Anda di halaman 1dari 12

UPAYA PENCEGAHAN

PENYAKIT AKIBAT KERJA


PADA PERAWAT
NAMA KELOMPOK

• Candra Hari S. (1702012332) • Siti Mauidotin (1702012370)


• Merysatul M.M. (1702012351) • Sri Rejeki (1702012371)
• Milania Nur A. (1702012352) • St. Nikmatul K. (1702012372)
• Muhammad Syamsul H. (1702012353) • Wulandini Furi G. (1702012380)
• Qurrotul Aini (1702012362) • Yunita K. I.D. (1702012381)
• Reza Bela Syindi (1702012364)
• Sabilatul Abidah (1702012368)
Pengertian

Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang


disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan
kerja.

PMK nomor 56 Tahun 2016 Tentang


Penyelenggaraan Pelayanan Peryakit Akibat
Kerja, yang dimaksud penyakit akibat kerja
adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan dan atau lingkungan kerja tremasuk
penyakit terkait kerja.
Upaya
Pencegahan Pada PMK nomor 56 Tahun 2016 tentang
Penyelenggara Pelayanan Penyakit
Akibat Kerja disebutkan bahwa
penyakit akibat kerja bersifat
irreversible sehingga tindakan
pencegahan sangat diperlukan, karena
bila tidak dilakukan akan menimbulkan
penyakit akibat kerja pada pekerja lain
dengan risiko pekerjaan yang sama
Upaya pencegahan penyakit akibat
kerja antara lain

Melakukan identifikasi potensi


bahaya penyakit akibat kerja.
Melakukan promosi kesehatan kerja
sesuai dengan hasil identifikasi potensi
bahaya yang ada di tempat kerja.
Memberikan informasi mengenai alat pelindung diri yang
sesuai dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja. cara
pemakaian alat pelindung diri yang benar dan memberikan
imunisasi bagi pekerja yang terpajan dengan agen biologi.
Melakukan pengendalian potensi
bahaya di tempat kerja.
Menurt Effendy (1998) Upaya pencegahan penyakit akibat kerja adalah
sebagai berikut:
Substitusi Ventilasi umum

Ventilasi Keluar Setempat (local


Isolasi
exhausers)

Alat pelindung Pemeriksaan sebelum bekerja

Pemeriksaan secara berkala dilakukan sesuai dengan kebutuhan untuk


mengidentifikasi secara dini penyakit akibat kerja yang dapat dialami
BERDASARKAN DARI AGEN PENYEBABNYA UPAYA
PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA ADALAH
SEBAGAI BERIKUT:
1. Agen Biologi Kebersihan diri
Menggunakan alat petugas harus
pelindung diri atau dijaga.
kabinet keamanan
biologis yang sesuai.
Seluruh pekerja harus
mendapat pelatihan
dasar tentang
kebersihan,
epidemiologi, dan Pengolahan
desinfeksi limbah yang
baik.

Melakukan Menggunakan
pekerjaan desinfektan
laboratorium dengan cara yang
dengan benar. sesuai.
Menggunakan karet
hisap atau alat vakum
untuk mencegah
tertelannya bahan
kimia dan terhirupnya
aerosol.

2. Agen
Kimia
Material safety data
sheet dari seluruh Menggunakan
bahan kimia yang alat pelindung
ada untuk diketahui
oleh seluruh diri.
petugas.
Menggunakan
alat pelindung
diri.
Pengaturan cahaya
dan ventilasi serta
penyediaan air
minum yang cukup.

• 3. Agen
Fisika
4. Agen Ergonomi

Ergonomi sebagai ilmu, teknologi dan


seni berupaya menyerasikan alat, cara,
proses dan lingkungan kerja terhadap
kemampuan, kebolehan dan batasan
manusia untuk terwujudnya kondisi dan
lingkungan kerja yang sehat, aman,
nyaman dan tercapai efisiensi yang
setinggi-tingginya.
5. Agen Psikososial
• Beberapa contoh faktor psikososial di
laboratorium kesehatan yang dapat
menyebabkan stress :

3. Hubungan kerja
1. Pelayanan
yang kurang
kesehatan sering 2. Pekerjaan pada
serasi antara
kali bersifat unit-unit tertentu
pimpinan dan
emergency dan yang sangat
bawahan atau
menyangkut hidup monoton.
sesama teman
mati seseorang.
kerja.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai