Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 15

Pengkajian Mata Dan Tes Buta Warna

Anggota :

Ersa Widhitiara M
Risa Sri Rahmawati
Rizky Listiansyah
A. Definisi Mata

Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang di bungkus oleh tiga lapisan dari
luar ke dalam. isi bola mata terdiri atas lensa , badan bening dan cairan dalam
mata.indera penglihatan juga dinamakan fotoreseptor karena mampu menerima
rangsang fisik yang berupa cahaya.

B. Anatomi Fisiologi Mata

Organ luar :
 Bulu mata
 Alis mata
 Kelopak mata.

Organ dalam :
Bagian bagian organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak
untuk dapat di cerna oleh system saraf manusia. Bagian – bagian tersebut adalah :
 Sklera (bagian putih mata)
 Konjungtiva merupakan selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata
 Kornea merupakan struktur trtransparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus
dari iris, pupil dan bilik anterior
 Pupil adalah daerah hitam di tengah-tengah iris
 Iris merupakan jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea
dan di depan lensa
 Lensa merupakan struktur cembung ganda berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke
retina.
 Retina merupakan lapisan jaringan peka cahaya terletak di belakang bola mata
 Saraf optikus merupakan Kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari
retina ke otak.
 Humor aqueus merupakan cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea
 Humor vitreus merupakan gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan
retina
C. Mekanisme Melihat

Cahaya → kornea →pupil → lensa → retina → saraf optikus → otak → kesan melihat.

Proses melihat pada mata dimulai ketika benda memantulkan cahaya masuk ke mata dan
diterima oleh kornea, pupil, lensa, dan dipusatkan pada retina. Pada retina cahaya diubah
menjadi muatan listrik yang dikirim ke otak untuk diproses melalui serabut saraf penglihatan.
Sehingga kerja otak menghasilkan orang dapat melihat benda yang dilihatnya.
TD. Pengkajian Pada Mata

Pengkajian pada mata meliputi :


1.Pengkajian riwayat
2.Pemeriksaan fisik

Pengkajian Riwayat :
ABLE OF CONTENTS Riwayat Psikososial

03
01
Riwayat optalmik

Riwayat social ekonomi

04
02
Riwayat medis
Pengkajian Riwayat :

a. Riwayat optalmik
PQRST (ptrovokatif, qualitative, region, scale, time)
Informasi yangharus di dapat meliputi :
Upaya keamanan dan alasan melakukan pemeriksaan mata
Penggunaan obat mata
Penggunaan alat bantu penglihatan
Keluhan : fotophobia, nyeri kepala, pusing, mata gatal, penglihatan kabur, penurunan visus,
penglihatan double, penurunan lapang pandang, dll.

b. Riwayat medis
Penyakit lain yang sering bermanifestasi pada mata :
Hipertensi
Diabetes mellitus
Penggunaan obat-obatan mata tanpa resep
Riwayat pembedahan mata
c. Riwayat Psikososial

 Mencakup kondisi psikis saat terjadi perubahan visus ataugangguan pada mata
 System adaptasi yang digunakan
 Kaji kecemasan, harga diri, perubahan persepsi dan perasaan ketergantungan klien

d. Riwayat social ekonomi

 Kebiasaan membaca
 Penggunaan computer
 Lingkungan pabrik dengan banyak asap
 Paparan sinar ultraviolet yang berlebih
 Pekerjaan
Pemeriksaan fisik mata :

Pemeriksaan fisik mata bertujuan untuk mengetahui bentuk dan fungsimata apakah dalam
keadaan normal atau tidak. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan

a. Inspeksi kelopak mata, bentuk bola mata, konjungtiva, sklera, pupil bandingkan mata kanan dan
kiri
 bengkak : penyakit jantung, anemia, hipertiroid
 benjol (bengkak dengan batas tegas) : tumor
 ekstropion (kelopak mata melipat kearah luar),entropion(kelopak mata melipat kearah dalam) :
tumorkelopak mata
 pseudoptosis (kelopak sulit terangkat) : edema
 ptosis ( kelopak mata jatuh) : sinilis
 benjolan merah di kelopak mata : hordeolumb

b. Inspeksi iris

 warna agak putih : atrofi (biasanya pada penderita DM,lansia )


 warna kemerahan : iridisc,
c. Inspeksi kornea
 cincin -abu dipinggir luar : arkus sinilis
 edema kornea abu /keruh/menebal : infeksi
 kornea tampak lembek dan menonjol : keratomalasiad.

d. Inspeksi pupil dan lensa


 amati pupil : ukuran normal 3-5 mm
 amati lensa : - jernih: normal- keruh/warna putih : katarak 

e. Inspeksi konjungtiva
 warna pucat : anemia
 warna kemerahan/pus : konjungtivitis/alergie.

f. Inspeksi gerakan mata


Ketika gerakan ekstraokuler sedang dikaji, mata di observasi bila adanistagmus.
Tujuannya untuk mengetahui apakah ada gerakan matayang tidak seirama.
g. Pemeriksaan lapang pandang
Tujuan dilakukan pemeriksaan lapang pandang yaitu untuk mengetahui batas pengelihatan
yang masih dapat dilihat oleh pasien.

h. Pemeriksaan visus
Ketajaman pengelihatan diekspresikan dalam rasio untuk membandingkan bagaimana
seseorang dengan pengelihatan normal melihat dari jarak 20 kaki dengan yang dilihat klien
dari jarak 20 kaki.Tujuan pemeriksaan ini untuk mengetahui ketajaman pengelihatan.

i. Uji hitung jari


Teknik uji hitung jari dilakukan apabila pasien tidak dapat membacahuruf terbesar.

j. Uji pengelihatan warna


Alat yang paling sering digunakan untuk menguji pengelihatan warna adalah isihara chart,
yang berisi angka yang tersusun dari titik-titik warna,

k. Uji persepsi cahaya


Teknik uji persepsi cahaya dilakukan pada pasien yang tidak dapat mendeteksi gerakan tangan
KELAINAN DAN GANGGUAN PADA MATA

2. Kelainan pada akomodasi


1. Factor keturunan lensa mata 3. Penyakit pada mata

4. Kelainan mata
1. Factor keturunan

1. Buta Warna
Buta warna merupakan kelainan genetik / bawaan yangditurunkan dari orang tua kepada anaknya,
kelainan ini sering juga disebut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya
kromosom Y tidak membawa faktorbuta warna.

2. Kelainan pada akomodasi lensa mata


 Miopia
M iopia disebut rabun jauh karena berkurangnya kemampuanmelihat jauh tapi dapat melihat dekat
dengan lebih baik.

Koreksi mata miopia dengan memakai lensa minus / negatif ukuran teringan
yang sesuai untuk mengurangi kekuatan dayapembiasan di dalam mata.
 Hipermetropi

Hipermetropi atau rabun dekat adalah kelainan refraksi matadimana bayangan dari sinar yang
masuk ke mata jatuh dibelakangretina.Perbaikan penglihatan dapat dilakukan
denganmemakai kacamata dengan lensa positif (cembung).

 Presbiopi
Presbiopi merupakan kelainan pada mata yang kita kenaldengan sebutan mata tua, Presbiopi dapat
diatasi dengan lensa ganda yang berisi lensa plus dan minus.

 Astigmatisme
Astigmatisma adalah sebuah gejala penyimpangan dalampembentukkan bayangan pada lensa, hal ini
disebabkan olehcacat lensa yang tidak dapat memberikan gambaran/ bayangan garis vertikal
dengan horizotal secara bersamaan.
3. Penyakit pada mata
 Katarak
Penyebabnya dalah diabetes melitus, sinar X, obat obat kortison dalam waktu lama.

 Trakhom
Trakhoma merupakan penyakit yang disebabkan terjadinyaperadangan konjungktiva, yang diakibatkan
karena infeksivirus.

4. Kelainan mata
 xeroftalxni = kornea mata menjadi kering dan bersisik
 keratomealasi = kornea manjadi putih & rusak
 tumor orbita = tumor orbita adalah tumor yang menyerang rongga orbita ( tempat bola mata )sehingga
merusak jaringan lunak mata, seperti otot mata, syaraf mata& kelenjar air mata
 keratitis = merupakan kelainan akibat terjadi nya infiltrasi, sel radang pada kornea yang akan
mengakibat kan kornea menjadi kerut.
 sindrom mata kering = mata sering gatal dengan sensasi rasa seprti terbakar, panas,dan pedih. Mata
berwarna merah & berair. Pandangan terasa kabur namun sering membaik
Cara perawatan mata yang dapat dilakukan adalah :

2. Pakai kacamata saat 4. Pastikan cahaya yang cukup


musim kemarau. saat menggunakan komputer
dan Istirahatkan mata.
1. Periksakan mata setiap 3. Konsumsi nutrisi yang
enam bulan sekali. cukup untuk kebutuhan
mata.
A Definisi Buta warna

Buta warna dikenal berdasarkan istilah yunani protos (pertama) deutros (kedua) dan tritos (ketiga)
yang pada warna 1. Merah, 2. Hijau, 3. Biru.
Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan Sebagian atau seluruh warna.

B. Prevalensi buta warna

Buta warna pada umumnya dianggap lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita dengan
perbandingan 20 :1
Di amerika serikat kira-kira 82% dari penduduk laki-laki yang menderita buta warna, sedangkan
wanita yang menderita buta warna hanya 0,5% di RRC sekitar 6% dari penduduk laki-laki buta
warna. sedangkan di indonesia kira-kira 3,5% dari penduduk laki-laki yang buta warna dan data
untuk penderita buta warna pada perempuan belum ada.

C. Penyebab terjadinya buta warna

Buta warna biasanya adalah suatu gangguan genetik terkait kromosom sex (x)
D. Klasifikasi buta warna

klasifikasi buta warna dibagi menjadi :

1. Monokromat atau akromatsopia (total)


Hanya terdapat satu jenis yang sering mengeluh fotofobia tajam penglihatan kurang.
2. Dikromat
Mempunyai dua pigmen kerucut dan mengakibatkan sukar mebedakan warna-warna tertentu.
3. Trikromat
Keadaan pasien yang mempunyai 3 pigmen kerucut yang mengatur fungsi penglihatan. Pasien buta
warna dapat melihat berbagai warna, akan tetapi dengan interprestasi yang berbeda daripada normal

E. Tanda dan Gejala


Seseorang yang mengalami buta warna mengalami gejala sebagai berikut :
 dengan buta warna hanya bisa melihat abu-abu.
 biasanya tidak dapat membedakan warna.
 beberapa orang memiliki jarak pandang yang pendek, sensitif pada cahaya, dan Gerakan mata cepat.
F. Komplikasi Buta warna

Komplikasi buta warna antara lain :


Dampak pada Keseharian penyandang buta warna :
Penyandang buta warna mengalami kesulitan untuk membedakan warna pakaian, warna lampu lalu
lintas, dan simbol-simbol tertentu.
Dampak pada bidang pendidikan
Buta warna mempengaruhi penderitanya dalam memilih program study untuk melanjutkan
pendidikannya, bahkan dalam memilih karir selanjutnya,karena beberapa program study dan
pekerjaan mensyaratkan mahasiswa atau karyawan tidak buta warna.
Dampak pada Psikologi
Deskriminasi terhadap orang-orang penyandang buta warna masih seringterjadi, ketidakmampuan
dalam membedakan warna sering kali menjadi bahan ejekan, yang dapat penyandang buta warna
merasa dikucilkan dan tidak peraya.
G. Pemerikasaan diiagnostik

Pemerikasaan diagnostik buta warna pada umumnya disebut uji ishihara


Uji ishara merupakan uji untuk mengetahui adanya efek pengelihatan warna,didasarka pada
menentukan angka atau pola yang ada pada kartu dengan berbagai ragam warna

H. Penatalaksanaan atau penanganan

Sampai sekarang belum ditemukan pengobatan untuk pengidap buta warna, hal ini karena buta
warna bukanlah sebuah penyakit melainkan ketan yang bersifat genetik.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai