Anda di halaman 1dari 7

HIGIENE INDUSTRI

1. Pengertian Higiene Industri


o Ilmu dan seni yang mempelajari lingk. Kerja bertujuan untuk mengenal, mengevaluasi /
menilai dan mengendalikan faktor2 yang berbahaya bagi kesehatan pekerja maupun
masyarakat sekitar perusahaan, sehingga terhindar dari dampak negatif yang ditimbulkan
oleh adanya pekerjaan tersebut.
o AREP (Antisipasi, Rekognisi, Evaluasi dan Pengendalian)
o Pekerjaan atau kegiatan industri yang bebas dari resiko bahaya potensial yang dihadapi
oleh tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan nya

2. FAKTOR BAHAYA DI TEMPAT KERJA


o Bahaya fisik (physical hazards)
o Bahaya kimia (chemical hazards)
o Bahaya biologis (biological hazards)
o Bahaya ergonomik (ergonomic hazards
o Bahaya psiko-sosial (psycho-social hazards)
o Bahaya yang berasal dari proses produksi (industrial operation hazards)

3. BAHAYA FISIK

Adalah potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan fisik terhadap
tenaga kerja yang terpapar
Diantaranya:
• Kebisingan (noise): dapat menyebabkan pekak atau tuli
• Radiasi (radiation) : ionizing & non ionizing radiation
Contohnya :
- radiasi sinar infra merah dapat mengakibatkan katarak pada lensa
mata
- sinar ultra violet menyebabkan “conjuctivitis photoelectrica”
• Penerangan (lighting); penerangan yang kurang baik dapat menyebabkan
kelainan pada indera penglihatan atau kesilauan yang dapat menyebabkan
kecelakaan
• Getaran (vibration) : Gangguan sistem syaraf
• Temperatur Ekstrim;
 suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan “heat stroke”, “heat cramps”
atau hyper pyrexia”
 Suhu yang terlalu rendah dapat menimbulkan “frostbite”

4. BAHAYA KIMIA

o Adalah potensi bahaya yang berasal dari bahan kimia yang dipergunakan dalam kegiatan
proses produksi
o Diantaranya:
o Debu yang menyebabkan “pneumoconiosis” seperti silicosis, asbestosis dll
o Uap dapat menyebabkan “metal fume fever”, dermatitis atau keracunan
o Gas, misalnya keracunan oleh CO, H2S, dll
o Larutan (liquid), menyebabkan dermatitis
o Awan atau kabut (mist or fog), misalnya racun serangga (insecticides), racun jamur dll
yang menimbulkan keracunan

Bahan kimia dapat menimbulkan dampak negatif tergantung pada:


• Jalur masuknya ketubuh (route of entry),
» kulit, pernafansan, pencernaan.
• Bentuk bahan kimia (chemical form),
» cair, padat, gas.
• Tingkatan bahaya (Degree of hazards)
» Merupakan tingkat keganasan/toksisitas yang bisa rendah, sedang atau
tinggi tergantung dari sifat alamiah dari : bahan dan energi yang
berpengaruh, banyaknya dan lamanya tenaga kerja terpapar
• Dampaknya pada tubuh (body effect)
» Kronis, terjadi karena paparan yang berulang-ulang dalam waktu lama,
biasanya pada konsenterasi rendah
» Akut, terjadi akibat paparan pada konsenterasi tinggi, dan dalam waktu
yang singkat
• Klasifikasi farmakologi (pharmacological classification)
» sifat atau pengaruh yang dapat disebabkan oleh bahan kimia terhadap
tubuh manusia misalnya iritasi, kekurangan oxygen (asphyxiation),
anaesthesia (sifat bius), keracunan sistemic, cancer.

BAHAYA BIOLOGIS
Adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh
o kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara misalnya dari jamur, bakteri dll, berbagai
jenis tumbuhan (grain-dust),
o serangga, binatang dan produknya atau
o kontak dengan makanan dan proses pengolahannya,
o pekerja rumah sakit yang terinfeksi oleh kuman penyakit
o bakteri atau kuman didalam laboratorium (misalnya dari contoh darah, urine dlsb).

Contohnya : virus anthrax atau brucella pada pekerja-pekerja penyamak kulit

BAHAYA ERGONOMIK
 Potensi bahaya yang berasal atau disebabkan oleh penerapan aspek-aspek ergonomi
dalam pelaksanaan pekerjaan dan peralatan kerja, yang tidak baik atau tidak sesuai
dengan norma-norma ergonomi yang berlaku.

 Dipengaruhi oleh
o Biomechanical aspect
o Sensory aspect
o External environment

BAHAYA PSIKO-SOSIAL
Adalah Potensi bahaya yang ditimbulkan oleh
kondisi aspek-aspek psikologis tenaga kerja yang kurang baik atau kurang mendapat perhatian,
seperti:
o Penempatan yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi,
temperamen atau tingkat pendidikannya
o Seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak baik
o Kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan sebagai akibat
kurangnya latihan kerja yang diberikan
o Hubungan antar manusia yang tidak baik dan tidak serasi didalam organisasi kerja dll

BAHAYA YANG BERASAL DARI PROSES PRODUKSI


Bahaya yang dapat muncul
akibat jenis bahan untuk produksi
akibat proses dan atau hasil produksi

PENGARUH POTENSI BAHAYA INDUSTRI TERHADAP TENAGA KERJA


a. pengaruh secara fisik
o Ketulian
o Dehidrasi
o Gangguan saraf akibat getaran
o Kerusakan pada mata akibat penerangan yang kurang terang atau silau
o Kanker / Cancer dll
b. Pengaruh secara psikis
Contoh : stress kerja
c. Pengaruh secara lokal
Contoh: dermatitis, eczema, sesak nafas, dll
d. Pengaruh secara sistematik
kerusakan organ bagian dalam karena kemasukan bahan kimia beracun kedalam tubuh
melalui aliran darah
e. Pengaruh secara khusus
Contoh : gangguan fungsi otak/pembuluh darah akibat beberapa jenis bahan berbahaya

PENGARUH POTENSI BAHAYA TERHADAP TENAGA KERJA


Pekerja sangat rentan terhadap:

o Pemaparan berbagai potensi bahaya industri


o Terganggunya fungsi anatomis akibat potensi bahaya serta sikap dan cara kerja yang
dilakukan.

PENGARUH POTENSI BAHAYA TERHADAP TENAGA KERJA


Pengaruh potensi bahaya terhadap tenaga kerja dapat berupa:
o Penyakit akibat kerja; yaitu penyakit yang diderita oleh seorang pekerja atau bekas pekerja
yang disebabkan oleh paparannya dengan faktor bahaya dimasa kerjanya
o Kecelakaan kerja
o Gangguan psikologis 

SUB SISTEM BAGIAN TUBUH MANUSIA


 Sistem kerangka manusia
Sistem otot
Sistem saraf
 Sistem Indera Penglihatan
 Sistem Pendengaran
 Sistem Pengindera Penciuman
 Sistem Pengindera Suhu
 Sistem Pengindera Rasa
 Sistem organ-organ dalam tubuh
 Paru
 Hati
 Limpa
 Ginjal
 Alat reproduksi
 Pembuluh darah dan sistem sirkulasi, dll.

SUMBER POTENSI BAHAYA INDUSTRI


o Faktor Teknis
Berasal atau terdapat pada pekerjaan dan peralatan kerja yang digunakan oleh tenaga kerja
o Faktor Lingkungan kerja
Berasal atau berada dalam lingkungan kerja,yang bisa bersumber dari proses produksi
termasuk bahan baku, hasil antara dan hasil akhir, serta tenaga kerja sendiri.
o Faktor Manusia
Manusia adalah merupakan atau mengandung potensi bahaya yang cukup besar, terutama
apabila manusia yang melakukan pekerjaan tidak berada dalam kondisi fisik dan psikik yang
cukup baik

METODA POKOK HIGIENE PERUSAHAAN

1. Pengenalan ;
Ada tiga elemen/unsur dari setiap proses kerja yang perlu dikenal dan dipelajari
 Peralatan & Bahan
- mesin dapat menimbulkan resiko bahaya
- bahan/material dapat menimbulkan dampak kurang baik pada kesehatan pekerja
 Aliran Proses Kerja
alur kerja atau prosedur kerja harus diketahui dan diikuti oleh setiap pekerja
 Kondisi lingkungan; yakinkan bahwa kondisi lingkungan kerja selamat dan sehat (aman)
sebelum pekerjaan dimulai

2. Penilaian
o Bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor bahaya yang ada ditempat kerja
sudah terkendali dan memenuhi standar yang ditetapkan atau belum baik oleh
pemerintah, perusahaan, maupun instansi lain yang berwenang
o Misal : Standar yang digunakan oleh CPI adalah
o Nilai Ambang Batas ; dikeluarkan oleh GOI
o Threshold Limit Value (TLV); dikeluarkan oleh ACGIH (American Conference and
Governmental of Industrial Hygiene)
o Permissible Exposure Limit (PEL); dikeluarkan oleh OSHA (Occupational Safety &
Health Administration)

3. Penilaian (lanjutan)
Nilai Ambang Batas (NAB) suatu bahan kimia adalah :
Kadar bahan kimia dalam udara tempat kerja yang merupakan pedoman pengendalian,
agar tenaga kerja masih dapat menghadapinya dengan tidak mengakibatkan
penyakit atau gangguan kesehatan atau kenikmatan kerja dalam pekerjaan sehari-
hari utnuk waktu tidak boleh lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggu
» Contoh NAB untuk Benzene berdasarkan standar dari
ACGIH adalah 0.5 ppm artinya pekerja tidak boleh
bekerja dilokasi dengan konsenterasi benzene  0.5 ppm.

4. Pengendalian

 Tujuan: agar pekerja dan masyarakat disekitarnya dapat terhindar dari faktor-faktor yang
merugikan kesehatan sejak dini (awal dari proses kerja)
 Hirarki Pengendalian:
 Pengendalian Teknik (Engineering Control)
 Pengendalian Administratif (Administrative Control)
 Alat Pelindung Diri (Personal Protective Equipment)

PENGENDALIAN TEKNIK
5. Substitusi
 Mengganti bahan yang berbahaya dengan bahan yang relatif kurang
berbahaya
- Contohnya: mengganti solvent dengan sabun gomok
sebagai pencuci tangan yang berminyak
• Insulasi / Isolasi
 Mengisolasi sumber bahaya yang terpapar pada pekerja.
- Contohnya: membalut pipa injeksi yang menimbulkan
bising tinggi dengan bahan-bahan peredam suara, seperti
glass wool . Sebaiknya dilakukan sejak proses awal
pembuatan suatu fasilitas

PENGENDALIAN TEKNIK..Lanjutan
6. Proses Basah
 untuk pekerjaan-pekerjaan yang banyak menghasilkan debu
- Contohnya: jalan lokasi yang berdebu disiram air agar tidak
mengganggu penglihatan pengemudi
• Ventilasi
 Mengatur sirkulasi udara diruang / tempat kerja, sehingga terhindar dari
kontaminasi yang tidak diinginkan seperti debu, uap bahan kimia dll
- Contohnya : memasang Blower, Exhaust fan, fume hood
PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
Pengendalian dengan metoda ini diantaranya:
• Penggantian proses kerja
• Pengaturan jam kerja
• Pengaturan penggantian tugas

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


 Pemakaian APD hanya akan diterapkan bila segala upaya dari pengendalian teknik tidak
dapat diterapkan

 Tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam memilih APD:


 Memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya
 Tidak mengganggu kerja
 Enak dipakai (nyaman)

ALAT PELINDUNG DIRI


Alat Pelindung Diri dapat digolongkan menjadi:

 Pelindung kepala : safety head


 Mata : safety glasses, goggles
 Telinga : ear plug, ear muff
 Muka : face shield
 Pernafasan : respirator
 Tangan dan jari : hand gloves
 Kaki : safety shoes – steel toe
 Tubuh : long sleeve, apron

PENYAKIT AKIBAT KERJA


o Adalah penyakit yang diderita oleh seorang pekerja atau bekas pekerja, yang disebabkan oleh
karena paparannya dengan faktor bahaya dimasa kerjanya
o Biasanya berakibat berat dan mengakibatkan cacat
o Penyakit akibat kerja dapat dicegah karena:
• Bahan penyebab penyakit dapat diidentifikasi, diukur dan dikontrol
• Populasi yang berisiko biasanya mudah ditangani dan dapat diawasi secara
teratur serta diobati
o Faktor bahaya yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja:
• Asbestos, dapat menyebabkan asbestosis
• Benzene, dapat menyebabkan dermatitis, leukimia
• Toluene, dapat menimbulkan efek narkotik (nyeri kepala, kelemahan,
kelesuan umum, gangguan koordinasi dan ingatan, mual/anoreksia),
gangguam menstruasi pada wanita
• Carbon monixide, dapat menimbulkan keracunan akut
• Hydrogen Sulfide, dapat menimbulkan keracunan akut
• Kebisingan, dapat menyebabkan pekak atau tuli

Anda mungkin juga menyukai