Pemantapan Mutu
Pada akhir sesi, peserta mampu
menerapkan sistem mutu.
Pada akhir sesi ini, peserta mampu :
Menerapkan jaminan mutu layanan kesehatan
Memahami elemen-elemen penting dari sistim
mutu laboratorium
Memahami pengendalian mutu
Memahami pemantapan mutu eksternal
Memahami pemantapan mutu internal
Menerapkan jaminan mutu dalam pemeriksaan
HIV
JAMINAN MUTU LAYANAN KESEHATAN
(QUALITY ASSURANCE)
MENGAPA MUTU PENTING ?
Mutu Pemeriksaan di
Fasyankes
10
ORGANISASI
Kepemimpinan / tanggung jawab u/ menentukan & mengatur
seluruh sistem mutu laboratorium
JAMINAN MUTU VS PENGENDALIAN MUTU
Persiapan pasien
Pengumpulan spesimen
Kompetensi Staf
Pencatatan Evaluasi Pemeriksaan
Pengaturan
Data dan Lab
Keamanan
Layanan Penerimaan Spesimen
pelanggan
Penyimpanan
catatan Pengiriman
Spesimen
Kontrol Mutu
Pemeriksaan
13
MENGAPA KESALAHAN-KESALAHAN TERJADI ?
KESALAHAN PEMERIKSAAN
PRA SELAMA SETELAH
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
1. Spesimen salah Algoritme yg diberlakukan di Kesalahan pencatatan
ditandai atau negara tsb tidak diikuti dalam laporan
tidak ditandai Waktu yang salah u/
Pemeriksaan
2. Spesimen tidak Hasil dilaporkan ketika hasil Pelaporan yang tidak
tersimpan baik kontrol tidak valid tepat
sebelum Pengukuran spesimen/ reagen
Pemeriksaan tidak tepat
3. Spesimen tidak Reagen tidak tersimpan baik Pelaporan dikirim ke
dikirim dengan /digunakan setelah tanggal tempat yang salah
tepat Kadaluarsa
4. Kit Pemeriksaan Kesalahan pencairan dan Sistem informasi tidak
tidak tersimpan pemipetan dipelihara
baik Penggunaan reagen yang salah
PENCEGAHAN DAN DETEKSI KESALAHAN
PRA PEMERIKSAAN SELAMA SETELAH
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
Periksa suhu tempat Laksanakan & tinjau Periksa ulang identitias
penyimpanan & ruangan Pengontrolan Mutu (QC) pasien
Pilih tempat Pemeriksaan yg
tepat
Periksa inventarisasi dan Ikuti kewaspadaan Tulis dengan jelas
tanggal kadaluarsa universal
Tinjau prosedur2 pemeriksaan
Kegiatan PME yg
dilaksanakan o/ Pemerintah:
Imunologi BLK
Imunologi Labkes
Swasta
Imunologi UTD PMI
Imunologi Lab VCT
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu
tes HIV terdiri dari:
Memeriksa spesimen
yang diketahui statusnya Jika terjadi
u/ memvalidasi prosedur Masalah/Kesalahan
Usaha untuk pemeriksaan telah Jgn mengeluarkan
memantau berjalan baik hasil pemeriksaan
Menginterpretasikan
mutu tes ada /tidaknya pita / garis
sebelum diambil
tindakan perbaikan
kontrol pada kaset / carik
tes tersebut
SUMBER BAHAN KONTROL UNTUK
PENGENDALIAN MUTU
Internal
Spesimen atau bahan kontrol merupakan bagian dari reagensia
dan dibuat oleh produsen yang sama dengan produsen
reagensia, baik kemasan reagensia maupun kemasan yg
terpisah
Daerah/ pita kontrol dalam kaset /carik reagensia dipakai untuk
menilai prosedur pengerjaan tes & dikenal sebagai in-built
control
Eksternal
Spesimen / bahan kontrol bukan dibuat oleh produsen
reagensia, namun diproduksi oleh pihak lain & sudah
divalidasi u/ dipergunakan dengan reagensia yg
bersangkutan
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL DAN
EKSTERNAL
Kontrol eksternal
Kontrol bahan kontrol dibuat o/
pihak lain (bukan produsen
internal reagensia) & diketahui
Terdapat di status positif/ negatif serta
dalam digunanakan u/
memvalidasi hasil
kaset/carik pemeriksaan dengan
atau bahan reagensia yg bersangkutan
kontrol Garis
diproduksi Kontrol
o/produsen
yang =
reagensia
SUMBER BAHAN KONTROL EKSTERNAL
1 Tidak ada pita / Kontrol/ reagensia sudah Ulang tes dgn menggunakan alat & darah
garis kontrol rusak baru
27
MENGAPA PME ?
PME untuk :
1. Membandingkan hasil antar laboratorium
2. Mengidentifikasi masalah secara sistematik
3. Menyediakan bukti obyektif mutu Pemeriksaan
4. Mengindikasikan daerah mana yang memerlukan
perbaikan
5. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan
6. PME Harus Menunjukkan Tindakan perbaikan
Identifikasi Mengambil
PME
Masalah tindakan
perbaikan
MENINJAU CATATAN SECARA BERKALA
Kegiatan
pencegahan &
pengawasan o/
masing2 lab.
Meliputi : tahap pra
nalitik. Analitik &
pasca analitik
FAKTOR KUNCI YANG DAPAT
MENURUNKAN MUTU PEMERIKSAAN
1.Petugas :
Petugas belum terlatih
2.Reagensia
•Penyimpanan tidak sesuai prosedur
•Menggunakan buffer dari produk/kit lain.
•Reagensia belum dievaluasi oleh LRN
•Sensitifitas & spesifitas reagensia tidak sesuai syarat
3.Peralatan
•Alat yang digunakan tidak diklalibrasi & tidak pernah
•dirawat
•Pipet Tip dipakai ulang
4. Prosedur
•Petugas tidak mengikuti Prosedur Kerja Standar (SOP)
•Hasil tidak terdokumentasi
SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB
TERHADAP MUTU ?