Anda di halaman 1dari 36

Presentan : Ganda Anang Sefri AR

Pembimbing : B. Rina A, Sidharta, dr.,SpPK (K)



Program Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2014


1
No Metode Judul Tanggal Maju Pengampu
1 Imunologi
Klinik
Prinsip Pemeriksaan Enzym Linked
ImmunosorbantAssay (ELISA)
26 Februari
2014
Tonang Dwi A, dr.,
PhD, Sp.PK
2 Sekresi Pemeriksaan Urinalisis Carik
Celup/Dispstick Metode
Reflectance Photometry
24 Maret 2014 Yuwono H, dr.,
Sp.PK
3 Metode
Manajemen
Laboratorium
Manajemen dan Perawatan Alat
Laboratorium ( Mikroskop)
11 April 2014 Tahono, dr.,
Sp.PK(K)
4



5


6.


7.
Kimia Klinik I



Kimia klinik II


Hematologi


Mikrobiologi
klinik
Pemeriksaan GlDH Metode
Spektrofotometry-UV

Pemeriksaa N-MID Osteocalcin
metode electrochemilumineschence
immunoassay (ECLIA)

Pemeriksaan Activated Coagulation
test (ACT)

Quality Assurance (QA) dalam
Laboratorium Mikrobiologi
19 Juni 2014



29 Juni 2014


15 Juli 2014


13 Agustus
2014
M.I Diah P, dr.,
Sp.PK(K).,
M.Sc

M.I Diah P, dr.,
Sp.PK(K).,
M.Sc
Tahono, dr.,
Sp.PK(K)

B. Rina A. Sidharta,
Sp.PK(K)
2
Pemilihan pemeriksaan mikrobiologi yang
bijak sangat penting dalam kasus
mikrobiologi.
Problema pengembangan lab. di negara
berkembang biaya tinggi dalam kultur
dan reagen, kurang rasional dalam
pemilihan pemeriksaan oleh klinisi,
kurangnya jumlah staff dan teknisi
mikrobiologi serta kurangnya ekspertise ahli
dalam rasionalisasi pemeriksaan untuk suatu
kasus penyakit.
Pendahuluan
3 WHO, 1994; Cheesborough, 1998; cheesborough, 2000
Jaminan kualitas (Quality
Assurance(QA)) adalah proses
keseluruhan dimana kualitas hasil
pemeriksaan laboratorium dapat
dipertanggung jawabkan
QA terdiri dari pembuatan
standar prosedur
operasional(SPO), kontrol
kualitas dan penjaminan mutu
eksternal dan internal
4 Mossel et al., 1983; NCCLS, 1990; National Accreditation Boards, 1998
Tinjauan Pustaka
Definisi
1. Jaminan kualitas (Quality Assurance (QA)) :
keseluruhan proses dimana kualitas hasil
pemeriksaan laboratorium dapat
dipertanggungjawabkan

2. Kontrol kualitas (Quality Control (QC)): kontrol
kesalahan dalam kinerja (kemampuan) dan
verifikasi hasil tes

3. Standar prosedur operasional (SPO)
: prosedur baku sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan dalam laboratorium



5 WHO, 1994
Tahapan Pemeriksaan MIkrobiologi
Tahap pra analitik
- Formulir permintaan pemeriksaan
- Pengumpulan dan pengiriman spesimen

Tahap analitik
- Kontrol zat warna dan reagen
- Pengendalian peralatan
6 (AS1 199, 1988; AS1 399, 1990; Bellow et al., 1992; NATA, 1992
Peralatan Perawatan rutin Monitoring Technical
maintenance dan
inspeksi
Anaerobic jar Bersihkan bagian dalam
tiap minggu. Reaktivasi
katalis setelah running (160
C, 2h). Ganti katalis tiap 3
bulan.
Gunakan indikator methylene
blue tiap running
catat dan rekam waktu
perubahan warna tiap
indikator tiap minggu.
Periksa kemasan
tiap minggu
Autoclave Bersihkan dan ganti air tiap
minggu
Periksa dan tambahkan jumlah
air sebelum running . Catat
waktu dan tekanan suhu tiap
running. Catat kinerja alat
dengan spore-strips sekali satu
minggu
Tiap 6 bulan
Centrifuge Bersihkan dinding dalam
dengan antiseptik tiap
minggu atau setelah ada
bahan pecah didalam
Tiap satu tahun
sekali
Tabel 1. Kontrol Kualitas peralatan laboratorium (Wilkinson, 1992)
7
Peralatan Perawatan rutin Monitoring Technical
maintenance
dan inspeksi
Hot-air oven
untuk
sterilisasi
bahan dari
gelas
Bersihkan bagian dalam
tiap bulan
Catat waktu dan suhu tiap
running
Tiap 6 bulan
Inkubator Bersihka bagian dalam
tipa bulan
Catat suhu tiap awal running
(rekomendasi suhu 35 2C)
Tiap 6 bulan
Microskop Bersihkan lensa tiap
setelah pemakaian,
kemudian tutup dan
simpan terhindar dari
debu
Periksa allignmen dari
kondensor tiap bulan
Tiap tahun
kulkas Bersihkan dan matikan
alat saat dibesihkan tiap
bulan atau saat listrik mati
Catat suhu pada hari pertama
awal minggu ( 2-8 C)
Tiap 6 bulan
Water-bath Bersihkan bagian dalam
dang anti air tiap bulan
Periksa tingkat air tiap hari dan
catat suhu tiap awal minggu (54-
57 C)
Tiap 6 bulan
8
Tahapan Paska Analitik
Hasil pelaporan
Pelaporan dan verifikasi hasil tes,
penafsiran hasil laporan uji yang benar,
melakukan tindakan yang tepat ketika
hasilnya memiliki implikasi serius bagi
pasien atau kesehatan masyarakat.
Ketiga tahapan tersebut memerlukan
Standar Prosedur Operasional (SPO)
sebagai petunjuk baku
9 WHO, 1994
C. Quality Control Laboratorium
Mikrobiologi

1. Fasilitas: Selain kondisi fisik,
Laboratorium juga harus melakukan
pemantauan, pengendalian dan
merekam kondisi lingkungan internal
seperti sterilitas biologis, gangguan
elektromagnetik, radiasi, kelembaban
dan suhu.
10
WHO, 1994
Jenis Laboratorium
Laboratorium kecil: 50 pasien per hari.
Laboratorium menengah ( sedang): 51-
500 pasien per hari.
Laboratorium besar: > 500 pasien per
hari. Laboratorium superspesialis:
membatasi untuk satu atau dua disiplin
ilmu.
Laboratorium Pusat : laboratorium yang
terakreditasi yang memandu lab. Lain
dengan kinerja yang buruk
11
WHO, 1994
2. Staf dan Kualifikasi
Menurut PERMENKES No. 411 tahun 2010 pasal 14
disebutkan :
Penanggung jawab teknis sekurang kurangnya
seorang dokter spesialis mikrobiologi klinis; dan
Tenaga teknis dan administrasi, sekurang
kurangnya 1 (satu) orang dokter sepsialis
mikrobiologi klinis, 2 (dua) orang analis kesehatan
yang telah mendapatkan sertifikasi pelatihan
dibidang mikrobiologi klinik, 1 (satu) orang perawat
dan 1 (satu) orang tenaga administrasi
QC: program pendidikan berkelanjutan dan
pelatihan in-house serta partisipasi seminar lokal
sampai dengan internasional
12
Kontrol kualitas media kultur
Sterilisasi media kultur
Kinerja media kultur
Kontaminasi dan kerusakan fisik yang
signifikan
Kontrol strain kuman
Pemeliharaan kultur induk strain kontrol
Kemasan, transportasi dan penyimpanan
Persiapan shelf life media
13
(NATA, 1992; Wilkinson, 1992; WHO, 1994; NCCLS, 1990;
National Accreditation Boards, 1998)
Tabel 2. Mikrorganisme yang digunakan untuk kontrol pertumbuhan kuman pada
media

14 Koneman et al., 1997; Mossel et al, 1983
15
16
17
Tabel 3. Sampling media kultur mikrobiologi
(AS1 199,1988)
18
Gambar 1. Pemeliharaan dari kontrol kualitas strain bakteri ((
Mossel et al, 1983; Koneman et al., 1997;)

Setelah 8 minggu kultur sekunder 2 dibuang dan kultur primer baru
dipersiapkan dari kultur induk
Kultur Induk dari starin kontrol
Suhu dingin, kering atau -70
0
C
Verifikasi kultur
Kultur Primer
Kultur sekunder 1
Suspensi sel yang
digunakan
Waktu: 0 minggu
Simpan s.d
4 minggu
Kultur sekunder 2
Suspensi sel yang
digunakan
Waktu: 4 minggu
Simpan s.d
4 minggu
Simpan s.d
4 minggu
19
D. Quality assesment laboratorium
mikrobiologi

Penilaian kualitas eksternal (EQA)
- konfirmasi bahwa prosedur standar
operasional dan prosedur kontrol kualitas
internal berjalan memuaskan.
- pedoman WHO, skema penilaian kualitas
eksternal harus dilaksanakan tiap bulan atau
setidaknya 4 kali dalam satu tahun
20
(NATA, 1992; WHO, 1994)
Penilaian kualitas internal (IQA)
- menggunakan bahan terstandar yang
direferensikan, pengulangan tes (presisi),
pengujian ulang dan korelasi hasil dari
berbagai karakteristik yang berbeda pada
suatu alat

21 (WHO, 1994)
SIMPULAN
Ketika penilaian pengendalian yang
komprehensif dan relevan berada di
tempatnya, laboratorium dapat
mengklaim suatu tingkatan jaminan.

Quality Assurance(QA) dapat dilihat
sebagai jumlah dari QC, IQA dan EQA

QA = QC + IQA + EQA.

22
DAFTAR PUSTAKA
AS1199, 1988. Sampling procedures and tables forilnspection by attributes.
Standards, Australia, North Sydney, Australia.
AS1399, 1990. Guide to AS 1199 - Sampling procedures and tables for
inspection by attributes. Standards Australia, North Sydney, Australia.
Balows et al., 1992. Manual of Clinical Microbiology, 5th Edition, ASM Press,
USA National Association of Testing Authorities, Australia. Monitoring of
LaboratorySteam Sterilisers. Technical Note No. 5. National Association of
Testing Authorities (NATA), Sydney, Australia.
Cheesbrough, M, 1998. District laboratory practice in tropical countries. Part 1.
Cambridge University Press, New York. 1st edition pp:3-37.
Cheesbrough, M, 2000. District laboratory practice in tropical countries. Part 2.
Cambridge University Press, New York. 1st edition, pp:1-9
Clayton, P, 1977. A simple method for quality control of poured plates using
sterile dipsticks. Mast Matters 13:12-17.
Koneman EW, Allen SD, Janda WM, Schreckenberger PC, Winn Jr. WC, 1997.
Color atlas and textbook of diagnostic microbiology. Lippincott- Raven
Publishers, 5th edition, pp:133-120.



23
Mossell, D. D. A., Van Rossem, F., Koopman, M., Hendricks, M., Verouden, M. and
Eelderink, 1, 1980. Quality control of solid culture media: A comparison of the
classic and so-called econometric technique. Journal of Applied Bacteriology 49:
439-454.
Mossell, D. A. A., Bonants-van-Laarhoven, T. M., Ligtenburg-Merkus, A. M. T. and
Werdler, M. E. B, 1983. Quality assurance of selective culture media for
bacteria, moulds, and yeast: An attempt at standardization at the international
level. Journal of Applied Bacteriology 54: 313-327.
National Committee for Clinical Laboratory Standards, 1990. Quality assurance for
commercially prepared microbiological culture media. Approved Standard M22-
A. National Committee for Clinical Laboratory Standards (NCCLS), Villanova,
PA, USA.
National Committee for Clinical Laboratory Standards, 1990. Performance
Standards for Antimicrobial Disk Susceptibility Tests. Approved Standard M2-A5,
5th edition. National Committee for Clinical Laboratory Standards (NCCLS),
Villanova, PA, USA.
National Association of Testing Authorities, Australia, 1992. Guidelines for the Quality
Management of Microbiological Media. Technical Note No. 4. National
Association of Testing Authorities (NATA), Sydney, Australia
National Association of Testing Authorities, Australi, 1992. Maintenance and
Preservation of Microbial Cultures in a Laboratory Culture Collection. Technical
Note No. 14. National Association of Testing Authorities (NATA), Sydney,
Australia
24
World Health Organization, 1994. Practice of quality
assurance in laboratory medicine in developing
countries. In Health laboratory services in support of
primary health care in developing countries. WHO.
New Delhi, 1994:77-137.
National Accreditation Board for Testing and Calibration
Laboratories, 1998. Specific guidelines for
accreditation of clinical laboratories. National
Accreditation Board for Testing and Calibration
Laboratories 112 pp:8.
Wilkinson I J, 1992. Survey of Media Quality Control
Practices in Australian Laboratories, Methodologies
of Quality Assurance Testing of Media. ASM Sydney,
Australia.

25
TERIMA KASIH
26
27
28

29
30
31
32
33
34
35
36

Anda mungkin juga menyukai