TB-HIV
Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan molekuler (LPA Pemeriksaan paket standar TCM***
lini dua / TCM XDR dll.) uji kepekaan fenotipik Pemeriksaan
Pemeriksaan ulang
TCM dan sesuaikan radiologis / antibiotik
pengobatan spektrum luas
Pemeriksaan uji kepekaan
INH pada pasien dengan berdasarkan hasil
riwayat pengobatan TCM
sebelumnya
Sensitif terhadap Resistan terhadap Abnormalitas
obat gol. obat gol. paru yang Gambaran paru
flurokuinolon flurokuinolon mengarah TB / tampak normal/
Resistan INH Sensitif INH tidak ada perbaikan klinis
perbaikan klinis
Pengobatan
Pengobatan TBC RO Pengobatan TBC
Pengobatan TBC RO TBC Lanjutkan OAT
paduan jangka SO dengan OAT lini Bukan TBC
paduan individu monoresistan lini satu
pendek satu
INH
Kasus baru
Belum pernah atau riwayat OAT < 28 dosis (1bulan)
• Monoresisten
Resisten pada 1 OAT lini pertama
• Poliresisten
Resisten pada > 1 OAT linipertama selain isoniazid dan rifampisin
• Multidrug resistant (TB MDR)
Minimal resistenterhadap isoniazid dan rifampisin bersamaan
• Extensive drug resistant (TB XDR)
TB MDR + salah satu kuinolon + salah satu lini kedua injeksi (kanamisin,
capreomycin,amikacin)
• Rifampicin resistant (TB RR)
Terbukti resisten rifampisin dengan atau tanpa OATlain.
Menyembuhkan dan meningkatkan kualitas hidup
pasien
Menurunkan penularan
1. Obat Anti TB (OAT) Kategori 1 fase awal dan lanjutan dengan dosis harian.
OAT Kat 1 dosis harian akan mulai dipergunakan secara bertahap mulai tahun 2021, prioritas pemberian OAT ini
adalah untuk:
1) Pasien TB HIV
2) Kasus TB yang diobati di Rumah Sakit
3) Kasus TB dengan hasil MTB pos Rifampisin sensitif dan Rifampisin indeterminate dengan riwayat
pengobatan sebelumnya.
2. Pemberian OAT Kategori 2 tidak direkomendasikan untuk pengobatan TB SO
Mulai tahun 2021 Program TB tidak menyediakan OAT Kategori 2.
Akan tetapi bila stok OAT Kategori 2 masih tersedia di instalasi farmasi provinsi,
kabupaten/kota dan di fasilitas pelayanan Kesehatan, maka harus dimanfaatkan sampai habis.
Hasil Definisi
Pengobatan
LINI KEDUA
Untuk anak dengan TB RO (<18 tahun), mengikuti panduan yang susah disusun
oleh Pokja TB RO Anak)
Paduan Pengobatan TB RO
Jangka Pendek
250 mg tab 3 3 4 4 4
Levofloksasin -
500 mg tab 1,5 1,5 2 2 2
Paduan STR
50 mg cap 2 2 2 2 2
Clofazimine -
100 mg cap 1 1 1 1 1
400 mg tab 3 4 4 4 5
Pirazinamide 20–30 mg/kg
500 mg tab 2 3 3 3 4
10–15 mg/kg
INH 300 mg tab 1,5 1,5 2 2 2
(dosis tinggi)
Akhir Setiap 6 bulan
Jenis Pemeriksaan Awal Setiap Bulan
Pengobatan pasca pengobatanh
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan fisik V V V V
Konseling dan evaluasi kondisi
V V V V
psikososial
monitoring
Konsultasi hasil pengobatan V V
Pemeriksaan Mikrobiologi
pengobatan TB RO
BTA sputum c V V V V
Biakan sputum c V V V V
V
Diulang bila BTA/kultur positif pada bulan ke-4f
EKG e V V V
TSH/TSHsg V
Tes kehamilang V
Tes HIVg V
Akhir Setiap 6 bulan
Jenis Pemeriksaan Awal Setiap Bulan
Pengobatan pasca pengobatanh
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan fisik V V V V
c
V
Pemeriksaan Mikrobiologi
V
TB RO jangka pendek
BTA sputum V V V V
Biakan sputum c V V V V
LPA lini kedua V Diulang bila BTA/kultur positif pada bulan ke-4f
Uji kepekaan obat fenotipik V Diulang bila BTA/kultur positif pada bulan ke-4f
Pemeriksaan Laboratorium, Radiologi dan EKG
Rontgen dada d V V V
EKG e V V V
TSH/TSHsg V
Tes kehamilang V
Tes HIVg V
Paduan Pengobatan TB RO Jangka Panjang
Kriteria Pasien:
1. Pasien TB RR/ MDR dengan resistansi 7. Pasien TB RR/MDR paru dengan lesi
terhadap florokuinolon (TB pre-XDR) luas, kavitas di kedua lapang paru
2. Pasien TB XDR 8. Pasien TB RR/MDR ekstra paru berat
3. Pasien gagal pengobatan jangka pendek atau dengan komplikasi, seperti TB
sebelumnya meningitis, TB tulang, TB spondilitis,
4. Pasien TB RO yang pernah mendapatkan TB milier, TB perikarditis, TB abdomen
OAT lini kedua 1 bulan 9. Pasien TB RO dengan kondisi klinis
5. Pasien TB RR/ MDR yang terbukti atau tertentu, misalnya alergi berat /
diduga resistan terhadap Bedaquiline,
intoleran terhadap OAT pada paduan
Clofazimine atau Linezolid
jangka pendek
6. Pasien TB MDR dengan hasil LPA terdapat
10. Ibu hamil, menyusui
mutasi pada inhA dan katG
Kelompok Obat Nama Obat
Komposisi
Linezolid (Lzd)
Contoh paduan: 6 Bdq – Lfx atau Mfx – Lzd – Cfz – Cs / 14 Lfx atau Mfx– Lzd – Cfz – Cs
Kelompok berat badan ( 15 tahun)
Grup Nama Obat Dosis Obat Harian Kemasan
30–35 kg 36–45 kg 46–55 kg 56–70 kg >70 kg
Levofloksasin - 250 mg tab 3 3 4 4 4
500 mg tab 1,5 1,5 2 2 2
Dosis standar 400 mg tab 1 1 1,5 1,5 1,5
A Moksifloksasin
Dosis tinggi 400 mg tab 1 atau 1,5 1,5 1,5 atau 2 2 2
4 tablet pada 2 minggu pertama, 2 tablet Senin/Rabu/Jumat
Bedaquiline - 100 mg tab
selama 22 minggu berikutnya
Linezolid - 600 mg tab (<15 th) (<15 th) 1 1 1
50 mg cap 2 2 2 2 2
Clofazimine -
B 100 mg cap 1 1 1 1 1
Sikloserin 10–15 mg/kg 250 mg cap 2 2 3 3 3
Ethambutol 15–25 mg/kg 400 mg tab 2 2 3 3 3
Delamanid - 50 mg tab 2 x 2 tab per hari
400 mg tab 3 4 4 4 5
Pirazinamide 20–30 mg/kg
500 mg tab 2 3 3 3 4
500 mg/2 ml
C Amikasin 15–20 mg/kg 2,5 ml 3 ml 3–4 ml 4 ml 4 ml
(ampul)
Streptomisin 12–18 mg/kg 1 g serbuk (vial) Dihitung sesuai dengan zat pelarut yang digunakan
Ethionamid 15–20 mg/kg 250 mg tab 2 2 3 3 4
8–12 g/hari dalam 2–3 PAS Sodium salt
PAS 1 bd 1 bd 1 bd 1 bd 1–1,5 bd
dosis terbagi (4g) sachet
4–6 mg/kg dosis
300 mg tab 2/3 1 1 1 1
standar
Obat lain INH
10–15 mg/kg dosis
300 mg tab 1,5 1,5 2 2 2
tinggi
Durasi Pengobatan
1 N/A 18 bulan
2 2 + 16 bulan 18 bulan
3–7 n + 16 bulan 19 – 23 bulan
8 8 + 16 bulan 24 bulan
Bila pasien tidak konversi (biakan) pada bulan ke-8 “Gagal pengobatan”.
Pasien harus didaftarkan ulang dan memulai pengobatan jangka panjang dari awal
dengan komposisi obat sesuai dengan hasil uji kepekaan terbaru.
Akhir Pasca
Je nis Pe me riksaan Awal Se tiap Bulan
Pe ngobatan Pe ngobatang
Pe me riksaan Klinis
Pemeriksaan fisik V V V V
Konseling dan evaluasi
V V V V
kondisi psikososial
Berat badan (IMT) V V V V
Skrining neuropati perifer V V V
Skrining fungsi penglihatan a V V V
Skrining psikiatri V
Pemantauan efek samping
V V
Pemeriksaan awal obat
Konsultasi hasil pengobatan V V
Pe me riksaan Bakte riologis
dan monitoring BTA sputum
Kultur sputum
b V
V
V
V
V
V
V
V
Akhir Pasca
Je nis Pe me riksaan Awal Se tiap Bulan
Pe ngobatan Pe ngobatang
Pe me riksaan Klinis
Pemeriksaan fisik V V V V
Konseling dan evaluasi
V V V V
kondisi psikososial
Berat badan (IMT) V V V V
Skrining neuropati perifer V V V
Skrining fungsi penglihatan a V V V
V V
BTA sputum b V
V
Pe me riksaan Bakte riologis
V
V
V V
Hasil pemeriksaan LPA lini kedua dapat ditunggu selama maksimal 7 hari.
Selama menunggu memulai pengobatan, pasien perlu memakai masker, menerapkan etika
batuk dan protokol kesehatan yang benar untuk mencegah penularan TB pada keluarga.
Jika pasien membutuhkan rawat inap dan tidak tersedia sarana rawat inap di fasyankes
pelaksana layanan TB RO tersebut, maka pasien akan dirujuk ke fasyankes TB RO lain di provinsi
untuk inisiasi pengobatan.
HIV
Prinsip Penentuan Diagnosis
5C
- Informed consent
- Confidentiality
- Counseling VCT
-
-
Correct test result PITC
Connection to care, treatment and
prevention services
Profilaksis INH
TB-HIV