Anda di halaman 1dari 3

Muhammad Dzakki Hasan

XI MIPA 2

ASMA
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang
ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau
sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti
nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda
atau tua.
Meskipun penyebab pasti asma belum diketahui secara jelas, namun ada beberapa hal yang
kerap memicunya, seperti asap rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara dingin,
infeksi virus, atau bahkan terpapar zat kimia.
Bagi seseorang yang memiliki penyakit asma, saluran pernapasannya lebih sensitif
dibandingkan orang lain yang tidak hidup dengan kondisi ini. Ketika paru-paru teriritasi
pemicu di atas, maka otot-otot saluran pernapasan penderita asma akan menjadi kaku dan
membuat saluran tersebut menyempit. Selain itu, akan terjadi peningkatan produksi dahak
yang menjadikan napas terasa berat.

Diagnosis asma
Untuk mengetahui apakah seorang pasien menderita penyakit asma, maka dokter perlu
melakukan sejumlah tes. Namun sebelum tes dilakukan, dokter biasanya akan mengajukan
pertanyaan pada pasien mengenai gejala apa saja yang dirasakan, waktu kemunculan gejala
tersebut, dan riwayat kesehatan pasien serta keluarganya.
Jika seluruh keterangan yang diberikan pada pasien mengarah pada penyakit asma, maka
selanjutnya dokter bisa melakukan tes untuk memperkuat diagnosis, misalnya:

 Spirometri
 Tes Arus Puncak Ekspirasi (APE)
 Uji Provokasi Bronkus
 Pengukuran Status Alergi
 CT Scan
 Rontgen

Jika seseorang terdiagnosis mengidap asma saat kanak-kanak, gejalanya mungkin bisa
menghilang ketika dia remaja dan muncul kembali saat usianya lebih dewasa. Namun gejala
asma yang tergolong menengah atau berat di masa kanak-kanak, akan cenderung tetap ada
walau bisa juga muncul kembali. Kendati begitu, asma bisa muncul di usia berapa pun dan
tidak selalu berawal dari masa kanak-kanak.

Teknologi Nebulizer : Alat yang Digunakan Oleh Penderita


Asma
Teknologi sistem pernapasan lainnya yang akan kita bahas adalah Nebulizer. Nebulize
merupakan alat yang sering digunakan bagi mereka yang mengidap asma kronis. Asma
kronis ini merupakan asma yang tidak bisa disembuhkan lagi, tapi masih bisa diatasi dengan
sejumlah obat-obatan tertentu.

Nebulizer sendiri merupakan alat yang memiliki kemampuan mengubah obat dalam bentuk
cair menjadi uap. Uang inilah yang nantinya akan dihirup oleh penderita Asma. Nebulizer ini
merupakan alat yang dayanya dibantu dengan baterai. Penderita asma yang menggunakan
Nebulizer akan merasa lebih lega saat bernapas.

Nebulizer bisa digunakan untuk anak-anak maupun dewasa. Biasanya alat ini digunakan bagi
mereka yang sudah mengalami asma kronis. Mengapa alat ini yang disarankan? Ini
dikarenakan Nebulizer mampu mengubah partikel obat menjadi uap dengan partikel yang
sangat kecil. Ukuran partikel yang sangat kecil ini diharapkan bisa masuk dengan cepat ke
bagian paru-paru yang ditargetkan.

Selain bisa digunakan untuk mereka yang mengidap asma, alat ini pun bisa digunakan untuk
penderita penyakit paru obstruksi kronis. Nebulizer terdiri dari beberapa perangkat, mulai
dari mesin kompresor, wadah untuk obat cair yang berukuran kecil, dan selang yang
dipergunakan untuk menghubungkan antara kompresor dan tempat obat.

Nebulizer sendiri memiliki banyak jenis, jenis Nebulizer berbeda dari segi lama perawatan,
ukuran partikel obat yang bisa dihirup, hingga kemudahannya untuk bisa dibawa kemana-
mana. Dan jenis Nebulizer terdiri dari Nebulizer compressor, Nebulizer ultrasonic, dan
Nebulizer mesh.

Nebulizer compressor akan menghasilkan gas dengan tekanan yang tinggi. Nebulizer dengan
tipe seperti ini di pasaran harganya relatif lebih murah, ini dikarenakan lebih boros listrik dan
lebih berisik saat proses penggunaannya. Untuk satu kali proses pengobatan, dengan
menggunakan Nebulizer compressor Anda membutuhkan waktu 8-20 menit.

Berbeda dengan Nebulizer ultrasonic yang tidak mengeluarkan suara-suara berisik. Nebulizer
tipe ini pun relatif lebih mudah dibawa kemana-mana, karena ukurannya yang kecil dan
menggunakan baterai yang bisa diisi ulang. Nebulizer seperti ini sangat cocok untuk
penderita asma yang memang sudah tidak bisa lepas dari obat, karena asmanya bisa kambuh
sewaktu-waktu.

Jenis Nebulizer terakhir yang lebih cepat sistem kerjanya dan paling efisien serta tidak berisik
adalah Nebulizer mesh. Untuk mengoperasikan Nebulizer ini, maka kita bisa menggunakan
baterai. Penggunaan baterai membuat Nebulizer mesh bisa dibawa kemana-mana. Karena
kualitasnya jauh lebih bagus dari Nebulizer lainnya, maka sangat wajar jika alat ini jauh lebih
mahal dari jenis lainnya.

Bagaimana cara menggunakan Nebulizer dengan baik dan benar?

Setiap teknologi sistem pernapasan ada cara pakainya, begitu pula dengan Nebulizer. Supaya
Nebulizer efektif mengobati asma, maka kita perlu memperhatikan cara pakainya. Dan
langkah-langkah menggunakan Nebulizer adalah sebagai berikut:
 Sebelum Anda menggunakan Nebulizer, maka Anda perlu memastikan tangan
Anda bersih. Oleh karena itu cucilah tangan Anda sebelum menggunakan
Nebulizer, sehingga hal ini bisa mencegah kuman masuk ke paru-paru bersama
obat.
 Siapkan obat yang akan Anda masukkan ke dalam Nebulizer, kemudian
tambahkanlah cairan bernama saline, terutama jika dokter meresepkannya.
 Setelah itu Anda bisa memasukkan wadah berisi obat ke mesin Nebulizer.
 Jika semua sudah siap, maka Anda bisa memasang masker di wajah hingga hidung
dan mulut Anda tertutup.
 Setelah semua siap, maka inilah saatnya Anda menghidupkan mesin, dengan
hidupnya mesin, maka Anda bisa menghirup udaranya menggunakan hidung dan
mengeluarkan melalui mulut.
 Jika semua uap sudah keluar, maka Anda bisa mengakhiri pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai