A. Pengertian
Kromatografi Cair Tenaga Tinggi (KCKT) atau biasa juga disebut dengan High
Performance Liquid Chromatography (HPLC) merupakan metode yang tidak destruktif dan
dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. KCKT paling sering
digunakan untuk : menetapkan kadar senyawa-senyawa tertentu seperti asam-asam amino,
asam-asam nukleat, dan protein-protein dalam cairan fisiologis; menetukan kadar senyawa-
senyawa aktif obat, produk hasil samping proses sintesis, atau produk-produk degradasi
dalam sediaan farmasi.
B. Komponen
Diagram di atas menunjukkan komponen utama yang terdapat pada HPLC. Larutan
sampel diinjeksikan melalui injektor (3) dan terbawa oleh fase gerak (1) melewati fase
diam pada kolom (5), kemudian hasilnya dibaca oleh detektor (6) dan ditampilkan pada
pengolah data (7) sebagai kromatogram.
Berbeda dengan kromatografi kolom tradisional yang memanfaatkan gravitasi agar
fase gerak dapat melalui fase diam, HPLC menggunakan pompa bertekanan tinggi (2)
untuk mengalirkan fase gerak menuju kolom fase diam.
C. Sistem Peralatan
Instrumentasi HPLC pada dasarnya terdiri atas: wadah fase gerak, pompa, alat untuk
memasukkan sampel (tempat injeksi), kolom, detektor, wadah penampung buangan fase
gerak, dan suatu komputer atau integrator atau perekam. Diagram skematik sistem
kromatografi cair seperti ini :
2) Pompa
Pompa yang cocok digunakan untuk HPLC adalah pompa yang mempunyai
syarat sebagaimana syarat wadah pelarut yakni: pompa harus inert terhadap fase
gerak. Bahan yang umum dipakai untuk pompa adalah gelas, baja tahan karat,
Teflon, dan batu nilam. Pompa yang digunakan sebaiknya mampu memberikan
tekanan sampai 5000 psi dan mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan alir 3
mL/menit. Untuk tujuan preparatif, pompa yang digunakan harus mampu
mengalirkan fase gerak dengan kecepatan 20 mL/menit. Tujuan penggunaan pompa
atau sistem penghantaran fase gerak adalah untuk menjamin proses penghantaran
fase gerak berlangsung secara tepat, reprodusibel, konstan, dan bebas dari gangguan.
Ada 2 jenis pompa dalam HPLC yaitu: pompa dengan tekanan konstan, dan pompa
dengan aliran fase gerak yang konstan. Tipe pompa dengan aliran fase gerak yang
konstan sejauh ini lebih umum dibandingkan dengan tipe pompa dengan tekanan
konstan.
Konsumsi fase gerak kolom mikrobor hanya 80% atau lebih kecil
dibanding dengan kolom konvensional karena pada kolom mikrobor kecepatan
alir fase gerak lebih lambat (10 -100 μl/menit).
Adanya aliran fase gerak yang lebih lambat membuat kolom mikrobor
lebih ideal jika digabung dengan spektrometer massa.
Sensitivitas kolom mikrobor ditingkatkan karena solut lebih pekat,
karenanya jenis kolom ini sangat bermanfaat jika jumlah sampel terbatas misal
sampel klinis.
5) Detektor HPLC
Detektor pada HPLC dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu: detektor
universal (yang mampu mendeteksi zat secara umum, tidak bersifat spesifik, dan
tidak bersifat selektif) seperti detektor indeks bias dan detektor spektrometri massa;
dan golongan detektor yang spesifik yang hanya akan mendeteksi analit secara
spesifik dan selektif, seperti detektor UV-Vis, detektor fluoresensi, dan elektrokimia.
Idealnya, suatu detektor harus mempunyai karakteristik sebagai berikut:
6) Pengolah Data
Pengolah data menampilkan output visual hasil analisis yang terbaca oleh
detektor dalam bentuk kromatogram. Kromatogram menggambarkan jumlah
komponen pada sampel dilihat dari jumlah puncak (peak) yang dihasilkan.
Konsentrasi komponen yang hendak dianalisis dapat dihitung dengan
membandingkan luas area peak komponen dengan luas area peak serta konsentrasi
standar.
D. Mekanisme
Sesuai namanya, prinsip HPLC menggunakan prinsip kromatografi untuk mengukur
sampel. Dalam kromatografi, analisis dilakukan dengan cara memisahkan molekul
berdasarkan perbedaan struktur ataupun komposisinya. Pemisahan tersebut terjadi saat
sampel bergerak melewati fase diam (dapat berupa zat padat atau cair) karena terbawa oleh
fase gerak (dapat berupa zat cair atau gas).
F. Contoh Analisa
HPLC kerap digunakan dalam industri farmasi atau laboratorium farmasi sebagai
metode analisis sampel. Namun HPLC juga memiliki kegunaan dalam bidang lain seperti
pada industri makanan dan minuman, analisis lingkungan, forensik, serta pada tes klinis.
Dalam bidang farmasi, HPLC dapat digunakan untuk menguji stabilitas obat, uji
disolusi, serta quality control. Sedangkan pada industri makanan dan minuman, HPLC
dapat digunakan pada beragam analisis seperti untuk analisis keberadaan senyawa
polisiklik, analisis kadar gula dan pengawet, atau pengukuran kualitas minuman ringan dan
air. Pada bidang lain, HPLC dapat pula digunakan untuk analisis antibiotik dalam darah,
analisis kokain pada urin, dan sebagainya.
Contoh analisa penggunaa HPLC dapat dilihat pada jurnal yang berjudul “Validasi
Metode HPLC untuk Penetapan Aspirin dan Asam Salisilat dalam Plasma Kelinci (Lepus
curpaeums) secara Simultan” pada halaman selanjutnya