa dari 28 responden perilaku dari perilaku yang tidak mentaati
dengan kategori dukungan keluarga kurang peraturan ke perilaku yang mentaati
baik mencapai (53,8%) dan dari 30 perilaku (Notoadmodjo, 2010).
responden dengan kategori tidak patuh Kepatuhan sebagai ketaatan pasien
terhadap diet mencapai (57,7%). dalam melaksanakan tindakan terapi.
Sedangkan untuk hasil analisis bivariat Kepatuhan pasien berarti pasien beserta
didapatkan bahwa dari 24 responden keluarga harus meluangkan waktu dalam
dukungan keluarga baik yang tidak patuh menjalankan pengobatan yang dibutuhkan
terhadap diet sebanyak 18 responden termasuk dalam menjalani diet (Potter &
(75,0%) sedangkan dari 28 responden Perry dalam Magdalena, 2014).
dengan kategori dukungan keluarga kurang Ketidakpatuhan adalah individu
baik yang tidak patuh terhadap diet tidak melaksanakan sebuah program
sebanyak 12 responden (42,9%). Dari hasil pengobatan yang disarankan, yang
uji statistik didapatkan nilai p value 0,040 menyebabkan individu tidak mau untuk
yang artinya ada pengaruh dukungan melaksanakan kepatuhan yang disarankan.
keluarga terhadap kepatuhan diet pasien Ketidakpatuhan dapat mendatangkan
gagal ginjal kronik dalam menjalani beberapa konsekuensi yang harus
hemodialisa di Rumah Sakit PUSRI ditanggung oleh pasien. beberapa
Palembang. konsekuensi mungkin tidak dirasakan
Menurut teori yang dikemukakan secara langsung, namun dampak serius
oleh Friedman (2010), dukungan keluarga akibat sikap tidak patuh mampu
dapat mempengaruhi kepuasan seseorang memberikan efek dikemudian waktu
dalam menjalani kehidupan sehari – hari (Saifunurmazah dalam Biadika, 2017).
termasuk kepuasan terhadap kesehatannya. Berdasarkan penelitian yang
Dukungan sosial pada pasien gagal ginjal dilakukan Eka (2017), tentang hubungan
kronik yang menjalani hemodialisa terdiri jarak dan dukungan keluarga terhadap
dari dukungan emosional, dukungan kepatuhan pasien menjalani hemodialisa
instrumental, dukungan informasional, didapatkan hasil bahwa ada hubungan
dukungan penilaian. Dukungan tersebut antara dukungan dengan kepatuhan dalam
diberikan terus menerus terhadap pasien menjalani hemodialisa dengan hasil uji chi
dengan harapan agar pasien patuh terhadap square p value 0,006. Penelitian yang sama
pengobatan yang dilakukan. Apabila juga dilakukan Parwanti (2015) juga
dukungan ini tidak ada, maka keberhasilan menyatakan bahwa keluarga sebagai orang
pemulihan (rehabilitasi) sangat berkurang. terdekat pasien yang selalu siap
(Biadika, 2017). memberikan dukungan berupa informasi,
Kepatuhan pada penelitian ini ialah perhatian, bantuan dan pujian sehingga
perilaku pasien gagal ginjal kronik dalam pasien merasa tidak di asingkan. Menurut
melaksanakan aturan diet yang sudah Marilyn dalam Eka (2017), terdapat
ditetapkan dan sesuai dengan instruksi hubungan yang kuat antara keluarga dan
dokter meliputi diet gagal ginjal, jenis diet, status kesehatan anggotanya dimana peran
dan jumlah diet. Faktor yang keluarga sangat penting bagi setiap aspek
mempengaruhi pasien gagal ginjal kronik perawatan kesehatan anggota keluarga.
dalam menjalankan diet yaitu pendidikan, Pada penelitian ini responden yang
faktor lingkungan, dukungan keluarga, dan dianggap patuh yang menjalani jadwal
perubahan model terapi. Tingkat rutin hemodialisa selama 2 kali seminggu
kepatuhan adalah sikap yang ditunjukkan dan tidak ada keterangan tidak hadir.
oleh penderita gagal ginjal kronik untuk Adapun pada responden yang tidak patuh

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 9, No.18, Juli 2019


Leni Wijaya 56

dapat terlihat tidak adanya anggota responden dengan kategori tidak patuh
keluarga yang menemani, ataupun karena terhadap pembatasan cairan mencapai
proses hemodialisa yang terlalu lama (63,5%). Sedangkan untuk hasil analisis
menyebabkan responden menghentikan bivariat didapatkan bahwa dari 24
terapi hemodialisa dari ketentuan yang responden dengan kategori dukungan
seharusnya. keluarga baik yang patuh terhadap
Berdasarkan hasil dari observasi dan pembatasan cairan sebanyak 13 responden
wawancara langsung yang dilakukan (54,2%) sedangkan dari 28 responden
peneliti terhadap responden, tidak semua dengan kategori dukungan keluarga kurang
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani baik yang tidak patuh terhadap pembatasan
hemodialisa didampingi oleh keluarga, cairan sebanyak 22 responden (78,6%).
sebagian pasien ada yang menggunakan Dari hasil uji statistik didapatkan nilai p
kendaraan sendiri untuk menuju kerumah value = 0,031 yang artinya ada pengaruh
sakit menjalani hemodialisa dengan alasan yang signifikan antara dukungan keluarga
yang beragam seperti tidak mau terhadap pembatasan cairan pasien gagal
menyusahkan keluarga, suami, istri atau ginjal kronik yang menjalani hemodialisa
anak mereka sibuk bekerja sehingga pasien di Rumah Sakit PUSRI Palembang Tahun
hanya diantar dan selama proses 2018.
hemodialisa pasien sendirian tidak Menurut teori Notoadmodjo (2005)
ditemani keluarga. perilaku adalah suatu respon seseorang
Pada dasarnya proses terapi tersebut terhadap stimulus atau rangsangan dari
dilakukan tidak cukup satu atau dua bulan luar subjek tersebut. Kepatuhan tersebut
saja, tetapi butuh waktu yang lama. Pasien didukung baik oleh faktor dari dalam
tidak dapat melakukannya sendiri, butuh maupun dari luar. Faktor dari dalam
bantuan dari keluarga untuk mengantar ke meliputi pengetahuan, persepsi, dan
rumah sakit dan melakukan kontrol ke motivasi. Sedangkan faktor dari luar
dokter. Selain itu Dukungan keluarga, dan meliputi lingkungan sekitar maupun non
lingkungan yang sehat dapat membantu fisik. Snow dalam Biadika (2017)
pasien dalam mematuhi diet serta menyatakan bahwa derajat kepatuhan rata–
mencegah terjadinya komplikasi yang rata 50 %, derajat ketidakpatuhan rata–rata
menyebabkan kondisi pasien semakin 50% dan derajat kepatuhan tersebut
buruk. Sedangkan, perubahan model terapi bertambah buruk sesuai waktu, karena
juga dapat membantu pasien untuk semakin lama waktu yang dibutuhkan
mematuhi diet, agar pasien tidak merasa untuk memenuhi nasihat atau anjuran
bosan dengan model terapi yang dijalani. terapi diet dan pembatasan cairan, maka
Pasien yang tidak mematuhi diet akan pasien akan semakin merasa bosan dan
menimbulkan dampak yang serius yang kurang mengikuti program terapi yang
dapat menyebabkan kondisi pasien harus dijalaninya.
semakin buruk. Oleh karena itu dukungan Kepatuhan sebagai realisasi perilaku,
keluarga sangatlah penting untuk pasien dan kepatuhan di pengaruhi oleh beberapa
yang menjalani hemodialisa. faktor antara lain: pengetahuan, sikap,
jarak dan perilaku orang lain. Bagi
2. Pengaruh Dukungan Keluarga penderita penyakit gagal ginjal kronik,
Terhadap Pembatasan Cairan hemodialisa akan mencegah kematian.
Berdasarkan hasil analisis univariat Namun demikian, hemodialisa hilangnya
yang dilakukan pada 52 responden aktifitas metabolik atau endokrin yang
menunjukkan bahwa dari 28 responden dilaksanakan oleh ginjal. kepatuhan terapi
dengan kategori dukungan keluarga kurang khususnya pembatasan cairan pada
baik mencapai (53,8%) dan dari 33 penderita hemodialisa merupakan hal yang

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 9, No.18, Juli 2019


Leni Wijaya 57

penting untuk diperhatikan, karena jika bahkan meningkatkan kualitas hidup


pasien tidak patuh maka akan terjadi pasien, oleh sebab itu agar tidak terjadi
penumpukkan zat-zat berbahaya dan penumpukan cairan maka jumlah cairan
penumpukan cairan yang berlebihan dari yang boleh dikonsumsi dalam setiap hari
tubuh akibat dari hasil metabolisme dalam yaitu 500ml cairan ditambah jumlah
darah yang tidak seimbang. Sehingga urine /24 jam (Suhardjono, 2009).
penderita cenderung merasa sesak napas Adanya pembatasan cairan ini
dan merasa sakit pada seluruh tubuh, dan menyebabkan pasien dengan gagal ginjal
jika hal tersebut dibiarkan dapat menjadi stress dan cemas dalam
menyebabkan kematian. Pasien harus menghadapi penyakit yang mengancam
menjalani dialisis sepanjang hidupnya atau jiwanya. Dalam keadaan seperti ini
sampai mendapat ginjal baru melalui dukungan keluarga sangat dibutuhkan
operasi pencangkokan (Smeltzer, 2002). bagi pasien gagal ginjal kronik (Price
Berdasarkan penelitian yang dalam Permani, 2013).
dilakukan Permani (2013), tentang Berdasarkan hasil dari observasi dan
pengaruh konseling pembatasan cairan oral wawancara langsung yang dilakukan
terhadap kecemasan pasien yang menjalani peneliti terhadap responden, sebagian
hemodialisa di rawat inap RMC Rumah besar responden mengetahui aturan
Sakit Telogorejo Semarang menyatakan pembatasan cairan yang dilakukan namun
bahwa perilaku yang dialami para karena rasa haus yang terus menerus yang
responden adalah tidak mematuhi diet dan responden rasakan membuat responden
pembatasan cairan yang seharusnya melanggar aturan yang diberikan sehingga
dilakukan dikarenakan pasien yang cairan yang dikonsumsi lebih dari anjuran
menjalani hemodialisa kemungkinan yang diberikan.
mengalami keputusasaan, sehingga mereka
cenderung tidak mematuhi pembatasan KESIMPULAN
cairan dan terapi lainnya yang diberikan, Berdasarkan penelitian yang
maka komplikasi mungkin saja terjadi dan dilaksanakan di Rumah Sakit Pusri
kecemasan semakin meningkat. Palembang pada tanggal 1 sampai dengan
Pembatasan cairan seringkali sulit 10 Juli 2018 dengan jumlah responden
dilakukan oleh klien, terutama jika sebanyak 52 responden, maka dapat ditarik
mereka mengkonsumsi obat-obatan yang simpulan sebagai berikut:
membuat membran mukosa kering 1. Dari 52 responden penelitian dengan
seperti deuretik, sehingga menyebabkan dukungan keluarga baik sebanyak 24
rasa haus dan klien berusaha untuk responden (46,2%) dan responden
minum. Hal ini dikarenakan dalam dengan dukungan keluarga kurang baik
kondisi normal manusia tidak dapat sebanyak 28 responden (53,8%).
bertahan lebih lama tanpa asupan cairan 2. Dari 52 responden penelitian dengan
dibandingkan dengan makanan. (Potter kepatuhan diet kategori patuh sebanyak
and Ferry dalam Permani, 2013). 22 responden (42,3%) dan responden
Cairan yang diminum pada pasien dengan kepatuhan diet kategori kurang
gagal ginjal kronik yang menjalani patuh sebanyak 30 responden (57,7%).
hemodialisa harus diawasi dengan 3. Dari 52 responden penelitian dengan
seksama karena rasa haus bukan lagi pembatasan cairan kategori patuh
petunjuk yang dapat dipakai untuk sebanyak 19 responden (36,5%) dan
mengetahui hidrasi tubuh. Pembatasan responden dengan pembatasan cairan
cairan pada pasien gagal ginjal kronik kategori kurang patuh sebanyak 33
yang menjalani hemodialisa ini sangat responden 63,5%).
mendasari untuk mempertahankan

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 9, No.18, Juli 2019


Leni Wijaya 58

4. Ada pengaruh dukungan keluarga kepatuhan klien menjalani


terhadap kepatuhan diet pasien gagal hemodialisa di rumah Sakit Pusri
ginjal kronik dengan nilai p value = Palembang. Diakses 18
0,040 < α 0,05 November 2017 pukul 10.00 wib
5. Ada pengaruh dukungan keluarga Depkes RI, (2013). Laporan Nasional
terhadap pembatasan cairan pasien Riskesdas 2013.
gagal ginjal kronik dengan nilai p Http://litbag.depkes.go.id
value = 0,031 < α 0,05 (Diakses tanggal 20 November
2017)
SARAN Desitasari, 2013. “Hubungan
Diharapkan perawat khususnya di Pengetahuan, Sikap Dan
ruang hemodialisa dapat memberikan Dukungan Keluarga Terhadap
bimbingan konseling terkait dengan Kepatuhan Diet Pasien Gagal
dukungan keluarga terhadap kepatuhan Ginjal Kronik Yang Menjalani
diet pasien gagal ginjal kronik yang Hemodialisa”. Universitas Riau.
menjalani hemodialisa agar dapat Diakses 18 November 2017 pukul
meningkatkan kepatuhan baik kepatuhan 10.00 wib
diet maupun pembatasan cairan, dengan Eka, Anggraini Mia. 2017. “Hubungan
cara memberikan pengetahuan langsung jarak dengan dukungan keluarga
pada pasien dan keluarga sehingga hal denan kepatuhan pasien menjalani
tersebut dapat membantu mengurangi hemodialisa di Rumah Sakit Pusri.”
angka kematian. Diakses 18 November 2017 pukul
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan 10.00 wib
mendapatkan populasi yang lebih banyak Friedman, M. M (2010). Buku Ajar
dengan metode penelitian yang berbeda, Keperawatan Keluarga . Ed. 5.
agar dapat lebih menggali faktor–faktor Jakarta : EGC
terjadinya ketidakpatuhan program diet Hasdianah, dkk. 2015. “Buku Ajar Dasar-
dan pembatasan cairan pasien gagal ginjal dasar Riset Keperawatan.
kronik yang menjalani hemodialisa, seperti Yogyakarta: Nuha Medika
perilaku dan sikap yang mempengaruhi H. Bakri, Maria. 2017. “Asuhan
ketidakpatuhan menjalani hemodialisa. Keperawatan Keluarga”.
Yogyakarta: PT.Pustaka Baru
DAFTAR PUSTAKA Maharani. (2015).
“Repository.unisba.ac.id diakses
Almatsier, (2004). Penuntun diet edisi
pada tanggal 5 Mei 2018 pukul
baru. Jakarta: Gramedia pustaka
17.55 WIB
utama
Notoatmodjo,. (2007). Promosi Kesehatan
Biadika, Rif’amik. 2017. “Hubungan
dan Perilaku Kesehatan .Jakarta:
pengetahuan dengan kepatuhan diet
Rineka Cipta
pada pasien gagal ginjal kronik di ruang
__________,. (2012). Metodologi
hemodialisa rumah sakit islam siti
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
khadijah palembang”. Diakses 18
Rineka Cipta.
November 2017 pukul 10.00 wib
__________,. (2012). Promosi Kesehatan
Brunner & Suddart. 2001. Buku Ajar
dan Perilaku Kesehatan .Jakarta:
Keperawatan Medikal Bedah
Rineka Cipta
(Terjemahan volume II) Jakarta :
Nursalam. 2008. “Konsep dan Penerapan
EGC.
Metodelogi Penelitian Ilmu
Damayanti, Novita . 2016.Karakteristik
Keperawatan Pedoman Sripsi,
dan dukungan keluarga dengan
Tesis dan Instrumen Penelitian

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 9, No.18, Juli 2019


Leni Wijaya 59

Keperawatan.” Jakarta: Salemba www.lifestyle.kompas.com sabtu, 9 januari


Medika. 2016 pukul 14.00 wib”cangkok
Nursalam. 2009. “Asuhan Keperawatan ginjal perdana di
padasistem perkemihan”. Jakarta: sumateraselatan dilakukan”
Salemba Medika.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan: Pendekatan
Praktis (edisi 3). Jakarta: Salemba
Medika
Parwanti, Umi Febriana. (2015).
Hubungan Dukungn Keluarga
dengan Kualitas Hidup Pasien
Hemodialisa di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Unit
II. 10 Mei 2016.
http://opac.say.ac.id
Permani Putri, Citra dkk. “Pengaruh
Konseling: Pembatasan Cairan
Oral Terhadap Kecemasan
Pasien yang Menjalani
Hemodialisa di Rawat Inap SMC
RS Telogorejo Semarang. Diakses
Diakses 18 November 2017 pukul
10.00 wib
Rostanti, Anggreini dkk. “Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan
Kepatuhan Menjalani Terapi
Hemodialisa Pada Penyakit
Ginjal Kronik Di Ruangan Dahlia
Dan Melati RSUP PROF. Dr.R. D
Kandou Manado. Diakses 18
November 2017 pukul 10.00 wib
Suhardjono. 2009.”Booklet Edukasi Sehat
dengan penyakit ginjal kronik.
Jakarta: Pernefri, AsDI dan
Fresenius Kabi
Suharyanto, T. & Abdul M. (2013).
Asuhan Keperawatan Pada Klien
Dengan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta : TIM
Susatyo, Bambang, dkk. 2015. “Gambaran
Kepatuhan Diet Pasien Gagal
Ginjal Kronik yang Menjalani
Hemodialisa Rawat Jalan di
RSUD Kayen kabupaten Pati
tahun 2015. Universitas
diponegoro Semarang” diakses 18
November 2017 pukul 10.00 wib

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 9, No.18, Juli 2019

Anda mungkin juga menyukai