PENDAHULUAN
ginjal kronis adalah penyakit ginjal yang tidak dapat pulih ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal yang progresif, mengarah pada penyakit ginjal tahap
dan elektrolit dan memicu terjadinya kondisi overload cairan pada penderita.
meningkat dapat disebabkan oleh kondisi klinis dari ginjal sendiri dan dari
luar ginjal. Penyakit dari ginjal seperti penyakit pada saringan (glomerulus),
infeksi kuman, batu ginjal. Sedangkan penyakit dari luar ginjal seperti
1
2
banyak cairan yang mendadak seperti pada luka bakar. ( Muttaqin, 2011)
Berdasarkan data dari WHO, secara global lebih dari 500 juta orang
mengalami penyakit gagal ginjal kronik. Sekitar 1,5 juta orang harus
2014). World Health Organization (WHO) tahun 2012 penderita gagal ginjal
baik akut maupun kronik mencapai 50%. The United States Renal Data
System (USRDS) mencatat bahwa jumlah pasien yang dirawat karena End
Stage Renal Disease (ESRD) secara global diperkirakan 3.010.000 pada tahun
diagnosis dokter pada penduduk umur ≥15 tahun di tahun 2013 sebanyak
2.0‰ dan meningkat di tahun 2018 sebanyak 3.8 ‰ atau sekitar satu juta
umur 35-44 tahun (0,3%), diikuti umur 45-54 tahun (0,4%), dan umur 55-74
tahun (0,5%) dan tertinggi pada kelompok umur >75 tahun (0,6%). Prevalnesi
gagal ginjal kronis tertinggi di tiga provinsi yaitu provinsi Sulawesi Tengah
3
yaitu 0,5% kemudian provinsi Aceh, Sulawesi Utara, Gorontalo yaitu 0,4%
dan kemudian provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, Banten
dewasa dan usia lanjut. Menurut Depkes RI 2009, pada peringatan hari ginjal
sedunia bahwa hingga saat ini di Indonesia terdapat sekitar 70 ribu orang
pasien gagal ginjal kronik yang memerlukan penanganan terapi cuci darah
dan hanya 7.000 pasien gagal ginjal kronik atau 10% yang dapat melakukan
masih lebih rendah dari prevalensi rata-rata nasional (0,2%). Prevalensi gagal
4850 penderita yang terdapat pada rumah sakit dan layanan kesehatan di kota
batam.. Berdasarkan data pada 4 rumah sakit kota batam tahun 2019 jumlah
penderita gagal ginjal kronik yang dirawat jalan, dirawat inap yang tertinggi
rumah sakit elizabet batam kota sebanyak 343, rumah sakit harapan bunda
sebanyak 111 penderita dan terakhir rumah sakit elizabet lubuk baja sebanyak
75 penderita.
4
Tahun 2019. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran
menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek dalam studi kasus ini
adalah satu orang pasien dengan Chronic Kidney Disease (CKD) dengan
deskriptif dengan studi kasus. Subjek studi adalah satu pasien CKD yang
5
penurunan balance cairan dari +810 cc menjadi +560 cc. Terjadi penurunan
asupan cairan efektif pada pasien CKD dengan kelebihan volume cairan.
Psikologis yaitu: mudah emosi, dan merasa harga diri rendah, Gaya hidup
yang berkurang dan Fungsi Seksual akan menurun. Smeltzer (2000) di dalam
(Haryono, 2013)
''CERDIK'', yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin
olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres dan PATUH yaitu
Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, Atasi penyakit dengan
pengobatan yang tetap dan teratur, Tetap diet sehat dengan gizi seimbang,
Upayakan beraktivitas fisik dengan aman dan Hindari Rokok, alkohol dan zat
karsinogenik lainnya.
darah dan pemeriksaan gula darah secara rutin atau minimal 1 kali dalam
1.4. Manfaat
Hipervolemia.