Anda di halaman 1dari 22

Nebulizer: Jenis, Fungsi, Cara

Pakai, dan Perawatan


Bagikan

DokterSehat.Com – Khusus untuk Anda yang mengidap asma, alat bernama


inhaler tentunya tidak asing lagi. Selain inhaler, ada satu jenis alat lagi yang
biasanya digunakan ketika asma sedang kambuh, yaitu nebulizer. Lantas,
apa itu nebulizer? Bagaimana cara pakai nebulizer?

Apa Itu Nebulizer?


Nebulizer adalah alat atau mesin pengubah cairan obat menjadi uap untuk
kemudian dihirup oleh paru-paru dan membuka saluran pernapasan yang
menyempit. Nebulizer terdiri dari mesin kompresor, wadah untuk
menampung cairan obat, selang penghubung kompresor dan wadah cairan
obat, lalu corong atau masker untuk menghirup udara yang dihasilkan oleh
kompresor.

Nebulizer terdiri dari dua jenis berdasarkan sumber daya penggeraknya,


yakni nebulizer listrik dan nebulizer baterai. Alat ini utamanya digunakan
oleh penderita asma kronis karena uap yang dihasilkan lebih sedikit
ketimbang inhaler sehingga obat bisa lebih cepat sampai ke paru-paru.

Jenis-Jenis Nebulizer
Fungsi nebulizer adalah meredakan serangan asma. Terdapat 3 jenis
nebulizer yang bisa Anda temukan di pasaran, yakni nebulizer compressor,
nebulizer ultrasonic, dan nebulizer mesh. Ketiganya memiliki fungsi yang
sama. Perbedaan terletak di daya tahan produk, perawatan, jenis dan ukuran
obat yang dapat diproses, efisiensi alat (dari segi pemakaian dan
portabilitas), serta beberapa faktor lainnya.

Berikut ini jenis-jenis nebulizer yang perlu Anda ketahui.

1. Nebulizer Compressor

Jenis nebulizer yang pertama adalah nebulizer compressor. Cara


pakai nebulizer compressor ini adalah dengan menggunakan daya listrik.
Aliran gas bertekanan tinggi kemudian mengubah obat cair menjadi uap
untuk selanjutnya dihirup oleh pasien.

Dibandingkan dengan jenis nebulizer lainnya, alat nebulizer compressor ini


paling murah harganya, namun memiliki suara yang kencang saat
dioperasikan. Idealnya, nebulizer digunakan selama 10-20 menit sekali
pemakaian.
2. Nebulizer Ultrasonik

Nebulizer jenis ultrasonik mengandalkan getaran dengan frekuensi tinggi


guna mengubah cairan obat menjadi uap. Berbeda dengan nebulizer
compressor, nebulizer ultrasonik ini tidak menghasilkan suara berisik saat
dioperasikan, pun ukurannya yang lebih kecil sehingga mudah dibawa
kemana-mana.

Nebulizer ultrasonik menggunakan tenaga baterai sebagai sumber dayanya,


yang bisa diisi ulang dengan listrik jika daya baterai lemah atau habis. Selain
itu, nebulizer ultrasonik ini memiliki durasi pengobatan yang lebih cepat
dibanding nebulizer lain, yakni hanya sekitar 6 menit sekali pengobatan.

Sayangnya, nebulizer ultrasonik tidak efektif jika digunakan untuk


mengkompres cairan obat kental atau obat suspensi.

3. Nebulizer Mesh

Mesh nebulizer atau nebuliser mesh adalah jenis nebulizer yang


memanfaatkan gelombang ultrasonik guna mengkonversi obat cair menjadi
uap. Caranya dengan melewati lubang mesh, yakni lubang yang terbuat dari
kawat atau benang. Pada nebulizer mesh, uap yang dihasilkan sangat halus,
melebihi dua tipe nebulizer sebelumnya.

Nebulizer mesh adalah jenis nebulizer paling efisien secara ukuran dan cara
pakai. Selain itu, nebulzer mesh tidak berisik saat dinyalakan. Nebulizer
mesh menggunakan baterai sebagai sumber dayanya. Untuk itu, harga
nebulizer jenis ini adalah yang termahal dari semua tipe nebulizer yang dijual
di pasaran.

Cara Pakai Nebulizer untuk Meredakan Asma


Nebulizer adalah alat yang berfungsi untuk meredakan penyakit asma.
Berikut ini cara pakai nebulizer yang baik dan benar sehingga manfaatnya
bisa dirasakan dengan baik.
 Bersihkan tubuh Anda terlebih dahulu, terutama di bagian tangan.
Ini guna mencegah kuman ikut masuk ke dalam paru-paru saat
menyentuh nebulizer
 Siapkan obat yang hendak dikonsumsi, kemudian masukkan ke
dalam wadah yang ada di nebulizer
 Jika dokter menyarankan Anda untuk turut menyertakan cairan
saline, maka sertakan bersama obat
 Tempatkan corong atau masker di atas wadah, lalu sambungkan
wadah dan mesin nebulizer
 Pasang masker pada wajah menutupi mulut dan hidung dengan erat
dan jangan sampai ada celah untuk uap bisa keluar
 Nyalakan nebulizer, tarik napas perlahan melalui hidung dan buang
perlahan melalui mulut
 Lakukan sampai tidak ada lagi uap yang keluar

Durasi pemakaian nebulizer ini umumnya berkisar antara 15-30 menit,


bergantung pada seberapa cepat proses pembukaan saluran napas yang
menyempit tersebut.

Tips Memilih Nebulizer yang Tepat


Saat Anda didiagnosis memiliki penyakit asma, biasanya dokter akan
memberikan rekomendasi alat hirup yang sesuai dengan kondisi Anda.
Kendati begitu, Anda sebenarnya juga bisa menentukan sendiri nebulizer
seperti apa yang akan digunakan. Beberapa hal seperti merek, harga, hingga
keunggulan dan kelemahan adalah faktor kunci yang harus diperhatikan kala
Anda hendak membeli nebulizer.

Memilih nebulizer yang tepat memerlukan ketelitian dan kesabaran. Anda


tentu tidak mau jika nantinya nebulizer yang dibeli tidak bisa bekerja
maksimal, bukan? Oleh sebab itu, sebelum membeli nebulizer, ada beberapa
hal yang penting untuk Anda pahami.

1. Pilih Jenis Nebulizer yang Sesuai dengan Kondisi


Beda kondisi kesehatan, beda pula cara melakukan pengobatannya. Ketahui
terlebih dahulu apa jenis gangguan pernapasan yang Anda miliki sebelum
menentukan mau menggunakan nebulizer jenis apa.

Untuk penyakit ringan sepreti flu, biasanya memerlukan partikel uap yang
banyak. Sedangkan gangguan pernapasan seperti PPOK akan lebih efektif
jika diobati dengan menggunakan nebulizer yang memiliki partikel uap lebih
kecil.

Disinilah kelebihan nebulizer compressor. Nebulizer jenis ini memiliki


pengaturan partikel uap obat yang beragam sehingga hampir bisa
menyesuaikan dengan apapun kondisi gangguan pernapasan yang dialami
penggunanya. Ini berbeda dengan nebulizer ultrasonik dan mesh di mana
keduanya cenderung memiliki pengaturan partikel uap yang konstan.

Penting bagi Anda untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter terkait
guna mengetahui nebulizer jenis apa yang paling cocok untuk Anda gunakan.

2. Sesuaikan dengan Usia dan Kemampuan Motorik

Menggunakan nebulizer tentunya juga harus menyesuaikan dengan


kemampuan motorik dan kognitif penggunanya agar alat nebulizer ini dapat
dioperasikan dengan benar sehingga fungsi nebulizer bisa optimal.

Pada anak-anak dan orang tua yang memiliki keterbatasan gerak, gunakan
nebulizer yang sederhana dan portabilitasnya mumpuni, seperti nebulizer
mesh atau ultrasonik. Selain itu, saat ini sudah banyak tersedia poduk
nebulizer dengan motif gambar lucu yang dikhususkan untuk anak-anak
sehingga mereka akan senang saat menggunakannya, di samping modelnya
yang ringkas dan suara yang dihasilkan juga tidak berisik.

Satu hal yang tidak boleh terlewat, pastikan Anda mengerti juga cara pakai
nebulizer tersebut guna membantu anak atau orang tua saat
mengoperasikannya.
3. Pertimbangkan Efisiensi Nebulizer

Efisiensi menjadi nilai utama yang harus Anda perhatikan saat hendak
membeli nebulizer. Pastikan jka nebulizer yang akan Anda beli mudah
dibawa kemana-mana, dan cara mengoperasikannya juga mudah.

Selain itu, perhatikan juga bahwasanya setiap nebulizer tidak selamanya


kompatibel untuk digunakan pada semua jenis obat-obatan. Penting untuk
Anda menanyakan hal ini terlebih dahulu kepada dokter sehingga dokter
dapat memberi saran nebulizer atau alat hirup apa yang cocok untuk obat
yang dikonsumsi.

4. Portabilitas Nebulizer

Khusus untuk Anda yang memiliki mobilitas tinggi, maka pilihlah nebulizer
yang berukuran kecil, ringan sehingga mudah dibawa kemana-mana. Pilih
juga jenis nebulizer yang rechargeable, artinya bisa diisi ulang manakala
dayanya habis.

Jika Anda lebih sering menggunakannya di rumah, nebulizer stasioner juga


sudah cukup, telrbih lagi harganya yang lebih murah dibandingkan nebulizer
portabel.

5. Frekuensi Penggunaan Nebulizer

Apabila Anda penderita penyakit asma kronis yang setiap beberapa jam
sekali harus menggunakan nebulizer, maka tipe nebulizer mesh lebih
disarankan oleh karena alat ini sifatnya portabel sehingga mudah dibawa
kemana-mana.

Lain halnya jika asma yang diderita masih dalam level ringan. Anda cukup
membeli alat nebulizer compressor sehingga lebih menghemat biaya.

6. Bisa Mengakomodir 2 Obat Berbeda dalam Satu


Pemakaian
Pada kasus di mana Anda harus menghirup dua obat hirup berbeda dalam
satu waktu, maka pilihlah jenis alat nebulizer yang bisa mengakomodir
kebutuhan Anda tersebut. Ya, kendati biasanya nebulizer hanya bisa
memfasilitasi satu obat dalam satu pengoperasian, ada juga tipe mesin
nebulizer yang dapat memproses dua obat sekaligus saat dioperasikan.

Ini tentu saja akan lebih memudahkan, pun lebih efisien karena Anda tidak
harus memiliki banyak alat nebulizer. Sebelum membeli nebulizer jenis ini,
tanyakan dulu kepada dokter Anda apakah obat yang diberikan dapat
digunakan secara bersamaan.

7. Ketahanan Nebulizer

Memang, awet tidaknya suatu barang juga dipengauhi oleh bagaimana


apiknya Anda merawat barang tersebut, tak terkecuali nebulizer. Akan
tetapi, penting juga untuk membeli nebulizer dengan merek yang sudah
bagus reputasinya sehingga ketika disandingkan dengan perawatan yang
baik, alat tersebut akan tahan dalam waktu yang sangat lama walaupun
berulang kali digunakan.

8. Harga Nebulizer

Ini juga tak kalah penting. Pastikan Anda memilih nebulizer yang sesuai
dengan kocek. Jika Anda sabar dan teliti dalam mencari, Anda bisa
mendapatkan harga nebulizer yang bersahabat dengan kantong, namun
secara kualitas tidak usah diragukan. Manfaatkan promo diskon di toko
online adalah solusi jitu untuk mendapatkan nebulizer berkualitas dengan
harga yang lebih terjangkau.

Sebagai informasi, saat ini harga nebulizer berada di kisaran harga 150 ribu
– 500 ribu rupiah, tergantung dari tipe dan merek nebulizer tersebut.

9. Aksesori Nebulizer

Memilih aksesori nebulizer seperti mouthpiece atau masker tentu


menyesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan Anda. Intinya, pilihlah
aksesori yang berkualitas dan tahan lama. Jika nebulizer hendak digunakan
oleh anak Anda, pilihlah aksesori yang lucu agar anak senang
menggunakannya.

Ingat juga untuk mengganti aksesori secara berkala agar higienitas tetap
terjaga, dan alat nebulizer juga tetap berfungsi dengan baik. Sering-
seringlah mencari informasi di internet atau bertanya langsung kepada ahli
medis seputar perawatan aksesori dan alat nebulizer.

Perawatan Alat Nebulizer


Perawatan rutin harus Anda terapkan agar fungsi nebulizer bisa optimal. Ini
juga demi menjaga keawetan alat nebulizer yang Anda miliki. Berikut tips
merawat nebulizer yang patut untuk Anda praktikan.

 Pasca digunakan, bersihkan masker/mouthpiece dan wadah obat


dengan air bersih (usahakan air hangat)
 Keringkan menggunakan lap bersih hingga kering total. Atau, Anda
bisa menghidupkan alat nebulizer. Udara yang dikeluarkan oleh alat
akan mempercepat proses pengeringannya
 Simpan di tempat yang steril dan tidak lembab. Kalau perlu,
masukkan ke dalam kotak khusus untuk menjaga keawetan
fungsinya
 Guna memaksimalkan perawatan, setiap 3 hari sekali Anda bisa
merendam komponen-komponen nebulizer di dalam air hangat yang
telah dicampur cuka, diamkan selama 1 jam, lalu angkat dan
keringkan
 Ganti selang secara berkala guna menghindari infeksi kuman yang
mungkin bersarang di dalamnya

Fungsi Nebulizer Selain Meredakan Asma


Selain asma, ternyata fungsi nebulizer juga untuk mengatasi sejumlah
gangguan pernapasan lainnya. Berikut adalah fungsi nebulizer selain
meredakan asma.
1. Meredakan Sinusitis

Penyakit sinusitis adalah radang yang terjadi di area sinus dan hidung. Guna
meredakan gejala sinusitis seperti nyeri hidung dan hidung tersumbat,
peneliti menyarankan untuk menggunakan nebulizer, khususnya nebulizer
ultrasonic.

Nebulizer ultrasonik juga disebut ampuh untuk mengatasi infeksi bakteri


yang mendasari penyakit sinusitis ini.

2. Cystic Fibrosis

Nebulizer dipercaya efektif mengatasi cystic fibrosis. Cystic fibrosis adalah


penyakit kelainan genetic yang mengakibatkan tubuh tidak dapat
mengendalikan garam dan air di dalam sel. Efeknya, paru-paru akan
diselimuti lendir yang menyebabkan kita sulit bernapas.

Fungsi nebulizer adalah untuk menyalurkan obat yang bertugas untuk


melenyapkan lendir tersebut. Nebulizer menjadi solusi hemat bagi penderita
cystic fibrosis guna menyembuhkan penyakitnya. Namun, control dari dokter
juga diperlukan disini agar tidak menimbulkan bahaya dan inefektivitas.

3. Bronkiektasis

Terakhir, fungsi nebulizer selain mengatasi asma ialah mengobati


bronkiektasis. Bronkiektasis adalah bentuk peradangan saluran napas yang
disebabkan oleh infeksi bakteri. Sama seperti cystic fibrosis, bronkiektasis
juga menghasilkan banyak lendir berbahaya yang dapat menganggu kinerja
sistem pernapasan.

Nebulizer berperan untuk mengantarkan obat yang akan membersihkan


lendir-lendir tersebut sehingga sistem pernapasan dapat kembali bekerja
normal.

Itu dia informasi mengenai alat nebulizer. Sebagaimana telah disebutkan,


nebulizer adalah solusi praktis, hemat, dan efektif dalam mengobati penyakit
asma, pun sejumlah gangguan sistem pernapasan lainnya. Walaupun
nebulizer bisa didapatkan dengan mudah, alangkah baiknya jika Anda
berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter terkait agar pembelian tidak sia-sia.
Semoga bermanfaat!

ELECTROCARDIOGRAF

(ELEKTRONIKA BIOMEDIK)

DERMAWAN

D41104010
JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2009

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Alexander Muirhead menghubungkan kabel ke pergelangan tangan pasien yang sakit


untuk memperoleh rekaman detak jantung pasien selama kuliah untuk DSc-nya (dalam listrik)
pada tahun 1872 di St. Bartholomew's Hospital. Aktivitas ini direkam secara langsung dan
divisualisasikan menggunakan elektrometer kapiler Lippmann oleh seorang fisiolog Britania
bernama John Burdon Sanderson.

Orang pertama yang mengadakan pendekatan sistematis pada jantung dari sudut
pandang listrik adalah Augustus Waller, yang bekerja di St. Mary's Hospital di Paddington,
London. Mesin elektrokardiografnya terdiri atas elektrometer kapiler Lippmann yang dipasang
ke sebuah proyektor. Jejak detak jantung diproyeksikan ke piringan foto yang dipasang ke
sebuah kereta api mainan. Hal ini memungkinkan detak jantung untuk direkam dalam waktu
yang sebenarnya. Pada tahun 1911 ia masih melihat karyanya masih jarang diterapkan secara
klinis.

Gebrakan bermula saat seorang dokter Belanda kelahiran Kota Semarang, Hindia
Belanda (kini Indonesia) bernama Willem Einthoven, yang bekerja di Leiden, Belanda,
menggunakan galvanometer senar yang ditemukannya pada tahun 1901, yang lebih sensitif
daripada elektrometer kapiler yang digunakan Waller.

Einthoven menuliskan huruf P, Q, R, S dan T ke sejumlah defleksi, dan menjelaskan


sifat-sifat elektrokardiografi sejumlah gangguan kardiovaskuler. Pada tahun 1924, ia
dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran untuk penemuannya.

Meski prinsip dasar masa itu masih digunakan sekarang, sudah banyak kemajuan dalam
elektrokardiografi selama bertahun-tahun. Sebagai contoh, peralatannya telah berkembang dari
alat laboratorium yang susah dipakai ke sistem elektronik padat yang sering termasuk
interpretasi elektrokardiogram yang dikomputerisasikan.

BAB II

ISI

Elektrokardiograf merupakan merupakan alat bantu dokter untuk mengetahui aktivitas listrik
jantung, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Namanya terdiri atas
sejumlah bagian yang berbeda: elektro, karena berkaitan dengan elektronika, kardio, kata Yunani
untuk jantung, gram, sebuah akar Yunani yang berarti "menulis". Analisis sejumlah gelombang dan
vektor normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan informasi diagnostik yang penting.

Adapun fungsi dari elektrokardiogram:

 Merupakan standar emas untuk diagnosis aritmia jantung


 EKG memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot jantung
akut
 EKG membantu menemukan gangguan elektrolit (mis. hiperkalemia dan hipokalemia)
 EKG memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (mis. blok cabang berkas kanan dan
kiri)
 EKG digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung
 EKG kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (mis. emboli paru
atau hipotermia)

Kertas perekam EKG


Sebuah elektrokardiograf khusus berjalan di atas kertas dengan kecepatan 25 mm/s,
meskipun kecepatan yang di atas daripada itu sering digunakan. Setiap kotak kecil kertas EKG
berukuran 1 mm². Dengan kecepatan 25 mm/s, 1 kotak kecil kertas EKG sama dengan 0,04 s
(40 ms). 5 kotak kecil menyusun 1 kotak besar, yang sama dengan 0,20 s (200 ms). Karena itu,
ada 5 kotak besar per menit. 12 sadapan EKG berkualitas diagnostik dikalibrasikan sebesar 10
mm/mV, jadi 1 mm sama dengan 0,1 mV. Sinyal "kalibrasi" harus dimasukkan dalam tiap
rekaman. Sinyal standar 1 mV harus menggerakkan jarum 1 cm secara vertikal, yakni 2 kotak
besar di kertas EKG.

Seleksi saring

Monitor EKG modern memiliki banyak penyaring untuk pemrosesan sinyal. Yang paling umum
adalah mode monitor dan mode diagnostik. Dalam mode monitor, penyaring berfrekuensi rendah
(juga disebut penyaring bernilai tinggi karena sinyal di atas ambang batas bisa lewat) diatur baik pada
0,5 Hz maupun 1 Hz dan penyaring berfrekuensi tinggi (juga disebut penyaring bernilai rendah karena
sinyal di bawah ambang batas bisa lewat) diatur pada 40 Hz. Hal ini membatasi EKG untuk
pemonitoran irama jantung rutin. Penyaring bernilai tinggi membantu mengurangi garis dasar yang
menyimpang dan penyaring bernilai rendah membantu mengurangi bising saluran listrik 50 atau 60
Hz (frekuensi jaringan saluran listrik berbeda antara 50 dan 60 Hz di sejumlah negara). Dalam mode
diagnostik, penyaring bernilai tinggi dipasang pada 0,05 Hz, yang memungkinkan segmen ST yang
akurat direkam. Penyaring bernilai rendah diatur pada 40, 100, atau 150 Hz. Sebagai akibatnya,
tampilan EKG mode monitor banyak tersaring daripada mode diagnostik, karena bandpassnya lebih
sempit.

Sadapan

Kata sadapan memiliki 2 arti pada elektrokardiografi: bisa merujuk ke kabel yang
menghubungkan sebuah elektrode ke elektrokardiograf, atau (yang lebih umum) ke gabungan
elektrode yang membentuk garis khayalan pada badan di mana sinyal listrik diukur. Lalu,
istilah benda sadap longgar menggunakan arti lama, sedangkan istilah 12 sadapan EKG
menggunakan arti yang baru. Nyatanya, sebuah elektrokardiograf 12 sadapan biasanya hanya
menggunakan 10 kabel/elektroda. Definisi terakhir sadapan inilah yang digunakan di sini.

Sebuah elektrokardiogram diperoleh dengan menggunakan potensial listrik antara sejumlah


titik tubuh menggunakan penguat instrumentasi biomedis. Sebuah sadapan mencatat sinyal
listrik jantung dari gabungan khusus elektrode rekam yang itempatkan di titik-titik tertentu
tubuh pasien.

 Saat bergerak ke arah elektrode positif, muka gelombang depolarisasi (atau rerata vektor
listrik) menciptakan defleksi positif di EKG di sadapan yang berhubungan.
 Saat bergerak dari elektrode positif, muka gelombang depolarisasi menciptakan defleksi
negatif pada EKG di sadapan yang berhubungan.
 Saat bergerak tegak lurus ke elektrode positif, muka gelombang depolarisasi (atau rerata
vektor listrik) menciptakan kompleks equifasik (atau isoelektrik) di EKG, yang akan bernilai
positif saat muka gelombang depolarisasi (atau rerata vektor listrik) mendekati (A), dan
kemudian menjadi negatif saat melintas dekat (B).
Ada 2 jenis sadapan—unipolar dan bipolar. EKG lama memiliki elektrode tak berbeda di
tengah segitiga Einthoven (yang bisa diserupakan dengan ‘netral’ stop kontak dinding) di
potensial nol. Arah sadapan-sadapan ini berasal dari “tengah” jantung yang mengarah ke luar
secara radial dan termasuk sadapan (dada) prekordial dan sadapan ekstremitas—VL, VR, &
VF. Sebaliknya, EKG baru memiliki kedua elektrode itu di beberapa potensial dan arah
elektrode yang berhubungan berasal dari elektrode di potensial yang lebih rendah ke tinggi,
mis., di sadapan ekstremitas I, arahnya dari kiri ke kanan, yang termasuk sadapan ekstremitas
--I, II, dan III.

Rangkain elektronika elektrokardiogram

# Teknik Elektrokardiografi

• Standard Clinical ECG

–Menggunakan 12 Lead. Digunakan untuk menganalisa kondisi kesehatan jantung

pasien.

• Vectorcardiogram

–Pemodelan potensial tubuh sebagai vektor 3 dimensi dengan sadapan bipolar

Einthoven. Menggunakan 3 Lead.


• Monitoring ECG

–Menggunakan 1 atau 2 elektroda yang ditempelkan pada titik tertentu yang digunakan

untuk memantau kondisi kesehatan jantung pasien dalam jangka waktu yang panjang

Bentuk Sinyal EKG normal

Noise pada EKG

Seperti halnya dengan sinyal biomedical yang lainnya, sinyal EKG juga dipengaruhi oleh beberapa
sumber noise yang tidak diinginkan. Menurut Gari D. Clifford, beberapa sumber noise tersebut
adalah[5]:

a. Muscle artefact (MA)


Noise ini berasal dari kontraksi yang terjadi dibawah elektroda EKG. Noise ini mempunyai
bandwith yang hampir sama dengan sinya EKG sehingga sulit untuk dihilangkan dengan filter
yang sederhana.

b. Electrode movement(EM)

Dihasilkan karena sedikitnya kontak antara elektroda EKG dengan kulit.

c. Baseline wander(BW)

Noise ini disebabkan oleh pergerakan subjek selama perekaman EKG.

KESIMPULAN

ECG merupakan salah satu instrumen pengukuran medik tertua dalam sejarah. Alat ini
bermula dari percobaan Waller di tahun 1889 yang merekam sinyal jantung pada anjing peliharaan
menggunakan elektrometer kapiler [5]. Secara total, pengukuran ECG terdiri atas pengukuran
gelombang depolarisasi dan gelombang repolarisasi. Gelombang radio yang digunakan memiliki
intensitas atau energi yang rendah sehingga tidak membahayakan. Secara bertahap
perkembangannya senantiasa mengikuti kemajuan teknologi instrumentasi. Tahap evolusi
terbesarnya terjadi di saat sistem ECG diintregasikan dengan micro processor yang hasilnya adalah
peningkatan efisiensi pengukuran dan digitasi yang membuka cakrawala baru terhadap peralatan
analitik dan intrepetasi data medik.

SUMBER

ENSIKOPLEDIA.COM

discussECG.php.htm

Fenomena%20Bioelektrik%20Electrocardiogram%20(ECG)%20_%20Forum%20Sains.htm

Anda mungkin juga menyukai