MANUSIA
INTER-AKSI
5P
1. PERTUMBUHAN PENDUDUK (POPULATION)
2. KENAIKAN PRODUKSI (PRODUCTION)
3. PERTAMBAHAN PENGGUNAAN ENERGI (POWER)
4. PERLUASAN PENGGUNAAN LAHAN (PLACE)
5. BERTAMBAHNYA PENCEMARAN (POLLUTION)
Terdapat 3 Keahlian yang Terlibat:
SAFETY ENGINEERING
INDUSTRIAL HYGIENE
INDUSTRIAL MEDICINE
Berhubungan dengan :
SAFE CONSTRUCTION
SAFE WORK PROCESSES
SAFE PRACTICES
Berhubungan dengan :
MENGEVALUASI KEMEMPUAN KARYAWAN UNTUK
MELAKUKAN PEKERJAANNYA
MEMONITOR DAN MENJAGA KESEHATAN KARYAWAN
PENYAKIT
MEMBANTU MENGURANGI BEBAN PSIKOLOGI YANG
CONTROL EVALUATE
Eliminate or reduce current Assess hazards correctly
hazards by taking corrective action and determine corective
and prevent future hazards by action
taking prevention action
Rekognisi
Mengenal bahaya lingkungan yang berhubungan
dengan pekerjaan ( Work Operation) dan
pemahaman dari efek atau akibatnya terhadap
para pekerja maupun masyarakat disekitarnya
4. Inspeksi Lapangan
Pengecekan terhadap mesin oleh ahli, atau
inspeksilangsung keliling lingkungan kerja
6. Dll
Antisipasi
3. Laporan
- berupa listing seluruh potensi bahaya
- Hasil: bahaya/tidak
Evaluasi
Pengendalian
Pasal 3, ayat 1
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar
luasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas
hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara & getaran
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit
akibat kerja baik physik maupun psychis, peracunan,
infeksi & penularan
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
Dari Undang-Undang No.1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja pasal 3 ayat 1 point g, h,i dan j
tersebut di jelaskan dalam :
PERATURAN MENTERI PERBURUAN NO. 7 TAHUN 1964
Tentang;
SYARAT KESEHATAN, KEBERSIHAN SERTA PENERANGAN
DALAM TEMPAT KERJA
Pasal 5, Ayat 5
Luas tempat kerja harus sedemikian rupa sehingga tiap
pekerja dapat tempat yang cukup untuk bergerak secara
bebas, paling sedikit 2 meter buat seorang pekerja
Pasal 6, Ayat 6
Jumlah kakus adalah sebagai berikut
Untuk 1 – 15 orang buruh = 1 kakus
Untuk 16 – 30 orang buruh = 2 kakus
Untuk 31 – 45 orang buruh = 3 kakus
Untuk 46 – 60 orang buruh = 4 kakus
Untuk 61 – 80 orang buruh = 5 kakus
Untuk 81 – 100 orang buruh = 6 kakus
Dan selanjutnya untuk setiap 100 orang 6 kakus
Pasal 12, Ayat 4
Apabila penerangan buatan menyebabkan kenaikan
suhu .....tidak boleh naik melebihi 32ᵒC...
Tentang;
NILAI AMBANG BATAS FAKTOR KIMIA DIUDARA LINGKUNGAN
KERJA
Pasal 7
semua bangunan yang digunakan oleh pekerja dan perlengkapannya
harus selalu dipelihara baik dan dijaga kebersihannya.
Pasal 8
semua bangunan yang digunakan oleh pekerja harus mempunyai
ventilasi yang cukup dan sesuai bersifat alami atau buatan atau kedua-
duanya, yang memberi udara segar atau yang dibersihkan
Pasal 9
semua bangunan yang digunakan pekerja harus mempunyai penerangan
yang cukup dan sesuai, tempat-tempat kerja sedapat mungkin harus
mendapatkan penerangan alam.
Pasal 10
suhu yang nyaman dan tetap apabila keadaan memungkinkan harus
dipertahankan dalam bangunan yang dipergunakan oleh pekerja-pekerja
Pasal 18
kebisingan dan getaran-getaran yang mungkin mempunyai pengaruh-
pengaruh yang berbahaya kepada pekerja harus dikurangi sebanyak
mungkin dengan tindakan-tindakan yang tepat dan dapat dilaksanakan.
Standar adalah sebuah norma atau patokan yang diterima dan
disetujui untuk mengukur sesuatu kuantitas dan kualitas
A. Standard Manajemen
Standard Manajemen K3 ditetapkan berdasarkan PERMENAKER
No; Per-05/MEN/1996 tentang SMK3
B. Standard Personil
Disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan keahliannya, standar
untuk ;
- operator boiler (PERMENAKER No; Per-01/MEN/1988)
- pengemudi forklift (PERMENAKER No; Per-05/MEN/1985)
- operator crane (PERMENAKER No; Per-01/MEN/1989)
C. Standard lingkungan tempat kerja
Pengertian Sampling
– WHAT to sample
– WHEN to sample
– WHERE to sample
– WHOM to sample
– HOW LONG to sample
– HOW MANY samples to take
WHAT Apa yang akan disampling (jenis
bahaya) Bertujuan untuk menentukan metode pengukuran
yang digunakan
- prosedur
- alat ukur
- metode analisa akhir
Pekerja
– Pajanan
– Cairan tubuh
General Air
- Sumber
Mengukur konsentrasi emisi bahaya
Pengukuran dilakukan di dekat sumber
dengan jarak ± 1 meter
Pada beberapa jenis bahaya kadang kala
pengukuran pada sumber tidak bisa
dilakukan karena berisiko bagi
keselamatan
alat maupun operator.
General Air
- Area
Pengukuran dilakukan pada area yang
terpajan adalah area yang terjangkau
oleh
distribusi bahaya.
Lebih diprioritaskan area terpajan yang
terdapat pekerja yang bekerja atau
dilalui oleh
pekerja pada saat bekerja
Pekerja
– Pajanan
* Pengukuran dilakukan pada bagian tubuh
yang terpajan.
– Telinga oleh Noise
– Area pernafasan oleh Debu, Bahan kimia
di udara, dll
– Kulit oleh bahan kimia yang bisa terserap
oleh kulit
Pekerja
– Cairan tubuh
• Pengukuran dilakukan dengan mengambil
cairan tubuh sebagai media pengukuran.
– saliva
– urin
– feses
– darah
• Hasil pengukuran diperoleh dari hasil analisis
media yang diambil
Personal Measurement
Metode Pengukuran
• Pelaksanaan Pengukuran/Sampling
– Pastikan alat ukur/sampling diletakkan pada tempat
yang tepat
– Pastikan langkah pengoperasian alat ukur/sampling
sesuai dengan standar
– Pastikan waktu pengukuran sesuai dengan standar
– Pastikan prosedur persiapan sudah dilakukan dengan
benar
– Jangan sampai alat ukur diganggu oleh pihak yang tidak
berkepentingan
– Perhatikan keselamatan operator saat pengukuran
Langkah-langkah pengukuran (Umum)
• Setelah Pengukuran/Sampling