3. BAHAYA FISIK
Adalah potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan fisik terhadap
tenaga kerja yang terpapar
Diantaranya:
• Kebisingan (noise): dapat menyebabkan pekak atau tuli
• Radiasi (radiation) : ionizing & non ionizing radiation
Contohnya :
- radiasi sinar infra merah dapat mengakibatkan katarak pada lensa
mata
- sinar ultra violet menyebabkan “conjuctivitis photoelectrica”
• Penerangan (lighting); penerangan yang kurang baik dapat menyebabkan
kelainan pada indera penglihatan atau kesilauan yang dapat menyebabkan
kecelakaan
• Getaran (vibration) : Gangguan sistem syaraf
• Temperatur Ekstrim;
suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan “heat stroke”, “heat cramps”
atau hyper pyrexia”
Suhu yang terlalu rendah dapat menimbulkan “frostbite”
4. BAHAYA KIMIA
o Adalah potensi bahaya yang berasal dari bahan kimia yang dipergunakan dalam kegiatan
proses produksi
o Diantaranya:
o Debu yang menyebabkan “pneumoconiosis” seperti silicosis, asbestosis dll
o Uap dapat menyebabkan “metal fume fever”, dermatitis atau keracunan
o Gas, misalnya keracunan oleh CO, H2S, dll
o Larutan (liquid), menyebabkan dermatitis
o Awan atau kabut (mist or fog), misalnya racun serangga (insecticides), racun jamur dll
yang menimbulkan keracunan
BAHAYA BIOLOGIS
Adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh
o kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara misalnya dari jamur, bakteri dll, berbagai
jenis tumbuhan (grain-dust),
o serangga, binatang dan produknya atau
o kontak dengan makanan dan proses pengolahannya,
o pekerja rumah sakit yang terinfeksi oleh kuman penyakit
o bakteri atau kuman didalam laboratorium (misalnya dari contoh darah, urine dlsb).
BAHAYA ERGONOMIK
Potensi bahaya yang berasal atau disebabkan oleh penerapan aspek-aspek ergonomi
dalam pelaksanaan pekerjaan dan peralatan kerja, yang tidak baik atau tidak sesuai
dengan norma-norma ergonomi yang berlaku.
Dipengaruhi oleh
o Biomechanical aspect
o Sensory aspect
o External environment
BAHAYA PSIKO-SOSIAL
Adalah Potensi bahaya yang ditimbulkan oleh
kondisi aspek-aspek psikologis tenaga kerja yang kurang baik atau kurang mendapat perhatian,
seperti:
o Penempatan yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi,
temperamen atau tingkat pendidikannya
o Seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak baik
o Kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan sebagai akibat
kurangnya latihan kerja yang diberikan
o Hubungan antar manusia yang tidak baik dan tidak serasi didalam organisasi kerja dll
1. Pengenalan ;
Ada tiga elemen/unsur dari setiap proses kerja yang perlu dikenal dan dipelajari
Peralatan & Bahan
- mesin dapat menimbulkan resiko bahaya
- bahan/material dapat menimbulkan dampak kurang baik pada kesehatan pekerja
Aliran Proses Kerja
alur kerja atau prosedur kerja harus diketahui dan diikuti oleh setiap pekerja
Kondisi lingkungan; yakinkan bahwa kondisi lingkungan kerja selamat dan sehat (aman)
sebelum pekerjaan dimulai
2. Penilaian
o Bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor bahaya yang ada ditempat kerja
sudah terkendali dan memenuhi standar yang ditetapkan atau belum baik oleh
pemerintah, perusahaan, maupun instansi lain yang berwenang
o Misal : Standar yang digunakan oleh CPI adalah
o Nilai Ambang Batas ; dikeluarkan oleh GOI
o Threshold Limit Value (TLV); dikeluarkan oleh ACGIH (American Conference and
Governmental of Industrial Hygiene)
o Permissible Exposure Limit (PEL); dikeluarkan oleh OSHA (Occupational Safety &
Health Administration)
3. Penilaian (lanjutan)
Nilai Ambang Batas (NAB) suatu bahan kimia adalah :
Kadar bahan kimia dalam udara tempat kerja yang merupakan pedoman pengendalian,
agar tenaga kerja masih dapat menghadapinya dengan tidak mengakibatkan
penyakit atau gangguan kesehatan atau kenikmatan kerja dalam pekerjaan sehari-
hari utnuk waktu tidak boleh lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggu
» Contoh NAB untuk Benzene berdasarkan standar dari
ACGIH adalah 0.5 ppm artinya pekerja tidak boleh
bekerja dilokasi dengan konsenterasi benzene 0.5 ppm.
4. Pengendalian
Tujuan: agar pekerja dan masyarakat disekitarnya dapat terhindar dari faktor-faktor yang
merugikan kesehatan sejak dini (awal dari proses kerja)
Hirarki Pengendalian:
Pengendalian Teknik (Engineering Control)
Pengendalian Administratif (Administrative Control)
Alat Pelindung Diri (Personal Protective Equipment)
PENGENDALIAN TEKNIK
5. Substitusi
Mengganti bahan yang berbahaya dengan bahan yang relatif kurang
berbahaya
- Contohnya: mengganti solvent dengan sabun gomok
sebagai pencuci tangan yang berminyak
• Insulasi / Isolasi
Mengisolasi sumber bahaya yang terpapar pada pekerja.
- Contohnya: membalut pipa injeksi yang menimbulkan
bising tinggi dengan bahan-bahan peredam suara, seperti
glass wool . Sebaiknya dilakukan sejak proses awal
pembuatan suatu fasilitas
PENGENDALIAN TEKNIK..Lanjutan
6. Proses Basah
untuk pekerjaan-pekerjaan yang banyak menghasilkan debu
- Contohnya: jalan lokasi yang berdebu disiram air agar tidak
mengganggu penglihatan pengemudi
• Ventilasi
Mengatur sirkulasi udara diruang / tempat kerja, sehingga terhindar dari
kontaminasi yang tidak diinginkan seperti debu, uap bahan kimia dll
- Contohnya : memasang Blower, Exhaust fan, fume hood
PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
Pengendalian dengan metoda ini diantaranya:
• Penggantian proses kerja
• Pengaturan jam kerja
• Pengaturan penggantian tugas