Anda di halaman 1dari 30

DEFINISI

DAN RUANG LINGKUP


HYGIENE INDUSTRI
MENGAPA PERLU HIGIENE INDUSTRI
 Lingkungan kerja tidak akan pernah bebas dari
bahaya terhadap kesehatan kerja

 Bahwa pekerja merupakan modal utama dalam suatu


perusahaan

 Banyaknya kejadian penyakit maupun injuri akibat


kerja

 Perusahaan akan mengalami kerugian yang tidak


ternilai jumlahnya jika terjadi peningkatan kejadian
penyakit akibat kerja dan meningkatnya
ketidakhadiran pekerja karena sakit yang diakibatkan
oleh bahaya yang timbul ditempat kerja.
• Mulai dikeluarkannya peraturan-peraturan yang
mengharuskan perusahaan untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatan pekerjanya
- Undang-undang
- Peraturan (nasional dan internasional)
- Standar-standar
- Regulasi
- ISO
- dll

• Mengabaikan hak pekerja untuk tetap sehat


berarti melanggar HAM

• Higene industri merupakan suatu metode yang


efektif dalam mengelola lingkungan kerja dan
pekerja dalam menekan tingkat kejadian injury
dan penyakit akibat kerja
INDUSTRIAL HYGIENE

“GUARDIAN OF THE WORKPLACE”


INDUSTRIAL HYGIENE
Definisi :
ILMU dan SENI yang berperan dalam melaksanakan
upaya pengenalan, pengukuran, pemantauan, evaluasi
dan pengontrolan BAHAYA di Lingkungan Kerja, yang
dapat muncul dari kegiatan operasi industri, yang mana
bahaya tersebut dapat mengganggu :
• KESEHATAN
• KESELAMATAN
• KENYAMANAN
• EFESIENSI
dikalangan pekerja dan atau masyarakat disekitar
daerah kegiatan operasi tersebut.
INDUSTRIAL HYGIENIST

Seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan


formal seperti :
• ENGINEERING
• CHEMISTRY
• PHYSIC
• MEDICINE
• BIOLOGICAL SCIENCE
• RELATED DISCIPLINES
Ditambah dengan pengalaman dan special training
yang erat hubungannya dengan HSE.
RUANG LINGKUP

RECOGNITION:
Mengenal bahaya lingkungan yang berhubungan
dengan pekerjaan ( Work Operation) dan pemaha man
dari efek atau akibatnya terhadap para pe kerja maupun
masyarakat disekitarnya.
EVALUATION:
Mengevaluasi faktor bahaya dilingkungan kerja
dengan melakukan pengukuran dan pemantauan kuantatif
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bahaya
tersebut, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan dan
kehidupan para pekerja.
CONTROL TECHNOLOGY:
Pemilihan cara /metode pengontrolan yang efektif
efesien untuk mengurangi atau menghilangkan
dampak bahayanya.

PERANAN DAN FUNGSI

Membantu pimpinan secara professional dalam


upaya memelihara tenaga kerja yang sehat, serta
upaya memelihara/meningkatkan lingkungan kerja
yang bersih, nyaman dan aman.
 Melakukan inspeksi daerah operasi
perusahaan dan lingkungan secara
berkala untuk mengenal dan mengukur
serta memonitor bahaya yang mungkin
akan mengancam kesehatan dan
keselamatan.
 Turut aktif mereview aspek HSE terhadap
setiap rencana konstruksi, renovasi
fasilitas produksi/ operasi agar tetap
mematuhi / memenuhi aturan panduan
Industrial Hygiene Engineering.
 Membuat, merencanakan, menerapkan dan
melakukan evaluasi program kegiatan
mengenai upaya mengurangi atau
menghilangkan bahaya dilingkungan kerja,
serta resiko dampaknya.
 Mengkomunikasikan faktor bahaya lingkungan
kerja beserta resikonya kepada employees,
contractors, atau kelompok beresiko tinggi,
melalui :
HAZARD COMMUNICATION PROGRAM
(HAZCOM)
 Membantu pelaksanaan program pelatihan
Health, Safety and Environment
PRIMARY RESPONSIBILITY
A. IN GENERAL :
1. To protect the health of employee
2. To maintain an objective attitude toward :
○ RECOGNITION OF HEALTH HAZARDS
○ EVALUATION OF HEALTH HAZARDS
○ CONTROL & CORRECTIVE MEASURES
○ HEALTH AND WELFARE OF WORKERS

3. To counsel employees regarding the health


hazards and necessary precaution to avoid
adverse health effects.
B. TO EMPLOYERS :
1. To :  respect confidences
 advise honestly
 report findings
 recommend accurately
2. To act responsibly in the application of
healthful working environments of IH principle
toward the attainments.
3. To hold responsibilities to the employer or
client to the ultimate responsibility to protect
the health of employees
HUMAN

ENVIRONTMENT
AGENT
ANTISIPASI DAN REKOGNISI
Apa itu Antisipasi….
 Merupakan kegiatan untuk
memprediksi potensi bahaya dan
risiko di tempat kerja.

 Tahap awal dalam melakukan


atau penerapan higiene industri
di tempat kerja.
Tujuan Antisipasi
 Mengetahui potensi bahaya dan risiko
lebih dini sebelum muncul menjadi
bahaya dan risiko yang nyata

 Mempersiapkan tindakan yang perlu


sebelum suatu proses dijalankan, atau
suatu area dimasuki

 Meminimalisasi kemungkinan risiko


yang terjadi pada saat suatu
dijalankan, atau suatu area dimasuki
Informasi Apa yang dicari …?
 Karakteristik bangunan tempat kerja
 Mesin-mesin yang digunakan
 Proses kerja dari mesin dan alat produksi
 Bahan baku yang digunakan
 Alat-alat yang dipakai
 Cara kerja yang dilakukan
 Jumlah dan karakteristik pekerja
 dll
Potensi Bahaya apa yang
Utama ?

Potensi terhadap timbulnya


gangguan kesehatan pada
pekerja jika bekerja di area
atau proses tersebut …
Apa potensi yang lain..?
 Dampak terhadap lingkungan
 Dampak aspek keselamatan pekerja
 Dampak terhadap kerusakan alat dan
terhentinya proses
Langkah-Langkah Antisipasi
 Pengumpulan Informasi
- Melalui studi literatur
- Mempelajari hasil penelitian
- Dokumen-dokumen perusahaan
- Survey lapangan
 Analisis dan diskusi
- Diskusi dengan pihak terkait
yang kompeten
 Pembuatan Hasil
Hasil Antisipasi
 Daftar potensi bahaya dan risiko
yang dapat dikelompokkan :
- Berdasarkan lokasi atau unit
- Berdasarkan kelompok pekerja
- Berdasarkan jenis potensi
bahaya
- Berdasarkan tahapan proses
- dll
 Hasil antisipasi hanya berupa daftar
potensi bahaya yang belum tentu
membahayakan pada kondisi yang
sebenarnya.

 Cantumkan semua daftar potensi bahaya


sedetil mungkin.

 Hasil antisipasi belum bisa dijadikan


ukuran untuk menyatakan suatu area atau
proses berbahaya dan berisiko.
Rekognisi
 Merupakan serangkaian kegiatan
untuk mengenali suatu bahaya
lebih detail dan lebih konprehensif
dengan menggunakan suatu
metode yang sistematis sehingga
dihasilkan suatu hasil yang objektif
dan bisa dipertanggung jawabkan
Rekognisi
 Mengenali  Identifikasi
 Mengukur  Untuk mendapatkan
informasi yang lebih detil tentang sifat
dan karakteristik suatu bahaya
 Pengukuran umumnya masih bersifat
random dan belum sistematis
Tujuan Rekognisi
 Mengetahui karakteristik suatu
bahaya secara detil (Sifat,
kandungan, efek, severity, pola
pajanan, besaran)

 Mengetahui sumber bahaya dan area


yang berisiko
 Mengetahui pekerja yang berisiko
HYRARCHY OF CONTROL

ELIMINASI
SUBSTITUSI
MINIMISASI
ENGINEERING CONTROL
ADMINISTRATIF CONTROL
TRAINING/SUPERVISI
PPE
ENGINEERING CONTROL VS PPE
ENGINEERING CONTROL PERSONAL PROTECTION
STRENGTHS WEAKNESS STRENGTH WEAKNESS
CONTROL NOT ALWAYS EFFECTIVE VARIETY
SOURCE PROTECTION EXPOSURE WITH
CARCINOGENS

NOT SUBJECT NOT PROTECT CHEAPER CONTAMINATION


TO HUMAN MAINTENANCE QUICKER WITH
ERROR WORKERS EASIER CARCINOGENS

EQUIPMENT AFFECTED BY FLEXIBLE, DIFFICULT TO


FAILURE,USING PROCESS QUICK TO ENFORCE,
WARNING CHANGES IMPLEMENT HUMAN ERROR,
SYSTEM PHYSICAL
BURDEN,
MAINTENANCE,
PPE FAILURE
PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT
THE PPE PROCESS :
• IDENTIFY THE HAZARD WITH DETAILED EXAMINATION
• MACTH THE PPE TO THE HAZARD/SPECIFIC HAZARD.
• GAIN EMPLOYEE ACEPTANCE FOR PPE.
 COMFORT.
 APPEARANCE.
 SELECTION.
• MUST MEET PERFORMANCE STANDARDS

REASONS FOR UPGRADING PPE :


• ADDITIONAL OR MORE SEVERE HAZARDS.
• CHANGE IN WORK-INCREASED EXPOSURE.
• EMPLOYEE REQUEST.

REASONS FOR DOWN GRADING PPE :


• LESS SEVERE HAZARDS.
• CHANGE IN WORK-LESS EXPOSURE.
EYE AND FACE PROTECTION
TO PROTECT AGAINST :
• FLYING OBJECTS.
• LIQUID CHEMICALS-CORROSION, TOXIC.
• SOLID PARTICLES – DUST, CHIPS.
• RADIATION
TO PREVENT :
• BURNS.
• LACERATIONS.
• BRUISES.

QUALITY OF PPE :
• DURABLE.
• LIGHTWEIGHT.
• IMPACT.
• HEAT RESISTANT.
• EASY TO CLEAN AND MAINTAIN.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai