Anda di halaman 1dari 3

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS BALIKPAPAN

UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AJARAN 2021/2022

Mata Kuliah : Hygiene Industri


Program Studi : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Semester/Kelas : 1/B2
Tanggal : 10 Januari 2022
Waktu : 90 Menit
Dosen : dr. Hendra Agus Z
Sifat Ujian : Closed
Nama : Seftiana Wulandari
NPM : 2170530009

Soal-soal:

1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat hirarki pengendalian bahaya yang harus
dilakukan seorang Industrial hygienist (ahli industrial hygiene) dalam upaya
untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi pekerjanya dan
berikan masing-masing contohnya.

2. Penerapan prinsip-prinsip Industrial hygiene bertujuan untuk menciptakan


lingkungan kerja yang aman, nyaman dan tenang, sehingga dimungkinkan
pekerja mencapai produktifitas kerja yang setinggi-tingginya. Jelaskan langkah-
langkah penerapan prinsip Industrial hygiene pada sebuah perusahaan serta
kegiatan apa saja yang harus dilakukan dalam usaha untuk menerapkan masing-
masing prinsip Industrial hygiene tersebut.

3. Jelaskan prinsip thermoregulasi yang terjadi pada tubuh manusia akibat dari
paparan suhu panas dan suhu dingin yang terjadi di lingkungan kerja dan faktor
apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya thermal stress pada pekerja.

4. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi suara bising sehingga dapat
menyebabkan gangguan pendengaran pada pekerja dan jelaskan bagaimana
faktor-faktor tersebut dapat mengakibatkan gangguan pendengaran pada pekerja
yang bekerja di daerah bising.

5. Sebagai seorang ahli kesehatan kerja, mereka harus melakukan beberapa


tahapan kegiatan dalam upaya untuk melindungi pekerja terhadap paparan
bising di tempat kerja, buatlah suatu program pengendalian bahaya paparan
bising di suatu perusahaan sesuai dengan pemahaman kalian.

6. Dalam suatu perusahaan pengolah makanan (seperti restoran atau rumah


makan) terdapat beberapa biological hazard yang dapat mengakibatkan
gangguan atau penyakit terhadap karyawan apabila terjadi kontak dengan tubuh
manusia. Berikan beberapan contoh biological hazard yang dapat ditemukan di
dapur sebuah perusahaan restoran, serta bagaimana efek/ penyakit yang
ditimbulkan bagi kesehatan karyawan.
7. Jelaskan secara singkat efek paparan radiasi pengion pada yang terjadi pada
tubuh manusia.

8. Sebutkan potensi bahaya psikososial yang dapat ditemukan di tempat kerja dan
jelaskan secara singkat bagaimana efek dari paparan bahaya psikososial tersebut
bagi karyawan.

9. Dalam penanggulangan potensi bahaya dari bahan kimia di tempat di tempat


kerja harus diketahui efek toksik dari bahan kimia tersebut. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan “Efek Toksik” dari bahan kimia dan sebutkan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi dari efek toksik tersebut.

Jawaban:
1. Hirarki pengendalian bahaya merupakan suatu dasar dalam mengidentifikasi
bahaya, penilaian dan pengendalian. Tahapan pengendalian bahaya terdiri dari 5
yaitu :
1) Eliminasi : Merupakan teknik pengendalian dengan menghilangkan sumber
bahaya, misalnya menutup lubang di jalan/akses keluar masuknya pekerja,
menghilangkan ceceran minyak di lantai.
2) Substitusi : Merupakan teknik pengendalian dengan mengganti alat, bahan,
system atau prosedur kerja yang berbahaya dengan yang lebih aman atau
lebih rendah bahayanya. Misalnya mengganti wadah penyimpanan dari gelas
kaca ke gelas plastik.
3) Engineering Control : Merupakan teknik pengendalian dengan
mendesain peralatan kerja dan lingkungan kerja seperti pemasangan atau
penambahan peralatan pengaman mesin, pemasangan peredam suara,
Pemasangan ventilasi dan lainnya.
4) Administrasi : Merupakan teknik pengendalian dengan
merancang atau mendesain jam kerja, istrahat rotasi kerja atau shift kerja, ijin
kerja, prosedur kerja.
5) APD/PPE : APD/ PPE adalah suatu alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi
sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
2. Antisipasi (Anticipation) : Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
memprediksi kemungkinan/potensi bahaya di tempat kerja khususnya bahaya
Kesehatan kerja.
Rekognisi (Reconigtion) : Serangkaian kegiatan dalam mengenali dan mengukur
semua factor-faktor lingkungan kerja agar diperoleh suatu metode yang logis dan
sistematis untuk memungkinkan suatu masalah di evaluasi secara objektif.
Evaluasi (Evaluation) : Kegiatan dalam melakukan assessment atau Analisa
terhadap hasil rekognisi sehingga dapat ditentukan apakah suatu lingkungan kerja
berbahaya atau tidak terhadap kesehatan pekerja. (Analisa batas konsentrasi
dosis).
Pengendalian (Control) : Kegiatan dalam mengendalikan bahaya (hazard) di
tempat kerja sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi pekerja.
3. Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai
keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat
dipertahankan secara konstan.
Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya thermal stress pada pekerja yaitu
tekanan dan mesin.
4. Faktor yang mempengaruhi suara bising adalah suara yang ditimbulkan
benda/mesin yang melebihi dari Nilai Ambang Batas (NAB), yang mana bisa
menyebabkan kurangnya pendengaran pada karyawan yang bekerja di area
tersebut. Dan perparah pula dengan pekerja yang tidak menggunakan APD
(earplug) di area yang kebisingannya melebihi NAB.
5. Program mengendalikan suatu perusahaan yang biasa dilakukan sebelum
pengukuran lingkungan kerja. Dari data tersebut atau data yang didapati bisa di
lihat atau di lakukan bebas dari risiko dari tempat kerja.
6. Contoh Bahaya Biologi Darah manusia dan produk hewan. Ini termasuk barang-
barang yang terkontaminasi dengan darah dan cairan tubuh lain atau jaringan
yang mengandung darah yang terlihat. Kotoran hewan. Bangkar dan bagian
tubuh hewan, atau bahan alas yang digunakan oleh hewan yang diketahui
terinfeksi organisme patogen. Cairan tubuh manusia. Semen, cairan,
serebrospinal, cairan pleura, sekresi vagina, cairan perikardial, cairan amnion,
saliva, dan cairan protenium Limbah mikrobiologis. Umum dalam pengaturan
laboratorium, contoh limbah mikrobiologis termasuk kultur spesimen, piring
kultur sekali pakai, virus yang dibuang, dan perangkat yang digunakan untuk
mentransfer atau mencampur kultur. Limbah patologis, Jaringan manusia yang
tidak diperbaiki ( tidak termasuk kulit ), bahan biopsi limbah, dan bagian atonomi
dari prosedur medina tau otoso Limbah benda tajam. Jarum, kaca slide, dan
penutup slip.
7. Radiasi pengion adalah radiasi yang jika menumbuk atau menabrak sesuatu
disebut, akan muncul partikel bermuatan listrik yang ion Lionisasi ).

8.

9. Efek toksik sangat bervariasi dalam sifat, organ sasaran, maupun mekanisme
kerjanya. Pengertian yang mendalam mengenai ciri-cirinya berguna untuk
menilai bahayanya bagi kesehatan, dan untuk mengembangkan upaya
pencegahan dan terapi. Semua efek toksik terjadi karena interaksi biokimiawi
antara toksikan (dan/atau metabolitnya) dengan struktur reseptor tertentu dalam
tubuh. Struktur itu dapat bersifat non-spesifik, seperti jaringan yang berkontak
langsung dengan bahan korosif. Tetapi pada umumnya struktur itu spesifik,
misalnya struktur subseluler tertentu. Berbagai struktur, termasuk reseptor dapat
juga dipengaruhi. Sifat efek toksik pun dapat berbeda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas terdiri dari: 1. Faktor intrinsik racun
Faktor intrinsik racun merupakan faktor yang berasal dari racun itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai