Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM

DOKUMENTASI HASIL DAN TINDAKAN


KOREKSI PELAYANAN LABORATORIUM
KERANGKA ACUAN PROGRAM DOKUMENTASI HASIL DAN
TINDAKAN KOREKSI PELAYANAN LABORATORIUM RUMAH
SAKIT UMUM BUNGA MELATI LHOKSEUMAWE

I. PENDAHULUAN
Menurut Tungpalan (1983) pengertian dokumen adalah suatu catatan yang dapat
dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Sedangkan pendokumentasian
adalah pekerjaan mencatat atau merekam peristiwa dan obyek maupun aktivitas
pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan penting.
Menurut SNI ISO 9000 : 2008, pengertian dokumen adalah data yang ada artinya,
beserta media pendukungnya, media dapat berupa kertas, elektonik atau optik, disket
magnetik, foto, dan lain-lain. Sedangkan dokumentasi adalah sekumpulan dokumen,
misalnya : spesifikasi dan rekaman. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil
yang dicapai atau memberi bukti pelaksanaan kegiatan.
Dokumentasi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium, balasan hasil
pemeriksaan laboratorium, apabila adanya tindakan koreksi terhadap aktivitas pelayanan
laboratorium baik ditahap pra-analitik, analitik dan pasca analitik merupakan suatu
informasi lengkap yang penting dalam berkas rekam medis. Dengan demikian
dokumentasi rekam medis mempunyai porsi yang besar dari catatan medis pasien
selama dalam perawatan dirumah sakit yang dapat menginformasikan faktor tertentu
atau situasi yang terjadi selama asuhan medis, keperawatan, dan profesional lainnya.
Disamping itu dokumentasi juga dapat sebagai wahana komunikasi dan koordinasi antar
profesi ( interdisipliner) yang dapat dipergunakan untuk mengungkap suatu fakta aktual
untuk dipertanggung jawabkan.

II. LATAR BELAKANG

Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan rumah sakit,


yang pada hakekatnya merupakan upaya pendukung untuk menegakkan diagnosa.
Pelayanan laboratorium dapat terlaksana dengan baik jika diselenggarakan sesuai den
gan standar pelayanan laboratorium seperti yang digambarkan dalam Buku Pedoman
Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 yang senantiasa mengedepankan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien.
Komponen laporan hasil pemeriksaan laboratorium harus dapat dibaca tampak
kesalahan dalam tulisan dan dilaporkan kepada orang yang diberi wewenang untuk
menerima dan menggunakan infrmasi medis. Jadi, verifikasi senantiasa dilakukan untuk
mengidentifikasi kesalahan yang mungkin terjadi.
Fungsi dokumentasi hasil pemeriksaan laboratorium dan tindakan koreksi yaitu
sebagai acuan pada penerapan dan pengembangan sistem kontrol mutu serta untuk
menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap konsistensi mutu. Kesalahan yang
diperbuat mendapat respon tindak koreksi yang cepat, dicatat, dilaporkan, dianalisa,
dimonitoring dan dievaluasi sebagai bahan pembelajaran untuk tidak terjebak dengan
masalah yang sama. Dengan demikian dokumentasi hasil dan tindakan koreksi
pelayanan laboratorium merupakan suatu hal yang mutlak bagi setiap tenaga ahli
teknologi laboratorium dalam menjalankan profesinya di unit leboratorium.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum :
Menjaga dan meningkatkan ketelitian dalam memberikan pelayanan oleh unit
laboratorium.
b. Tujuan Khusus :
 Sebagai sarana komunikasi
 Sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat
 Sebagai informasi statistik
 Sebagai sarana pendidikan
 Sebagai sumber data penelitian
 Sebagai sumber data perencanaan

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Pokok :
Pencatatan terhadap hasil pemeriksaan laboratorium secara rutin dan tindakan koreksi
hasil pemeriksaan laboratorium yang meragukan.
Rincian Kegiatan :
 Mengumpulkan secara rutin hasil pemeriksaan laboratorium
 Menganalisa secara rutin hasil pemeriksaan laboratorium
 Melakukan koreksi terhadap hasil pemeriksaan laboratorium yang meragukan
 Membuat laporan insiden di unit laboratorium
 Mengarsipkan laporan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


 Tenaga ahli teknologi laboratorium melakukan surveilans harian atas hasil
tes laboratorium
 Tenaga ahli teknologi laboratorium melakukan identifikasi masalah yang
cenderung muncul di tahap pra-analitik , analitik, dan pasca analitik
 Tenaga ahli teknologi laboratorium melakukan analisa dan evaluasi masalah
yang timbul di tahap pra-analitik , analitik, dan pasca analitik
 Tenaga ahli teknologi laboratorium melakukan tindakan koreksi cepat atas
masalah yang timbul di tahap pra-analitik , analitik, dan pasca analitik
 Tenaga ahli teknologi laboratorium membuat laporan insiden dari masalah
yang timbul
 Tenaga ahli teknologi laboratorium melakukan dokumentasi atas semua
pelaporan di unit laboratorium yang dikelompokkan dalam laporan harian,
laporan bulanan, laporan tahunan, laporan insiden, dan laporan mutu dan
keselamatan pasien.

VI. SASARAN
 Kelengkapan laporan insiden 100 %
 Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan masalah 100 %
 Ketepatan waktu pengurusan masalah 100 %
 Ketepatan waktu penyelesaian masalah 100 %
 Kecepatan waktu pemberian informasi masalah kepada penanggungjawab unit ≤ 2
jam
 Ketepatan waktu pemberian informasi sesuai kesepakatan waktu kepada pimpinan
tertinggi rumah sakit 100 %
VII. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN

HARI KET
NO KEGIATAN
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

P S M P S M P S M P S M P S M P S M P S M

1. Surveilans harian atas


hasil tes laboratorium
dengan kegiatan :
 Pengumpulan data
 Pengolahan data
 Analisis data
 Diseminasi data

2. Identifikasi masalah

3. Analisa dan evaluasi

4. Tindakan koreksi

5. Pelaporan insiden

6. Dokumentasi
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
a. Tenaga ahli teknologi laboratorium di setiap shift dinas diharuskan untuk
melakukan surveilans harian atas hasil tes laboratorium, melakukan langkah koreksi
cepat bila ada kekurangan, dan selanjutnya laporan yang ada didokumentasikan.
b. Laporan diteruskan ke kepala ruangan dan kepala unit laboratorium untuk
dievaluasi
c. Hasil evaluasi akan direkomendasikan ke direktur rumah sakit untuk tindak lanjut
dari direktur rumah sakit ke unit laboratorium.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


a. Tenaga ahli teknologi laboratorium melakukan pencatatan terhadap hal yang
berkaitan dengan aktifitas tahapan pra-analitik, analitik dan pasca analitik.
b. Setiap masalah yang timbul baik merupakan kendala atau tidak tetap dibuat laporan
oleh tenaga ahli laboratorium dan didokumentasikan.
c. Kepala ruangan dan kepala unit laboratorium mempelajari dokumen yang ada dan
melakukan evaluasi pelaporan dan selanjutnya oleh kepala unit laboratorium akan
direkomendasikan ke direktu rumah sakit sebagai bahan tindak lanjut oleh direktur
rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai