Umum:
mampu menerapkan sistem mutu.
Khusus:
menjelaskan tentang jaminan mutu layanan kesehatan
Pemeriksaan yang
Akurat,
dan dapat dipercaya
Mutu Layanan
Kesehatan
dalam segala aspek
Pendekatan Sistem Jaminan Mutu
Pertimbangkan semua
komponen dalam suatu sistem
Identifikasi keterkaitan dan
hubungan (contoh, sebab dan
akibat) antar komponen
7
Definisi Sistem Jaminan Mutu
Dokumen2 Manajemen
Penilaian
& Catatan2 Kejadian
10
Kebijakan mutu
Sumber daya
dan
yang cukup
standarisasi
Pengaturan
Pengawasan Pelatihan
Perfoma
Pemasangan &
Pemilihan Pengambil alihan
Kalibrasi awal
Perawatan, Pemecahan
servis & perbaikan
Penempatan
Masalah
Pengadaan Penerimaan Penyimpanan
Pengaturan Penyimpanan
Inventarisasi catatan
Pengelolaan
SOP Spesimen
Pengontrolan
Mutu
Pendistribusian
Formulir Penyetujuan
dokumen
yang standar Dokumen
Penyimpanan/
Penghancuran
pelacakan
dokumen
dokumen
Aliran Informasi Pengumpulan Data
& pengelolaan
Pencatatan Pelaporan
kejadian kejadian
Penilaian Mutu
Eksternal
Audit internal
Perbaikan
atau
pengukuran
evaluasi pribadi
Pengumpulan
Perbaikan
data
pengukuran
berkelanjutan
Pemantauan
Kepuasan Perbaikan
Pelanggan Proses
Penghargaan
Area Pemeriksaan Praktek
dan Penyimpanan keamanan
Prosedur
keamanan
& pencatatan
Jaminan Mutu Vs Pengendalian Mutu
Jaminan Pengendalian
Mutu (QA) Mutu (QC)
23
Siklus Jaminan Mutu
Persiapan pasien
Pengumpulan spesimen
Kompetensi Staf
Pencatatan Evaluasi Pemeriksaan
Pengaturan
Data dan Lab
Keamanan
Layanan Penerimaan Spesimen
pelanggan
Penyimpanan
catatan Pengiriman
Spesimen
Kontrol Mutu
Pemeriks
aan
24
Beberapa penyebab mencakup:
Tanggung jawab pribadi yang tidak jelas
34
Internal
Spesimen atau bahan kontrol merupakan bagian dari
reagensia dan dibuat oleh produsen yang sama
dengan produsen reagensia, baik termasuk kemasan
reagensia maupun sebagai kemasan yang terpisah
Daerah atau pita kontrol dalam kaset atau carik
reagensia dipakai untuk menilai prosedur pengerjaan
tes dan dikenal sebagai in-built control
Eksternal
Spesimen atau bahan kontrol bukan dibuat oleh
produsen reagensia, namun diproduksi oleh pihak
lain dan sudah divalidasi untuk dipergunakan dengan
reagensia yang bersangkutan
35
Kontrol internal Kontrol eksternal
Terdapat di dalam kaset/carik atau
bahan kontrol diproduksi oleh bahan kontrol yang dibuat oleh pihak
produsen yang sama dengan lain (bukan produsen reagensia) dan
reagensia diketahui status positif atau negatifnya
serta digunanakan untuk memvalidasi
hasil pemeriksaan dengan reagensia
yang bersangkutan
Garis
Kontrol
36
Simpan sesuai petunjuk.
Dibuat oleh Beri tanggal ketika mulai
Laboratorium dibuka
Rujukan Gunakan sebelum
tanggal kadaluarsa
Dibeli secara Jangan terkontaminasi
komersial
37
Minimal seminggu sekali, di awal minggu
Pada reagensia yang baru diterima
Penggunaan lot atau batch yang baru dari reagensia
Kondisi lingkungan melebihi rentang yang
diperbolehkan untuk menjaga stabilitas reagensia
38
Ulangi pemeriksaan.
Jika terjadi hasil tidak valid yang berulang:
Asumsikan kemungkinan adanya masalah
pada reagensia atau prosedur pemeriksaan
Lanjutkan pemeriksaan menggunakan
dengan algoritma pemeriksaan alternatif
Identifikasi penyebab masalah
Laporkan ke atasan
Lakukan tindakan perbaikan
39
Kemungkinan
Masalah Penyebab Tindakan
Tidak ada Kontrol atau reagensia Ulang tes dengan menggunakan alat
pita/garis sudah rusak dan darah baru
kontrol
Prosedur tidak diikuti Ikuti langkah tes dari SOP
Periksa ulang buffer dan/atau volume
spesimen
Tunggu sampai waktu yang ditetapkan
dalam petunjuk sebelum membaca tes
Reagensia kedaluarsa Periksa tanggal kadaluarsa reagensia
atau penyimpanan atau kontrol
kontrol atau reagensia
tidak tepat Periksa catatan temperatur ruang
penyimpanan atau ruang
pemeriksaan
40
Masalah Penyebab Potensial Tindakan
Garis kontrol Intensitas garis kontrol Tidak ada tindakan dibutuhkan. Setiap
yang samar dapat bervariasi garis kontrol valid.
41
MENGAPA? BAGAIMANA? KAPAN?
Pemecahan Gunakan Setiap kali melakukan
masalah pemeriksaan bahan
lembar kerja
Berikan hasil tes kontrol
yang standar
yang dapat Catat semua hasil
dipertanggungjawa tidak valid dan
bkan beritahu atasan anda
43
PME :
Membandingkan hasil antar laboratorium
Mengidentifikasi masalah secara sistematik
Menyediakan bukti obyektif mutu Pemeriksaan
Mengindikasikan daerah mana yang memerlukan perbaikan
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan
PME Harus Menunjukkan Tindakan perbaikan
Identifikasi Mengambil
PME
Masalah tindakan
perbaikan
Meninjau hasil kontrol internal harian sebelum
mengeluarkan hasil pemeriksaan
Petugas yang melakukan pemeriksaan meninjau
hasil kontrol eksternal
Supervisor meninjau hasil QC pihak ketiga mingguan
atau bulanan
Melakukan audit atau pengkajian secara berkala
45
Kebanyakan masalah terjadi di pra dan pasca
Pemeriksaan
Contoh masalah:
Integritas spesimen
Reagen
Metoda
Pengendalian mutu
Kompetensi staf
Perhatian harus diberikan pada pengolahan data
Langkah tindakan perbaikan :
Memanggil tim pemecah masalah
Menyelidiki akar penyebab
Mengembangkan tindakan perbaikan yang tepat
Mengimplementasikan tindakan perbaikan
Memeriksa efektivitas
Mencatat semua tindakan dan penemuan
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL
Adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan oleh
masing2 lab
Cakupan: meliputi tahap pra analitik, analitik dan pasca
analitik
Tujuan:
1. Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan
2. Meningkatkan kesiagaan tenaga
3. Memastikan bahwa semua proses telah dilakukan
dengan benar
4. Mendeteksi kesalahan dan mengetahui sumbernya
5. Membantu perbaikan pelayanan melalui peningkatan
mutu pemeriksaan
48
1. Petugas :
Petugas belum terlatih
2. Reagensia
Penyimpanan reagensia tidak sesuai prosedur
Menggunakan buffer dari produk/kit lain.
Reagensia belum dievaluasi oleh LRN
Sensitifitas & spesifitas reagensia tidak sesuai syarat
3. Peralatan
Alat yang digunakan tidak diklalibrasi dan tidak pernah
dirawat
Pipet Tip dipakai ulang
4. Prosedur
Petugas tidak mengikuti Prosedur Kerja Standar (SOP)
Hasil tidak terdokumentasi
Mutu merupakan tanggung jawab pemeriksa dan
pengawas.
Pengaturan laboratorium dan penempatan staf
menentukan mutu pelaksanaan prosedur.
Setiap staf harus menjalankan prosedur yang bermutu
Mutu adalah fondasi
Mutu penting untuk :
Memenuhi pengharapan pasien
Mampu mencegah, mendeteksi dan memperbaiki masalah
Menjadi inti dari pengawasan, evaluasi, dan peningkatan
sistem
Mengurangi biaya
Ringkasan
Mengapa kesalahan-kesalahan bisa terjadi?
Apa kesalahan2 umum yang mungkin terjadi
dengan Pemeriksaan cepat HIV ?
Dimana QA dapat diaplikasikan di klinik PMTCT
atau KT HIV ?
Apa langkah yang diambil sebelum, selama, dan
setelah Pemeriksaan untuk menjamin mutu hasil?
Menjelaskan dampak kesalahan terhadap pasien.
52
Memberikan contoh masalah yang terkait dengan
hasil Pengendalian Mutu, mengapa bisa terjadi,
dan bagaimana memperbaikinya.
Mengapa penting untuk memelihara pencatatan
hasil Pengendalian Mutu?
53