Keselamatan Kerja adalah hal-hal yang dapat dilaksanakan demi
Pengertian terjaminnya kondisi fisik dan psikis yang baik dari para tenaga kerja. 1. Mengutamakan keselamatan seluruh petugas Tujuan 2. Mencegah semaksimal mungkin terjadinya infeksi yang tidak diinginkan. 1. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar, Departemen Kesehatan Rebuplik Indonesia th. 1999 Acuan 2. Persyaratan ISO 9001:2008 Pasal 6.3, 6.4, 7.4.1, 7.5.1, 7.5.3, 7.5.4, 7.5.5, 8.2.3, 8.2.4, 8.3. Prosedur Pelaksana : 1. Staf sampling dan staf 1.1 Mentaati tata tertib Laboratorium. analis 1.2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja. 1.3 Selalu menggunakan sarung tangan, jas laboratorium, dan masker pada saat menangani bahan pemeriksaan. 1.4 Penghisapan selalu dilakukan secara mekanik. 1.5 Jarum suntik dan benda tajam lainnya diletakkan dalam wadah tahan tusuk. 1.6 Dibedakan antara tempat kerja infeksius (tempat melakukan penanganan sampel) dan non infeksius. 1.7 Permukaan meja kerja harus dibersihkan dengan desinfektan sebelum dan selesai bekerja. 1.8 Tumpahan bahan/cairan infeksius segera didekontaminasi dan dibersihkan kembali dengan desinfektan. 1.9 Dilakukan pest control secara teratur. 1.10 Tersedia tempat sampah non medis dan medis yang dilengkapi kantung plastik dan bertutup. 1.11 Setiap kecelakaan kerja harus dilaporkan kepada atasan langsung. SOP
KESELAMATAN KERJA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP-B/19 00 2 dari 2 NIKKI MEDIKA
LABORATORIUM Tanggal Terbit
18 April 2011
2. Manajemen 2.1 Menerima laporan kecelakaan kerja.
2.2 Mencatat, mengidentifikasi dan membuat laporan kecelakaan kerja pada FTKP sesuai SOP Tindakan Korektif dan Preventiv (SOP-K.2/2). 2.3 Menyarankan tindakan profilaksi yang diperlukan.
Unit Terkait Semua bagian
Dibuat Oleh Disetujui Oleh
Jabatan (Manager) (Direktur) Tanda Tangan
(Made Dewi Prajayanti) (Fanina Yulianthi, M.Com MPA)