kebisingan, ventilasi,
dan getaran
kelompok 9
Dosen Pengampu: Luthfil Hadi Anshari, SKM, M.Sc.
01 Athifa Rahmadini (2111217002)
Higiene Industri menurut Soeripto (2008) adalah ilmu dan seni yang mampu
mengantisipasi, mengenal, mengevaluasi dan mengendalikan faktor bahaya
yang timbul di lingkungan kerja dan dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan dan kesejahteraan
Suma’mur (2013) menyatakan higiene industri adalah spesialisasi dalam
ilmu higiene beserta prakteknya yang lingkup dedikasinya adalah
mengenali, mengukur dan melakukan penilaian terhadap faktor penyebab
gangguan kesehatan atau penyakit dalam lingkungan kerja dan perusahaan.
Soedirman (2012) menjelaskan higiene industri merupakan ilmu dan seni
beserta penerapannya dalam pengenalan dan penilaian potensipotensi
bahaya lingkungan kerja yang selanjutnya digunakan untuk implementasi
teknologi pengendalian
Antisipasi dilakukan untuk memprediksi potensi Tujuan pengenalan adalah untuk mengetahui
bahaya dan risiko di tempat kerja yang berasal karakteristik suatu bahaya secara menyeluruh,
dari semua faktor lingkungan dan aktivitas kerja mengetahui sumber bahaya dan area yang
berisiko, mengetahui proses kerja yang berisiko,
Tujuan antisipasi adalah untuk mengetahui dan mengetahui berapa pekerja yang terpapar
potensi bahaya dan risiko, mempersiapkan risiko bahaya
tindakan yang perlu dilakukan sebelum
memasuki area kerja dan memulai proses Pengenalan potensi bahaya di tempat kerja
produksi, dan memperkecil kemungkinan risiko dapat dilihat dengan menggunakan flow cart
yang terjadi pada saat memasuki area pekerjaan diagram/diagram alir proses produksi
atausuatu proses dijalankan.
Langkah-langkah dalam antisipasi yaitu : Flow cart diagram proses dan operasi produksi
1. Pengumpulan Informasi berisi :
2. Melalui studi literature 1. Bahan baku, bahan pembantu, hasil antara,
3. Mempelajari hasil penelitian sisa-sisa produksi, bahan buangan, hasil
4. Dokumen-dokumen perusahaan samping, dan hasil produksi.
5. Survey lapangan 2. Kondisi operasi seperti suhu dan tekanan.
6. Analisis dan diskusi 3. Jumlah tenaga kerja.
7. Diskusi dengan pihak terkait yang kompeten 4. Teknologi pengendalian yang telah
8. Pembuatan Hasil diterapkan dan alat pelindung diri yang
tersedia.
Evaluasi Pengendalian
(Evaluation) (Control)
Tugas ahli higiene industri diantara adalah: Selama proses menganalisa seorang Industrial Hygienist
melakukan:
1. Memastikan bahwa peraturan dan prosedur
1. Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang mungkin dapat terjadi,
keselamatan dan kesehatan kerja dilaksanakan permasalahan-permasalahan kerja serta resikonya.
di tempat kerja. 2. Menganalisa kondisi-kondisi yang dapat diukur untuk mencari
permasalan yang timbul.
2. Melaksanakan inspeksi untuk mengidentifikasi
3. Mengembangkan strategi sampling dan menggunakan
potensi bahaya dan kondisi yang dapat peralatan-peralatan sampling yang dimiliki untuk mengukur
menyebabkan perlukaan maupun kesakitan pada seberapa besar sumber bahaya di tempat kerja.
pekerja. 4. Melakukan pengamatan terhadap bagaimana dampak sumber-
sumber bahaya kimia dan fisika dapat mempengaruhi kesehatan
3. Mengukur dan mengambil sampel bahan kimia pekerja dengan melakukan pengukuran.
berbahaya dan faktor fisik di tempat kerja. 5. Membandingkan hasil sampling dengan standart atau petunjuk
4. Merekomendasikan lingkungan kerja yang sehat yang relevan untuk menentukkan apakah pengontrolan khusus
diperlukan.
dan pekerja terjamin keselamatannya.
Kebisingan
Definisi Sumber bising Jenis bising
Bising adalah bunyi yang Sumber kebisingan di 1. Kebisingan kontinu dengan spektrum
ditimbulkan oleh gelombang perusahaan dapat berasal dari frekuensi luas:suara diesel, kipas angin.
suara dengan intensitas dan dalam maupun luar 2. Kebisingan kontinu dengan spektrum
frekuensi yang tidak menentu. perusahaan seperti : mesin sempit : katup gas dan gergaji sirkuler.
Sedangkan kebisingan adalah diesel untuk pembangkit 3. Kebisingan terputus-putus /intermitten:
suara yang tidak diinginkan yang listrik, generator, mesin lalu lintas, pesawat tinggal landas.
disebabkan oleh kegiatan produksi, gergaji ketel uap 4. Kebisingan impulsif : ledakan bom, suara
manusia atau aktifitas-aktifitas atau boiler untuk pemanas air, senapan.
alam kendaraan bermotor di sekitar 5. Kebisingan impulsif berulang : mesin
industri dll. tempa
Nilai Ambang Batas Identifikasi sumber bising
Efek/dampak Kebisingan
Kebisingan di tempat kerja
Nilai ambang batas kebisingan Identifikasi sumber bising adalah 1. gangguan fisiologi akibat
adalah intensitas kebisingan pengukuran derajat kebisingan kebisingan:
dimana manusia masih sanggup pada suatu lokasi tempat kerja. trauma akustik
menerima tanpa menunjukkan Tata cara pelaksanaan survei Temporary threshold shift (TTS)
gejala sakit akibat bising, atau bising adalah sebagai berikut: Noise-induced permanent
seseorang tidak menunjukkan survei awal sumber bising threshold shift (NIPTS)
kelainan pada pemeparan survei bising definitif 2. gangguan psikologis akibat
/pemajanan kebisingan tersebut kebiingan
dalam waktu 8 jam perhari atau Gangguan (annoyance)
40 jam perminggu. Gangguan tidur (sleep disturbance)
Berkurangnya kemampuan
berkomunikasi (speech
interference)
Berkurangnya konsentrasi
Gangguan performa
Kontrol kebisingan dan Program
Pengukuran kebisingan Audiometri Konservasi Pendengaran
Alat yang digunakan untuk mengukur Pemeriksaan audiometri dilakukan Penanggulangan/Kontrol Kebisingan
kebisingan di tempat kerja disebut untuk menilai pengaruh kebisingan harus melihat 3 aspek utama :
sound level meter. Sound level meter terhadap indra pendengaran. Alat 1. Pengendalian pada sumber
berbentuk portale dan menggunakan yang digunakan adalah audiometer. subtitusi
tenaga baterai. Alat tersebut terdiri Hasil pemeriksaaan audiometer modifikasi
atas mikropone yang dapat merubah disebut audiogram. Audiogram berupa silencer
suara menjadi arus listrik, selanjutnya grafik, sumbu X menunjukkan maintenence
arus listrik tersebut dikirim ke frekuensi dan sumbu y 69 2. pengendalian pada media
amplifier. Signal listrik amplifier menunjukkan desibel. Enclosure
menyebabkan jarum membelok pada Accoustic wall&ceiling
skala yang dikalibrasi dan Remote control
menunjukkan tingkat tekanan suara. 3. pengendalian pada receirver
APD
pengaturan waktu kerja
training
Pemeriksaan sebelum kerja dan
berkala minimal 1 kali setahun
Memindahkan naker dari tempat
bising ke tempat yang lebih aman
ventilasi sistem ventilasi:
Ventilasi adalah bagian dari bangunan yang
fungsinya sebagai saluran pengaliran udara, aliran
1. Dilusi (general ventilation)
ini dapat dari dalam bangunan atau pabrik menuju 2. Ventilasi pengeluaran setempat (Local
ke luar bangunan atau pabrik ataupun sebaliknya. ventilation)
Keberadaan ventilasi udara ini memungkinkan 3. Hood Hood
terjadinya pertukaran udara di dalam maupun di luar 4. Duct Duct
secara terus menerus 5. Air cleane
Tingkat cahaya yang optimum dapat dipenuhi Distribusi Pencahayaan Distribusi pencahayaan dibedakan menjadi 5 sistem, yaitu :
1. Pencahayaan Langsung (direct lighting)
dengan 2 cara :
2. Pencahayaan semi langsung (semi direct lighting)
Pencahayaan alami : Menggunakan sinar 3. Pencahayaan difusi umum
matahari secara langsung. 4. Pencahayaan semi tidak langsung (semi indirect lighting)
Pencahayaan buatan : Pencahayaan buatan 5. Pencahayaan tidak langsung (indirect lighting)
Jenis Radiasi Radiasi di tempat kerja dan dapat menimbulkan penyakit akibat kerja terdiri dari dua
macam,yaitu Radiasi non ionisasi (Non ionizing radiation) dan radiasi Ionisasi (Ionizing radiation).
1. Radiasi Non Ionisasi
Radiasi gelombang mikro (microwave)
Radiasi Sinar Ultra Ungu (Ultra Violet)
Radiasi Sinar Infra Merah
Radiasi Sinar Laser
Radiasi
2. Radiasi ionisasi Bahaya Radiasi
Proton Masuknya zat radioaktif ke dalam tubuh dapat melalui :
Electron 1. pernafasan atau menghirup udara yang
Neutron terkontaminasi.
sinar α 2. mulut atau pencernaan.
sinar β 3. kulit luka.
sinar X dan sinar γ 4. penyinaran langsung lewat kulit.
Terima kasih!
Ada Pertanyaan?