DEWAN PENGAWAS
KETUA
ANGGOTA ANGGOTA
LAMPIRAN – LAMPIRAN………..……………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponenbangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang ; agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya serta sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Rumah sakit sebagai institusi yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
kesehatan dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan terhadap masyarakat
dipengaruhi oleh lingkungan internal dan ekternal yang bersifat dinamis. Untuk itu
diharapkan rumah sakit mampu melakukan berbagai tindakan agar terus berkembang
dalam lingkungannya dan akan tetap bertahan bahkan berpotensi untuk terus maju dan
siap menghadapi persaingan dimasa depan. Dengan demikian rencana strategik dan
implementasi yang efektif adalah penting untuk kelangsungan operasional rumah sakit.
Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang Bekasi secara fisik masih cukup baik karena
relatif usia bangunan baru 3 tahun namun beberapa ruangan perlu di tambah dan sebagian
ruangan perlu di reposisi karena letaknya yang tidak memenuhi syarat . Tempat parkir
kurang memadai tetapi disisi lain lahan yang tersedia saat ini juga terbatas.
Dari segi peralatan medis dan non medis yang tersedia saat ini masih belum memenuhi
Permenkes 56 tahun 2014 , sehingga dengan bertambahnya jenis pelayanan dan
berkembangnya teknologi kedokteran dan kesehatan ,perlu diikuti dengan penambahan
peralatan agar pelayanan bisa bersaing dengan perkembangan /pembangunan RS swasta di
wilayah Kota Bekasi . Ditinjau dari klasifikasi rumah sakit maka Rumah Sakit Karya
Medika Bantar Gebang Bekasi dalam klas D
Rencana strategis Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang Bekasi mengacu pada
format Balance Score Card yang berorientasi pada 4 perspektif yaitu financial,
konsumen, proses bisnis internal dan pengembangan personil / organisasi dengan focus
pada mutu sehinggs tercapainya kepuasan dan keselamatan pasien
1.3.TUJUAN
Rencana strategis Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang Bekasi menjadi acuan bagi
pimpinan dan manajemen rumah sakit dalam menentukan kebijakan, program, dan
rencana operasional rumah sakit. serta membantu direktur dan jajarannya dalam
menyusun anggaran dan program kerja dari masing masing unit kerja yang akan menjadi
sumber pendapatan.
Jadi secara umum tujuan rencana strategis Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang
Bekasi adalah :
1. Panduan arah dalam menentukan kebijakan prioritas selama 5 tahun kedepan
2. Pedoman dalam pengembangan mutu Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang
Bekasi
3. Rujukan menilai keberhasilan pemenuhan visi misi
4. Rujukan dalam menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan ( stakeholder )
di Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang Bekasi
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
4. Komite Medik
5. Staf Medis Fungsional / SMF
6. Komite Keperawatan
7. Satuan Pengawas Internal /SPI
8. Komite Etik Legal
Dalam mempersiapkan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit maka dalam Struktur
Organisasi Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang Bekasi ditambahkan beberapa
kepanitiaaan yang berfungsi sebagai assessor yaitu :
1. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien / PMKP
2. Panitia Pengendalian Infeksi / PPI
3. Panitia Rekam Medis / PRM
4. Panitia Keselamatan Kesehatan Kerja / PK3RS
5. Panitia Farmasi Terapi / PFT
6. Panitia Promosi Kesehatan Rumah Sakit /PKRS
7. Panitia SDG’S
STRUKTUR ORGANISASI RS. KARYA MEDIKA BANTAR GEBANG
DIREKTUR
RSKM BANTAR GEBANG
Rekam GIZI
Medik Kesling
CSSD
Logistik
II.2 SUMBER DAYA
II.2.1 Sumber Daya Manusia :
Tabel 2.1 Tabel Sumber Daya Manusia RS. Karya Mediika Bantar Gebang Bekasi
No MEDIS Jumlah
1 Dokter Umum 10
2 Dokter Penyakit Dalam 2
3 Dokter Anak 2
4 Dokter Obstetri Ginekologi 2
5 Dokter Bedah 2
6 Dokter Bedah Ortopedi 2
7 Dokter Anestesi 2
8 Dokter Bedah Plastik 1
9 Dokter Paru 1
10 Dokter THT 1
11 Dokter Kulit Kelamin 1
12 Dokter Radiologi 1
13 Dokter Patologi Klinik 1
14 Dokter Gigi Mulut 5
Jumlah 30
B. Non Medis
1. Parkir
2. Ambulance
3. Mobil Jenazah ( pihak ke 2 )
II.3.PELAYANAN KESEHATAN
II.3.1 Pelayanan Medis :
1). Instalasi Gawat Darurat
2). Instalasi Rawat Jalan
3). Instalasi Rawat Inap
4). Instalasi Rawat Intensif
5). MCU
6). Instalasi Bedah Sentral
7). Instalasi Kamar bersalin
8). Rekam Medis
II.3.2 . Pelayanan Penunjang
1).Instalasi Radiologi ( Rontgen, USG )
2). Instalasi Laboratorium
3). Pemeriksaan Diagnostik lainnya (EKG, EEG)
4). Instalasi Farmasi
5). CSSD
6). Instalasi Gizi
7).Instalasi Laundry
8).Instalasi Pemulasaran Jenazah
9). Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
II.3.3.Pelayanan Non Medis :
1). Keuangan
2). Administrasi Penagihan
3). Logistik
4). Humas Marketing
5). EDP ( Elektro Data Proccesing ) menggunakan SIRS
6). Personalia
7). Kesekrtariatan
Berdasarkan data dalam tabel di atas, menunjukkan tren kunjungan Rawat Jalan menurun
sebesar 15 % sedangakan kunjungan Rawat Inap dan UGD naik sebesar 22.6 % ( ranap )
dan 2,1 % (UGD)
Tidak tersedia data cakupan pelayanan rujukan di RS. Karya Medika Bantar Gebang
II.3.4 Mutu Pelayanan :
Tabel 2.5Mutu Pelayanan Secara Umum.
Keterangan Standart 2016 2017 Rerata Tren
BOR 60 - 85 35,19 45,35 40.27 <Standart
% % % %
LOS 6 - 9 hr 3,44 hr 3.44 hr < Standart
TOI 1 - 3 hr 3,75 hr 3.75 hr <Standart
BTO 40 - 50 Standart
X
Pasien TB Ranap > 60% - - > 60% > 60% > 60%
dengan Strategi DOTS
Pencatanan dan > 60% - - > 60% > 60% > 60%
Pelaporan TB Ranap
4 Pelayanan Waktu tunggu operasi < 2 hari < 2 hari < 2 hari < 2 hari < 2 hari < 2 hari
elektif
Bedah Kejadian kematian di < 1% < 1% < 1% < 1% < 1% < 1%
Sentral meja operasi
Tidak adanya kejadian 100% 100% 100% 100% 100% 100%
operasi salah sisi
Tidak adanya operasi 100% 100% 100% 100% 100% 100%
salah orang
Tidak adanya kejadian 100% 100% 100% 100% 100% 100%
salah tindakan pada
operasi
Tidak adanya kejadian 100% 100% 100% 100% 100% 100%
tertinggal benda asing
pada tubuh pasien
setelah operasi
Komplikasi anestesi < 6% < 6% < 6% < 6% < 6% < 6%
karena overdosis,
reaksi anestesi dan
salah penempatan
endotracheal tube
5 Pelayanan Kejadian kematian ibu
karena persalinan
Persalinan
Pendarahan < 1% < 1% < 1% < 1% < 1% < 1%
dan Preeklamsi < 30% < 30% < 30% < 30% < 30% < 30%
Perinatolo Sepsis < 0,2% < 0,2% < 0,2% < 0,2% < 0,2% < 0,2%
gi
Pemberi pelayanan
persalinan normal
Dokter 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Spesialis/Dokter
Umum/ Bidan
Pemberi pelayanan 1 (satu) - - 1 Tim 1 Tim 1 Tim
persalinan dengan
penyulit oleh Tim
Ponek yang terlatih
Pemberi pelayanan
persalinan dengan
Operasi Dokter 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sp.OG, Dokter Sp.A,
Dokter Sp. An
Kemampuan 100% 100% 92% 95% 97% 100%
menangani BBLR
1.500-2.500 gr
Pertolongan < 20% 80% 80% 75% 70% 60%
persalinan SC
Keluarga Berencana
Keluarga Berencana
Mantap 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Konseling peserta KB
Mantap 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kepuasan pelanggan > 80% > 70 > 75% > 75% > 80% > 80%
6 Pelayanan Rata-rata pasien yang < 3% < 3% < 3% < 3% < 3% < 3%
kembali ke Perawatan
Intensif
Intensif dengan kasus
yang sama < 72 jam
Pemberi pelayanan
unit Intensif
Dokter Sp.An 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Dokter Sp. Sesui 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kasus
D3 dengan Sertifikasi 100% 10% 30% 70% 90% 100%
ICU / D4
7 Pelayanan Waktu tunggu hasil 3 jam 3 jam 3 jam 3 jam 3 jam 3 jam
pelayanan thorax foto
Radiologi
(Gakin)
14 Pelayanan Kelengkapan 100% 30% 50% 80% 90% 100%
pengisian rekam
Rekam
medik 24 jam setelah
Medik selesai pelayanan
Kelengkapan 100% 80% 90% 100% 100% 100%
Informed Concent
setelah mendapatkan
informasi yang jelas
Waktu penyediaan < 10 mnt < 30mnt < 20 mnt < 10 mnt < 10 mnt < 10mnt
dokumen Rekam
Medik pelayanan
rawat jalan
Waktu penyediaan < 15 mnt < 20mnt < 15mnt < 15 mnt < 15 mnt < 15mnt
dokumen Rekam
Medik pelayanan
rawat inap
15 Pengolahan Baku mutu limbah
Limbah cair < 30mg/l < < 30mg/l < 30mg/l < 30mg/l < 30mg/l
BOD < 80mg/l 30mg/l < 80mg/l < 80mg/l < 80mg/l < 80mg/l
COD < 30mg/l < < 30mg/l < 30mg/l < 30mg/l < 30mg/l
TSS 6-9 80mg/l 6-9 6-9 6-9 6-9
PH <
30mg/l
6-9
Pengolahan limbah 100% 80% 90% 100% 100% 100%
padat berbahaya
sesuai aturan
asi dan penyelesaian hasil 100% 60% 80% 100% 100% 100%
pertemuan tingkat
Manajemen
direksi
Kelengkapan laporan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
akuntabilitas kinerja
Ketepatan waktu 100% 90% 95% 100% 100% 100%
pengusulan kenaikan
pangkat
Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pengurusan kenaikan
gaji berkala
Karyawan yg > 60% > 10% > 50% > 60% > 60% > 60%
mendapat pelatihan
minimal 20 jam per
tahun
Cost Recovery > 40% > 26% > 28% > 30% > 35% > 40%
Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penyusunan laporan
keuangan
Kecepatan waktu < 2 jam < 2 jam < 2 jam < 2 jam < 2 jam < 2 jam
pemberian informasi
tentang tagihan pasien
Ranap
Ketepatan waktu 100% 85% 100% 100% 100% 100%
pemberian imbalan
(insentif) sesuai
kesepakatan waktu
19 Pemeliharaan Kecepatan waktu > 80% > 80% > 80% > 80% > 80% > 80%
Sarana RSUD menanggapi
kerusakan alat
Ketepatan waktu 100% 70% 75% 80% 90% 100%
pemeliharaan alat
Peralatan laboratorium 100% 0% 80% 90% 100% 100%
(dan alat ukur lain),
yang terkalibrasi tepat
wktu sesuai dengan
ketentuan kalibrasi
20 Laundry Tidak adanya kejadian 100% 85% 90% 95% 100% 100%
linen yang hilang
Ketepatan waktu 100% 90% 100% 100% 100% 100%
penyediaan linen
untuk ruang rawat
inap
21 PPI Tim PPI yang terlatih 75% 0% 50% 60% 75% 75%
Ketersedian APD 60% 30% 50% 55% 60% 60%
Kegiatan Pencatatan 75% 25% 35% 50% 60% 75%
Pelaporan Infeksi
Nosokomial di RS
II.4. ANALISA SWOT
Dengan menyadari bahwa lingkungan rumah sakit mengalami perubahan yang
sangat cepat maka untuk mencapai visi rumah sakit memerlukan analisa faktor –faktor
yang berpengaruh, baik eksternal maupun internal. Dalam melakukan identifikasi faktor
eksternal terdapat berbagai macam Peluang dan Ancaman Sedangkan dalam melakukan
identifikasi faktor internal terdapat berbagai macam Kekuatan dan Kelemahan. Untuk ke
empat (4) faktor tersebut telah dibuat pembobotan dan penilaiannya sbb :
Tehnik penilaian
Bobot : 0.01 – 0.5 yang menunjukkan angka prosentase tingkat kepentingan ; total
keseluruhan 1
Rating : 1 –10 yaitu peluang / kekuatan sangat besar /tinggi diberi nilai 10 ;
ancaman / kelemahan besar diberi nilai 10
PELUANG
No Uraian Bobot Rating Total
1 Laju pertambahan penduduk meningkat 0.07 10 0.7
2 Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat 0.08 8 0.64
meningkat
3 Prevalensi penyakit menular dan penyakit 0.2 8 1.6
kronis meningkat sebagai efek mobilitas
penduduk dan polusi lingkungan
4 Lokasi RS di wilayah industri 0.2 7 1,4
5 Kesempatan kerjasama dengan pihak 0.04 6 0.24
penyedia peralatan kesehatan lebih banyak
6 Banyaknya lulusan tenaga profesional 0.02 3 0.06
medis sehingga mudah mendapatkan SDM
yang dibutuhkan
7 Program JKN yang memberikan biaya 0.29 10 2.9
pengobatan gratis
8 Kesempatan kerja sama dengan asuransi 0.1 7 0.7
komersial dan PT
Total 1 8.24
ANCAMAN
No Uraian Bobot Rating Total
1 Persaingan meningkat dengan 0.22 8 1.76
bertambahnya jumlah RS di wil Bantar
Gebang
2 Masih ada isu yang beredar bahwa 0.07 6 0.42
pelayanan RSKM Bantar Gebang tidak
baik
3 Tuntutan pasien terhadap pelayanan 0.2 8 1.6
kesehatan yang prima
4 Biaya pembelian dan pemeliharaan alat 0.15 8 1.2
kesehatan mahal
5 Berkembangnya tehnologi kedokteran 0.04 4 0.08
sehingga perubahan produk kesehatan
semangkin cepat
6 Poli spesialis masih terbatas medik dasar 0.1 8 0.8
dan 2 poli spesialis yg lain ( Sp.P dan
THT )
7 Pembayaran Jamkesda yang unpredictabel 0.1 9 0.9
8 Nilai coding INA CBGs untuk diagnosa 0.09 10 0.9
tertentu tidak memadai nilai ekonomis RS
swasta
9 Peserta JKN perusahaan mayoritas kelas II 0.03 7 0.21
sehingga peminatan kelas I keatas
berkurang
Total 1 7.87
KEKUATAN
No Uraian Bobot Rating Total
1 Kehadiran RSKM Bantar Gebang yang sudah 0.06 7 0.42
berdiri 3 thn
2 RSKM Bantar Gebang sbg RS tipe D 0.07 8 0.56
memiliki beberapa spesialis tambahan dan
ICU
3 Berada di lingkungan kawasan industri 0.04 5 0.20
4 Lokasi mudah dijangkau karna di pinggir 0.08 9 0.72
jalan besar
5 Peralatan kesehatan yang cukup memadai 0.07 6 0.42
6 Kapasitas TT lebih dari 50 0.09 7 0.63
7 Prosentasi karyawan produktif cukup 0.07 6 0.42
8 Sedang dalam proses persiapan naik kelas C 0.06 6 0.36
9 Subsidi pemerintah dengan kerjasama 0.14 10 1.4
Jamkesda
10 Ada kerjasama dengan BPJS 0.2 10 2
11 Kerjasama dengan beberapa perusahaan 0.12 9 1.08
Total 1 8.21
KELEMAHAN
No Uraian Bobot Rating Total
1 Jumlah SDM belum optimal 0.19 10 1.9
2 Pemeliharaan sarana prasarana medis dan 0.1 8 0.8
non medis yang belum maksimal
3 Keterlambatan dalam penyediaan logistik 0.15 8 1.2
umum dan jangmed
4 Turn Over pegawai yang tinggi 0.18 10 1.8
5 Survey mutu dan kepuasanpelanggan tidak 0.09 7 0.63
berjalan maksimal
Penilaian SWOT Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang Bekasi adalah :
Nilai sumbu X = Total kekuatan dikurangi total kelemahan
= 8.21 - 8.37 = - 0.16
0.5
0.4
0.3
III 0.2 I
0.1
-0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
-0.1
-0.2
IV -0.3 II
-0.4
-0.5
Berdasarkan gambar diatas posisi Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang Bekasi
berada di kwadran III yaitu total kelemahan lebih besar dari total kekuatan dan total
peluang lebih besar dari total ancaman.
Dalam hal ini peluang yang ada belum dapat di manfaat kan dengan baik , karena
kekuatan yang ada tidak cukup untuk meraih dan mengelola peluang . Untuk itu upaya
yang harus dilakukan oleh Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang Bekasi adalah :
Mengefektifkan Sumber Daya yang ada semaksimal mungkin agar dapat
meningkatkan kinerja RS dengan memanfaatkan peluang yang ada
Merubah Image masyarakat tentang pelayanan di RS Karya Medika Bantar Gebang
menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan prima dan meminimalisir ancaman yang ada
BAB III
ISU STRATEGIS
Berdasarkan cakupan pelayanan, jumlah kunjungan pasien ke Rumah Sakit Karya Medika
Bantar Gebang sejak berdiri tahun 2014 -2015 tidak terdapat data yang akurat karena
pencatatan masih manual sehingga data yang tersedia adalah di tahun 2016 dan 2017
Dari analisis data diatas kunjungan IGD, rawat Jalan dan Rawat Inap menunjukan angka
pertumbuhan yang minimal kenaikannya bahkan kunjungan rawat jalan mengalami
penurunan minus 15% , sedangkan pasien rawat Inap mengalami pertumbuhan positif
22,6% dan kunjunang IGD naik 2,1%
Faktor internal yang mungkin menjadi penyebab antara lain ketersediaan pelayanan dokter
spesialis yang masih terbatas , SDM yang masih sedikit dan kompetensinya masih
dibawah standar karena rata2 masih fresh graduate dan peralatan medis yang masih
minimalis.
Faktor eksternal yang mungkin menjadi penyebab antara lain perubahan mindset dari
awalnya sebuah klinik dan kemudian menjadi rumah sakit , masyarakat Bantar Gebang
masih enggan mengunjungi rumah sakit ditambah promosi yang masih kurang
sehinggaperkembangan rumah sakit menjadi lambat , tidak tersedia data pasien rujukan ,
jumlah pasien baru masih lebih kecil dari jumlah pasien yang lama hal ini menunjukan
bahwa peranan marketing perlu ditingkatkan serta promosi ke perusahaan – perusahaan
sekitar rumah sakit perlu ditingkatkan
Berdasarkan kinerja pelayanan secara umum, tingkat pemanfaatan fasilitas tempat tidur
RS dinilai dari rerata BOR adalah40.27% dalam hal ini masih menunjukkan posisi di
angka dibawah ideal antara angka 60 s/d 85%. . Rerata LOS Rumah Sakit Karya Medika
Bantar Gebang Bekasi sebesar 3.44 hari, hal ini menunjukkan terjadinya efisiensi
sehubungan dengan perubahan dari segi pembiayaaan dari model out of pocket menjadi
model Jaminan Kesehatan Nasional sehingga perlu diilakukan upaya kendali mutu
kendali biaya dimana salah satu upaya kendali biaya yang diterapkan adalah batasan lama
hari rawat 3 – 5 hari sesuai indikasi medis tampa mengurangi mutu pelayanan.
Rerata TOI Rumah Sakit Karya Medika Bantar gebang sebesar 3,75 hari menunjukkan
pada posisi angka diatas ideal antara angka 1 – 3 hari sedangkan rerata BTO Rumah Sakit
Karya Medika Bantar Gebang Bekasi tidak tersedia data .
Berdasarkan rerata BOR kelas perawatan, maka ICU dan kelas III menempati angka
tertinggi diatas 60% walaupun masih dibawah angka ideal yang terendah adalah
pemanfaatan ruang VIP ( 8,8%), Klas I ( 19,25 ) dan klas 2 ( 39,95% )
Jenis pelayanan RSKM Bantar Gebang yang merupakan RS tipe D telah sesuai
standart,bahkan terdapat beberapa tambahan sbb :
1. Terdapat pelayanan Intensive Care Unit untuk dewasa ( ICU ) dan Anak
( PICU )
2. Terdapat pelayanan spesialis lainnya seperti spesialis Paru, Kulit Kelamin,
Bedah Plastik, Orthopedi
3. Terdapat pelayanan MCU
Secara umum kelengkapan sarana – prasarana medis atau non medis di RSKM Bantar
Gebang sudah cukup baik dan sesuai dengan standar RS tipe D plus , untuk itu diakhir
tahun 2017 RSKM Bantar Gebang sedang berproses untuk kenaikan kelas menjadi klas C
Masalah internal :
Masalah Eksternal :
1. Bertambahnya jumlah RS diwilayah Kota Bekasi
2. Promosi tentang fasilitas yang dimiliki di RSKM Bantar Gebang belum
tersosialisasi secara luas
3. Efektifitas pelayanan kesehatan di FKTP mengurangi pasien yang akan
dirujuk ke FKTRL
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN , SASARAN DAN STRATEGI
Perubahan yang terjadi baik eksternal maupun internal menuntut rumah sakit menentukan
arah dan prioritas strategi yang baru dengan menentukan visi yang akan dicapai.
FALSAFAH
Mengutamakan pelayanan penuh kasih dan empaty dengan menjalin kemitraan
TUJUAN
“Meningkatkan derajat kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat dengan
mengutamakan pelayanan yang paripurna”
Dalam rangka mengemban Misi untuk mewujudkan Visi Menjadi Rumah Sakit Pilihan
dan Terpercaya di Masyarkat Bekasi diperlukan tujuan organisasi RS. Karya Medika
Bantar Gebang ,
Tujuan organisasi RS. Karya Medika Bantar Gebang adalah :
1. Terbentuknya RS. Karya Medika Bantar Gebang menjadi RS yang dipilih dan
dipercayai oleh masyrakat Kota Bekasi
2. Tersedianya Sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai standar
3. Tersedianya peralatan medis dan non medis serta sistim informasi yang memadai
4. Tersedianya pelayanan unggulan sesuai dengan letak geografis RS. Karya Medika
Bantar Gebang
MOTO
“ KAMI ADA UNTUK ANDA "
NO
SASARAN INDIKATOR TARGET /STANDAR
1 Peningkatan -Semua tenaga medis bekerja
pelayanan medis yang sesuai SPO
100%
professional - implementasi pelayanan
sesuai dg Clinical Pathway
2 Tercapainya SPM Semua indikator SPM RS
terukur dan dievaluasi setiap 100 %
tahun
3 Komunikasi yang Menurunnya complain
efektif dan edukatif terhadap keamanan dan 80 %
kenyamanan pasien
4 Peningkatan -Semua karyawan mendapat
kompetensi karyawan pelatihan minimum 20 jam
medis maupun non pertahun 100%
medis - Sertifikasi karyawan
5 Tersedianya SDM, -terpenuhinya SDM baik
peralatan medis dan kualitas maupun kuantitasnya
non medis yang sesuai ketentuan
memadai dan -peralatan medis sesuai dengan > 90%
terstandar standar RS Klas C
-Kalibrasi alat rutin sesuai
ketentuan
6 Penerapan SPO untuk -pengukuran baku mutu air,
keselamatan pasien limbah sesuai ketentuan
-Kepatuhan terhadap SPO 95%
disemua instalasi
1. Melengkapi SPO dan evaluasi penerapannya dengan audit medis Melengkapi SPO
dan evaluasi penerapannya dengan audit medis
2. Membuat Clinical Pathway secara bertahap
3. Mengevaluasi pencapaian SPM RS dengan pengumpulan data, survey dan audit
medik
4. Survey kepuasan pelanggan di tiap instalasi dan monitoring pelaksanaan survey
5. Pelatihan Tenaga IPCN, PPGD ON, APN , BHD, Code Blue, Disaster plan, CTPS
dll
6. Sertifikasi tenaga ICU, NICU,IGD dan update sertifikat
7. Tersedia pola ketenagaan dan pola rekrutmen tenaga medis non medis serta
pemenuhan ketenagaan sesuai permenkes 56 th 2014
8. Optimalisasi kapasitas TT Pemindahan R. Jenasah, renovasi RM, londry
9. Pemeliharaan rutin sarana prasarana
10. Penagadaan peralatan medis mengikuti prosedur dan sesuai dengan permenkes 56
th 2014
11. Kalibrasi semua peralatan medis maupun non medis sesuai ketentuan
12. Implementasi UKL UPL dan pemeriksaan Baku mutu air sumur, Limbahcair,
padat, pemeriksaan kimiawi dan biologi sesuai ketentuan
13. Melengkapi SPO yang belum ada dan mengevaluasi terhadap kepatuhan penerapan
SPO
14. Peningkatan kompetensi tenaga IT dan connecting sistim Informasi RS terintegrasi
dengan program BPJS dan Dinkes Kota Bekasi
15. Peningkatan Kapasitas SIMRS yang sudah ada secara maksimal
16. Memaksimalkan Pokja akreditasi untuk perubahan pelayanan yang terstandar
sesuai dengan ketentuan Memaksimalkan Pokja akreditasi untuk perubahan
pelayanan yang terstandar sesuai dengan ketentuan
17. Tercapainya sertifikasi kelulusan paripurna oleh KARS
Ke 17 Program kerja RS. Karya Medika Bantar Gebang dijabarkan dalam sekian
Kegiatan yang tersebar diberbagai unit pelayanan ( Lihat Lampiran )
RENCANA PENDAPATAN
Estimasi pendapatan mengacu dari kinerja keuanganRS Karya Medika 1 Cikarang periode
tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut :
RSKM BG
Tahun Realisasi Pendapatan Realisasi Belanja Operasional CRR
2015
2016
2017
RENCANA PENDANAAN
Pendanaan difokuskan pada setiap elemen Program Kerja RS Karya Medika yang
disusun setiap tahunnya.
BAB VII
PENUTUP
Demikian RenstraRumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang Bekasi tahun2017-
2021telah disusun, sebagai panduan bagi Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang
Bekasi dalam melaksanakan strategi pada 5 (lima) tahun kedepan. Oleh karena itu
konsistensi, kerjasama,transparansi dan inovasi serta rasa tanggung jawab tinggi
diperlukan guna pencapaian target- target yang telah ditetapkan dalam Renstra dengan
kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
Seluruh komponen pada Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang Bekasi dan seluruh
pemangku kepentingan agar mendukung pencapaian target-target sebagaimana yang telah
ditetapkan di dalam RenstraRumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang Bekasi Tahun
2017-2021
Seluruh komponen padaRumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang Bekasi dan
seluruh pemangku kepentingan agar melaksanakan program-program yang tercantum
didalam Renstra Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang Bekasi Tahun 2017-
2021dengan sebaik-baiknya
Renstra ini harus dijadikan pedoman dalam menyusun rencana kerja Rumah Sakit
Karya Medika Bantar Gebang Bekasi selama periode Renstra.
Renstra ini harus dijadikan dasar evaluasi kinerja
Untuk menjaga fleksibilitas namun tetap konsisten pada Visi Rumah Sakit Karya Medika
Bantar Gebang Bekasi maka Renstra ini dapat direvisi apabila terjadi perubahan kebijakan
dimasa yang akan datang;
Mudah-mudahan Rencana Srategi tahun 2017-2021ini dapat mengantarkan Rumah
Sakit Karya Medika Bantar Gebang Bekasi menjadi lebih baik dalam pelayanan kesehatan
rujukan kepada masyarakat Kota Bekasi dan sekitarnya