Anda di halaman 1dari 20

KONSEP 2

KESEHATAN DAN KESELAMATAN


KERJA
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat
kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja

Penyebab PAK :
Bahaya fisik (bising, radiasi, suhu ekstrim, tekanan
udara, vibrasi, penerangan)
Bahaya Kimiawi (semua bahan kimia termasuk
dalam bentuk debu, uap, gas, larutan)
Bahaya biologik : bakteri, virus, jamur, dll
Bahaya fisiologik/ergonomik : desain tempat kerja,
beban kerja
Bahaya psikososial : stres psikis, monotomi kerja,
tuntutan kerja
BAHAYA FISIK DAN RADIASI

Ruangan terlalu panas, terlalu dingin, bising,


kurang penerangan, getaran yang berlebihan,
radiasi
Kebisingan….
Nilai ambang kebisingan adalah 85 Db
untuk karyawan yang bekerja 8 jam sehari
dan 40 jam seminggu
Karyawan yang bekerja pada intensitas
bunyi mesin > 60 DB wajib menggunakan
pelindung telinga
Pemajanan kebisingan lebih dari > 85 DB
dapat meyebabkan tuli permanen
Getaran
Menyebabkan penyakit pembuluh
darah, saraf, sendi dan tulang
punggung
Parameter getaran diukur berdasarkan
: frekuensi, amplitudo, lama pajanan
dan apakah sfat getaran terus-
menerus atau intermitten.
Penerangan atau pencahayaan
Pencegahan silau dapat dilakukan antara
lain:
1. Gunakan lampu neon

2. Penempatan sumber cahaya dengan baik

3. Menggunaka alat-alat pelapis bidang

ynag tidak mengkilap


Radiasi
Pengaruh radiasi terhadap manusia
Menimbulkan efek deterministik yaitu tingkat
keparahan akibat radiasi tergantung dosis
yangditerima, karena itu diperlukan nilai ambang
dosis
Nilai batas dosis (NBD) radiasi : untuk paparan
seluruh tubuh adaalah 5000 mrem pertahun
Lingkungan kerja yang baik
Suhu 20-25 C
Humidity 40-60%
Lighting (general dan local)
Noise (30-50 db)
Smell (fragrance)
Music

Kamar operasi :
Indeks angka kuman : 10 CFU/m3
Indeks pencahayaan : 300-500 lux
Standar suhu 19-24 C, Kelembaban 45-60 %
Indeks kebisingan : 45 Db
(permemkes RI no.1204/MENKES/SK/X/2004)
FAKTOR KIMIA
Pencegahan :
1. Material Safety Data Sheet (MSDS) dari

seluruh bahan kimia yang ada untuk


diketahui oleh seluruh seluruh petugas
laboratorium
2. Menggunakan karet isap (rubber bulb)

atau alat vakum untuk mencegah


tertelannya bahan kimia dan terhirupnya
aerosol
3. Menggunakan APD dengan benar

4. Menggunakan alat pelindung pernapasan


dengan benar
FAKTOR BIOLOGI

Penyebab : virus, bakteri, jamur


Pencegahan :
1. Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar

tentang pencegahan infeksi


2. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan
kesehatana pekerja untuk memastikan dalam
keadaan sehat badan
3. Menggunakan desinfektan yang sesuai dan cara
penggunaan yang benar
4. Sterilisasi dan desinfektan terhadap tempat,

peralatan, sisa bahan infeksius dan spesimen


secara benar
5. Pengelolaan limbah dengan benar

6. Kebersihan diri dari petugas


Ergonomi
Sebagai akibat dari cara kerja, posisi kerja, alat
kerja, lingkungan kerja yang salah, dan konstruksi
yang salah
Efek terhadap tubuh: kelelahan fisik, nyeri otot,
deformitas tulang, perubahan bentuk, dislokasi, dan
kecelakaan
Ergonomi sebagai ilmu, teknologi dan seni
berupaya menyelaraskan alat, cara, proses dan
lingkungan kerja terhadap kemampuan dan
batasan manusia dan terwujudnya kondisi dan
lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman
dan mencapai efisiensi setinggi-tingginya.
Pendekatan ergonomi disebut sebagai to fit to the
job to the man and to fit the man to the job
Sikap kerja tidak alamiah dapat menyebabkan
bagian-bagian tubuh bergerak menjauhi posisi
alamiah, misalnya pergerakan tangan terangkat,
punggung terlalu membungkuk, kepala terangkat,
dsb
Semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat
gravitasi, maka semakin tinggi pula terjadinya
keluhan Low Back Pain (LBP)
Sikap kerja tidak alamiah ini pada umumnya karena
karakteristik tuntutan tugas, alat kerja dan beban
kerja tidak sesuai dengan kemampuan dan
keterbatasan pekerja
Untuk mengurangi risiko lbp pada posisi kerja
berdiri statis maka perlu disediakan kursi
penyangga, sehingga dapat mengurangi stres pada
kaki
Lakukan stretching atau peregagan otot ringan
setiap 2 jam kerja selama 2-3 menit
Bahaya psikis

Sebagai akibat orgnisasi kerja (tipe kepemimpinan,


hubungan kerja dan komunikasi), type kerja
( monoton, berulang-ulang, kerja berlebihan)
DIAGNOSIS PAK
Pedoman menegakkan diagnosis:
1. Menentukan diagnosis klinis

2. Menentukan pajananan yang dialami oleh tenaga kerja

3. Menentukan apakah pajanan memang dapat menyebabkan

penyakit tersebut
4. Menentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup
besar untuk dapat mengakibatkan penyakit tersebut
5. Menentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin

dapat mempengaruhi
6. Mencari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan

penyebab penyakit
7. Membuat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan

oleh pekerjaannya
ANALISIS RISIKO
Cermati dan catat setiap insiden
PENGENDALIAN RISIKO
Hirarchy of Control adalah suatu urutan-urutan dalam pencegahan
dan pengendalian risiko yang mungkin timbul yang terdiri dari
beberapa tingkatan secara berurutan

Hirarchy of Control terdapat dua pendekatan:

Long Them Gain


Yaitu pengendalian berorientasi jangka panjang dan bersifat
permanen dari pengendalian eliminasi, substitusi, rekayasa teknik,
isolasi atau pembatasan, administrasi dan terakhir jatuh pada pilihan
penggunaan APD

Shot Term Gain


Yaitu pengendalian berorientasi jangka pendek dan bersifat
temporari atau sementara. Pendekatan pengendalian ini di
implementasikan selama pengendalian yang bersifat lebih permanen
belum dapat diterapkan. Pilihan pengendalian risiko ini dimulai dari
penggunaan APD menuju keatas sampai dengan eliminasi
RENCANA PENGENDALIAN RISIKO
1. Eliminasi (Elimination)
Dengan menghilangkan bahan-bahan yang berbahaya

2. Substitusi (substitution)
Cara pengendalian dengan mengganti bahan-bahan dan peralatan yang
lebih berbahaya dengan bahan-bahan yang kurang berbahaya

3. Rekayasa Teknik (enginering Control)


Teknik mengubah struktur objek kerja untuk mencegah seseorang terpapar
potensi bahaya

4. Isolasi (Isolation)
Cara pengendalian dengan memisahkan sesorang dari objek kerja seperti
menjalankan mesin-mesin produksi dari tempat tertutup (control room)
menggunakan remote control

5. Pengendalian Administrasi (Administration Control)


6. Alat Pelindung Diri (APD)

Anda mungkin juga menyukai