Semester IV
Dosen Pengajar:
Wahdah Norsiah S.Pd.,M.Si
Mata Kuliah
Immunoserologi
Disusun oleh
Kelompok 1.1
Adistya ramadhanty P07134116215
Ayunda puji lestari P07134116223
Meutia nur ramadhanty P07134116241
Siti fatimah P07134116257
Haris nurdin pratama P07134116236
1. Metode
Slide test
1. Kulitatif
2. Semi Kuantitatif
2. Reagen (merk shield dan human)
1. Reagen latex (siap pakai)
2. Reagen control positif (siap pakai)
3. Reagen kontrol negatif (siap pakai)
3. Bahan
Serum sewaktu pasien
4. Alat
1. Mikropipet
2. Tip mikropipet disposible
3. Glass slide hitam
4. Stik pengaduk disposible
5. Rotator
6. Rak tempat sampel
5. Sumber daya manusia.
Tenaga ATLM minimal DIII dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun, dan
aktif mengikuti pelatihan khususnya bidang immunoserologi.
6. Kemampuan yang dimiliki laboratorium
Diukur dan dan dinilai oleh lembaga dinas kesehatan setiap tahunnya,
minimal mencapai kemampuan ketepatan dan ketelitian 80% (predikat B).
7. Definisi mutu pemeriksaan.
Mencapai ketelitian dan ketepatan hasil minimal 80% dari 100%, sehingga
terhindar dari kesalahan hasil dan dapat menegakkan diagnosa.
Pra-analitik
1. Menjaga dan meningkatkan SDA (tenaga ATLM) yang kompeten dan terlatih.
2. Menjaga ruang laboratorium selalu bersih dan steril.
3. Menjaga kualitas dan kuantitas reagen.
4. Menjaga kualitas dan kuantitas sampel.
5. Menjaga kualitas dan kuantitas alat.
Analitik
1. Meningkatkan ketepatan dan ketelitian kerja petugas.
2. Petugas dan pasien merasa aman dan nyaman.
Pasca Analitik
1. Hasil tepat dan teliti.
2. Limbah teratasi dengan baik dan steril.
Pra-analitik
1. Mengadakan pelatihan setiap 6 bulan sekali kepada tenaga ATLM.
2. Membuat jadwal kebersihan laboratorium setiap shift.
3. Selalu melakukan pengecekan reagen dari tanggal, warna dan kekeruhan
reagen sebelum melakukan pengujian.
4. Selalu melakukan pengecekan setiap sampel yang datang, catat data pasien,
warna sampel, dan kekeruhan sampel, jika sampel tidak layak periksa, tidak
usah diperiksa, langsung laporkan kepada bagian yang menangani sampel,
agar dilakukan penyamplingan atau pembuatan serum ulang. Jika petugas
sendiri yang melakukan sampling, selalu segerakan pemindahan serum
dengan darah dan langsung dilakukan uji, jika tidak simpan pada lemari es
suhu 2-8℃.
5. Selalu melakukan pengecekan alat dan melakukan kalibrasi setiap seminggu
sekali.
Analitik
1. Meningkatkan ketepatan dan ketelitian kerja petugas, dengan selalu meletakan
SOP pada ruang laboratorium.
2. Petugas dan pasien merasa aman dan nyaman, karena semua alat steril dan
petugas selalumenggunakan APD lengkap (handscoon, jas lab dan sepatu
tertutup, serta masker).
Pasca Analitik
1. Hasil tepat dan teliti karena petugas melalukan pengerjaan sesuai SOP.
2. Hasil diberikan dengan data pasian yang benar dan tepat.
3. Limbah teratasi dengan baik dan steril, setiap selesai pengerjaan, pembuangan
limbah dimasukan ke dalam wadah berisi desinfektan terlebih dahulu, baru di
buang dan membersihkan meja kerja dengan desinfektan.
SUMBER