Anda di halaman 1dari 17

Balantidium

coli
Oleh : Isti Sofia Insani (0911C1006)

Pendahuluan
Balantidium coli merupakan satu satunya
ciliata usus yang patogen. Ciliata ini adalah
protozoa usus terbesar yang menimbulkan
gastroenteritis pada manusia.
memiliki 2 stadium yaitu trofozoit dan kista,
habitatnya pada usus besar dan yang biasa
menjadi hospes adalah babi dan manusia.

Klasifikasi
Class : Ciliata
Ordo
: Mastigophorasida
Family
: Balantidiidae
Genus
: Balantidium
Spesies
: B. coli

Morfologi
Trofozoit
Agak lonjong engan ukuran

60-70 m
Anterior: terdapat mulut
(sitostoma)
Posterior:
terdapat
alat
eksresi (sitopige)
Memiliki cilia di seluruh
permukaan tubuh
Sitoplasma: makronukleus,
mikronukleus,
vakuola
makanan, vakuola kontraktil
Hidup dalam mukosa dan
submukosa usus besar

Morfologi
Kista
Bulat dengan ukuran 50

60 m
Dinding tebal
Masih memiliki bulu getar
Hanya memiliki 1 inti
makronukleus
Dapat bertahan 1-2 hari
pada suhu kamar
Dibentuk
ketika
lingkungan usus kurang
sesuai
Merupakan bentuk infektif

Reproduksi
Berlangsung secara binary transverse fission (belah diri

melintang), yaitu tropozoit melakukan pembelahan diri


dan secara konjugasi, dimana 2 tropozoit membentuk
kista bersama, dan kemudian bertukar material dari inti
dan berpisah kembali menjadi 2 tropozoit baru.

Daur Hidup
Stadium

kista

bertanggungjawab

dalam

proses penularan penyakit (1).


Umumnya
melalui

kista

tertelan

kontaminasi

pada

makanan dan air (2). Setelah


tertelan,
usus

terjadi

halus,

ekskitasi

dan

di

trofozoit

berkoloni di usus besar (3).


Trofozoit

dalam

lumen

usus

besar binatang dan manusia,


memperbanyak

diri

dengan

cara pembelahan binary fission


(4).

Trofozoit

menjadi

kista

infektif (5). Beberapa trofozoit

Patologi
Di

mukosa usus besar, bentuk trofozoit


menyerang mukosa, membentuk abses-abses
kecil kemudian pecah membentuk ulkus yang
menggaung
Pada kasus berat, ulkus tsb dapat menjadi
gangren
Pada bbrp kasus yg sgt jarang, Balantidium coli
dapat menimbulkan infeksi ekstraintestinal
seperti di peritoneum (dinding perut), uretra,
hepar, paru-paru dan vagina

Gambar

Balantidium coli di mukosa


kolon

Gambar

Gambaran endoskopi kolon yang mengalami ulserasi


akibat Balantidium coli

Gejala Klinis
Infeksi akut
Ringan: tidak menimbulkan gejala
Sedang: feses disentri, diare 6-15 kali sehari
Berat: gangren usus
Infeksi kronis
Diare diselingi sembelit
Nyeri perut
Tidak nafsu makan (kakeksia)

Infeksi ekstraintestinal

Diagnosis
Pemeriksaan feses makroskopik dan

mikroskopik
Makroskopik: feses disentri
Mikroskopik: trofozoit pada feses encer, kista

pada feses padat

Pengobatan
Pada penderita penyakit balantidiasis sebaiknya
melakukan hal yang dapat mencegah atau
mengobati untuk kesembuhannya, antara lain:
1. Dengan metronidazol 3 x 750 mg/ hari
2. Iodokinol 3 x 650 mg/ hari selama 20 hari, hatihati bila diberikan pada penderita yang
mengalami gangguan fungsi hati
3. Obat pilihan ada;ah tetrasiklin 4 x 250 mg / hari
4. mengganti cairan dan elektrolit yang hilang
bersama tinja
5. Antibiotik untuk membunuh parasit B. Coli

Pencegahan

Epidemiologi &
Pencegahan
Prevalensi balantidiosis pada manusia rendah,

tetapi pada babi sgt tinggi yaitu 60-90%


Penularan antarbabi sangat mudah terjadi
Penularan dapat terjadi melalui tangan atau
makanan atau minuman yang terkontaminasi
dengan feses babi yg mengandung kista
Balantidium coli

Kesimpulan
Balantidiasis
merupakan
penyakit
yang
disebabkan oleh Balantidium coli, dapat
didiagnosa dengan menemukan parasit dalam
tinja. Balantidiasis ini kebanyakan bersifat
asimptomatis, dapat diobati dengan diiodohidroksikuinolon, karbarson, klortetrasiklin

Anda mungkin juga menyukai