A. Jenis Reagen
1. Reagen
Reagen tingkat analitis adalah reagen yang terdiri atas zat-zat kimia yang mempunyai kemurnia yang
sangat tinggi. Kemurnian zat-zat tersebut di analisis dan dicanyumkan pada botol/wadahnya.
Penggunaan bahan kimia AR pada laboratorium klinik tidak dapad digunakan dengan zat kimia tingkat
lain.
Zat kimia lain tersedia dalam tingkatan dan penggunaan yang berbeda yaitu:
Beberapa bahan kimia organik berada pada tingkat ini, tetapi penggunaannya sebagai reagen
laboratorium klinik harus melewati tahap pengujian yang teliti sebelum dipakai rutin. Tidak adanya
zat-zat pengotor pada satu lot tidak berarti lot-lot yang lain pada tingkat ini cocok untuk analisis.
Merupakan kadar zat kimia yang bebas diperjualbelikan pasaran, misalnya alkohol 70%.
Zat kima atau reagen yang digunakan dilaboratorium kesehatan ialah zat kimia / reagen tingkat analitis
atau beberapa bahan kimia organik pada tingkat kimiawi murni yang telah melewati tahap pengujian
sebelum di pakai rutin. Ketiga jenis tingkatan zat kimia lainnya tidak boleh digunakan di laboratorium
kesehatan.
a) Etiket/label wadah
Umumnya pada reagen komersial sudah tercantum nama atau kode bahan, tanggal produksi dan
batas kadaluwarsa serta nomor batch reagen tersebut.
b) Batas kadaluwarsa
Perhatikan batas kadaluwarsanya berlaku untuk reagen yang disimpan pada kondisi baik dan belum
pernah dibuka, karena reagen yang wadahnya sudah pernah dibuka mempunyai masa daluwarsa
lebih pendek dari reagen yangbelum dibuka.
c) Keadaan fisik
Kemasan harus dalam keadaan utuh, isi tidak mengeras dan tidak ada perubahan warna.
B. Standar
Standar adalah zat-zat yang konsentrasi atau kemurniannya diketahui dan diperoleh dengan
cara penimbangan .
1. Standar primer
Standar primer merupakan zat termurni dalam kelasnya , yang menjadi standar untuk semua zat
lain . standar primer umumna mempunyai kemurnian > 99% bahkan banyak yang kemurniannya 99,9%
.kemurnian standar prime dapat dillihat dari sertifikasi analisa.
Syarat standar Primer :
• Stabil
• Dapat di bakr sampai suhu 105-1100C tanpa perubahan kimia atau tidak meleleh ,
tersunliminasi, terdekomposisi atau menglami reaksi kimia sampai suhu 120-1300C •
Tidak higroskropis
• Mempunyai komposisi yang jelas
• Dapat disiapkan dengan kemurnian >99.0%
• Dapat dianalisis secara tepat
• Mempunyai ekivalensi berat yang tinggi sehingga kesalahan penimbangan berefek minimal
terhadap konsentrasi larutan standar. Larutan standar primer merupakan larutan yang dibuat
dengan standar primer.
2. Standa sekunder
Standar sekunder meupakan zat-zat yang konsentrasi dan kemurniannya ditetapkan melalui
analisis dengan perbandingan terhadap standar primer.
C. Bahan control
Bahan control adalah bahan yang di gunakan untuk memantau ketepatan suatu pemeriksaan
dilabolatorium, atau untuk kualitas hasil pemeriksaan sehari-hari.
Ditinjau dari sumbernya, bahan control dapat berasal dari manusia, binatang atau merupakan bahan
kimia murni.
Menurut bentuk bahan control ada bermacam-macam, yaitu bentuk cair, bentuk padat bubuk
(liofilisat) dan bentuk strip.
3. Buatan
Bahan control dapat di buat sendiri atau dapat dibeli dalam bentuk sudah jadi. Ada beberapa macam
bahan control yang dibuat sendiri, yaitu:
• Bahan control yang dibuat dari serum kumpulan (pooled sera). Pooled sera merupakan
campuran dari bahan sisa serum pasien yang sehari-hari dikirim ke labolatorium. • Bahan
control yang di buat dari bahan kimia murni sering disebut sebagai larutan spikes • Bahan
control yang dii buat dari list, di sebut juga hemolisis
Adapun macam macam bahan control yang di beli dalam bentuk sudah jadi adalah :
• Bahan control Unassayed
Bahan control Unassayed merupakan bahan control yang tidak mempunyai nilai rujukan sebagai
tolak ukur. Nilai rujukan dapat diperoleh setelah dilakukan periode. Biasanya dibuat kadar
normal atau (abnormal tinggi atau abnormal rendah). Kelebihan bahan control jenis ini adalah
lebih tahan lama, bisa digunakan untuk semua tes, tidak perlu membuat sendiri, analisis statistik
dilakukan 1 kali pertahun. Kekurangan adalah kadang-kadang ada kesalahan variasi wadah
penyimpanan pada rekontruksi, sering serum di ambil dari hewan yang mungkin tidak sama
dengan serum manusia.
Untuk digunakan sebagai bahan control suatu pemeriksaan bahan tersebut harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
D. Air
Air merupakan bahan terpenting yang sangat sering digunakan oleh karena itu kualitas air yang
digunakan harus memenuhi standar seperti halnya bahan lain yang digunakan dalam analisis.
pH
Penggunaan
Air jenis 1 : digunakan untuk metode pemiriksaan yang memerlukan pengganggu minimum dan
ketepatan serta ketelitian yang tinggi.
Air jenis 2 : digunakan untuk pemeriksaan laboratorium umum yang tidak memerlukan air jenis 1. Air
jenis 3 : digunakan untuk pencucian peralatan gelas dan prosedur kulitatif misalnya pada urinalisa.
E. Waktu Uji
Uji kualitas reagen harus dilakukan :
1. Setiap kali batch larutan kerja (working solution) dibuat.
2. Setiap minggu (sangat penting untuk larutan pewarna Ziehl Neelsen)
3. Bila sudah mendekati masa kadaluwarsa.
4. Bila ditemukan / terlihat tanda-tanda kerusakan (timbul kekeruhan, perubahan warna, timbul
endapan)
5. Bila terdapat kecurigaan terhadap hasil pemeriksaan
F. Cara Pengujian
Pengujian kualitas dapat dilakukan dengan :
1. Melakukan pemeriksaan bahan kontrol assayed yang telah diketahui nilainya
dengan menggunakan reagen tersebut.
2. Menggunakan strain kuman.
Quality Control ( QC) adalah salah satu komponen dalam proses kontrol dan merupakan elemen utama
dari sistem manajemen mutu. Memonitor proses yg berhubungan dengan hasil tes serta dapat
mendeteksi adanya error yang bersumber dari alat , keadaan lingkungan atau operator. Memberikan
keyakinan bagi laboratorium bahwa hasil yg dikeluarkan adalah akurat & reliabel. Laboratorium harus
menyusun program QC
Implementasi Memilih bahan kontrol:
• Homogen & Stabilitas lama
• Kemasannya ( volum & jumlah ) disesuaikan kebutuhan
• Matrix mirip dengan spesimen manusia
• Konsentrasinya signifikan secara klinik misalnya normal & tinggi atau normal & •
rendah
• Pergantian lot number lama
• Persiapan & penyimpanan bahan kontrol
• Ikuti instruksi dari pabrik / vendor
• Gunakan pipet terkalibrasi untuk rekonstitusi bahan kontrol
• Setelah direkonstitusi, aliquot lalu simpan di feezer dalam kemasan kecil sesuai •
kebutuhan
• Jika hendak digunakan , keluarkan 1 aliquot dr feezer
• Jangan beku ulang bahan kontrol
• Monitor & maintenance suhu feezer untuk menghindari terjadinya degradasi zat •
bahan kontrol