Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM KONTROL MUTU LABORATORIUM

RS. KHUSUS BEDAH SIAGA BANJARMASIN

1. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian integral yang tidak dapat
dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Pada saat ini perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan semakin meningkat dan sudah
mengarah pada spesialisasi dan subspesialisasi. Semakin pesat lajunya pembangunan,
semakin besar pula tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang
lebih baik.Laboratorium adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi
klinik, imunologi klinik, atologi anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan
kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis
penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan (Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 364/MENKES/SK/III/2003). Laboratorium Kesehatan sebagai
sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap
bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari untuk penentuan jenis
penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan dan masyarakat.
Laboratorium sebagai subsistem pelayanan kesehatan menempati posisi terpenting
dalam diagnostik invitro. Dengan pengukuran dan pemeriksaan laboratorium akan
didapatkan data ilmiah yang tajam untuk digunakan dalam menghadapi masalah yang
diidentifikasi melalui pemeriksaan klinis dan merupakan bagian esensial dari data
pokok pasien. Indikasi permintaan laboratorium merupakan pertimbangan terpenting
dalam kedokteran laboratorium.
Informasi laboratorium dapat digunakan untuk diagnosis awal yang dibuat berdasarkan
riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. Analisis laboratorium juga merupakan bagian
integral dari penapisan kesehatan dan tindakan preventif kedokteran. Sebagai bagian
yang integral dari pelayanan kesehatan, pelayanan laboratorium sangat dibutuhkan
dalam pelaksanaan berbagai program dan upaya kesehatan, dan dimanfaatkan untuk
keperluan penegakan diagnosis, pemberian pengobatan dan evaluasi hasil pengobatan
serta pengambilan keputusan lainnya.
Mutu pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh ada tidaknya kritikan dan keluhan dari
pasiennya, lembaga sosial atau swadaya masyarakat dan bahkan pemerintah sekalipun.
Mutu akan diwujudkan jika telah ada dan berakhirnya interaksi antara penerima
pelayanan dan pemberi pelayanan. Jika pemerintah yang menyampaikan kritikan ini
dapat berarti bahwa masyarakat mendapatkan legalitas bahwa memang benar mutu
pelayanan kesehatan harus diperbaiki. Mengukur mutu pelayanan dapat dilakukan
dengan melihat indikator-indikator mutu pelayanan rumahsakit yang ada di beberapa
kebijakan pemerintah, sudahkan kita mengetahuinya. Analisa indikator akan
mengantarkan kita bagaimana sebenarnya kualitas manajemen input, manajemen
proses dan output dari proses pelayanan kesehatan secara mikro maupun makro.

2. LATAR BELAKANG
Mutu adalah mendapatkan hasil yang benar secara langsung setiap saat dan tepat
waktu, menggunakan sumber daya yang efektif dan efisien. Ini penting dalam semua
tahap proses, mulai dari penerimaan sampel hingga pelaporan hasil uji.Pemantapan
mutu merupakan suatu upaya untuk meminimalkan atau pencegahan kesalahan
semaksimal mungkin mulai dari kesalahan pra analitik, analitik dan pasca analitik.
Mutu pelayanan di laboratorium berkaitan dengan data hasil uji analisa
laboratorium. Laboratorium dikatakan bermutu tinggi apabila data hasil uji
laboratorium tersebut dapat memuaskan pelanggan dengan memperhatikan aspek-
aspek teknis seperti precision and accuracy atau ketepatan dan ketelitian yang tinggi
dapat dicapai dan data tersebut harus terdokumentasi dengan baik sehingga dapat
dipertahankan secara ilmiah.
Untuk mencapai mutu hasil laboratorium yang memiliki ketepatan dan ketelitian
tinggi maka seluruh metode dan prosedur operasional laboratorium harus terpadu mulai
dari perencanaan, pengambilan contoh uji, penanganan, pengujian sampai pemberian
laporan hasil uji laboratorium ke pelanggan. Mutu suatu produk atau jasa bukan hanya
penting bagi pemakai namun juga bagi pemasok. Pada pelayanan jasa laboratorium
kesehatan rendahnya mutu hasil pemeriksaan pada akhirnya akan menimbulkan
penambahan biaya untuk kegiatan pengerjaan ulang dan klaim dari jasa pelanggan.
Untuk menanggulangi biaya kompensasi yang berasal dari rendahnya mutu hasil
pemeriksaan laboratorium tersebut diperlukan suatu usaha peningkatan mutu.
Meningkatkan mutu pelayanan, laboratorium klinik yang terdapat dalam seluruh
Rumah Sakit perlu dikelola dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen yang
tepat. Salah satu pendekatan mutu yang digunakan adalah Manajemen Mutu Terpadu
(Total Quality Magement, TQM). TQM adalah suatu pendekatan yang seharusnya
dilakukan oleh organisasi masa kini untuk memperbaiki outputnya, menekan biaya
produksi serta meningkatkan produksi. Total mempunyai konotasi seluruh sistem, yaitu
seluruh proses, seluruh pegawai, termasuk pemakai produk dan jasa juga supplier.
Quality berarti karakteristik yang memenuhi kebutuhan pemakai, sedangkan
management berarti proses komunikasi vertikal dan horizontal, top-down dan bottom-
up, guna mencapai mutu dan produktivitas.

3. TUJUAN
3.1 Tujuan umum
Agar terwujudnya pelayanan Instalasi Laboratorium yang bermutu tinggi untuk
menunjang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Khusus Bedah Siaga Banjarmasin.
3.2 Tujuan Khusus
Terwujudnya sistem kontrol mutu yang baik untuk memberikan pelayanan
laboratorium patologi dan laboratorium klinis yang unggul.

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Program kontrol mutu termasuk :
1. Validasi metode tes untuk akurasi, presisi, rentang yang dapat di laporkan
2. Surveilens harian atas hasil oleh staf laboratorium
3. Koreksi cepat bila di jumpai kekurangan
4. Pengetesan reagensia.
5. Dokumentasi hasil dari langkah-langkah koreksi.

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Validasi hasil pemeriksaan merupakan upaya untuk memantapkan kualitas
hasil pemeriksaan yang telah diperoleh.
2. Staff laboratorium mengevaluasi surveilens harian atas hasil laboratorium.
3. Apabila terjadi kesalahan dalam pemeriksaan hasil laboratorium petugas
laboratorium harus melakukan koreksi cepat apabila terjadi kesalahan.

6. SASARAN
1. Terlaksananya validasi metode tes untuk akurasi, presisi, rentang yang dapat di
laporkan
2. Terlaksananya surveilens harian atas hasil oleh staf laboratorium
3. Terlaksananya koreksi cepat bila di jumpai kekurangan
4. Terlaksananya pengetesan reagensia.
5. Terlaksananya dokumentasi hasil dari langkah-langkah koreksi.

7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No Bulan
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Validasi metode tes untuk akurasi, presisi,
rentang yang dapat di laporkan
2. Surveilens harian atas hasil oleh staf
laboratorium
3. Pengetasan reagensia.
4. Dokumentasi hasil dari langkah-langkah
koreksi.

Anda mungkin juga menyukai