NIM : 1084181021
Semester/Kls : 6/B
Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen proses. Manajemen
risiko adalah bagian dari proses kegiatan didalam organisasi dan pelaksananya terdiri dari
multidisiplin keilmuan dan latar belakang. Manajemen risiko merupakan proses yang berjalan
terus menerus.
Tujuan Utama
Menurunkan risiko pada tahap yang tidak bermakna sehingga tidak menimbulkan efek buruk
terhadap kesehatan pekerja.
Tujuan Manajemen Risiko di Tempat Kerja
Manajemen Resiko dalam sebuah organisasi adalah organisasi yang dapat menerapkan metode
pengendalian risiko apapun sejauh metode tersebut mampu mengidentifaksi, mengevaluasi,
memilih prioritas, dan mengendalikan risiko dengan melakukan pendekatan jangka pendek dan
jangka panjang.
Risiko/potensi bahaya yang sudah diidentifikasi dan dilakukan penilaian memerlukan langkah
pengendalian untuk menurunkan tingkat risiko/bahaya nya menuju ke titik aman.
Pengendalian Risiko/Bahaya dengan cara eliminasi memiliki tingkat kefektifan, kehandalan dan
proteksi tertinggi diantara pengendalian lainnya. Dan pada urutan hierarki setelahnya, tingkat
kefektifan, kehandalan dan proteksi.
1. Eliminasi
Hirarki teratas menghilangkan bahaya dilakukan pada saat desain, untuk menghilangkan
kemungkinan kesalahan manusia karena adanya kekurangan pada desain. Paling
efektif(terkait perilaku pekerja dalam menghindari resiko)namun tidak selalu praktis dan
ekonomis.
Ex: bahaya jatuh, bahaya ergonomic, bahaya ruang terbatas, bahaya bising, bahaya
kimia.
2. Substitusi
Mengganti bahan, proses,operasi ataupun peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih
tidak berbahaya. Menurunkan bahaya dan risiko minimal melalui desain sistem ataupun
desain ulang.
Pada dasarnya urutan kegiatan dalam proses manajemen resiko ini menggambarkan beberapa
konsep dasar sebagai berikut:
a. Proaktif
Mencari resiko yang berpotensi menghalangi rumah sakit mencapai tujuannya
Risiko belum muncul/manifest
Metode: FMEA, analisis SWOT, benchmark brainstorming
b. Reaktif
Dilakukan setelah risiko muncul dalam bentuk insiden/gangguan
Metode: pelaporan insiden
Area Resiko
Data lain yang perlu ditata adalah yang terkait dengan pengendalian dan penilaian pajanan
serta kegiatan surveilans kesehatan yang dilaksanakan dalam proses manajemen resiko.
Seleksi Prioritas
Dalam menetapkan dan mendokumentasikan sasaran mutu sebaiknya memiliki nilai-nilai yang
disebut”SMART”, yaitu:
Spesifik
Measurable (terukur dan terhitung)
Achieveable (dapat tercapai)
Realistic
Time frame (jangka waktu)
Menentukan Peluang
Menentukan Konsekuensi
HAZARD
Incident/Accident
(kejadian yang dapat diprediksi namun tidak diharapkan, yang mana dapat menyebabkan
cedera atau gangguan kesehatan atau bahkan kematian, atau mungkin terjadi).
HIRADC
Proses mengidentifikasi bahaya, mengukur, mengeveluasi resiko (2x) yang muncul dari sebuah
bahaya, lalu menghitung kecukupan dari tindakan pengendalian yang ada dan memutuskan
apakah resiko yang ada dapat diterima atau tidak)
Why- HIRADC
Bahaya yang muncul berpotensi menyebabkan cedara atau gangguan kesehatan, kerugian
financial dari proses bisnis yang terhenti.
Untuk menetapkan pengendalian yang diperlukan untuk mengurangi resiko dari kejadian
When-HIRADC
Kegiatan rutin maupun non rutin pekerja ditempat kerja, termasuk kontraktor dan tamu,
infrastruktur, peralatan serta material di tempat
Where-HIRADC
Didalam area tempat kerja dan diluar area tempat kerja dimana ada orang-orang yang berada
dibawah kendali perusahaan di dalamnya.
Who-HIRADC
Dengan kualifikasi
1. Memiliki pengetahuan tentang proses dan fasilitas yang ada di area
2. Memiliki pengetahuan tentang metode risk assessment
How- HIRADC
Membuat sebuah metodologi dan prosedur untuk identifikasi bahaya dan analisa resiko
Hazard identification(identifikasi bahaya)
Risk management (analisa resiko)
Determine controls(menetapkan tindakan pengendalian)
Documentation socialization dan implementing controls (pendokumentasian, sosialisasi
dan pelaksanaan tindakan pengendalian)
Mengembangkan metodologi dan prosedur untuk identifikasi bahaya dan penilaian risiko
Jenis-jenis bahaya
Bahaya kimia, ex: bersentuhan dengan kimia berbahaya, terpapar gas/uap kimia B3
Bahaya radiasi, sinar ultraviolet pengelasan, cahaya yang berlebih/ kurang, sinar X
Bahaya listrik, ex: bersentuhan dengan kabel telanjang, bersentuhan denga listrik static
Bahaya panas, misalnya terpapar panas, bersentuhan dengan benda panas
Bahaya kebakaran/ledakan, bahan mudah terbakar, tekanan berlebih bejana tekan
Bahaya mekanikal dan limbah
Types of Hazard (jenis-jenis bahaya)
Bahaya biologi, misalnya terpapar penyakit menular, terpapar bakteri atau virus
Bahaya ergonomi, misalnya berdiri yang terlalu lama, posisi duduk yang tidak baik
Bahaya jatuh, misalnya jatuh ke ketinggian yang lebih rendah, tegelincir
Bahaya benda tajam, misalnya tertusuk benda tajam, tersayat/terpotong benda
tajam/bergerigi
Noise Hazard, bahaya kebisingan, misalnya terpapar suara bising (diluar NABI)
Physical hazard, misalnya terjepit benda vergerak , tertimpa benda yang jatuh