Anda di halaman 1dari 44

Lampiran SK : 018/SK/DIR/RSRP/IX/2015

PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI LABORATORIUM
RS. ROYAL PRIMA MEDAN

RS. ROYAL PRIMA


Jln. Ayahanda No. 68 A Medan 20118

Tlp. 061–88813182 – 88813183 (Hunting) Fax. 061-80013181

Website : www.royalprima.com Email : contact@royalprima.com


BAB I
PENDAHULUAN

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang terdapat pada suatu perusahaan atau organisasi, dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktifitas dan fungsi tersebut di batasi. Dalam struktur
organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan horizontal maupun vertikal
yang jelas antar bagian.
Organisasi rumah sakit menurut Undang-Undang No.44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit Pasal 33 Ayat 2 disebutkan bahwa paling sedikit terdiri atas
kepala rumah sakit, unsur pelayanan medik, unsur keperawatan dan unsur
penunjang medik, komite medik dan satuan pemeriksaan internal serta
administrasi umum dan keuangan. Unsur penunjang medis diantaranya Instalasi
Farmasi Rumah Sakit (IFRS), Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi, Rekam
Medik, dan Gizi.
Pelayanan Laboratorium kesehatan merupakan sarana kesehatan yang
melaksanakan pengukuran, penetapan dan penyajian terhadap bahan yang berasal
dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis
penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan
sarana penunjang upaya pelayanan kesehatan, khususnya bagi kepentingan
preventif, kuratif bahkan promotif dan rehabilitatif. Pelayanan laboratorium
sebagai bagian dari pelayanan kesehatan yang berfungsi untuk mendiagnosa atau
menetapkan penyebab penyakit, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil
pengobatan. Sedangkan laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, immunoserologi klinik atau bidang lain yang berkaitan
dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 1


diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Indikator
kemajuan laboratorium adalah dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah
pemeriksaan dan pendapatan dari sebuah laboratorium.
Melalui buku pedoman pengorganisasian ini kami harapkan bisa melihat
sekilas gambaran tentang tata organisasi di Instalasi Laboratorium.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 2


BAB II
GAMBARAN UMUM RS. ROYAL PRIMA MEDAN

RS. Royal Prima Medan merupakan salah satu rumah sakit swasta terbesar
dan akan menjadi pusat rujukan bagi masyarakat khususnya Kota Medan dan
masyarakat Sumatera Utara pada umumnya. RS. Royal Prima Medan diresmikan
oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara Bapak Ir.H.Tengku Erry Nuradi M.Si pada
tanggal 16 Februari 2014 dengan Izin Operasional Tetap dari Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara No. 440.442/25669/XII/Tahun 2014 yang ditandatangani
oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Ibu dr.rr.Siti Hatati
Surjantini,M.Kes. tertanggal 18 Desember 2014, dengan data umum sebagai
berikut :

Nama Rumah Sakit : RS. Royal Prima


Alamat : Jl. Ayahanda No. 68 A Medan
Pemegang Saham : PT. Royal Prima
Kelas Rumah Sakit : Kelas B
Kapasitas : 205 Tempat Tidur
Luas Bangunan : 16.364 m2
Luas Perparkiran : 5000 m2
Luas Taman : 500 m2
Tenaga Medis : 97 orang*
Paramedik Perawat : 245 orang*
Paramedik Non Perawat : 37 orang*
Non Medis : 168 orang*
Jumlah Karyawan : 450 orang*
Fasilitas Umum : ATM Galery, Cafetaria, Mini Market (K3)
(*Update September 2015)

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 3


KEGIATAN PELAYANAN
Pelayanan kesehatan yang diberikan di RS. Royal Prima Medan meliputi Instalasi
Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Perawatan Intensif, Laboratorium,
Instalasi Radiodiagnostik, Instalasi Farmasi, Instalasi Dapur Utama dan Gizi
Klinik, Instalasi Sanitasi, Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPSRS), Unit
Haemodialisa, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi
Sterilisasi Pusat (CSSD), Pemulasaraan Jenazah, Laundry, Instalasi Kebidanan
dan Penyakit Kandungan, Medical Check Up, dan Guest House.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 4


BAB III
VISI, MISI, MOTTO, NILAI, DAN TUJUAN RS. ROYAL PRIMA MEDAN

A. Visi RS. Royal Prima Medan


Menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan terbaik, standar
kualitas tinggi serta memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga pasien.

B. Misi RS. Royal Prima Medan


1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/ prasarana pelayanan secara
berkesinambungan.
2. Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi
3. Menciptakan lingkungan kerja yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dan religius.
4. Meningkatkan sumber daya manusia sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dengan teknologi serta mentaati kode etik profesi dan
berpikir serta berprilaku terpuji.
5. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
keluarga pasien untuk menjadikan RS. Royal Prima Medan sebagai mitra
yang terpercaya dan menguntungkan.

C. Motto RS. Royal Prima Medan


Perawatan Bermutu Tinggi adalah Prioritas Kami : “High Quality Care Is
Our Priority”

D. Nilai RS. Royal Prima Medan


1. Profesionalisme :
Memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi pribadi dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
2. Berfokus pada pelanggan :
Memenuhi bahkan dapat melampaui kebutuhan dan harapan pelanggan.
3. Kerjasama tim :
Mampu bekerja bersama-sama secara professional, harmonis, dan efisien
dengan teman sejawat.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 5


4. Budaya belajar :
Komit terhadap peningkatan secara terus - menerus ilmu pengetahuan dan
keterampilan guna meningkatkan pelayanan.
5. Simpati :
Penuh perhatian dan dapat memahami kondisi customer.
6. Integritas :
Terbentuknya satu kesatuan kehendak dan aksi dari pihak-pihak yang
terlibat dalam pengelolaan rumah sakit.

E. Tujuan RS. Royal Prima Medan


1. Tujuan Umum
Menjadi institusi pelayanan kesehatan yang bermutu dan dikelola secara
professional, efisien, dan ekonomis (pendekatan ekonomis) tanpa
mengabaikan aspek sosial/ masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terpadu, waktu
tanggap yang cepat dan tepat, aman, nyaman, ramah untuk semua
golongan masyarakat.
b. Menciptakan peningkatan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
berdasarkan nilai kemanusian, etika, dan professional, manfaat,
keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan,
perlindungan, dan keselamatan, serta mempunyai fungsi sosial.
c. Menghasilkan motivasi diri yang tinggi dalam melayani dilandasi
dengan berpikir positif, keyakinan, kerja keras, kerja cerdas, dan kerja
benar, ketabahan dan kesabaran, keikhlasan.
d. Menciptakan team work yang berupaya memadukan tujuan individu –
individu dalam suatu kelompok agar dapat bersinergi dan selaras
dengan tujuan kelompok, guna mendukung terwujudnya tujuan
organisasi.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 6


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS. ROYAL PRIMA MEDAN

Direktur Utama
PT. Royal Prima
Dewan Pengawas
Direktur

Komite Wakil Direktur Wakil Direktur


Pelayanan Medis Adm Umum & Keuangan
SPI

Kepala Bagian
Kepala Bagian Kepala Bagian
Kepala Bidang Kepala Bidang Kepala Bidang Perencanaan &
Keuangan Sekretariat
Pelayanan Medis Pelayanan Penunjang Medik Informasi
Keperawatan

Subbag
Seksi Ketenagaan Seksi Ketenagaan Subbag
Seksi Ketenagaan Akuntansi Subbag Perencanaan
dan Pemeliharaan & dan Pemeliharaan & Tata Usaha
dan Pemeliharaan & &Verifikasi Program & Evaluasi
Pengembangan Pengembangan Pengembangan
Fasilitas Pelayanan Fasilitas Fasilitas Penunjang
Medis Keperawatan
Subbag Subbag Kepegawaian, Subbag SIM RS /
Perbendaharaan & Pengembangan SDM,
Instalasi/ Unit Rekam Medis
Mobilisasi Dana & Diklat
IRI IRJ IGD
ICU IBS IKPK
IRM IFarm ILab
IRad HD Fisio Subbag Anggaran & Subbag Informasi,
Subbag Rumah Tangga Pemasaran Sosial,
NICU Penyusunan Program & Logistik RS Publikasi & Hukum

Keterangan :
Komite : IG IPL ISan
1. Komite Medik IPSRS IPJ
2. Komite Keperawatan
3. Komite PMKP
4. Komite Etika dan Hukum
5. Komite PPI
6. Komite K3RS

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 7


BAB V
VISI, MISI, MOTTO DAN FALSAFAH
INSTALASI LABORATORIUM

A. Visi
Menjadi laboratorium dengan pelayanan bermutu, terpercaya, dan
terakreditasi.

B. Misi
1. Memberikan pelayanan terbaik, cepat, tepat, terampil, dan teliti dengan
hasil pemeriksaan yang bermutu.
2. Menerapkan prinsip kerja efektif dan efisien dengan sumber daya manusia
yang ramah, jujur, serta mampu mengikuti sistem perkembangan
pengetahuan dan teknologi.
3. Menjalin kerja sama dan selalu memelihara komunikasi yang baik dengan
mitra kerja.

C. Motto
“ Kepuasan pasien dan pelanggan adalah kebanggaan kami”

D. Falsafah
“ Mengutamakan kepuasan pasien dan hasil pemeriksaan yang akurat”

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 8


BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
INSTALASI LABORATORIUM

Organisasi laboratorium klinik rumah sakit sebaiknya memperhatikan


pilar-pilar organisasi untuk mencapai tujuan atau sasaran. Sedikitnya ada sepuluh
pilar yang perlu dimanfaatkan yaitu nilai (values), struktur (stuctures),
kepemimpinan (leadership), proses manajemen (management pro-cesses),
informasi (information), tata kerja dan kemitraan (procedures and partnership)
kompetensi (competences), pengawasan (controls), kinerja (performance), dan
pembayaran. Pelayanan Laboratorium kesehatan merupakan sarana kesehatan
yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengkajian terhadap bahan yang
berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi
kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Laboratorium klinik merupakan sarana penunjang upaya pelayanan
kesehatan, khususnya bagi kepentingan preventif, kuratif bahkan promotif dan
rehabilitatif. Pelayanan laboratorium sebagai bagian dari pelayanan kesehatan
yang berfungsi untuk mendiagnosa atau menetapkan penyebab penyakit,
pemberian terapi dan pemantauan hasil terapi. Laboratorium klinik adalah
laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, immunoserologi klinik atau bidang
lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Indikator kemajuan laboratorium adalah dibuktikan dengan adanya
peningkatan jumlah pemeriksaan dan pendapatan dari sebuah laboratorium.
Setelah ditetapkannya keputusan direktur RS. Royal Prima Medan, maka
dibentuk struktur organisasi Instalasi Laboratorium RS. Royal Prima Medan, yang
terdiri dari:
1. Direktur RS. Royal Prima Medan
2. Wakil Direktur Pelayanan Medis
3. Kepala Instalasi Laboratorium
4. Penanggung Jawab Ruangan
5. Administrasi

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 9


6. Penanggung Jawab Alat (Hematology, Kimia Klinik, Imunoserology,
Mikrobiology, Patologi Anatomi)
7. Analis Laboratorium
Pada masing-masing jabatan, terdapat tugas dan tanggung jawab yang
telah diatur di dalam Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium
RS. Royal Prima Medan. Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing
jabatan akan diuraikan lebih lengkap pada bab berikutnya di dalam buku pedoman
ini.
Pada bab ini akan dicantumkan bagan struktur organisasi Instalasi
Laboratorium RS. Royal Prima Medan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 10


STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM
RS. ROYAL PRIMA MEDAN

Direktur RS

Wakil Direktur
Pelayanan Medis

Kepala Instalasi
Laboratorium

Penanggung Jawab
Ruangan

Administrasi Penanggung Jawab Alat Penanggung Jawab Alat Penanggung Jawab Alat Penanggung Jawab Alat Penanggung Jawab Alat

Hematology Kimia Klinik Immunoserology Mikrobiology Patologi Anatomi

Analis Analis Analis Analis Analis

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 11


Struktur organisasi dan tata kerja merupakan gambaran falsafah “participative
governance”, artinya tiap sub unit atau seksi saling berpartisipasi, saling
memperkuat, birokrasi tidak panjang hingga cepat memperoleh akses yang
diperlukan, transparan artinya terbuka dalam laporan maupun informasi hingga
dapat dipertanggungjawabkan, akuntabel, pemerataan hak dan keadilan / gender
equity yang semuanya difokuskan untuk produktivitas dan kelestarian
laboratorium klinik, kepuasan pengguna jasa, dan kesejahteraan.

a. Nilai Atau Wawasan Organisasi Laboratorium Klinik


Nilai merupakan hal yang mendasar, antara lain berisi visi, misi dan tujuan/
sasaran organisasi. Sejumlah nilai ini tak begitu nampak dalam tata kerja sehari-
hari, namun bila ada kesempatan atau ancaman, nilai tersebut sangat berguna
untuk mewujudkan partisipasi dan kebersamaan dalam memecahkan
permasalahan atau mencapai sasaran.

b. Tata Kerja Di Laboratorium Klinik


Tata kerja menggambarkan sistim aliran kegiatan dalam organisasi dalam
laboratorium hingga laboratorium tersebut berfungsi. Agar fungsi laboratorium
tersebut produktif, perlu diterapkan beberapa prinsip, proses, deskripsi pekerjaan
dan alur kerja.

c. Prinsip Tata Kerja


Prinsip tata kerja tersebut antara lain adalah keamanan (security/safety),
kesederhanaan (simpilcity), efektivitas dan efisiensi (effectiviness and efficiency),
keadilan (equity), kualitas (quality), kelestarian (sustainability), tanggung jawab
(responsibility) dan kesejahteraan (welfare).
1) Security and safety :
 Keamanan dalam tata kerja laboratorium pra-analitik, analitik, dan
pasca-analitik.
 Keamanan dalam tata kerja administrasi yang memerlukan kerjasama,
partisipasi dan tanggung jawab karyawan tim yang berkaitan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 12


2) Simplicity :
Kesederhanaan prosedur administrasi hingga birokrasi diperpendek dan pr-
sedur tetap tes pra-analitik, analitik, dan pasca analitik.
3) Efficiency & Effectiveness :
Semua bertanggung jawab atas kecepatan prosedur tata kerja hingga dapat
selesai tepat waktu.
4) Equity :
Keadilan dalam prosedur tata kerja antara lain tak membedakan gender
dan kaya miskin dalam pelayanan.
5) Quality :
Kualitas hasil tata kerja administrasi maupun hasil lab harus baik.
6) Responsibility :
Tanggung jawab semua karyawan sesuai deskripsi pekerjaaan dan tata
kerja sesuai tugasnya.
7) Welfare :
Kesejahteraan karyawan maupun pengguna jasa misalnya memberi
kemu-dahan bagi yang tak mempu untuk tetap meningkatkan kesehatan.
8) Sustainability :
Kelestarian pengembangan fungsi laboratorium hingga terjadi perbaikan
berkelanjutan (continous improvement).

d. Proses Tata Kerja


Tata kerja adalah aturan atau mekanisme fungsi unit, seksi atau sub unit di
laboratorium klinik dengan prinsip partisipatif, profesional dan kebersamaan kerja
untuk mencapai sasaran. Koordinasi menyeluruh oleh kepala laboratorium
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi hasil. Untuk
lebih jelasnya diberikan pengertian-pengertian sebagai berikut:
1) Koordinasi adalah suatu upaya/usaha pimpinan untuk menyelaraskan
kegiatan masing-masing petugas dalam organisasi dengan maksud agar
supaya semua kegiatan yang terkait dapat diselesaikan tepat waktu sesuai
rencana dengan hasil tepat sasaran atau target. Hal ini dapat dilaksanakan
dengan jalan mengadakan rapat-rapat baik formal maupun non formal

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 13


yang membahas berbagai hambatan yang dihadapi oleh berbagai petugas
atau seksi/sub unit organisasi. Dalam pembahasan tersebut diharapkan
akan mencapai kesepakatan bersama apa yang harus dilakukan agar dapat
mengatasi hambatan kelemahan dan meningkatkan kesempatan-kekuatan
untuk memperoleh hasil yang memuaskan.
2) Perencanaan adalah proses atau kegiatan menetapkan apa yang akan kita
kerjakan di masa yang akan datang baik mengenai waktu, jumlah, dan
mutunya dalam rangka mencapai sasaran tertentu. Bila perencanaan
tersebut dapat dicapai dan diselesaikan dengan lebih baik dan rinci maka
tujuan usaha ini dapat dicapai dan diselesaikan dengan lebih memuaskan
karena dapat diselesaikan menurut urutan tingkatan penting dan yang
kurang penting. Perencanaan biasanya dibagi menjadi jangka panjang
misal untuk 10 - 25 tahun, jangka menengah untuk lima tahun dan jangka
pendek atau rencana tahunan.
3) Organisasi dan Pelaksanaan adalah pelaksanaan atau tata kerja
berdasarkan organisasi yang ada atau yang dibentuk, semua kegiatan
laboratorium klinik selama 24 jam (pagi, sore dan malam), pelaksanaan
kegiatan selalu berlandaskan efektivitas, efisiensi dan produktifitas.
- Efektivitas adalah evaluasi atau penilaian tentang apakah kegiatan
telah dilakukan sesuai dengan yang direncanakan baik mengenai waktu
kerja maupun mengenai mutu dan volume kerja.
- Efisiensi adalah suatu evaluasi terhadap suatu proses atau kegiatan
dengan jalan mengukur masukan (input) dengan keluaran (output),
atau antara sumber daya yang digunakan dengan hasilnya, atau satuan
biaya tertentu dengan hasilnya.
- Produktivitas dapat didefinisikan dengan efisiensi penggunaan
sumber daya tertentu dalam menghasilkan output. Cara pengukurannya
antara lain adalah sebagai berikut: keluaran/hasil (output) per jam per
orang dan Keluaran/hasil (output) per unit modal.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 14


4) Pengawasan adalah segala upaya yang harus dilakukan oleh atasan
langsung dengan maksud agar segala sasaran atau rencana yang ingin
dilakukan dapat terlaksana dengan baik. Upaya-upaya dilakukan dalam
pengawasan itu banyak bentuk serta variasinya.
5) Evaluasi Hasil adalah penilaian hasil kegiatan apakah sesuai dengan
perencanaan, apakah ada hambatan-kelemahan hingga perlu analisis untuk
mengurangi hambatan, kelemahan dan meningkatkan kesempatan
kekuatan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 15


BAB VII
URAIAN JABATAN

Uraian Jabatan 1
A. Nama Unit Kerja : Instalasi Laboratorium
B. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Laboratorium
C. Misi Jabatan
Tercapainya pengelolaan pelayanan laboratorium yang efektif dan efisien
dengan kualitas optimal dalam mencapai Visi, Misi Rumah Sakit dan
Laboratorium.
D. Pengertian
Seorang tenaga professional yang diberi tugas dan tanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan pelaksanaan pelayanan laboratorium di RS. Royal Prima
Medan yang efektif dan efisien.
E. Hasil Kerja
1. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di
laboratorium
2. Kinerja unit dan mutu pelayanan
3. Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium
4. Usulan program pendidikan dan pelatihan.
5. Melakukan supervisi di laboratorium
6. Melakukan penilaian terhadap kinerja dan kompetensi bawahan yang
berada dibawah tanggungjawabnya.
7. Memperhatikan kesejahteraan staf yang berada dibawah tanggung
jawabnya, untuk meningkatkan semangat kerja.
8. Menampung dan memberikan solusi mengenai keluhan atau komplain
dari pasien yang tidak dapat diatasi oleh bawahannya.
F. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan yaitu minimal S1 Kedokteran (Spesialis Patologi
Klinik).
2. Pengalaman kerja minimal 5 tahun.
3. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek
(SIP)

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 16


4. Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa, dan mampu
berkomunikasi dengan baik.
5. Sehat, jujur, disiplin dan bertanggung jawab
G. Fungsi
Bertindak sebagai koordinator pelaksanaan dan pengembangan pelayanan
laboratorium rumah sakit dan pelayanan pendidikan serta memfasilitasi
penelitian di unit laboratorium.
H. Kedudukan
Membawahi : Penanggung Jawab Instalasi Laboratorium
I. Uraian Kerja
1. Membantu Direktur dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit.
2. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan laboratorium.
3. Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan
pelayanan laboratorium rumah sakit, pelayanan pendidikan dan
penelitian dilaboratorium.
4. Mengkoordinasikan dan memelihara administrasi pelayanan, keuangan,
informasi, promosi dan pemasaran sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
5. Mengevaluasi dan membuat laporan tahunan dan laporan berkala.
6. Memberikan pembinaan administrasi, pelatihan dan manajemen kepada
seluruh staf laboratorium.
J. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit atas kelancaran
pelaksanaan dan pengembangan pelayanan laboratorium rumah sakit dan
pelayanan pendidikan, pelatihan serta penelitian di laboratorium.
2. Bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit atas pemasukan dan
pengeluaran keuangan laboratorium.
K. Wewenang
1. Menentukan keputusan menyangkut kebijaksanaan pelayanan dan
pengembangan laboratorium.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 17


2. Mengusulkan program-program yang berkaitan dengan pelayanan dan
pengembangan laboratorium kepada direktur rumah sakit.
3. Mengusulkan tambahan prasarana dan sarana sesuai dengan kebutuhan
laboratorium.
4. Mengadakan pertemuan koordinasi sedikitnya sekali setiap bulan.
5. Memberikan teguran terakhir kepada staf yang melakukan pelanggaran
dan mengembalikan staf yang bersangkutan kepada direktur rumah sakit
bila teguran terakhir tidak diindahkan.

Uraian Jabatan 2
A. Nama Unit Kerja : Instalasi Laboratorium
B. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Ruangan Laboratorium
C. Misi Jabatan
Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan di unit laboratorium dan
memelihara kerjasama yang harmonis dengan unit lain dan seluruh staf
laboratorium.
D. Pengertian
Seseorang yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengkoordinir
kegiatan pelayanan laboratorium RS. Royal Prima Medan.
E. Hasil Kerja
1. Membuat laporan pasien laboratorium
2. Standar Prosedur Operasional di Instalasi Radiologi
3. Membuat daftar dinas staf laboratorium
4. Mengawasi kinerja analis laboratorium
5. Merencanakan/ menyusun kebutuhan logistik laboratorium.
6. Menvalidasi hasil pemeriksaan sebelum ditandatangani oleh dokter.
F. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan minimal D III Analis dengan pengalaman kerja minimal 5
tahun.
2. Mendapat pelatihan phlebotomy
3. Mendapat pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dari rumah sakit.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 18


4. Kemampuan Teknis :
a. Mampu mendeteksi perubahan kondisi Alat/Reagent
b. Mampu menguji kelayakan alat dan mengkalibrasi alat dan reagent
c. Mampu memilih reagensia dan metode analisa
d. Mampu menilai kualitas spesimen
e. Mampu mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu
f. Memiliki kemampuan pengadaan dan perencanaan reagent
laboratorium
g. Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa, dan mampu
berkomunikasi dengan baik.
h. Memahami sistem dan prosedur pelayanan unit laboratorium
5. Kemampuan Manajerial :
a. Memiliki kemampuan untuk melakukan tugas dan fungsi manajemen
sebagai Penanggung jawab ruangan Laboratorium
b. Memiliki jiwa kepemimpinan
c. Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat
d. Mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama yang baik dengan
berbagai pihak
e. Mampu memberikan motivasi dan membangun etos kerja dengan
karyawan
f. Mampu mengelola konflik dan keluhan
G. Fungsi
Bertindak sebagai supervisi pelaksanaan kegiatan pelayanan laboratorium.
H. Kedudukan
Membawahi :
1. Administrasi Laboratorium
2. Penanggung Jawab Alat
I. Uraian Kerja
1. Membantu Direktur dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit.
2. Memimpin dan mengelola Instalasi Laboratorium untuk pencapaian Visi,
Misi Rumah Sakit dan Laboratorium.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 19


3. Memimpin dan mengembangkan SDM di Instalasi Laboratorium.
4. Membina hubungan baik internal dan eksternal laboratorium.
5. Penyelenggaraan tugas-tugas lain agar pelayanan laboratorium berjalan
baik dan lancer.
6. Memvalidasi hasil yang sudah divalidasi oleh analis laboratorium.
7. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian
dan evaluasi (POACE) dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Instalasi
laboratorium.
8. Mengatur, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan di laboratorium secara
rutin serta pelaksanaan dinas kerja staf bawahannya.
9. Berkoordinasi dengan unit terkait baik rawat inap maupun rawat jalan.
10. Mengatur dan mengadakan evaluasi terhadap kinerja analis laboratorium
melalui pertemuan internal setiap sekali dalam sebulan, dan membuat
dokumentasinya.
11. Mengajukan kalibrasi dan maintenance alat laboratorium dan membuat
dokumentasinya.
12. Melaksanakan tugas-tugas lain dari atasan.
13. Memberikan laporan tertulis secara berkala (harian, bulanan, tahunan)
terdiri dari :
a. Laporan jumlah pemeriksaan laboratorium harian
b. Laporan jumlah pemeriksaan laboratorium bulanan
c. Laporan pendapatan bulanan laboratorium
d. Laporan pemeriksaan rawat jalan dan rawat inap bulanan
e. Laporan pemeriksaaan rujukan keluar
J. Tanggung Jawab
1. Terhadap upaya pencapaian Visi dan Misi Rumah Sakit.
2. Terhadap upaya menjunjung tinggi value perusahaan.
3. Terhadap pelayanan instalasi laboratorium yang unggul.
4. Terhadap pengembangan pelayanan instalasi laboratorium.
5. Terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi manajemen instalasi
laboratorium.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 20


6. Terhadap kebenaran, ketepatan dan keakuratan laporan kinerja unit
laboratorium.
7. Terhadap kinerja staf instalasi laboratorium.
8. Terhadap kebenaran penilaian kinerja staf instalasi laboratorium.
9. Terhadap kelengkapan, ketersediaan dan kualitas sarana, prasarana dan
peralatan (SPP) instalasi laboratorium.
10. Terhadap komunikasi dan kerjasama dengan unit-unit kerja yang terkait
langsung dan tidak langsung dengan pelayanan instalasi laboratorium.
K. Wewenang
1. Menyetujui/menolak ijin/cuti staf bawahannya.
2. Menyetujui/menolak kerja lembur staf bawahannya.
3. Membina/membimbing staf bawahannya khususnya staf baru.
4. Menetapkan nilai prestasi kerja staf bawahannya.
5. Memberikan teguran secara lisan terhadap staf bawahannya.
6. Mengajukan permintaan barang-barang keperluan instalasi laboratorium
kepada pihak terkait sesuai prosedur yang berlaku.
1. Menetapkan/menyetujui suatu tindakan yang dianggap perlu dilakukan
dalam suatu keadaan tertentu.
L. Hubungan Kerja

Internal : Perihal :
1. Laboratorium Kegiatan Operasional Laboratorium
2. Instalasi Rawat Jalan Permintaan pemeriksaan laboratorium
3. Instalasi Gawat Darurat Permintaan pemeriksaan laboratorium
4. Instalasi Rawat Inap Permintaan pemeriksaan laboratorium
5. VK/OK Permintaan pemeriksaan laboratorium
6. Penunjang Medis Lainnya Permintaan pemeriksaan laboratorium

Eksternal :
1. Laboratorium Rujukan Merujuk pemeriksaan yang tidak bias
dikerjakan dilaboratorium Rumah Sakit
Royal Prima

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 21


Uraian Jabatan 3
A. Nama Unit Kerja : Instalasi Laboratorium
B. Nama Jabatan : Administrasi
C. Misi Jabatan
Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan administrasi laboratorium.
D. Pengertian
Seseorang yang ditugaskan di Instalasi Laboratorium sebagai administrator
yang membantu untuk membuat dokumentasi dan melengkapi berkas-berkas
di Instalasi Laboratorium.
E. Hasil Kerja
1. Kesiapan Formulir
2. Laporan Kehadiran Staf
3. Usulan permintaan ATK Rutin
4. Mengajukan kebutuhan logistik
F. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan minimal D III Analis Kesehatan
2. Pengalaman kerja minimal 1 tahun di bidang administrasi.
3. Mendapat pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dari rumah sakit.
G. Fungsi
Bertindak selaku administrasi di bawah supervisi penanggung jawab ruangan
laboratorium
H. Uraian Kerja
1. Membantu Direktur dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit.
2. Merencanakan dan mengelola administrasi logistik laboratorium
3. Menangani sistem pencatatan dan distribusi surat masuk dan surat keluar.
4. Atas persetujuan kepala unit menentukan kontrak kerjasama dengan
rekanan berdasarkan perbandingan harga produk/reagen yang digunakan.
5. Membuat laporan pemakaian reagen mingguan dan bulanan
6. Membuat laporan permintaan reagen mingguan dan bulanan
7. Membuat laporan Inventaris alat dilaboratorium
8. Membuat laporan stock alkes dan barang habis pakai setiap bulan

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 22


9. Mengexpedisikan semua hasil pemeriksaan laboratorium.
I. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap semua pencatatan/ dokumentasi jenis
pemeriksaaan dan hasil pemeriksaan pasien.
J. Wewenang
1. Menentukan prioritas kebutuhan/permintaan dari seksi/sub unit
pelayanan baik dari segi keuangan maupun logistik.
2. Atas persetujuan kepala unit, meminta pertanggung jawaban penanggung
jawab ruangan atas penggunaan alat/reagen dan bahan habis lainnya.
K. Hubungan Kerja

Internal : Perihal :
1. Laboratorium Kelengkapan kebutuhan logistik
laboratorium
2. Gudang Farmasi Permintaan kebutuhan reagent dan alkes
BHP
3. Gudang Umum Permintaan kebutuhan ATK
laboratorium

Eksternal :
1. Supplier reagent laboratorium Informasi lengkap tentang produk
reagent laboratorium

Uraian Jabatan 4
A. Nama Unit Kerja : Instalasi Laboratorium
B. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Alat (Hematologi, Kimia
Klinik, Immunoserologi)
C. Pengertian
Seseorang yang diberi tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan
kemampuan keahliannya untuk mengawasi kerja alat yang mampu
troubleshooting.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 23


D. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan minimal D III Analis Kesehatan.
2. Pengalaman kerja minimal 1 tahun.
3. Menguasai alat-alat yang ada di Instalasi Laboratorium
4. Mendapat pelatihan :
a. Phlebotomy
b. Bantuan Hidup Dasar (BHD)
E. Fungsi
Bertindak sebagai koordinator pemakaian alat-alat pemeriksaan di
laboratorium sesuai dengan hak dan tanggung jawab masing- masing.
F. Uraian Kerja
1. Membantu Direktur dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit.
2. Melengkapi semua kebutuhan persiapan alat sebelum digunakan.
3. Memastikan dan mengawasi kelancaran pemakaian alat setiap hari.
4. Mengawasi kontrol dan melaksanakan pemantapan mutu internal setiap
hari.
5. Mengawasi pelaksanaan maintenance harian dan melakukan maintenance
mingguan dan bulanan alat.
6. Mendapat solusi permasalahan yang timbul pada alat jika ada
(Troubleshooting).
7. Membimbing karyawan baru selama masa orientasi pengenalan
alat/instrument.
8. Membuat laporan pemakaian reagent dan alkes kebutuhan alat.
9. Kemampuan teknis :
a. Memahami prinsip kerja Alat/Instrumen dengan benar.
b. Bisa mendeteksi secara dini perubahan kondisi kerja Alat/Instrumen.
c. Bisa menjalankan maintenance harian, mingguan, bulanan Alat /
Instrumen dengan benar.
d. Bisa mengkalibrasi Alat.
e. Bisa mendeteksi dan mengatasi jika terjadi trouble pada
Alat/Instrumen.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 24


f. Bisa menjalankan QC, mereview hasil QC dan merekap semua hasil
QC.
g. Bertanggung jawab penuh terhadap semua kebutuhan Alat/Instrumen
(Calibrator,QC, Reagent, dan kebutuhan lainnya untuk
maintenance).
G. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada kepala laboratorium dan penanggung jawab
ruangan laboratorium atas kelancaran dan kualitas hasil pelayanan
laboratorium di bidang Hematologi, kimia klinik, immunoserologi.
H. Wewenang
1. Meminta fasilitas kebutuhan alat yang diperlukan untuk pelaksanaan
pelayanan.
2. Mengusulkan perbaikan/ penggantian sarana atau alat yang dianggap
bermasalah.
3. Mengusulkan pengadaan alat baru untuk tes jika diperlukan.
I. Hubungan Kerja

Internal : Perihal :
1. Laboratorium 1. Memastikan kelancaran operasional
alat mengerjakan sampel
2. Kelengkapan data maintenance alat
3. Kelengkapan data hasil QC dan
calibrasi

Eksternal :
1. Vendor / Teknisi Alat Menghubungi teknisi jika alat
mengalami trouble / tidak bisa running

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 25


Uraian Jabatan 5
A. Nama Unit Kerja : Instalasi Laboratorium
B. Nama Jabatan : Analis Laboratorium
C. Pengertian
Seseorang yang diberi tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga pelaksana
semua kegiatan pemeriksaan dan pengambilan sampel unit laboratorium.
D. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan minimal SMAK / D III Analis
2. Pengalaman kerja minimal 1 tahun.
3. Mendapat pelatihan :
a. Phlebotomy
b. Bantuan Hidup Dasar (BHD)
4. Memiliki kemampuan teknis :
a. Mampu mengambil sampel/ spesimen.
b. Mampu menggunakan sistem komputer rumah sakit.
c. Mampu mengoperasikan/ menjalankan alat dengan benar sesuai
dengan prosedur kerja alat.
d. Mampu menilai kualitas spesimen.
E. Fungsi
Bertindak sebagai tenaga pelaksana di Instalasi Laboratorium sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
F. Uraian Kerja dan Tanggung Jawab
1. Membantu Direktur dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit.
2. Menangani, memproses dan melaksanakan pemeriksaan laboratorium
sehingga pelayanan laboratorium untuk pasien rawat jalan dan pasien
rawat inap berlangsung dengan baik dan lancar.
3. Merencanakan dan memproses pemeriksaan laboratorium sesuai dengan
standar yang telah ditentukan.
4. Mempersiapkan perlengkapan sampling (sesuai dengan kebutuhan).
5. Menerima formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dan
menyesuaikannya dengan data pasien di system.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 26


6. Melakukan pengambilan, pengumpulan, dan pengelolaan spesimen untuk
pemeriksaan.
7. Mengambil sampel darah pasien baik pasien rawat jalan maupun pasien
rawat inap.
8. Menangani spesimen (Labelin, penyimpanan, pengiriman).
9. Memastikan sampel darah yang diambil sesuai dengan kriteria darah
yang akan diperiksa.
10. Melakukan pemeriksaan specimen.
11. Mengetik hasil pemeriksan spesimen ke dalam sistem.
12. Bertanggung jawab menjaga keamanan, kebersihan, dan kenyamanan
lingkungan kerja.
13. Selalu menjaga kebersihan dan kerapian ruang laboratorium.
14. Bertanggung jawab untuk mengoperkan/ mengamprahkan pekerjaan
yang belum selesai dikerjakan pada dinas selanjutnya.
15. Bertanggung jawab menerima dan menyelesaikan operan/ amprahan
pekerjaan yang belum selesai dari dinas sebelumnya.
G. Wewenang
1. Ketepatan identitas pasien.
2. Ketepatan dalam jenis pemeriksaan.
3. Menolak specimen pemeriksaan yang tidak sesuai dan tidak memenuhi
syarat pemeriksaan laboratorium.
4. Menolak pemeriksaan yang tidak sesuai dengan SPK.
H. Hubungan Kerja

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 27


Internal : Perihal :
1. Laboratorium 1. Ketepatan identitas pasien dan jenis
pemeriksaan serta jenis sampel
2. Ketepatan pengetikan hasil

2. Instalasi Rawat Jalan Kegiatan Operasional sampling


3. Instalasi Gawat Darurat Kegiatan Operasional sampling
4. Instalasi Rawat Inap Kegiatan Operasional sampling
5. VK/OK Kegiatan Operasional sampling

BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

LABORATORIUM
IGD IRJA IRNA IBS RUJUKAN

LABORATORIUM

1. INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)


a. Jika ada pasien IGD yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,
jenis pemeriksaan diinput ke sistem oleh petugas IGD sesuai dengan
permintaan dalam formulir pemeriksaan, kemudian print SPK sebagai
bukti permintaan telah terhitung sebagai billing pasien, sampel
ditampung sekalian saat memasang infus pasien jika spesimen tidak bisa
ditampung dari infus atau pasien yang datang sudah terpasang infus
maka petugas laboratorium akan mengambil sampel sesuai yang
dibutuhkan oleh petugas laboratorium untuk kemudian diperiksa.
b. Hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah selesai dan ditanda tangani
oleh Dokter Patologi Klinik, jika pasien rawat Inap langsung di
pneumatic tube ke ruangan dimana pasien dirawat. Jika pasien rawat

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 28


jalan hasil pemeriksaan laboratorium langsung di pneumatic tube ke
IGD untuk kemudian diserahkan kepada dokter jaga.

2. INSTALASI RAWAT JALAN


a. Jika ada pasien Rawat Jalan yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium, jenis pemeriksaan diinput ke sistem oleh perawat sesuai
dengan permintaan dalam formulir pemeriksaan, kemudian print SPK
sebagai bukti permintaan telah terhitung sebagai billing pasien, maka
perawat akan mengantar pasien ke laboratorium dengan formulir
permintaan pemeriksaan dan print SPK dari sistem.
b. Hasil laboratorium yang sudah selesai dan ditanda tangani oleh dokter
patologi klinik, diberikan kepada perawat unit rawat jalan untuk
kemudian diberikan kepada dokter dan pasien pada saat pulang

3. INSTALASI RAWAT INAP


a. Jika ada pasien rawat inap yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium, maka perawat mengirimkan formulir permintaan
laboratorium melalui aerocom pneumatic tube ke ruang laboratorium.
b. Jenis pemeriksaan diinput ke sistem oleh perawat sesuai dengan
permintaan dalam formulir pemeriksaan, kemudian print SPK sebagai
bukti permintaan telah terhitung sebagai billing pasien, petugas
laboratorium langsung melakukan pengambilan sampel.
c. Apabila pemeriksaan CITO maka pemeriksaan spesimen didahulukan
dari spesimen yang lain agar hasil bisa dilaporkan segera mungkin
kepada dokter yang merawat pasien.
d. Hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah selesai dan ditanda tangani
oleh Dokter Patologi Klinik, jika pasien rawat inap langsung di
pneumatic tube ke ruangan dimana pasien dirawat.

4. INSTALASI BEDAH SENTRAL

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 29


a. Jika ada jaringan dari tindakan operasi maka jaringan tersebut akan
diantar oleh perawat dengan membawa formulir permintaan pemeriksaan
jaringan, dicatat dalam expedisi penerimaan jaringan.

5. LABORATORIUM RUJUKAN
a. Pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dikerjakan di laboratorium
RS. Royal Prima Medan akan dirujuk ke laboratorium rekanan yaitu
Laboratorium Klinik Pramita dan Prodia.
b. Sampel dan formulir permintaan pemeriksaan dari RS. Royal Prima
Medan akan diambil oleh kurir dari Laboratorium Klinik Prodia dan
Pramita berdasarkan jam pengambilan spesimen pemeriksaan.

BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI TENAGA

A. Kualifikasi Tenaga
Dalam upaya mempersiapkan tenaga di Instalasi Laboratorium yang
handal, maka perlu kiranya melakukan kegiatan penyediaan dan mempertahankan
sumber daya manusia yang tepat di Instalasi Laboratorium.
Atas dasar tersebut maka diperlukan adanya perencanaan sumber daya
manusia yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran tenaga sehingga
bisa mendayagunakan tenaga tersebut seefektif mungkin dan pada waktu yang
tepat dapat disediakan sejumlah tenaga yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun
kualifikasi tenaga yang dibutuhkan di Instalasi Laboratorium adalah sebagai
berikut :

NO JABATAN KUALIFIKASI JUMLAH

1. Kepala Instalasi 1. Pendidikan minimal S1 1


Laboratorium Kedoktersan (Spesialis Patologi
Klinik)
2. Pengalaman kerja minimal 5
tahun
3. Memiliki Surat Tanda Registrasi
(STR) dan Surat Izin Praktek
(SIP)

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 30


2. Penanggung Jawab 1. Pendidikan minimal DIII - 1
Ruangan Analis Kesehatan
2. Pengalaman kerja minimal 5
tahun
3. Mendapat pelatihan phlebotomy
4. Mendapat pelatihan Bantuan
Hidup Dasar (BHD) dari rumah
sakit.

3. Administrasi 1. Pendidikan minimal D III 1


Analis Kesehatan
2. Pengalaman minimal 1 tahun di
bidang administrasi
3. Mendapat pelatihan Bantuan
Hidup Dasar (BHD) dari rumah
sakit.

4. Penanggung Jawab 1. Pendidikan minimal DIII - 16


Alat Analis Kesehatan
2. Pengalaman kerja minimal 1
tahun
3. Menguasai alat-alat yang ada di
Instalasi Laboratorium
4. Mendapat pelatihan :
a. Phlebotomy
b. Bantuan Hidup Dasar
(BHD)

5. Analis 1. Pendidikan minimal DIII - 1


Laboratorium Analis Kesehatan dan SMK –
Analis Kesehatan
2. Pengalaman minimal 1 tahun
3. Mendapat pelatihan :
a. Phlebotomy
b. Bantuan Hidup Dasar
(BHD)

B. Pola Ketenagaan
Pola ketenagaan di Instalasi Laboratorium mengacu pada prinsip
perhitungan rumus ISN (Indicator Staffing Needs), secara rinci disajikan pada
table di bawah ini :
Rumus :

Kebutuhan Tenaga =

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 31


Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga :
1. Jumlah hari dalam 1 tahun = 365 hari (a)
2. Jumlah hari kerja dalam 1 tahun = 303 hari (b)
b = 365 – (Jumlah hari minggu dalam 1 tahun ditambah hari libur nasional)
3. Jumlah jam kerja per hari = 7 jam
4. Jumlah hari kerja efektif = 279
279 = Jumlah hari kerja dalam 1 tahun – cuti/ izin
5. Jumlah hari kerja efektif = 5.3 jam (e)

e=

e=

6. Waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas (h)

Rumus =

Berdasarkan rumus yang ada maka perhitungan kebutuhan tenaga di


Instalasi Laboratorium adalah :
1. Kepala Instalasi Laboratorium
a = 365 hari
b = 303 hari
e = 5.3 jam
h = 6 jam

Kebutuhan tenaga =

= 1.3 dibulatkan menjadi 1 orang

2. Penanggung Jawab Ruangan Laboratorium


a = 365 hari
b = 303 hari
e = 5.3 jam

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 32


h = 6 jam

Kebutuhan tenaga =

= 1.3 dibulatkan menjadi 1 orang

3. Penanggung Jawab Alat Dan Analis Pelaksana


a = 365 hari
b = 303 hari
e = 5.3 jam
h = 70 jam

Kebutuhan tenaga =

= 15.9 dibulatkan menjadi 16 orang

4. Tenaga Administrasi
a = 365 hari
b = 303 hari
e = 5.3 jam
h = 6 jam

Kebutuhan tenaga =

= 1.3 dibulatkan menjadi 1 orang

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 33


BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

Dalam melaksanakan tugasnya, pegawai di Instalasi Laboratorium harus


mampu bekerja secara sistematis, detail, dan memiliki insiatif yang tinggi dalam
pelaksanaan pelayanan laboratorium. Untuk itu sebelum melaksanakan tugas di
Instalasi Laboratorium, pegawai yang akan ditugaskan harus mengetahui sarana
dan prasarana yang ada dan mematuhi tata laksana dan tugas-tugas yang ada di
Instalasi Laboratorium.
1. Sasaran
a. Analis Laboratorium yang baru yang akan ditempatkan di Instalasi
Laboratorium
b. Tenaga baru yang dipindah tugaskan dari unit kerja lain ke unit kerja
Laboratorium.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 34


Adapun yang menjadi tujuan umum dari pelaksanaan orientasi adalah
tenaga baru dapat melaksanakan tugasnya di Instalasi Laboratorium sesuai
dengan uraian tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan orientasi di Instalasi Laboratorium diharapkan tenaga
baru mampu :
1) Mengetahui alur kerja di Instalasi Laboratorium
2) Mengetahui form-form yang digunakan di Instalasi Laboratorium
3) Mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan di Instalasi
Laboratorium dan cara kerja alat
4) Mengetahui tata kerja dan SPO yang ada di Instalasi Laboratorium.
3. Kegiatan dan Alokasi Waktu
Orientasi dilaksanakan oleh tenaga kerja baru maupun tenaga kerja yang baru
dipindahkan ke Instalasi Laboratorium secara efektif selama kurang lebih 3
(tiga) bulan. Form orientasi tenaga kerja baru baik orientasi umum dan
orientasi khusus (terlampir).

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 35


Penilaian karyawan menjadi karyawan di Instalasi laboratorium RS. Royal
Prima Medan dilakukan dengan cara : calon karyawan tersebut diharuskan
menjalani masa percobaan terlebih dahulu selama 3 bulan apakah mampu
atau tidaknya menjadi karyawan.

4. Peningkatan Kompetensi SDM


Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi laboratorium RS. Royal
Prima Medan, maka diperlukan pembinaan dan pengembangan kompetensi
tenaga laboratorium. Pembinaan dan pengembangan kompetensi tenaga
laboratorium dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Tujuan pendidikan
dan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
pelaksanaan tugas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi
kerja.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 36


BAB XI
PERTEMUAN / RAPAT

A. PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan Laboratorium yang bermutu
di Instalasi Laboratorium.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengidentifikasi segala permasalahan, membuat/ menyusun
rencana kerja yang terkait dengan pelayanan Laboratorium.
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan Laboratorium.

C. KEGIATAN RAPAT DI INSTALASI LABORATORIUM


Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi Laboratorium yang dipimpin oleh
Penanggung Jawab Ruangan dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat berkala yang
akan diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Rutin
2. Rapat Insidentil / Tidak Terjadwal

RAPAT RUTIN
Rapat rutin atau rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Penanggung
Jawab Ruangan Laboratorium di Instalasi Laboratorium setiap 1 bulan sekali
dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan jadwal agenda rapat
yang telah ditentukan oleh Penanggung Jawab Ruangan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 37


Rapat secara rutin diselenggarakan di Instalasi Laboratorium yaitu pada :
Waktu : Dua minggu sekali
Jam : 14:00 WIB s/d selesai
Peserta : Penanggung Jawab Ruangan dan seluruh staf
Instalasi Laboratorium
Tempat : Ruang Instalasi Laboratorium
Materi :
1) Kinerja Instalasi Laboratorium
2) Kinerja terhadap pelaksanaan pelayanan Laboratorium
3) Koordinasi pembuatan SPO
4) Kordinasi pembuatan dan kelengkapan dokumen
5) Kordinasi perbaikan pelayanan laboratorium
6) Evaluasi dan menyelesaikan masalah – masalah yang
timbul
7) Rekomendasi, usulan serta tindak lanjut

Kelengkapan Rapat :
Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan / rekomendasi / usulan kepada
atasan. (Bentuk undangan terlampir).

RAPAT INSIDENTIL / TIDAK TERJADWAL


Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh
Kepala Ruangan untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di Instalasi
Laboratorium dikarenakan adanya permasalahan yang perlu segera dibahas.
Waktu : Sewaktu-waktu
Jam : Jam kerja
Peserta : Kepala Ruangan dan Seluruh karyawan Instalasi
Laboratorium
Tempat : Ruang Instalasi Laboratorium
Materi : Pembahasan masalah urgen

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 38


BAB XII
PELAPORAN

A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan di Instalasi Laboratorium yang terkait dengan pemberian
pelayanan Laboratorium kepada pasien.

B. JENIS PENCATATAN
Pencatatan di laboratorium dilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya. Ada 5 jenis
pencatatan yaitu :
1. Pencatatan kegiatan pelayanan
2. Pencatatan keuangan
3. Pencatatan logistik
4. Pencatatan kepegawaian
5. Pencatatan kegiatan lainnya, seperti pemantapan mutu internal, keamanan
laboratorium.
Pencatatan kegiatan pelayanan dapat dilakukan dengan membuat buku yaitu :
1. Buku register berisi nama pasien
2. Buku register pemeriksaaan rujukan
3. Buku ekspedisi pengambilan hasil pemeriksaan
4. Buku ekpedisi sampel pasien patologi anatomi
5. Buku operan / amparahan pertukaran petugas (shift)
6. Buku daftar inventaris alat laboratorium
7. File catatan control harian
8. File catatan maintenance harian dan mingguan alat

C. JENIS PELAPORAN
Laporan dibuat oleh Kepala Ruangan Instalasi Laboratorium yang terdiri dari :
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 39


LAPORAN HARIAN
Laporan harian dilakukan setiap hari. Kegiatan pelaporan harian ini dilakukan
oleh Kepala Instalasi Laboratorium ataupun petugas laboratorium baik secara
lisan maupun tulisan. Hal-hal yang dilaporkan adalah :
1. Jumlah pasien yang ditangani
2. Jumlah tes pemeriksaan
3. Alat Trouble
4. Pemeriksaan yang dirujuk

LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan dilakukan setiap bulan sebagai tindak lanjut dari laporan
kejadian setiap hari dalam kegiatan pelayanan laboratorium. Pelaporan ini
biasanya menyangkut kegiatan program kerja yang dilakukan di Instalasi
Laboratorium dalam kurun sebulan. Hal-hal yang dilaporkan adalah :
1. Laporan pendapatan Laboratorium
2. Laporan jumlah pasien dan tes pemeriksaan
3. Laporan rapat bulanan internal
4. Laporan pemeliharaan alat – alat inventaris (maintenance)
5. Laporan pencatatan QC
6. Laporan pemakaian, penambahan stock alkes, BHP dan reagent (logistic)
7. Laporan indikator mutu
8. Laporan kejadian K3RS

LAPORAN TAHUNAN
Laporan tahunan biasanya dilakukan setiap akhir tahun. Tujuan laporan tahunan
ini untuk mengevaluasi seluruh laporan harian dan bulanan sehingga dapat dilihat
total kegiatan yang berlangsung dalam pelayanan laboratorium sehingga dapat
dilakukan tindak lanjut dari evaluasi laporan tahunan ini. Hal- hal yang dilaporkan
adalah :
1. Rekapitulasi pendapatan laboratorium
2. Rekapitulasi total pasien yang melakukan pemeriksaan hematologi, kimia
klinik, urinalisa, feces, Immunologi, dll.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 40


3. Rekapitulasi laporan total keluhan pasien
4. Rekapitulasi indikator mutu
5. Rekapitulasi stok logistik

LAPORAN PEMERIKSAAN
1. Tanggung jawab managemen untuk membuat format hasil :
Managemen laboratorium harus membuat format laporan hasil
pemeriksaan. Format laporan dan cara mengkomunikasikannya kepada
pemakai harus ditentukan dengan mendiskusikannya dengan pengguna
jasa laboratorium.
2. Penyerahan hasil tepat waktu
Managemen laboratorium ikut bertanggung jawab atas diterimanya hasil
pemeriksaan kepada orang yang sesuai dalam waktu yang disepakati.
3. Komponen laporan hasil pemeriksaan
Hasil harus dapat dibaca tanpa kesalahan dalam tulisan, dan dilaporkan
kepada orang yang diberi wewenang untuk menerima dan menggunakan
informasi medis. Laporan setidaknya harus mencakup hal – hal berikut :
a. Identifikasi dari pemeriksaan yang jelas dan tidak ragu – ragu,
termasuk prosedur pengukuran bila perlu
b. Identifikasi laboratorium yang menerbitkan laporan
c. Identifikasi khas dan bila mungkin lokasi pasien serta tujuan dari
laporan
d. Nama atau identitas khas lain dari pemohon dan alamat pemohon
e. Tanggal dan waktu pengumpulan sampel primer, apabila tersedia dan
relevan dengan pelayanan pasien, serta waktu penerimaan oleh
laboratorium
f. Tanggal dan waktu penerbitan laporan. Jika tidak tercantum pada
laporan, tanggal dan waktu penerbitan laporan harus dapat diperoleh
dengan segera bila diperlukan
g. Sumber dan sistem organ sampel primer. Misalnya : darah vena,pus
h. Bila dapat digunakan, hasil pemeriksaan dilaporkan dalam unit Standar
Internasional atau telusur hingga unit Standar Internasional

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 41


i. Interval acuan biologis, apabila dapat digunakan
j. Interpretasi hasil, apabila sesuai
k. Identifikasi dari petugas yang diberi wewenang mengeluarkan hasil
l. Jika relevan, hasil asli dan hasil yang diperbaiki
m. Apabila mungkin, tandatangan atau otorisasi dari petugas yang
memeriksa atau menerbitkan laporan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 42


BAB XIII
PENUTUP

Dengan telah tersusunnya buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi


Laboratorium RS. Royal Prima Medan, diharapkan dapat dijadikan sebagai
pegangan bagi seluruh staf di Instalasi Laboratorium.
Untuk pemerhati di luar organisasi diharapkan buku ini bisa membantu
mengenal sisi pengorganisasian di Instalasi Laboratorium di RS. Royal Prima
Medan secara singkat.
Cetakan pertama ini kami harapkan sebagai pijakan awal dan tentunya
harus senantiasa diperbaiki. Saran dan masukan dari pemerhati buku ini sangat
kami nantikan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSRP 43

Anda mungkin juga menyukai