PENDAHULUAN
1
kemudian didapatkan gagasan untuk merancang Aplikasi pemeriksa
buta warna menggunakan delphi
2
1.5 Metode Perancangan
1. Studi Literatur (Literature Study)
Yaitu studi yang dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan serta
landasan teori dari berbagai buku, referensi, dan sumber lainnya yang
berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.
2. Metode Konsultasi
Yaitu dengan mendiskusikan data atau sumber mengenai perancangan
alat ini dengan dosen dan orang-orang yang telah mendalami dan
menguasai hal tersebut.
3. Studi Lapangan (Field Study)
Yaitu bagaimana menjelaskan mengenai konsep perancangan yang
akan digunakan serta pengumpulan komponen-komponen yang akan
dipakai dalam pelaksanaan penelitian.
4. Perancangan Alat (Implementasi Objek)
Yaitu tahap dimana hasil rancangan yang telah diperoleh dari berbagai
sumber di implementasikan dalam wujud nyata berupa Perancangan Alat
pemeriksaan buta warna Berbasis Arduino
5. Pengujian (Testing)
Yaitu tahap dimana alat yang telah dibuat akan diuji guna mengetahui
sejauh mana Perancangan Alat pemeriksaan buta warna Berbasis Arduino
tersebut dapat berfungsi sesuai dengan konsep yang diterapkan pada alat
tersebut.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa tinjauan pustaka tentang alat test buta warna yang pernah dilakukan
sebelumnya diantaranya :
Teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini meliputi: buta
warna, pemeriksaan buta warna, tes buta warna metode Ishihara, cara pemeriksaan
Ishihara, komputer, dan perangkat analisis dan perancangan sistem.
4
2.2.1 Buta Warna
a. Pengertian Buta Warna
Buta warna adalah ketidakmampuan seseorang untuk membedakan
warna tertentu. Pada retina manusia normal terdapat dua jenis sel yang
sensitif terhadap cahaya. Ada sel batang (rod cell) yang aktif pada cahaya
rendah, kemudian ada sel kerucut (cone cell) yang aktif pada cahaya yang
intensitasnya tinggi (terang). Sel kerucut inilah yang membuat kita dapat
melihat warna-warna dan membedakannya (Yanuarita, 2012:7).
Buta warna dapat terjadi karena faktor keturunan, atau karena memang
mengalami kelainan pada retina, sraf-sarat optik, dan mungkin ada
gangguan pada otak. Sifat penurunannya bersifat X linked recessive. Ini
berarti, diturunkan melalui kromosom X. Pada laki-laki terdapat satu
kromosom X, maka jika terjadi kelainan pada satu kromosom X ini dapat
mengakibatkan buta warna. Sebaliknya pada perempuan, yang hanya
mendapatkan sebuah gen resesif buta warna baik dari ayah atau ibunya
saja tidak mengalami gejala buta warna. Buta warna pada perempuan
terjadi jika gen resesif tersebut berada dalam keadaan homozigot, artinya
5
mendapatkan warisan dari ayah dan ibunya sekaligus. Hal ini menjelaskan
bahwa buta warna hampir selalu ditemukan pada laki-laki, sedangkan
perempuan berfungsi sebagai karier (pembawa sifat, tapi tidak terkena).
Dengan kata lain, kromosom Y tidak membawa faktor buta warna.
6
terlihat dalam bentuk bayangan abu-abu. Kondisi ini sangat jarang
ditemukan, dan penglihatan berkurang.
(1) Trikromasi
Buta warna jenis trikromasi adalah perubahan sensitifitas warna dari satu
jenis atau lebih kerucut, yaitu mata mengalami perubahan tingkat sensitifitas
warna dari satu atau lebih sel kerucut pada retina. Jenis buta warna ini yang
sering dialami oleh kebanyakan orang. Ada tiga macam trikromasi, yaitu :
- Protanomali, penderita akan sulit mengenal warna merah
- Deutromali, warna hijau akan sulit dikenali oleh penderita
- Trinomali, kondisi dimana warna biru sulit dikenali penderita
(2) Dikromasi
Dikromasi adalah keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada.
Ada tiga klasifikasi turunan :
- Protanopia (buta warna merah), sel kerucut warna merah tidak ada,
sehingga tingkat kecerahan warna merah atau perpaduannya kurang. Pada
penderita ini warna merah sering dibingungkan dengan warna abu-abu,
oranye, dan kuning.
- Deuteranopia (buta warna hijau), retina tidak memiliki sel kerucut yang
peka terhadap warna hijau, sehingga pada penderita ini warna hijau akan
terlihat abu-abu, serta warna merah, oranye, kuning akan
membingungkan.
- Tritanopia (buta warna biru), sel kerucut warna biru tidak ditemukan,
maka penderita ini warna kuning akan membingungkan dengan warna
putih dan tidak dapat melihat warna kuning-biru.
(3) Monokromasi
7
Monokromasi adalah kondisi retina mata yang mengalami kerusakan total
dalam merespon warna. Monokromasi ditandai dengan hilangnya atau
berkurangnya semua penglihatan warna, sehingga yang terlihat hanya putih
dan hitam yang mampu diterima retina. Jenis buta warna ini prevalensinya
sangat jarang.
e. Masalah yang Timbul bagi Penderita Buta Warna
(1) Penderita buta warna akan kecewa saat pertama kali mengetahui dirinya
buta warna, sebab dia akan tahu bahwa dia tidak dapat mengenali warna
seperti orang yang memiliki mata normal.
(2) Bila penderita buta warna sekolah, kuliah, atau dipekerjaaan maka akan
menemui kesulitan untuk membaca grafik dan tabel berwarna.
(3) Lebih-lebih lagi dibidang pekerjaan. Dia tidak akan bisa menjadi polisi,
pemadam kebakaran, sopir bus, atau pilot. Bahkan, seseorang akan kecewa
tidak dapat menjadi dokter mata
(4) Penderita buta warna total akan mengalami kesulitan melihat siaran
televisi yang menyiarkan ramalan cuaca. Kode dan tanda-tanda pada peta
ramalan cuaca yang disiarkan pasti tidak dapat mereka lihat.
(5) Sedangkan mengenai lampu lalu lintas bagi pengemudi yang menderita
buta warna pada awalnya akan mengalami kesulitan. Tapi lama kelamaan
akan dapat menyesuaikan diri karena kebiasaan sehingga mereka
mengetahui bahwa letak warna merah ada di atas, kuning di tengah, dan
hijau di bawah. Masalahnya timbul, jika mereka pergi ke negara lain,
dimana lampu lalu lintasnya dibuat bukan vertikal akan tetapi horizontal,
maka akan sulit bagi mereka untuk mengetahui mana warna merah, kuning,
dan hijau.
8
(6) Khusus bagi anak-anak taman kanak-kanak atau sekolah dasar yang
ingin atau diberi tugas mewarnai gambar lautan menggunakan krayon, maka
mereka akan kesulitan untuk membedakan atau mengambil krayon warna
biru atau pink.
(7) Persoalan paling berat jika penderita buta warna melakukan praktikum di
laboratorium akan mengalami kesulitan karena:
1. Mengalami kesulitan mengetahui reaksi kimia
2. Kesulitan mengetahui, apakah kertas lakmus sudah berubah menjadi
merah setelah dimasukkan ke suatu cairan
3. Demikian juga halnya pada saat melakukan tes PH dimana penderita buta
warna harus mengetahui apakah warnanya sudah berubah apa belum,
padahal warna tersebut berubah secara halus.
Metode Ishihara Menurut Guyton (1997) Metode ishihara yaitu metode yang
dapat dipakai untuk menentukan dengan cepat suatu kelainan buta warna
didasarkan pada penggunaan kartu bertitik-titik, seperti gambar 1. Kartu ini
disusun dengan menyatukan titik-titik yang mempunyai bermacam-macam warna.
9
Pada gambar 1. orang normal akan melihat angka “74”, sedangkan penderita
buta warna merah-hijau akan melihat angka “21”.
Tes Buta Warna Ishihara Metode Ishihara ini di kembangkan menjadi Tes
Buta Warna Ishihara oleh Dr. Shinobu Ishihara. Tes ini pertama kali dipublikasi
pada tahun 1917 di Jepang dan terus digunakan di seluruh dunia, sampai
sekarang. Tes buta warna Ishihara terdiri dari lembaran yang didalamnya terdapat
titik-titik dengan berbagai warna dan ukuran. Titik berwarna tersebut disusun
sehingga membentuk lingkaran. Warna titik itu dibuat sedemikian rupa sehingga
orang buta warna tidak akan melihat perbedaan warna seperti yang dilihat orang
normal (pseudo-isochromaticism). Tabel 1 menunjukan contoh kartu tes buta
warna dengan metode ishihara. Dalam tes buta warna ishihara ini digunakan 38
plate atau lembar gambar. Di mana gambar-gambar tersebut memiliki urutan 1
sampai 38.
10
a) Membaca angka-angka pada plate no. 22, 23, 24, dan 25. Pada
orang normal, akan terbaca dengan benar angka-angka pada
plate-plate tersebut diatas secara lengkap (dua rangkap). Pada
penderita buta warna parsial hanya terbaca satu angka pada tiap-
tiap plate tersebut diatas.
b) Menunjuk arah alur pada plate no. 26, 27, 30, 31, 32, 33, 34, 35,
36, 37, dan 38. Untuk orang normal bisa menunjuk alur secara
benar sedangkan untuk buta warna parsial dapat menunjukkan
adanya alur dari satu sisi yang lainnya.
3) Buta warna total Pada plate no. 28 dan 29, untuk orang normal, tidak
bisa menunjukkan adanya alur, sedangkan untuk penderita buta warna
parsial dapat menunjukkan adanya alur dari satu sisi ke sisi yang
lainnya.
11
IDE (Integrated Development Environment) adalah program komputer
yang memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan perangkat
lunak. Tujuan dari IDE adalah untuk menyediakan semua utilitas yang diperlukan
dalam membangun perangkat lunak.
12
didalamnya terdapat menu – menu yang memudahkan kita untuk membuat suatu
proyek program. Proses Kompilasi cepat, pada saat aplikasi yang kita buat
dijalankan pada Delphi, maka secara otomatis akan dibaca sebagai sebuah
program, tanpa dijalankan terpisah.
Akses pada platform dan library pihak ketiga membutuhkan file-file header
13
2.2.3.5. Langkah – langkah mengaktifkan Delphi 7.
Klik start.
14
2.2.3.6. Menyimpan Form
Pada Delphi ada 3 buah file utama (*.dpr, *.pas, *.dfm)
1. *.dpradalah file proyek yang dibuat berisi program kecil untuk :
Mendefinisikan unit yang ada didalam file
Menginisialisasi data
Membangun Form
Menjalankan Aplikasi
2. *.pas adalah Unit – unit (Pascal Code File), biasanya terdiri dari satu atau
banyak file.
3. *.dfm adalah file definisi Form (Special Pscudo Code File)
Pilih submenu SAVE ALL. Karena kita kadang lupa apakah file unit dan
project nya sudah disimpan. dan Delphi akan menanyakan nama file source code
untuk unit (*.pas) dan nama file project (*.dpr).
Pilih menu project => Options atau tekan tombol Shift + Ctrl + F11 secara
bersamaan dan akan tampil jendela Project Option, Silahakan tentukan form mana
yang akan dijalankan.
15
BAB III
METODE PENGINSTALAN
Struktur navigasi adalah struktur atau alur dari suatu program. Menentukan
struktur navigasi merupakan hal yang sebaiknya dilakukan sebelum membuat
suatu aplikasi.
16
3.3.1 Penjelasan Struktur Navigasi Aplikasi
17
2. Klik Next >> Masukkan Serial Number. Serial Number terletak pada folder
keygen, sobat juga bisa memilih serial number pada keygen.exe.
18
4. Pilih (Typical) kemudian Next >>, hilangkan centang (Use
VisiBroker/CORBA Support) kemudian Next >>.
5. Untuk Windows 7 silahkan sobat centang (office XP) kemudian Next >>,
bagi sobat yang menggunakan Windows 8 sobat centang (office 97) lalu
Next >>, Kemudian hilangkan centang (Instal InterBase Client)
kemudian Next lagi >>.
19
Gambar 3.4.6. Pemberitahuan Bahwa Delphi Siap Diinstal
20
Gambar 3.4.8. Saran Lokasi Untuk Instalan Delphi
7. Klik Install, tunggu hingga proses instalasi selesai, dan klik Finish.
21
Gambar 3.4.10. Delphi Telah Terinstal
22