Anda di halaman 1dari 14

INDUCTIVELY COUPLED PLASMA (ICP)

Inductively Coupled Plasma (ICP) merupakan instrumen yang digunakan


untuk menganalisis kadar unsur-unsur logam dari suatu sampel dengan
menggunakan metode spektorfotometer emisi. Spektrofotometer emisi adalah
metode analisis yang didasarkan pada pengukuran intensitas emisi pada panjang
gelombang yang khas untuk setiap unsur. Bahan yang akan dianalisis untuk alat ICP
ini harus berwujud larutan yang hornogen. Ada sekitar 80 unsur yang dapat dianalisa
dengan menggunakan alat ini.
Metode analisis yang menggunakan comple induksi yaitu medan magnet dan
medan listrik. Comple ini akan membentuk medan magnet dengan frekuensi tinggi
sehingga atom tereksitasi tidak hanya kesatu tingkat electron yang lebih tinggi tapi
akan tereksitasi kebeberapa macam tingkat energy electron yang lebih tinggi.
Gabungan electron-elektron yang tereksitasi akan membentuk awan-awan electron
yang jenuh dengan electron yang disebut plasma sehingga

disebut inductively

coupled plasma (ICP).


Electron yang sah tereksitasi kembali kekeadaan dengan sambil melepaskan
energy berupa sinar yang masuk ke spectrometer oleh grating difraksi sinar
dispensikan menjadi spectrum garis yang spesifik untuk masing-masing atom/ ion
yang terkandung dalam sampel. Karena intensitas sinar yang dilepas / diemisi ketika
kembali ke keadaan dasar yang di ukur oleh spectrometer maka ICP disebut juga

ICPAES ( Inductively coupled plasma atomic emission spektrocopy).


Inductively Coupled Plasma Spectrometry (ICP) adalah metoda yang
berdasarkan ion yang tereksitasi dan memancarkan sinar. Intensitas cahaya yang
terpancar pada panjang gelombang tertentu dan mempunyai karakteristik unsur
tertentu yang terukur berhubungan dengan konsentrasi dari tiap unsur dari
sampel.Inductive couple plasma(ICP) adalah induksi yang diperoleh dari arus bolakbalik pada frekuensi radio melalui kumparan. Berguna untuk mendeteksi kandungan
logam dalam sampel dari lingkungan.
Prinsip utama dari ICP adalah medapatkan unsur-unsur yang memancarkan
karakteristik cahaya pada panjang gelombang yang bisa di ukur. ICP perangkat keras
dirancang untuk menghasilkan plasma, yang mana atom dalam berbentuk gas hadir
dalam keadaan terionsasi. Susunan dasar dari ICP adalah terdiri dari 3 tabung,
terbuat dari silika. Tabung ini yaitu : termed outer loop, intermediate loop, and inner
loop, yang bersama menyusun obor ICP. Obor di posisikan dalam water-colled coil
dari suatu frekuensi radio generator. Gas di alirkan dalam obor, freuensi radio
bidang di aktifkan, dan gas di daerah coil di buat secara elektris. Urutan peristiwa ini
membentuk plasma. Pembentukan plasma bergantung pada cukup kuatnya intensitas
medan magnet dan pola arus gas mengikuti pola putaran simetris tertentu. Plasma
dijaga dengan induksi dari pengaliran gas.

Bagian yang harus ada pada ICP :


ICP torch
Sampel introduction system (nebulizer)
High frequency generator
Transfer optics and spectrometer
Computer interface
Unsur-unsur yang akan di analisa dengan ICP harus dalam bentuk larutan. Larutan
yang mengandung air lebih di suka daripada larutan organik sebab larutan organik
memerlukan perlakuan khusus sebelum penyuntikan kedalam ICP. Begitu juga
dengan sampel padat. Cahaya yang di pancarkan oleh atom dari unsur dalam ICP di
konversi menjadi sinyal elektrik yang dapat di ukur jumlahnya (kuantitasnya). Hal
ini terpenuhi dengan komponen radiasinya oleh kisi difraksi, dan kemudian di ukur
intensitas cahayanya dengan tabung photomultiplier pada panjang gelombang yang
spesifik untuk masing-masing garis unsur.
Cahaya yang dipancarkan oleh atom atau ion di dalam ICP dikonversi ke isyarat
elektrik oleh photomultiplier.Intensitas sinyal ini kemudian di bandingkan dengan
intensitas yang telah di ketahui, sehingga konsentrasi dapat di hitung. Masingmasing Unsur akan mempunyai banyak panjang gelombang spesifik di dalam
spektrum yang bisa digunakan untuk analisa.

B.

Prinsip kerja ICP

Prinsip Kerja ICP adalah menghasilkan plasma yang merupakan gas dimana
di dalamnya terdapat atom dalam keadaan terionisasi. Ion yang tereksitasi dan
memancarkan sinar pada panjang gelombang tertentu terukur sebagai suatu
karakteristik suatu unsur. Seperti yang terlihat pada gambar berikut :

Langkah kerja ICP


1.

Preparasi Sampel
Beberapa sampel memerlukan langkah preparasi khusus seperti penambahn
asam, pemanasan, dan desktruksi dengan mikrowave.

2.

Nebulisasi
Cairan diubah menjadi aerosol.

3.

Desolvasi/ Volatisasi
Pelarut dihilangkan sehingga terbentuk aerosol kering.

4.

Atomisasi
Ikatan gas putus, dan hanya ada atom. Suhu plasma dan temperatur
sangat penting pada tahap ini.

5.

Eksitasi/ Emisi
Atom memperoleh energi dari tumbukan dan memancarkan cahaya dari panjang
gelombang yang khas.

6.

Deteksi/ Pemisahan
Grating mendispersikan cahaya yang dapat diukur secara kuantitatif.

C.

Instrumentasi dalam ICP

1. Plasma
Plasma, sebuah gas terionisasi, ketika obor dinyalakan medan magnet yang
kuat.
2. Medan magnet
Sebuah medan magnet adalah medan vektor yang dapat memberikan suatu
gaya magnet pada muatan listrik bergerak dan pada dipol magnetik. Ketika
ditempatkan dalam medan magnet, magnet dipol cenderung untuk
menyelaraskan dengan medan magnet dari RF generator dihidupkan.
Argon gas yang mengalir melalui dinyalakan dengan satuan Tesla (biasanya
sebuah strip tembaga di luar tabung). Argon gas yang terionisasi dalam
bidang ini dan mengalir dalam suatu pola simetris rotationally ke arah medan
6

magnet kumparan RF. Yang stabil, suhu tinggi plasma sekitar 7000 K ini
kemudian dihasilkan sebagai hasil dari tumbukan inelastis dibuat antara atom
argon netral dan partikel bermuatan.
3. Pompa peristaltik
Sebuah pompa peristaltik adalah jenis pompa perpindahan positif digunakan
untuk memompa berbagai cairan.Fluida yang terkandung dalam tabung
fleksibel yang dipasang di dalam casing pompa melingkar memberikan sebuah
berair atau sampel organik menjadi nebulizer.
4. Nebulizer
Nebulizer berfungsi untuk mengubah cairan sampel menjadi aerosol.
5. Spray chamber
Spray chamberberfungsi untuk mentransportasikan aerosol ke plasma, pada
spray chamber ini aerosol mengalami desolvasi atau volatisasi yaitu proses
penghilangan pelarut sehingga didapatkan aerosol kering yang bentuknya telah
seragam.
6. RF generator
RF generator adalah alat yang menyediakan tegangan (700-1500 Watt) untuk
menyalakan plasma dengan Argon sebagai sumber gas-nya. Tegangan ini
ditransferkan ke plasma melalui load coil, yang mengelilingi puncak dari obor.
7. Difraksi kisi
Dalam optik, kisi difraksi adalah komponen optik dengan pola yang teratur,

yang terbagi menjadi beberapa sinar cahaya perjalanan di arah yang berbeda di
mana ia dipisahkan menjadi komponen-komponen radiasi dalam spektrometer
optik. Intensitas cahaya kemudian diukur dengan photomultiplier.
8. Photomultiplier
Photomultiplier merupakan sebuah tabung vakum, dan lebih khusus lagi
phototubes, dimana alat ini sangat sensitif terhadap detektor cahaya dalam
bentuk sinar ultraviolet, cahaya tampak, dan inframerah.

Contoh Analisis Menggunakan ICP


Cara Kerja

Peralatan ICP-AES (inductively Coupled Plasma-Atomic Emission


Spectroscopy), terdiri atas sistem pengenalan sampel, plasma torch, plasma
power supply, dan sistem pengukuran optis.

Sampel dimasukkan dalam sistem pengenalan, kemudian oleh sistem diubah


menjadi titik-titik air kecil seperti embun

Obor Plasma membatasi plasma dengan garis tengah sekitar 18 mm. atom
dan ion dalam plasma tereksitasi dan memancarkan cahaya.

Gas yang digunakan pada plasma adalah gas argon serta generator frekuensi
radio 40.68 Hz.

Atom atau ion yang tereksitasi kemudian memancarkan sinar pada panjang
gelombang tertentu sesuai komposisi sampel

Kemudian sinar dideteksi dengan sistem deteksi monokromator berurutan


dengan range panjang gelombang 160-800 nm

Spektrum dibuat dengan menggunakan computer

ICP-AES
Inductively Coupled Plasma-Atomic Emission Spectroscopy (ICP-AES) adalah
salah satu dari beberapa teknik analisa atomik spektroskopi. ICP-AES menggunakan
plasma sebagai sumber atomisasi dan eksitasi dan kemudian pancaran yang di
hasilkan unsur di ukur intensitasnya . Plasma adalah suatu gas ionisasi yang terdiri
dari ion, atom dan elektron.

ICP-Optical Emission Spectrophotometer


Prinsip Kerja dan Komponen ICP-OES
Perangkat keras ICP OES yang utama adalah plasma, dengan bantuan gas akan
mengatomisasi elemen dari energy ground state ke eksitasi state sambil memancarkan
energy cahaya hv.

10

Proses ini terjadi oleh Plasma yang dilengkapi dengan tabung konsentris yang disebut
torch, paling sering dibuat dari silika. Torch ini terletak di dalam water-cooled coil of
a radio frequency (r.f.) generator. Gas yang mengalir ke dalam Torch, r.f. diaktifkan
dan gas di coil region menghasilkan electrically conductive.
Pembentukan induksi plasma sangat bergantung pada kekuatan magnetic field dan
pola yang mengikuti aliran gas. Perawatan plasma biasanya dengan inductive heating
dari gas mengalir. Induksi dari magnetic field yang yang menghasilkan frekuensi
tinggi annular arus listrik di dalam konduktor. Yang mengakibatkan pemanasan dari
konduktor akibat dari ohmic resistance.
Untuk mencegah kemungkinan short-circuiting serta meltdown, plasma harus
diisolasi dari lingkungan instrumen. Isolasi dapat dilakukan dengan aliran gas-gas
melalui sistem. Tiga aliran gas melalui sistem outer gas, intermediate gas, dan inner
atau carrier gas. outer gas biasanya gas Argon atau Nitrogen. Outer gas berfungsi
untuk mempertahankan plasma, menjaga posisi plasma, dan osilasi panas plasma dari
luar torch. Argon umumnya digunakan untuk intermediate gas dan inner atau carrier
gas. Fungsi carrier gas adalah untuk membawa sampel ke plasma.
ICP OES terdiri dari komponen berikut:

sampel introduction system (nebulizer)

ICP torch

High frequency generator

11

Transfer optics and spectrometer

Computer interface

Sampel yang akan dianalisis harus dalam larutan. Untuk sampel padatan diperlukan
preparasi sampel dengan proses digestion pada umumnya dengan acid digestion.
Nebulizer berfungsi untuk mengubah larutan sampel menjadi erosol. Cahaya emisi
oleh atom suatu unsur pada ICP harus dikonversi ke suatu sinyal listrik yang dapat
diukur banyaknya. Hal ini diperoleh dengan mengubah cahaya tersebut ke dalam
komponen radiasi (hampir selalu dengan cara difraksi kisi) dan kemudian mengukur
intensitas cahaya dengan photomultiplier tube pada panjang gelombang spesifik
untuk setiap elemen. Cahaya emitted oleh atom atau ions dalam ICP dikonversikan ke
sinyal listrik oleh photomultiplier dalam spectrometer. Intensitas dari sinyal
dibandingkan intensitas standard yang diketahui konsentrasinya yang telah diukur
sebelumnya. Beberapa elemen memiliki lebih dari satu wavelengths spesifik dalam
spektrum yang dapat digunakan untuk analisis. Dengan demikian, pilihan wavelength
yang paling sesuai sangat mempengaruhi akurasi.
Kelebihan dan Kekurangan ICP-OES
Keuntungan dari ICP dengan kemampuan mengidentifikasi dan mengukur semua
elemen yang diukur dengan bersamaan, ICP cocok untuk mengukur semua
konsentrasi elemen dari ultratrace sampai ke tingkat komponen utama, batas deteksi
pada umumnya rendah untuk sebagian besar elemen khas dengan rentang dari 1 100

12

mg / L. ICP menyelesaikan pembacaan berbagai elemen yang dianalisis dapat


dilakukan dalam jangka waktu yang singkat yaitu 30 detik dan hanya menggunakan
5 ml sampel. Walaupun secara teori, semua unsur kecuali Argon dapat ditentukan
menggunakan ICP,namun beberapa unsur tidak stabil memerlukan fasilitas khusus
untuk menanganinya. Selain itu, ICP memiliki kesulitan menangani analisis senyawa
halogens, optik khusus untuk transmisi wavelengths sangat singkat sangat diperlukan.
Aplikasi OES
ICP dapat digunakan dalam analisis kuantitatif untuk jenis sampel bahan-bahan alam
seperti batu, mineral, tanah, endapan udara, air, dan jaringan tanaman dan hewan,
mineralogi, pertanian, kehutanan, peternakan, kimia ekologi, ilmu lingkungan dan
industri makanan, termasuk pemurnian dan distribusi anlisa elemen air yang tidak
mudah dikenali oleh AAS seperti Sulfur, boraks, fosfor, Titanium, dan Zirconium

DAFTAR PUSTAKA
13

Vela, NP, Olson, LK, dan Caruso, JA Elemental spesiasi dengan spektrometer massa
plasma. Analytical Chemistry65 (13) 585A-597A (1993).

Alcock, NW Flame, flameless, and plasma spectroscopy.Analytical Chemistry67


(12) 503R-506R (1995).

Liu, H. and Montaser, A. Evaluation of a low sample consumption, high efficiency


nebulizer for elemental analysis of biological samples using ICP-MS. Journal of
Analytical Spectrometry11 (4) 307-311 (1996).

Boonen, S., Vanhaecke, F., Moens, L., and Dams, R. Direct determination of Se and
As in solid certified reference materials using electrothermal vaporization ICP-MS.
Spectrochimica Acta51 (2) 271-278 (1996).

Boumans, PWJM Inductively coupled plasma-emission spectroscopy-Part 1.

Wu, Koch, Hamer and Kay, Review of electrolytic conductance standards. J. Soln.
Chem, 1987, 16, 985997.

14

Anda mungkin juga menyukai