Mutu Melalui
Quality Control
o
o
ANGGA ARGYA PRATAMA
KHOERUL RASYIDIN
12171002
12171010
o NUR ASYRIFAH 12171013
o REFANI ADHADIAN 12171014
o RIJALUL MUTAQIN TSANI 12171016
o SHOFYA JUSTITIA PUSPA ALAMI 12171020
1
Pemantauan Mutu
Pemantauan mutu laboratorium merupakan suatu peralatan
mutu yang digunakan untuk melakukan pengawasan mutu
dengan menggunakan konsep pengawasan proses statistik
(statistical process control). Pengawasan proses dengan statistic
adalah sebuah cara yang memungkinkan operator menentukan
apakah suatu proses sedang berproduksi, dan mungkinterus
berproduksi keluaran yang sesuai.
2
Proses Klinik Laboratorium
7
Quality Control (QC)
QC Regen QC Instrumen
• Verifikasi Regen
• Pengecekan Fungsi
Instrumen/Alat laboratorium
• Prosedur pemeliharaan
Instrumen/alat
Dasar Quality
Control (QC)
• Melibatkan pemeriksaan bahan kontrol spesifik (serum,
urine, darah) bersamaan dengan sampel pasien
9
Sistem Quality Control (QC)
Sistem QC meliputi:
Sistem QC adalah Sistem • Seleksi Material Kontrol
yang digunakan untuk • Jumlah Kontrol
memverifikasi apakah hasil • Proses menentukan x dan SD
pemeriksaan dapat • Menetukan Batasan Kontrol
diterima/dilaporkan.
• Menentukan ‘rules’ untuk
menganalisa hasil QC
• Plotting hasil QC
• Evaluasi harian hasil QC
• Melakukan langkah – langkah
koreksi & pencegahan
Quality Control Di Laboratorium Klinik
1. Control Chart
Metoda grafik untuk menampilkan hasil kontrol dan mengevaluasi apakah suatu
prosedur pemeriksaan in-control atau out-of control.
2. Control Limit
Batasan pada grafifik kontrol yang digunakan untuk menilaisuatu prosedur
pemeriksaan in-controlatau out -of-control Batasan kontrol dihitungdari Nilai rata-rata
danstandar deviasi dari hasilpengukuran kontrol
3. Control Rule
Suatu ukuran/standar untuk memberikan keputusanTerhadap perjalanan\suatu
pemeriksaan apakah in atau out-of control
Tujuan Statistik Quality Control
• Memantau mutu analitik suatu prosedur pemeriksaan pada
kondisi operasional rutin yang stabil
Kombinasi control rules yang digunakan dalam QC kimia klinik untuk menginterpretasi hasil
kontrol
MENGAPA SEBAIKNYA MENGGUNAKAN
MULTIRULE QC?
• Kinerja akan lebih baik dibandingkan hanya menggunakan single rules 13s atau 12s
• Multirule memberikan penolakan palsu yang rendah terhadap kesalahan dan tetap menjaga pada
tingkat yang tinggi dalam mendeteksi kesalahan
• Penolakan palsu (Pfr) terhadap kesalahan dapat dijaga pada tingkat < 5% & kemampuan
mendeteksi kesalahan (Ped) dipertahankan pada Bngkat > 90
• Penyimpangan terhadap control rules tertentu memberi isyarat Bpe kesalahan yang sedang terjadi
R4s Rule
• Sebab: random error
• Terjadi jika selisih antar nilai QC
dalam single run. Contoh QC level 1
+2,2s dan level 2 -2,1s. Maka
selisihnya +2,2s – (-2,1s)= 4,3s (lebih
dari 4s)
Aturan Westgard Rules
3-1s dan 4-1s Rule
• 31s : 3 nilai QC berada di luar batas ±1s di sisi
yang sama
• 41s : 4 nilai QC berada di luar batas ±1s di sisi
yang sama
• Sebab: systematic error
• Bisa pada within run dan across run (4 nilai QC
pada level 1 dan 2)
Pada rule ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi
adanya systematic error yang kecil atau bias
analitik yang mungkin kurang signifikan secara
klinis. Bias analitik dapat dihilangkan dengan cara
kalibrasi alat atau pemeliharaan alat.
Aturan Westgard Rules