Neurologi adalah setiap penyakit yang mengenai system syaraf pusat dan
perifer yang penyebabnya antara lain trauma, gangguan vaskuler, infeksi,
degenerasi, keganasan, gangguan metabolisme dan intoksikasi yang
bermanifestasi berupa keluhan subjektif seperti nyeri, rasa berputar, kehilangan
keseimbangan, penglihatan kabur, gangguan kognitif dan emosi dengan
keluhan objektif berupa system motorik, system sensorik, system autonomy.
3. Penyakit Dalam adalah penyakit yang timbul akibat paparan factor risiko yang
dpaat mengenai organ seperti Penyakit Jantung dan Pembuluh darah, penyakit
ginjal dan saluran kemih, penyakit saluran cerna dan hati, penyakit system
endokrin, penyakit darah dan system pembuluh darah, penyakit otot dan rangka
serta penyakit infeksi lainnya.
4. Penyakit telinga, hidung dan tenggorokan adalah penyakit atau kelainan pada
telinga, hidung, tenggorokan akibat paparan faktor resiko di tempat kerja
seperti afoni, disfoni, disfagia, gangguan pendengaran karena bising ataupun
cidera kepala dll.
6. Penyakit paru adalah penyakit atau kelainan paru yang disebabkan oleh
pajanan faktor - faktor risiko ditempat kerja antara lain berupa debu, asap, uap.
7. Penyakit mata adalah penyakit atau kelainan pada mata akibat pemaparan
faktor- faktor risiko di tempat kerja yang dapat menyebabkan gangguan fungsi
penglihatan yang dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk melakukan
pekerjaan dan menjalani aktivitas normal.
8. Penyakit akibat radiasi mengion adalah penyakit akibat kerja karena paparan
radiasi mengion di tempat kerja. Penyakit akibat kerja yg dapat dialami petugas
medis sangat beragam tergantung pada agen, pejamu dan lingkungan fasilitas
kesehatan tempat perawat bekerja baik disebabkan oleh agen, biologi, agen
kimia, maupun agen fisika yang dapat menyebabkan sakit di berbagai bidang
baik dalam penyakit kulit, mata, paru dll. Untuk menegakan diagnosa penyakit
akibat kerja dapat dilakukan pendekatan dengan sistematis antara lain :
a. Penyebab dasar
2. Agen kimia
a. Material safety data sheet dari seluruh bahan kimia yang ada untuk
diketahui oleh seluruh petugas.
5. Kontrol kesehatan pekerja dengan berkala untuk mencari aspek pemicu serta
upaya penyembuhan. Pendidikan serta penyuluhan kesehatan serta keselamatan
kerja buat pekerja di lingkungan rumah sakit.
7. Lakukan pengawasan serta monito deng berkala pada lingkungan kerja rumah
sakit. Substitusi berbahan kimia, alat kerja serta mekanisme kerja.
BAB IV
PENUTUP
Badraningsih. 2015. Kecelakaan Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Kerja. dalam
https://staff.uy.ac.id. Diakses pada minggu, 14 September 2019.