Anda di halaman 1dari 39

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI LABORATORIUM
RS. ROYAL PRIMA

RS. ROYAL PRIMA


Jln. Ayahanda No. 68 A Medan 20118

Tlp. 061–88813182 – 88813183 (Hunting) Fax. 061-80013181

Website : www.royalprima.com Email : contact@royalprima.com


BAB I
PENDAHULUAN

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang terdapat pada suatu perusahaan atau organisasi, dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktifitas dan fungsi tersebut di batasi. Dalam struktur
organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan horizontal maupun vertikal
yang jelas antar bagian.
Organisasi rumah sakit menurut Undang-Undang No.44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit Pasal 33 Ayat 2 disebutkan bahwa paling sedikit terdiri atas
kepala rumah sakit, unsur pelayanan medik, unsur keperawatan dan unsur
penunjang medik, komite medik dan satuan pemeriksaan internal serta
administrasi umum dan keuangan. Unsur penunjang medis diantaranya Instalasi
Farmasi Rumah Sakit (IFRS), Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi, Rekam
Medik, dan Gizi.
Pelayanan Laboratorium kesehatan merupakan sarana kesehatan yang
melaksanakan pengukuran, penetapan dan penyajian terhadap bahan yang berasal
dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis
penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan
sarana penunjang upaya pelayanan kesehatan, khususnya bagi kepentingan
preventif, kuratif bahkan promotif dan rehabilitatif. Pelayanan laboratorium
sebagai bagian dari pelayanan kesehatan yang berfungsi untuk mendiagnosa atau
menetapkan penyebab penyakit, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil
pengobatan. Sedangkan laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, immunoserologi klinik atau bidang lain yang berkaitan
dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya
diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Indikator

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 1


kemajuan laboratorium adalah dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah
pemeriksaan dan pendapatan dari sebuah laboratorium.
Melalui buku pedoman pengorganisasian ini kami harapkan bisa melihat sekilas
gambaran tentang tata organisasi di Instalasi Laboratorium.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 2


BAB II
GAMBARAN UMUM RS. ROYAL PRIMA

Rumah Sakit Royal Prima merupakan salah satu rumah sakit swasta yang
besar dan akan menjadi pusat rujukan bagi masyarakat khususnya Kota Medan
dan masyarakat Sumatera Utara pada umumnya. RS Royal Prima Medan
diresmikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara Bapak Ir.H.Tengku Erry
Nuradi M.Si pada tanggal 16 Februari 2014 dengan dasar Pemberian Izin
Operasional Sementara dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara No. No. 44
0.442/1641/II/Tahun 2014 yang di tandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara Ibu dr. Siti Hartati Surjantini, M.Kes. tertanggal 14
Februari 2014, dengan data umum sebagai berikut :

Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Royal Prima


Alamat : Jl. Ayahanda No. 68 A Medan
Pemegang Saham : Yayasan Perguruan Tinggi Prima Indonesia
Tipe Rumah Sakit : Type B
Kapasitas : 300 Tempat Tidur
Luas Bangunan : 16.364 m2
Luas Perparkiran : 5000 m2
Luas Taman : 500 m2
Tenaga Medis : 97 orang*
Paramedik Perawat : 245 orang*
Paramedik Non Perawat : 37 orang*
Non Medis : 168 orang*
Jumlah Karyawan : 450 orang*
Fasilitas Umum : ATM Galery, Cafetaria, Mini Market (K3)
(*Update September 2015)

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 3


KEGIATAN PELAYANAN
Pelayanan kesehatan yang diberikan diRumah Sakit Royal Prima meliputi
Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi
Perawatan Intensif, Instalasi Bedah, Instalasi Kebidanan dan Penyakit
Kandungan, Unit Hemodialisa, Instalasi Laboratorium, Unit Bank Darah Rumah
Sakit (UBDRS), Instalasi Radio diagnostik, Instalasi Farmasi, Instalasi
Rehabilitasi Medik, Instalasi Rehabilitasi Medik, Medical Check Up, Instalasi
Dapur Utama dan Gizi Klinik, Instalasi Sanitasi, Instalasi Pemeliharaan Sarana
(IPSRS), Instalasi Sterilisasi Pusat (CSSD), Pemulasan Jenazah dan Forensik,
Laundry, Guest House.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 4


BAB III
VISI, MISI, MOTTO, NILAI, DAN TUJUAN RS. ROYAL PRIMA

A. Visi RS. Royal Prima


Menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan terbaik, standar
kualitas tinggi serta memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga pasien.

B. Misi RS. Royal Prima


1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/ prasarana pelayanan secara
berkesinambungan.
2. Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi
3. Menciptakan lingkungan kerja yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dan religius.
4. Meningkatkan sumberdaya manusia sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dengan teknologi serta mentaati kode etik profesi dan
berpikir serta berprilaku terpuji.
5. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
keluarga pasien untuk menjadikan RS. Royal Prima sebagai mitra yang
terpercaya dan menguntungkan.

C. Motto RS. Royal Prima


Perawatan Bermutu Tinggi adalah Prioritas Kami : “High Quality Care Is Our
Priority”

D. Nilai RS. Royal Prima


1. Profesionalime :
Memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi pribadi dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
2. Berfokus pada pelanggan :
Memenuhi bahkan dapat melampaui kebutuhan dan harapan pelanggan.
3. Kerjasama tim :
Mampu bekerja bersama-sama secara professional, harmins, dan efisien
dengan teman sejawat.
4. Budaya belajar :

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 5


Komit terhadap peningkatan secara terus- menerus ilmu pengetahuan dan
keterampilan guna meningkatkan pelayanan.
5. Simpati :
Penuh perhatian dan dapat memahami kondisi customer.
6. Integritas :
Terbentuknya satu kesatuan kehendak dan aksi dari pihak-pihak yang
terlibat dalam pengelolaan rumah sakit.

E. Tujuan RS. Royal Prima


1. Tujuan Umum
Menjadi institusi pelayanan kesehatan yang bermutu dan dikelola secara
professional, efisien, dan ekonomis (pendekatan ekonomis) tanpa
mengabaikan aspek sosial/ masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terpadu, waktu
tanggap yang cepat dan tepat, aman, nyaman, ramah untuk semua
golongan masyarakat.
b. Menciptakan peningkatan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
berdasarkan nilai kemanusian, etika, dan professional, manfaat,
keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan,
perlindungan, dan keselamatan, serta mempunyai fungsi sosial.
c. Menghasilkan motivasi diri yang tinggi dalam melayani dilandasi
dengan berpikir positif, keyakinan, kerja keras, kerja cerdas, dan kerja
benar, ketabahan dan kesabaran, keikhlasan.
d. Menciptakan team work yang berupaya memadukan tujuan individu –
individu dalam suatu kelompok agar dapat bersinergi dan selaras
dengan tujuan kelompok, guna mendukung terwujudnya tujuan
organisasi.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 6


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS. ROYAL PRIMA

Yayasan
Dewan Pengawas
Direktur

Kelompok
Jabatan
Fungsional Wakil Direktur
Wakil Direktur Pelayanan Adm Umum & Keuangan SPI

Kepala Bidang Kepala Bagian Kepala Bagian


Kepala Bidang Kepala Bidang Kepala Bagian
Pelayanan Keuangan Perencanaan &
Pelayanan Medis Penunjang Medik Sekretariat
Keperawatan Informasi

Seksi Pemeliharaan & Seksi Pemeliharaan Subbag


Seksi Pemeliharaan & Subbag Subbag Perencanan
Pengembangan & Pengembangan Akuntansi
Pengembangan Fasilitas Tata Usaha Program & Evaluasi
Fasilitas Keperawatan Fasilitas Penunjang &Verifikasi
Yanmed

Seksi Ketenagaan & Seksi Ketenagaan & Seksi Ketenagaan & Subbag Subbag Kepegawaian,
Perbendaharaan & Subbag SIM RS /
Pengembangan Mutu Pengembangan Mutu Pengembangan Mutu Pengembangan SDM,
Mobilisasi Dana Rekam Medis
Yanmed Keperawatan Penunjang Medik & Diklat

Instalasi
Subbag Subbag Rumah Subbag Informasi,
IRI IRJ IGD Penyusunan Pemasaran Sosial,
Tangga & Logistik
ICU IBS IKPK Program RS Publikasi & Hukum
IRM IFarm ILab
IRad
IGK IPL ISan
IPSRS IPJF

Komite Medik Komite Keperawatan Komite Mutu Komite Etika & Hukum

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 7


BAB V
VISI, MISI, MOTTO DAN FALSAFAH
INSTALASI LABORATORIUM

A. Visi Laboratorium
Menjadi Laboratorium dengan pelayanan bermutu, terpercaya dan terakreditasi.

B. Misi Laboratorium
1. Memberikan pelayanan terbaik, cepat, tepat, terampil, dan teliti dengan
hasil pemeriksaan yang bermutu.
2. Menerapkan prinsip kerja efektif dan efisien dengan sumber daya manusia
yang ramah, jujur, serta mampu mengikuti sistem perkembangan
pengetahuan dan teknologi.
3. Menjalin kerja sama dan selalu memelihara komunikasi yang baik dengan
mitra kerja.

C. Motto Laboratorium
“ Kepuasan pasien dan pelanggan adalah kebanggaan kami”

D. Falsafah Laboratorium
“ Mengutamakan kepuasan pasien dan hasil pemeriksaan yang akurat”

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 8


BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
INSTALASI LABORATORIUM

Organsiasi laboratorium klinik rumah sakit sebaiknya memperhatikan


pilar-pilar organisasi untuk mencapai tujuan atau sasaran. Sedikitnya ada sepuluh
pilar yang perlu dimanfaatkan yaitu nilai (values), struktur (stuctures),
kepemimpinan (leadership), proses manajemen (management pro-cesses),
informasi (information), tata kerja dan kemitraan (procedures and partnership)
kompetensi (competences), pengawasan (controls),kinerja (performance), dan
pembayaran. Pelayanan Laboratorium kesehatan merupakan sarana kesehatan
yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengkajian terhadap bahan yang
berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi
kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Laboratorium klinik merupakan sarana penunjang upaya pelayanan
kesehatan, khususnya bagi kepentingan preventif, kuratif bahkan promotif dan
rehabilitatif. Pelayanan laboratorium sebagai bagian dari pelayanan kesehatan
yang berfungsi untuk mendiagnosa atau menetapkan penyebab penyakit,
pemberian terapi dan pemantauan hasil terapi. Laboratorium klinik adalah
laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, immunoserologi klinik atau bidang
lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Indikator kemajuan laboratorium adalah dibuktikan dengan adanya
peningkatan jumlah pemeriksaan dan pendapatan dari sebuah laboratorium.
Setelah ditetapkannya keputusan direktur RS. Royal Prima, maka dibentuk
struktur organisasi Instalasi Laboratorium RS. Royal Prima, yang terdiri dari:
1. Direktur RS. Royal Prima Medan
2. Kepala Instalasi Laboratorium
3. Penanggung Jawab Ruangan
4. Administrasi
5. Penanggung Jawab Alat (Hematology, Kimia Klinik, Imunoserology,
Mikrobiology, Patologi Anatomi)
6. Analis

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 9


Pada masing-masing jabatan, terdapat tugas dan tanggung jawab yang
telah diatur di dalam Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium
RS. Royal Prima. Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan akan
diuraikan lebih lengkap pada bab berikutnya di dalam buku pedoman ini.
Pada bab ini akan dicantumkan bagan struktur organisasi Instalasi
Laboratorium RS. Royal Prima Medan.

a. Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 10


STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM
RS ROYAL PRIMA

Direktur RS

Kepala Instalasi
Laboratorium

Penanggung Jawab
Ruangan

Administrasi Penanggung Jawab Alat Penanggung Jawab Alat Penanggung Jawab Alat Penanggung Jawab Alat Penanggung Jawab Alat

Hematology Kimia Klinik Immunoserology Mikrobiology Patologi Anatomi

Analis Analis Analis Analis Analis

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 11


Struktur organisasi dan tata kerja merupakan gambaran falsafah “participative
governance”, artinya tiap sub unit atau seksi saling berpartisipasi, saling
memperkuat, birokrasi tak panjang hingga cepat memperoleh akses yang
diperlukan, transparan artinya terbuka dalam laporan maupun informasi hingga
dapat dipertanggungjawabkan, akuntabel, pemerataan hak dan keadilan/gender
equity yang semuanya difokuskan untuk produktivitas dan kelestarian lab. klinik,
kepuasan pengguna jasa dan kesejahteraan.

b. Nilai Atau Wawasan Organisasi Laboratorium Klinik


Nilai merupakan hal yang mendasar, antara lain berisi visi, misi dan
tujuan/sasaran organisasi. Sejumlah nilai ini tak begitu nampak dalam tata kerja
sehari-hari, namun bila ada kesempatan atau ancaman, nilai tersebut sangat
berguna untuk mewujudkan partisipasi dan kebersamaan dalam memecahkan
permasalahan atau mencapai sasaran.

c. Tata Kerja Di Laboratorium Klinik


Tata kerja menggambarkan sistim aliran kegiatan dalam organisasi dalam
laboratorium hingga laboratorium tersebut berfungsi. Agar fungsi laboratorium
tersebut produktif, perlu diterapkan beberapa prinsip, proses, deskripsi pekerjaan
dan alur kerja.

d. Prinsip Tata Kerja


Prinsip tata kerja tersebut antara lain adalah keamanan (security/safety),
kesederhanaan (simpilcity), efektivitas dan efisiensi (effectiviness and efficiency),
keadilan (equity), kualitas (quality), kelestarian (sustainability), tanggung jawab
(responsibility) dan kesejahteraan (welfare).
 Security and safety :
 Keamanan dalam tata kerja laboratorium pra-analitik, analitik, dan pasca-
analitik.
 Keamanan dalam tata kerja administrasi yang memerlukan kerjasama,
partisipasi dan tanggung jawab karyawan tim yang berkaitan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 12


 Simplicity :
Kesederhanaan prosedur administrasi hingga birokrasi diperpendek dan pr-
sedur tetap tes pra-analitik, analitik, dan pasca analitik.
 Efficiency & Effectiveness :
Semua bertanggung jawab atas kecepatan prosedur tata kerja hingga dapat
selesai tepat waktu.
 Equity :
Keadilan dalam prosedur tata kerja antara lain tak membedakan gender dan
kaya miskin dalam pelayanan.
 Quality :
Kualitas hasil tata kerja administrasi maupun hasil lab harus baik.
 Responsibility :
Tanggung jawab semua karyawan sesuai deskripsi pekerjaaan dan tata kerja
sesuai tugasnya.
 Welfare :
Kesejahteraan karyawan maupun pengguna jasa misalnya memberi kemu-
dahan bagi yang tak mempu untuk tetap meningkatkan kesehatan.
 Sustainability :
kelestarian pengembangan fungsi laboratorium hingga terjadi perbaikan
berkelanjutan (continous improvement).

e. Proses Tata Kerja


Tata kerja adalah aturan atau mekanisme fungsi unit, seksi atau sub unit di
laboratorium klinik dengan prinsip partisipatif, profesional dan kebersamaan kerja
untuk mencapai sasaran. Koordinasi menyeluruh oleh kepala laboratorium
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi hasil. Untuk
lebih jelasnya diberikan pengertian-pengertian sebagai berikut:
a. Koordinasi adalah suatu upaya/usaha pimpinan untuk menyelaraskan
kegiatan masing-masing petugas dalam organisasi dengan maksud agar
supaya semua kegiatan yang terkait dapat diselesaikan tepat waktu sesuai
rencana dengan hasil tepat sasaran atau target. Hal ini dapat dilaksanakan
dengan jalan mengadakan rapat-rapat baik formal maupun non formal

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 13


yang membahas berbagai hambatan yang dihadapi oleh berbagai petugas
atau seksi/sub unit organisasi. Dalam pembahasan tersebut diharapkan
akan mencapai kesepakatan bersama apa yang harus dilakukan agar dapat
mengatasi hambatan kelemahan dan meningkatkan kesempatan-kekuatan
untuk memperoleh hasil yang memuaskan.
b. Perencanaan adalah proses atau kegiatan menetapkan apa yang akan kita
kerjakan di masa yang akan datang baik mengenai waktu, jumlah, dan
mutunya dalam rangka mencapai sasaran tertentu. Bila perencanaan
tersebut dapat dicapai dan diselesaikan dengan lebih baik dan rinci maka
tujuan usaha ini dapat dicapai dan diselesaikan dengan lebih memuaskan
karena dapat diselesaikan menurut urutan tingkatan penting dan yang
kurang penting. Perencanaan biasanya dibagi menjadi jangka panjang
misal untuk 10 - 25 tahun, jangka menengah untuk lima tahun dan jangka
pendek atau rencana tahunan.
c. Organisasi dan Pelaksanaan adalah pelaksanaan atau tata kerja
berdasarkan organisasi yang ada atau yang dibentuk, semua kegiatan
laboratorium klinik selama 24 jam (pagi, sore dan malam), pelaksanaan
kegiatan selalu berlandaskan efektivitas, efisiensi dan produktifitas.
- Efektivitas adalah evaluasi atau penilaian tentang apakah kegiatan
telah dilakukan sesuai dengan yang direncanakan baik mengenai waktu
kerja maupun mengenai mutu dan volume kerja.
- Efisiensi adalah suatu evaluasi terhadap suatu proses atau kegiatan
dengan jalan mengukur masukan (input) dengan keluaran (output),
atau antara sumber daya yang digunakan dengan hasilnya, atau satuan
biaya tertentu dengan hasilnya.
- Produktivitas dapat didefinisikan dengan efisiensi penggunaan
sumber daya tertentu dalam menghasilkan output. Cara pengukurannya
antara lain adalah sebagai berikut: keluaran/hasil (output) per jam per
orang dan Keluaran/hasil (output) per unit modal.
d. Pengawasan adalah segala upaya yang harus dilakukan oleh atasan
langsung dengan maksud agar segala sasaran atau rencana yang ingin

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 14


dilakukan dapat terlaksana dengan baik. Upaya-upaya dilakukan dalam
pengawasan itu banyak bentuk serta variasinya.
e. Evaluasi Hasil adalah penilaian hasil kegiatan apakah sesuai dengan
perencanaan, apakah ada hambatan-kelemahan hingga perlu analisis untuk
mengurangi hambatan-kelemahan dan meningkatkan kesempatan
kekuatan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 15


BAB VII
URAIAN JABATAN

Uraian Jabatan 1
A. Nama Unit Kerja : Instalasi Laboratorium
B. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Laboratorium
C. Pengertian
Kepala Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Royal Prima adalah seorang
tenaga professional yang diberi tugas dan tanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan pelaksanaan pelayanan laboratorium di Rumah Sakit Royal Prima
yang efektif dan efisien.
D. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan minimal S1 Kedokteran ( Spesialis Patologi Klinik )
2. Pengalaman minimal 5 tahun.
3. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP)
4. Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa, dan mampu berkomunikasi
dengan baik.
5. Sehat, jujur, disiplin dan bertanggung jawab.
E. Fungsi
Bertindak sebagai koordinator pelaksanaan dan pengembangan pelayanan
laboratorium rumah sakit dan pelayanan pendidikan serta memfasilitasi
penelitian di unit laboratorium.
F. Membawahi : Penanggung Jawab Ruangan Laboratorium
G. Tugas-tugas :
1. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan laboratorium.
2. Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan
pelayanan laboratorium rumah sakit, pelayanan pendidikan dan penelitian
dilaboratorium.
3. Mengkoordinasikan dan memelihara administrasi pelayanan , keuangan,
informasi, promosi dan pemasaran sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Mengevaluasi dan membuat laporan tahunan dan laporan berkala.
5. Memberikan pembinaan administrasi, pelatihan dan manajemen kepada
seluruh staf laboratorium.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 16


H. Wewenang :
1. Menentukan keputusan menyangkut kebijaksanaan pelayanan dan
pengembangan laboratorium.
2. Mengusulkan program-program yang berkaitan dengan pelayanan dan
pengembangan laboratorium kepada direktur rumah sakit.
3. Mengusulkan tambahan prasarana dan sarana sesuai dengan kebutuhan
laboratorium.
4. Mengadakan pertemuan koordinasi sedikitnya sekali setiap bulan.
5. Memberikan teguran terakhir kepada staf yang melakukan pelanggaran dan
mengembalikan staf yang bersangkutan kepada direktur rumah sakit bila
teguran terakhir tidak diindahkan.
I. Tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit atas kelancaran
pelaksanaan dan pengembangan pelayanan laboratorium rumah sakit dan
pelayanan pendidikan, pelatihan serta penelitian di laboratorium.
2. Bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit atas pemasukan dan
pengeluaran keuangan laboratorium.
J. Hasil kerja :
1) Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di
laboratorium
2) Kinerja unit dan mutu pelayanan
3) Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium
4) Usulan program pendidikan dan pelatihan.
5) Melakukan supervisi di laboratorium
6) Melakukan penilaian terhadap kinerja dan kompetensi bawahan yang
berada dibawah tanggungjawabnya.
7) Memperhatikan kesejahteraan staf yang berada dibawah tanggung
jawabnya, untuk meningkatkan semangat kerja.
8) Menampung dan memberikan solusi mengenai keluhan atau komplain dari
pasien yang tidak dapat diatasi oleh bawahannya.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 17


Uraian Jabatan 2
A. Nama Unit Kerja: Instalasi Laboratorium
B. Nama jabatan : Penanggung Jawab Ruangan Laboratorium
C. Pengertian
Seseorang yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengkoordinir
kegiatan pelayanan laboratorium RS Royal Prima.
D. Fungsi
Bertindak sebagai supervisi pelaksanaan kegiatan pelayanan laboratorium.
E. Membawahi :
1. Administrasi Laboratorium
2. Penanggung Jawab Alat
F. Persyaratan dan Kualifikasi
1) Kemampuan Teknis :
a) Pendidikan minimal D III Analis dengan pengalaman kerja minimal 2
tahun
b) Mampu mendeteksi perubahan kondisi Alat/Reagent
c) Mampu menguji kelayakan alat dan mengkalibrasi alat dan reagent
d) Mampu memilih reagensia dan metode analisa
e) Mampu menilai kualitas specimen
f) Mampu mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu
g) Memiliki kemampuan pengadaan dan perencanaan reagent
laboratorium
h) Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa, dan mampu
berkomunikasi dengan baik.
i) Memahami sistem dan prosedur pelayanan unit laboratorium
2) Kemampuan Manajerial :
1. Memiliki kemampuan untuk melakukan tugas dan fungsi manajemen
sebagai Penanggung jawab ruangan Laboratorium
2. Memiliki jiwa kepemimpinan
3. Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat
4. Mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama yang baik dengan
berbagai pihak
5. Mampu memberikan motivasi dan membangun etos kerja dengan
karyawan
6. Mampu mengelola konflik dan keluhan

G. Tugas – tugas :
1) Memimpin dan mengelola Unit Laboratorium untuk pencapaian Visi,
Misi Rumah Sakit dan Laboratorium
2) Memimpin dan mengembangkan SDM Unit Laboratorium
3) Membina hubungan baik internal dan eksternal laboratorium

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 18


4) Penyelenggaraan tugas-tugas lain agar pelayanan laboratorium berjalan
baik dan lancar
5) Memvalidasi hasil yang sudah divalidasi oleh analis laboratorium
6) Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian
dan evaluasi (POACE) dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Instalasi
laboratorium
7) Mengatur, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dilaboratorium
secara rutin serta pelaksanaan dinas kerja staf bawahannya
8) Berkoordinasi dengan unit terkait baik rawat inap maupun rawat jalan
9) Mengatur dan mengadakan evaluasi terhadap kinerja analis
laboratorium melalui pertemuan internal setiap sekali dalam sebulan,
dan membuat dokumentasinya
10) Mengajukan kalibrasi dan maintenance alat laboratorium dan
membuat dokumentasinya
11) Melaksanakan tugas-tugas lain dari atasan
12) Memberikan laporan tertulis secara berkala (harian, bulanan, tahunan)
terdiri dari :
 Laporan jumlah pemeriksaan laboratorium harian
 Laporan jumlah pemeriksaan laboratorium bulanan
 Laporan pendapatan bulanan laboratorium
 Laporan pemeriksaan rawat jalan dan rawat inap bulanan
 Laporan pemeriksaan rujukan keluar \

Wewenang :
1. Menyetujui/menolak ijin/cuti staf bawahannya
2. Menyetujui/menolak kerja lembur staf bawahannya
3. Membina/membimbing staf bawahannya khususnya staf baru
4. Menetapkan nilai prestasi kerja staf bawahannya
5. Memberikan teguran secara lisan terhadap staf bawahannya
6. Mengajukan permintaan barang-barang keperluan instalasi laboratorium
kepada pihak terkait sesuai prosedur yang berlaku
7. Menetapkan/menyetujui suatu tindakan yang dianggap perlu dilakukan
dalam suatu keadaan tertentu
H. Tanggung jawab :
1. Terhadap upaya pencapaian Visi dan Misi Rumah Sakit dan laboratorium
2. Terhadap upaya menjunjung tinggi value perusahaan
3. Terhadap pelayanan instalasi laboratorium yang unggul
4. Terhadap pengembangan pelayanan unit laboratorium
5. Terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi manajemen instalasi laboratorium
6. Terhadap kebenaran, ketepatan dan keakuratan laporan kinerja unit
laboratorium
7. Terhadap kinerja staf instalasi laboratorium
8. Terhadap kebenaran penilaian kinerja staf instalasi laboratorium

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 19


9. Terhadap kelengkapan, ketersediaan dan kualitas sarana, prasarana dan
peralatan (SPP) instalasi laboratorium
10. Terhadap komunikasi dan kerjasama dengan unit-unit kerja yang terkait
langsung dan tidak langsung dengan pelayanan instalasi laboratorium
I. Hasil kerja :
1) Membuat laporan pasien laboratorium
2) Standar Prosedur Operasional di Instalasi Radiologi
3) Membuat daftar dinas staf laboratorium
4) Mengawasi kinerja analis laboratorium
5) Merencanakan/ menyusun kebutuhan logistic laboratorium.
6) Menvalidasi hasil pemeriksaan sebelum ditandatangani oleh dokter.

Uraian Jabatan 3
a) Nama Unit Kerja : Instalasi Laboratorium
b) Nama jabatan : Administrasi Laboratorium
c) Pengertian
Seseorang yang ditugaskan di Instalasi Laboratorium sebagai
administrator yang membantu untuk membuat dokumentasi dan
melengkapi berkas-berkas di Instalasi Laboratorium.
d) Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan D3
2. Pengalaman minimal 1 tahun
3. Usia / Umur sesuai ketentuan HRD
e) Fungsi :
Bertindak selaku administrasi dibawah supervisi penanggung jawab
ruangan laboratorium
f) Tugas – tugas :
1. Merencanakan dan mengelola administrasi logistik laboratorium
2. Menangani sistem pencatatan dan distribusi surat masuk dan surat
keluar.
3. Atas persetujuan kepala unit menentukan kontrak kerjasama dengan
rekanan berdasarkan perbandingan harga produk/reagen yang
digunakan.
4. Membuat laporan pemakaian reagen mingguan dan bulanan

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 20


5. Membuat laporan permintaan reagen mingguan dan bulanan
6. Membuat laporan Inventaris alat dilaboratorium
7. Membuat laporan stock alkes dan barang habis pakai setiap bulan
8. Mengexpedisikan semua hasil pemeriksaan laboratorium
g) Wewenang :
1. Menentukan prioritas kebutuhan/permintaan dari seksi/sub unit
pelayanan baik dari segi keuangan maupun logistik.
2. Atas persetujuan kepala unit, meminta pertanggung jawaban
penanggung jawab ruangan atas penggunaan alat/reagen dan bahan
habis lainnya.
h) Hasil Kerja :
1) Kesiapan Formulir
2) Laporan Kehadiran Staf
3) Usulan permintaan ATK Rutin
4) Mengajukan kebutuhan logistik

Uraian Jabatan 4
a. Nama unit kerja : Instalasi Laboratorium
b. Nama jabatan : Penanggung Jawab Alat (HEMATOLOGI, KIMIA
KLINIK, IMMUNOSEROLOGI)
c. Pengertian : Seseorang yang diberi tugas dan tanggung jawab yang sesuai
dengan kemampuan keahliannya untuk mengawasi kerja alat yang mampu
troubleshooting.
d. Fungsi : Bertindak sebagai koordinator pemakaian alat – alat pemeriksaan
dilaboratorium sesuai dengan hak dan tanggung jawab masing - masing
e. Tugas – tugas :
1) Melengkapi semua kebutuhan persiapan alat sebelum digunakan
2) Memastikan dan mengawasi kelancaran pemakaian alat setiap hari
3) Mengawasi kontrol dan melaksanakan pemantapan mutu internal setiap hari
4) Mengawasi pelaksanaan maintenance harian dan melakukan maintenance
mingguan dan bulanan alat

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 21


5) Mendapat solusi permasalahan yang timbul pada alat jika ada
(Troubleshooting)
6) Membimbing karyawan baru selama masa orientasi pengenalan
alat/instrument
7) Membuat laporan pemakaian reagent dan alkes kebutuhan alat

f. Kemampuan Teknis :
1. Memahami prinsip kerja Alat/Instrumen dengan benar
2. Bisa mendeteksi secara dini perubahan kondisi kerja Alat/Instrumen
3. Bisa menjalankan maintenance harian, mingguan, bulanan Alat/Instrumen
dengan benar
4. Bisa mengkalibrasi reagent pada alat
5. Bisa mendeteksi dan mengatasi jika terjadi trouble pada Alat/Instrumen
6. Bisa menjalankan QC, mereview hasil QC dan merekap semua hasil QC
7. Bisa bertanggung jawab penuh terhadap semua kebutuhan Alat/Instrumen
(Calibrator,QC, reagent, dan kebutuhan lainnya untuk maintenance).

g. Wewenang :
1. Meminta fasilitas kebutuhan alat yang diperlukan untuk pelaksanaan
pelayanan
2. Mengusulkan perbaikan/penggantian sarana atau alat yang dianggap
bermasalah
3. Mengusulkan pengadaan alat baru untuk tes jika diperlukan
h. Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala laboratorium dan penanggung jawab ruangan
laboratorium atas kelancaran dan kualitas hasil pelayanan laboratorium di bidang
Hematologi, kimia klinik, immunoserologi.

Uraian Jabatan 5
A. Nama Unit Kerja : Instalasi Laboratorium
B. Nama jabatan : Analis laboratorium
C. Pengertian
Seseorang yang diberi tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga pelaksana
semua kegiatan pemeriksaan dan pengambilan sampel unit laboratorium.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 22


D. Kemampuan teknis :
1. Mampu mengambil Sampel/Spesimen
2. Mampu mengoperasikan/menjalankan alat dengan benar sesuai dengan
prosedur kerja alat
3. Mampu menggunakan system computer rumah sakit
4. Mampu menilai kualitas specimen
E. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Analis, pendidikan SMAK / D3
2. Pengalaman minimal 1 tahun
3. Usia / Umur sesuai ketentuan HRD
F. Uraian tugas dan tanggung jawab :
1. Menangani, memproses dan melaksanakan pemeriksaan laboratorium
sehingga pelayanan laboratorium untuk pasien rawat jalan dan pasien
rawat inap berlangsung dengan baik dan lancar.
2. Merencanakan dan memproses pemeriksaan laboratorium sesuai dengan
standard yang telah di tentukan.
3. Mempersiapkan perlengkapan sampling (sesuai dengan kebutuhan)
4. Menerima formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dan
menyesuaikannya dengan data pasien disistem
5. Melakukan pengambilan, pengumpulan dan pengelolaan spesimen untuk
pemeriksaan.
6. Mengambil sampel darah pasien baik pasien rawat jalan maupun pasien
rawat inap.
7. Menangani spesimen (Labelin, penyimpanan, pengiriman)
8. Memastikan sampel darah yang diambil sesuai dengan kriteria darah yang
akan diperiksa
9. Melakukan pemeriksaan specimen
10. Mengetik hasil pemeriksan specimen ke sistem
11. Bertanggung jawab menjaga keamanan, kebersihan, dan kenyamanan
lingkungan kerja
12. Selalu menjaga kebersihan dan kerapian ruang laboratorium
13. Bertanggung jawab untuk mengoperkan/mengamprahkan pekerjaan yang
belum selesai dikerjakan pada dinas selanjutnya
14. Bertanggung jawab menerima dan menyelasaikan operan/amprahan
pekerjaan yang belum selesai dari dinas sebelumnya

G. Wewenang :
1. Ketepatan identitas pasien

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 23


2. Ketepatan dalam jenis pemeriksaan
3. Menolak specimen pemeriksaan yang tidak sesuai dan tidak memenuhi
syarat pemeriksaan laboratorium
4. Menolak pemeriksaan yang tidak sesuai dengan SPK
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI LABORATORIUM
RUMAH SAKIT ROYAL PRIMA

IGD IRJA IRNA IBS LABORATORIUM


RUJUKAN

LABORATORIUM

1. INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)


a) Jika ada pasien IGD yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,
jenis pemeriksaan diinput kesistem oleh petugas IGD sesuai dengan
permintaan dalam formulir pemeriksaan, kemudian print SPK sebagai
bukti permintaan telah terhitung sebagai billing pasien, sampel ditampung
sekalian saat memasang infus pasien jika spesimen tidak bisa ditampung
dari infuse atau pasien yang datang sudah terpasang infus maka petugas
laboratorium akan mengambil sampel sesuai yang dibutuhkan oleh petugas
laboratorium untuk kemudian diperiksa.
b) Hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah selesai dan diteken oleh
Dokter Patologi Klinik, jika pasien rawat Inap langsung dipneumatic tube
keruangan dimana pasien dirawat. Jika pasien rawat jalan hasil
pemeriksaan laboratorium langsung dipneumatic tube ke IGD untuk
kemudian diserahkan kepada dokter jaga.

2. INSTALASI RAWAT JALAN

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 24


a) Jika ada pasien Rawat Jalan yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium, jenis pemeriksaan diinput kesistem oleh perawat sesuai
dengan permintaan dalam formulir pemeriksaan, kemudian print SPK
sebagai bukti permintaan telah terhitung sebagai billing pasien, maka
perawat akan mengantar pasien ke laboratorium dengan formulir
permintaan pemeriksaan dan print SPK dari sistem
b) Hasil laboratorium yang sudah selesai dan diteken oleh dokter patologi
klinik, diberikan kepada perawat unit rawat jalan untuk kemudian
diberikan kepada dokter dan pasien pada saat pulang

3. INSTALASI RAWAT INAP


a) Jika ada pasien rawat inap yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium, maka perawat mengirimkan formulir permintaan
laboratorium melalui aerocom pneumatic tube ke ruang laboratorium
b) jenis pemeriksaan diinput kesistem oleh perawat sesuai dengan
permintaan dalam formulir pemeriksaan, kemudian print SPK sebagai
bukti permintaan telah terhitung sebagai billing pasien, petugas
laboratorium langsung melakukan pengambilan sampel
c) Apabila pemeriksaan CITO maka pemeriksaan specimen didahulukan dari
specimen yang lain agar hasil bisa dilaporkan segera mungkin kepada
dokter yang merawat pasien
d) Hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah selesai dan diteken oleh
Dokter Patologi Klinik, jika pasien rawat Inap langsung dipneumatic tube
ke ruangan dimana pasien dirawat.

4. INSTALASI BEDAH SENTRAL


a) Jika ada jaringan dari tindakan operasi maka jaringan tersebut akan diantar
oleh perawat dengan membawa formulir permintaan pemeriksaan jaringan,
dicatat dalam expedisi penerimaan jaringan.

5. LABORATORIUM RUJUKAN

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 25


a) Pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dikerjakan di laboratorium Rumah
Sakit Royal Prima akan dirujuk ke laboratorium rekanan yaitu
Laboratorium Klinik Pramita dan Prodia.
b) Sampel dan formulir permintaan pemeriksaan dari Rumah Sakit Royal
Prima akan diambil oleh kurir dari Laboratorium Klinik Prodia dan
Pramita berdasarkan jam pengambilan spesimen pemeriksaan.

BAB IX
POLA DAN KUALIFIKASI TENAGA DI INSTALASI LABORATORIUM

A. Kualifikasi Tenaga
Dalam upaya mempersiapkan tenaga di Instalasi Laboratorium yang
handal, maka perlu kiranya melakukan kegiatan penyediaan dan mempertahankan
sumber daya manusia yang tepat di Instalasi Laboratorium.
Atas dasar tersebut maka diperlukan adanya perencanaan sumber daya
manusia yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran tenaga sehingga
bisa mendayagunakan tenaga tersebut seefektif mungkin dan pada waktu yang
tepat dapat disediakan sejumlah tenaga yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun
kualifikasi tenaga yang dibutuhkan di Instalasi Laboratorium adalah sebagai
berikut :
Jumlah Yang
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
K.butuh ada
Kepala Instalasi Dokter Spesialis Patologi 1 orang 1 orang
Laboratorium Klinik
Penanggung Jawab DIII - Analis Kesehatan 1 orang 1 orang
Ruangan
Administrasi S1 - Sistem Informasi 1 orang 1 orang
Penanggung Jawab DIII - Analis Kesehatan 6 orang 6 orang
Alat
Penanggung Jawab DIII - Analis Kesehatan 6 orang 6 orang
Shift
Analis DIII - Analis Kesehatan 13 orang 12 orang
dan SMK – Analis
Kesehatan

B. POLA KETENAGAAN

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 26


Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM di Instalasi Laboratorium mengacu kepada
prinsip perhitungan rumus.

BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

1. REKRUTMEN (PENERIMAAN)
Program orientasi merupakan salah satu kegiatan Instalasi Laboratorium bekerja
sama dengan bagian HRD dan bagian penunjang medis dalam rangka memberikan
pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan analis baru agar dapat bekerja
sesuai dengan peran dan fungsinya.
Analis baru umumnya adalah analis yang sudah lulus dari pendidikan yang belum
mengenal lingkungan kerja serta peraturan atau kebijakan yang ada di Rumah
Sakit Royal Prima.

2. SELEKSI (PENYARINGAN)

Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar,sehingga Instalasi Laboratorium dapat


memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan yang diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
1. Umum :
a. Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang
diselenggarakan oleh pihak rumah sakit
2. Khusus :
a. Setelah pelamar lulus proses seleksi umum maka para pelamar
diseleksi secara khusus oleh Instalasi Laboratorium. Proses seleksi yang
dilakukan oleh Kepala Instalasi Laboratorium. Proses seleksi yang
dilakukan di Instalasi Laboratorium ini menyangkut pengetahuan dan
kemampuan dalam menjalankan tugas pelayanan laboratorium.

Bentuk tes yang dilakukan bagi calon karyawan Instalasi Laboratorium, terdiri
dari :
1. Tes tertulis

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 27


2. Tes wawancara
3. Tes kesehatan

3. PROGRAM ORIENTASI
Dalam melaksanakan tugasnya, pegawai di Instalasi Laboratorium harus
mampu bekerja secara sistematis, detail, dan memiliki insiatif yang tinggi dalam
pelaksanaan pelayanan laboratorium. Untuk itu sebelum melaksanakan tugas di
Instalasi Laboratorium, pegawai yang akan ditugaskan harus mengetahui sarana
dan prasarana yang ada dan mematuhi tata laksana dan tugas-tugas yang ada di
Instalasi Laboratorium.
1. Sasaran
a. Analis Laboratorium yang baru yang akan ditempatkan diInstalasi
Laboratorium
b. Tenaga baru yang dipindah tugaskan dari unit kerja lain ke unit kerja
Laboratorium.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Adapun yang menjadi tujuan umum dari pelaksanaan orientasi adalah
tenaga baru dapat melaksanakan tugasnya di Instalasi Laboratorium sesuai
dengan uraian tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya.
b. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan orientasi di Instalasi Laboratorium diharapkan tenaga
baru mampu :
1) Mengetahui alur kerja di Instalasi Laboratorium
2) Mengetahui form-form yang digunakan di Instalasi Laboratorium
3) Mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan di Instalasi
Laboratorium dan cara kerja alat
4) Mengetahui tata kerja dan SPO yang ada di Instalasi Laboratorium.
3. Kegiatan dan Alokasi Waktu

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 28


Orientasi dilaksanakan oleh tenaga kerja baru maupun tenaga kerja yang baru
dipindahkan ke Instalasi Laboratorium secara efektif selama kurang lebih 3
(tiga) bulan dengan jadwal sebagai berikut :

NO MATERI WAKTU PENGARAH


UNTUK TENAGA ANALIS LABORATORIUM :
 Pengenalan karyawan laboratorium
 Pengenalan peraturan kerja dilaboratorium Penanggung
 Pemberitahuan tugas yang harus dikerjakan 1 hari jawab ruangan
1. selama masa orientasi laboratorium
 Pengenalan tugas tanggung jawab setiap shift
selain mengerjakan pasien

 Pengenalan Unit laboratorium serta bagian –


bagiannya
 Pengenalan alat – alat yang ada digunakan Penanggung
2. dilaboratorium 1 hari jawab ruangan
 Pengenalan jenis pemeriksaan yang dikerjakan laboratorium
dilaboratorium dan pemeriksaan yang dirujuk

 Membersihkan peralatan dilaboratorium


3.  Melengkapi kebutuhan mengambil sampel
 Belajar mengambil sampel darah
 Membuat sediaan apus darah Penanggung
 Memeriksa urine rutin dan sedimen urine 1 bulan jawab ruangan
 Memeriksa faeces rutin laboratorium
 Memeriksa sputum

 Sampling/mengambil darah Analis yang


4.  Latihan menggunakan alat Kimia Darah 1 minggu bertugas dan
 Latihan menjalankan maintenance harian alat PJ alat
 Sampling/mengambil darah Analis yang
5.  Latihan menggunakan alat Hematologi 1 minggu bertugas dan
 Latihan menjalankan maintenance harian alat PJ alat
 Sampling/mengambil darah Analis yang
6.  Latihan menggunakan alat Immunoserologi 1 minggu bertugas dan
 Latihan menjalankan maintenance harian alat PJ alat
 Sampling/mengambil darah Analis yang
7.  Latihan menggunakan alat AGDA dan HbA1c 1 minggu bertugas dan
 Latihan menginput hasil ke system/computer PJ ruangan
 Latihan menjalankan maintenance harian alat Laboratorium

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 29


 Sampling/mengambil darah
 Latihan menjalankan QC PJ ruangan
8.  Latihan review hasil QC 2 minggu Laboratorium
 Latihan mengkalibrasi reagent
 Latihan review data kalibrasi
 Sampling/mengambil darah Analis yang
9.  Belajar kerja sendiri tanpa dipandu tetapi 2 minggu bertugas dan
supervisi PJ ruangan
Laboratorium
10. UNTUK TENAGA ADMINISTRASI :
 Pengenalan karyawan laboratorium
 Pengenalan peraturan kerja dilaboratorium 1 hari PJ ruangan
 Pemberitahuan tugas yang harus dikerjakan Laboratorium
selama masa orientasi
 Pengenalan tugas tanggung jawab
 Pengenalan Unit laboratorium serta bagian –
bagiannya
 Pengenalan alat – alat yang ada digunakan
dilaboratorium beserta dengan kebutuhan alat PJ ruangan
11. (jenis reagent, Calibrator, QC) 1.5 bulan Laboratorium
 Pengenalan Alkes dan barang habis pakai
dilaboratorium
 Pengenalan alur kerja pemesanan barang alkes
dan reagent
 Membuat data barang - barang Inventaris
12.  Mencatat data barang – barang alkes BHP dan
reagent ke buku besar 1 bulan PJ ruangan
 Mengerjakan pengurangan stock barang alkes di Laboratorium
sistem
 Membuat laporan Logistik manual
13.  Membuat expedisi surat masuk dan keluar PJ ruangan
 Membuat expedisi hasil pemeriksaan 1 hari Laboratorium
Laboratorium
14.  Membuat laporan logistic mingguan dan bulanan 1 minggu PJ ruangan
dengan komputer Laboratorium
15  Bekerja sendiri tanpa dipandu tetapi supervisi 1 minggu PJ ruangan
Laboratorium

Penilaian karyawan menjadi karyawan di Instalasi laboratorium Rumah Sakit


Royal Prima dilakukan dengan cara : calon karyawan tersebut
diharuskan menjalani masa percobaan terlebih dahulu selama 3 bulan
apakah mampu atau tidaknya menjadi karyawan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 30


4. Peningkatan Kompetensi SDM
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi laboratorium Rumah Sakit
Royal Prima, maka diperlukan pembinaan dan pengembangan kompetensi tenaga
laboratorium.
Pembinaan dan pengembangan kompetensi tenaga laboratorium dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk
meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga dapat
meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 31


BAB XI
PERTEMUAN/ RAPAT

A. PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan Laboratorium yang bermutu
di Instalasi Laboratorium.
2. Tujuan Khusus :
a. Dapat mengidentifikasi segala permasalahan, membuat/ menyusun
rencana kerja yang terkait dengan pelayanan Laboratorium.
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan Laboratorium.

C. KEGIATAN RAPAT DI INSTALASI LABORATORIUM


Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi Laboratorium yang dipimpin oleh
Penanggung Jawab Ruangan dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat berkala yang
akan diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Rutin
2. Rapat Insidentil / Tidak Terjadwal

RAPAT RUTIN
Rapat rutin atau rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Penanggung
Jawab Ruangan Laboratorium di Instalasi Laboratorium setiap 1 bulan sekali

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 32


dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan jadwal agenda rapat
yang telah ditentukan oleh Penanggung Jawab Ruangan.

Rapat secara rutin internal diselenggarakan di Instalasi Laboratorium yaitu pada :


Waktu : Dua minggu sekali
Jam : 14:00 WIB s/d selesai
Peserta : Penanggung Jawab Ruangan dan seluruh staf
Instalasi Laboratorium
Tempat : Ruang Instalasi Laboratorium
Materi :
1) Kinerja Instalasi Laboratorium
2) Kinerja terhadap pelaksanaan pelayanan Laboratorium
3) Kordinasi pembuatan SPO
4) Kordinasi pembuatan dan kelengkapan dokumen
5) Kordinasi perbaikan pelayanan laboratorium
6) Evaluasi dan menyelesaikan masalah – masalah yang
timbul
7) Rekomendasi, usulan serta tindak lanjut
Kelengkapan Rapat :
Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan kepada atasan.
(Bentuk undangan terlampir).

RAPAT INSIDENTIL/TIDAK TERJADWAL


Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh
Kepala Ruangan untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di Instalasi
Laboratorium dikarenakan adanya permasalahan yang perlu segera dibahas.
Waktu : Sewaktu-waktu
Jam : Jam kerja
Peserta : Kepala Ruangan dan Seluruh staf Instalasi
Laboratorium

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 33


Tempat : Ruang Instalasi Laboratorium
Materi : Pembahasan masalah urgent

BAB XII
PELAPORAN

A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan di Instalasi Laboratorium yang terkait dengan pemberian
pelayanan Laboratorium kepada pasien.

B. JENIS PENCATATAN
Pencatatan di laboratorium dilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya.
Ada 5 jenis pencatatan yaitu :
1. Pencatatan kegiatan pelayanan
2. Pencatatan keuangan
3. Pencatatan logistik
4. Pencatatan kepegawaian
5. Pencatatan kegiatan lainnya, seperti pemantapan mutu internal, keamanan
laboratorium.
Pencatatan kegiatan pelayanan dapat dilakukan dengan membuat buku sebagai
berikut :
1. Buku register berisi nama pasien
2. Buku register pemeriksaaan rujukan
3. Buku ekspedisi pengambilan hasil pemeriksaan
4. Buku ekspedisi sampel pasien patologi anatomi
5. Buku Operan/amparahan pertukaran petugas (shift)
6. Buku daftar inventaris alat laboratorium
7. File catatan control harian
8. File catatan maintenance harian, mingguan alat

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 34


C. JENIS PELAPORAN
Laporan dibuat oleh Kepala Ruangan Instalasi Laboratorium yang terdiri dari :
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan

- LAPORAN HARIAN
Laporan harian dilakukan setiap hari. Kegiatan pelaporan harian ini dilakukan
oleh Kepala Instalasi Laboratorium ataupun petugas laboratorium baik secara
lisan maupun tulisan. Hal-hal yang dilaporkan adalah :
1. Jumlah pasien yang ditangani
2. Jumlah tes pemeriksaan
3. Alat Trouble
4. Pemeriksaan yang dirujuk

- LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan dilakukan setiap bulan sebagai tindak lanjut dari laporan
kejadian setiap hari dalam kegiatan pelayanan laboratorium. Pelaporan ini
biasanya menyangkut kegiatan program kerja yang dilakukan di Instalasi
Laboratorium dalam kurun waktu sebulan. Hal-hal yang dilaporkan adalah :
1. Laporan pendapatan Laboratorium
2. Laporan jumlah pasien dan tes pemeriksaan
3. Laporan rapat bulanan internal
4. Laporan pemeliharaan alat – alat inventaris (Maintenance)
5. Laporan pencatatan QC
6. Laporan pemakaian, penambahan stock alkes, BHP dan reagent (logistic)
7. Laporan indikator mutu
8. Laporan kejadian K3RS

LAPORAN TAHUNAN

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 35


Laporan tahunan biasanya dilakukan setiap akhir tahun. Tujuan laporan tahunan
ini untuk mengevaluasi seluruh laporan harian dan bulanan sehingga dapat dilihat
total kegiatan yang berlangsung dalam pelayanan laboratorium sehingga dapat
dilakukan tindak lanjut dari evaluasi laporan tahunan ini. Hal- hal yang dilaporkan
adalah :
1. Rekapitulasi pendapatan laboratorium
2. Rekapitulasi total pasien yang melakukan pemeriksaan hematologi, kimia
klinik, urinalisa, feces, Immunologi, dll.
3. Rekapitulasi laporan total keluhan pasien
4. Rekapitulasi indikator mutu
5. Rekapitulasi stock logistik

LAPORAN PEMERIKSAAN
a) Tanggung jawab managemen untuk membuat format hasil :
Managemen laboratorium harus membuat format laporan hasil
pemeriksaan. Format laporan dan cara mengkomunikasikannya kepada
pemakai harus ditentukan dengan mendiskusikannya dengan pengguna
jasa laboratorium.
b) Penyerahan hasil tepat waktu
Managemen laboratorium ikut bertanggung jawab atas diterimanya hasil
pemeriksaan kepada orang yang sesuai dalam waktu yang disepakati.
c) Komponen laporan hasil pemeriksaan
Hasil harus dapat dibaca tanpa kesalahan dalam tulisan, dan dilaporkan
kepada orang yang diberi wewenang untuk menerima dan menggunakan
informasi medis. Laporan setidaknya harus mencakup hal – hal berikut :
 Identifikasi dari pemeriksaan yang jelas dan tidak ragu – ragu,
termasuk prosedur pengukuran bila perlu
 Identifikasi laboratorium yang menerbitkan laporan
 Identifikasi khas dan bila mungkin lokasi pasien serta tujuan dari
laporan
 Nama atau identitas khas lain dari pemohon dan alamat pemohon
 Tanggal dan waktu pengumpulan sampel primer, apabila tersedia dan
relevan dengan pelayanan pasien, serta waktu penerimaan oleh
laboratorium

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 36


 Tanggal dan waktu penerbitan laporan. Jika tidak tercantum pada
laporan, tanggal dan waktu penerbitan laporan harus dapat diperoleh
dengan segera bila diperlukan
 Sumber dan sistem organ sampel primer. Misalnya : darah vena,pus
 Bila dapat digunakan, hasil pemeriksaan dilaporkan dalam unit Standar
Internasional atau telusur hingga unit Standar Internasional
 Interpretasi hasil, apabila sesuai.
 Identifikasi dari petugas yang diberi wewenang mengeluarkan hasil
 Jika relevan, hasil asli dan hasil yang diperbaiki
 Apabila mungkin, tandatangan atau otorisasi dari petugas yang
memeriksa atau menerbitkan laporan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 37


BAB XIII
PENUTUP

Dengan telah tersusunnya buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi


Laboratorium RS Royal Prima, diharapkan dapat dijadikan sebagai pegangan bagi
seluruh staf di Instalasi Laboratorium.
Untuk pemerhati di luar organisasi diharapkan buku ini bisa membantu
mengenal sisi pengorganisasian di Instalasi Laboratorium di Rumah Sakit Royal
Prima secara singkat.
Cetakan pertama ini kami harapkan sebagai pijakan awal dan tentunya
harus senantiasa diperbaiki. Saran dan masukan dari pemerhati buku ini sangat
kami nantikan.

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal :
DIREKTUR RS ROYAL PRIMA

dr. Deli Theo, Sp.PK, MARS

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 38

Anda mungkin juga menyukai