Anda di halaman 1dari 12

MATA

PENGERTIAN

Mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia yang secara konstan menyesuaikan pada jumlah
cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran
yang kontinu yang dengan segera di hantarkan pada otak. Mata adalah indera penglihatan yang berfungsi
mempersepsikan bentuk, ukuran, warna, maupun kedudukan suatu objek.

FUNGSI MATA

- Mata Sebagai Alat Komunikasi

Mata dapat menjadi alat untuk meyakinkan lawan bicara Anda. Mata juga dapat digunakan sebagai alat
dalam menyampaikan kode atau isyarat sebuah ketika Biasanya mata merupakan sebuah cerminan cara
berkomunikasi Anda.

- Mata Sebagai Alat Penglihatan

Ini merupakan fungsi utama pada mata yakni sebagai indera penglihatan. Mata umumnya digunakan untuk
melihat objek yang jauh dan dekat atau melihat kondisi di sekitar.

- Mata Sebagai Penjaga Keseimbangan

Ketika melihat menggunakan mata, Anda akan mendapatkan informasi secara visual. Sehingga otakmu akan
mempersiapkan ketika yang harus dilakukan oleh tubuhmu.

- Mata Sebagai Alat Mempelajari Berbagai Hal

Mata merupakan indera pertama yang akan merespon dan menerima informasi.

- Mata Sebagai Kamera Pengawas

Melihat dapat membuat Anda menjadi lebih awas dan waspada dengan kondisi yang ada di sekitar.

BAGIAN MATA

 Sklera

Lapisan luar putih mata yang mengelilingi iris.

 Koroid

Koroid adalah dinding mata yang berfungsi sebagai penyuplai oksigen dan nutrisi untuk bagian-bagian
mata yang lain, khususnya retina. Koroid biasanya berwarna cokelat kehitaman atau hitam. Warna ini
bertujuan agar cahaya tidak dipantulkan kembali.

 Iris
Iris merupakan bagian berwarna pada mata yang membantu untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke
mata. Ketika ada cahaya terang, iris menutup pupil agar cahaya yang masuk sedikit. Sedangkan, etika
cahaya redup, iris membuka pupil agar cahaya yang masuk mata lebih banyak.

 Kornea
Kornea merupakan bagian mata yang berada di depan dan memiliki warna bening atau jernih. Kornea yang
sehat pada mata mampu memfokuskan serta mentransmisikan cahaya menuju mata. Kornea juga berfungsi
sebagai pelindung bola mata.

 Pupil
Pupil berfungsi untuk menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.

 Konjungtiva
Konjungtiva berfungsi untuk melindungi mata dengan memproduksi etika dan air mata. Lendir dan air mata
pada mata yang dihasilkan oleh konjungtiva berfungsi untuk mencegah masuknya bakteri maupun benda
asing ke dalam mata.

 Bagian Tengah
 Lensa
Lensa berfungsi untuk memfokuskan cahaya menuju retina. Lensa mata dapat memburuk seiring
pertambahan usia. Hal ini membuat penurunan kualitas penglihatan.

 Vitreous
Rongga yang berada di belakang lensa hingga dinding bola mata. Rongga ini berisi cairan vitreous yang
berwarna bening dan menyerupai gel.

 Bagian Belakang
 Retina
Bagian ini merupakan lapisan saraf yang melapisi bagian belakang mata. Retina berfungsi untuk menangkap
cahaya dan meneruskannya ke otak melalui saraf etik.

 Makula
Makula berada di area retina yang mengandung sel peka cahaya. Sel ini membuat kita melihat visual secara
detail. Makula juga dapat mengalami kerusakan dan penurunan fungsi seiring bertambahnya usia.

 Saraf Optik
Saraf optik berfungsi sangat penting karena membawa visual yang ditangkap retina untuk menuju otak. 

KELAINAN-KELAINAN PADA MATA :

1. MIOPI
Pada dasarnya, penyebab miopi adalah ketika cahaya yang masuk ke mata, jatuhnya tidak tepat pada
retina. Kondisi tersebut terjadi karena bentuk bola mata pengidap miopi lebih ketika daripada bola mata
normal. Pengobatan :

2. HIPERMETROPI
Penyebab hipermetropi adalah cahaya yang ditangkap oleh mata jatuh di bagian belakang retina. Di
mana, retina dalam etika berfungsi untuk menerima gambaran dari cahaya yang didapatkan oleh mata
lalu akan mengirimkan informasi tersebut ke otak. Pengobatan :

3. ASTIGMATISMA
Astigmatisme disebabkan oleh lensa atau kornea yang tidak mulus, sehingga mengakibatkan cahaya
yang masuk ke mata jadi tidak etik saat diteruskan ke retina. Oleh sebab itu, pandangan yang
dihasilkan mata menjadi buram.Pengobatan :

4. PRESBIOPI
Presbiopi terjadi karena proses penuaan. Kondisi ini terkait dengan adanya penebalan yang terjadi
secara bertahap dan hilangnya fleksibilitas lensa alami di dalam mata penderitanya.

5. BUTA WARNA
 Ketika seseorang tidak dapat melihat warna tertentu, atau tidak dapat membedakan beberapa warna,
kemungkinan ia mengalami buta warna. Penyakit ini terjadi etika sel-sel warna (sel kerucut) tidak
ada atau tidak berfungsi. 
 Saat paling parah, seseorang hanya bisa melihat dalam bayangan abu-abu, tapi kondisi ini jarang
terjadi. Kebanyakan orang yang memiliki kondisi ini mendapatkannya sejak lahir. Namun, bisa juga
terjadi akibat konsumsi obat-obatan dan penyakit tertentu

PENYAKIT PADA MATA :


1. Katarak

Katarak menyebabkan lensa mata menjadi berawan, sehingga penglihatan tampak kabur pada awalnya.
Pengidap katarak biasanya kesulitan melihat pada malam hari, peka terhadap cahaya, dan tidak bisa
membedakan warna dengan jelas. Pengobatan :

2. Glaukoma

Glaukoma mengikis dan merusak saraf etik yang menunjang penglihatan. Kerusakan saraf etik terjadi karena
timbunan cairan dalam mata yang meningkatkan tekanan pada bagian dalam bola mata. Keduanya bisa
muncul karena usia, keturunan, komplikasi hipertensi pada indera penglihatan, komplikasi diabetes, hingga
penyakit tertentu seperti ablasio retina dan retinitis (infeksi peradangan retina).
Pengobatan :                                                                                     

2. Konjungtivitis (Mata Merah)

Konjungtivitis atau mata merah adalah peradangan atau infeksi pada selaput transparan (konjungtiva) yang
melapisi kelopak mata, dan menutupi bagian putih bola mata. Ketika pembuluh darah kecil di bagian
konjungtiva mengalami peradangan, warna merah lebih terlihat dan menutupi bagian putih dari bola mata.
Pengobatan :

3. Amblyopia (Mata Malas)

Amblyopia atau mata malas sering muncul pada anak-anak. Penyakit ini terjadi etika penglihatan di salah
satu indera penglihatan berkurang karena bagian tersebut dan otak tidak dapat bekerja sama dengan baik. 

Ada banyak hal yang bisa jadi penyebab amblyopia. Contohnya strabismus, ketidakseimbangan posisi kedua
mata, rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme pada satu mata daripada lainnya.

4. Buta Warna

Ketika seseorang tidak dapat melihat warna tertentu, atau tidak dapat membedakan beberapa warna,
kemungkinan ia mengalami buta warna. Penyakit ini terjadi etika sel-sel warna (sel kerucut) tidak ada atau
tidak berfungsi. 

Saat paling parah, seseorang hanya bisa melihat dalam bayangan abu-abu, tapi kondisi ini jarang terjadi.
Kebanyakan orang yang memiliki kondisi ini mendapatkannya sejak lahir. Namun, bisa juga terjadi akibat
konsumsi obat-obatan dan penyakit tertentu. 

5. Mata Kering

Mata kering terjadi etika indera penglihatan tidak mampu menghasilkan air mata dalam jumlah cukup dan
berkualitas. Seseorang mungkin merasa seperti ada sesuatu pada organ tersebut atau mengalami sensasi
terbakar. Dalam kasus yang parah, kekeringan ekstrem dapat menyebabkan hilangnya penglihatan. Namun,
hal tersebut jarang terjadi.
TELINGA

PENGERTIAN

Telinga adalah organ indera yang bertanggung jawab untuk pendengaran. Setiap bagian telinga memiliki
peranan penting dalam menyediakan informasi bunyi ke otak.

FUNGSI TELINGA

menangkap dan mengubah bunyi berupa energi mekanis menjadi energi elektris secara efisien dan
diteruskan ke otak untuk disadari dan dimengerti. Telinga memiliki reseptor khusus untuk mengenali getaran
bunyi.

BAGIAN-BAGIAN PENYUSUN TELINGA

Telinga luar

a. Daun telinga
b. Saluran auditori (liang)
Fungsi : mebantu mengonsentrasikan gelombang suara (vibrasi)

Telinga Tengah

a. Membran timpani ( selaput gendang )


Fungsi : meneuskan vibrasi ke osikula

b. Tulang martil (os maleus)


Tulang landasan (os inkus)
Tulang sanggrudi (os stapes)
Fungsi : meneruskan vibrasi/getaran ke jelndela oval

c. Pemuluh eustachius
Fungsi : menyeimbangkan tekanan udara antara telinga tengah dan lingungan

Telinga dalam

a. Jendela oval
Fungsi : penghubung telinga tengah dengan telinga dalam
b. Jendela melingkar
Fungsi : sebagai reseptor suara
c. Koklea (rumah siput)
Fungsi reseptor untuk gerkan kepala
d. Saluran semisirkuler dan utrikulus
Fungsi : reseptor gravitasi

e. Membran basiler
Fungsi : meneruskan vibrasi
f. Organ korti
Fungsi : tempat terdapatnya sel reseptor suara erbentuk rambut
g. Membran tektorial
Fungsi : meneruskan vibrasi ke organ korti.

GANGNGUAN PADA TELINGA


1. Otitis eksterna
Otitis eksterna adalah infeksi yang terjadi di saluran telinga luar. Infeksi telinga ini bisa terjadi akibat
masuknya air ke dalam telinga saat mandi atau berenang. Air yang tidak bisa keluar akan
menyebabkan liang telinga lembab sehingga memicu pertumbuhan bakteri.
2. Otitis media
Otitis media merupakan gangguan pada telinga bagian tengah yang disebabkan oleh infeksi virus
atau bakteri. Otitis media lebih sering dialami oleh anak-anak dibandingkan orang dewasa. Gejala
yang ditimbulkan oleh otitis media antara lain sakit telinga, gangguan pendengaran, demam, serta
keluarnya cairan dari telinga yang berwarna kekuningan, kehijauan, atau kecokelatan, dan berbau
busuk.

3. Otitis interna
Otitis interna adalah infeksi pada telinga dalam yang mengendalikan fungsi pendengaran dan
menjaga keseimbangan tubuh. Gangguan pada telinga ini dapat terjadi akibat otitis media yang tidak
diobati dan infeksi virus atau bakteri di telinga.
Gejala infeksi telinga bagian dalam meliputi vertigo, pusing, sulit berdiri atau duduk, mual, muntah,
telinga berdenging, sakit telinga, dan kehilangan pendengaran.

4. Gendang telinga pecah


Gendang telinga atau membran timpani merupakan selaput tipis yang memisahkan saluran telinga
dan telinga bagian tengah. Jika terjadi gangguan pada telinga, gendang telinga bisa saja pecah.

5. Telinga berdenging
Telinga berdenging ditandai dengan sensasi berdenging pada telinga yang dapat berlangsung dalam
waktu singkat atau lama. Tinnitus mungkin terjadi di teliga.

6. Kolesteatoma
Gangguan pada telinga ini disebabkan oleh pertumbuhan jaringan kulit yang tidak normal di dekat
gendang telinga atau ruang telinga bagian tengah. Pertumbuhan jaringan kulit ini dapat
mengakibatkan jaringan dan tulang di sekitar telinga tengah mengalami kerusakan, sehingga fungsi
telinga terganggu.

7. Otosklerosis
pada kondisi otosklerosis, tulang-tulang pendengaran di dalam telinga tengah kaku dan tidak dapat
bergerak dengan baik. Gangguan pada telinga ini dapat membuat penderitanya sulit mendengar dan
sering mengalami telinga berdenging.

KULIT
PENGERTIAN
Kulit adalah bagian tubuh yang paling luar yang menutupi permukaan tubuh sehingga memiliki
peranan penting yaitu sebgai pelindung tubuh dengan lingkungn luar dari berbagai macam
rangsangan serta gangguan dari luar.
FUNGSI KULIT
Fungsi kulit yang paling utama adalah melindungi tubuh bagian dalam, seperti tulang, organ, otot,
sendi, saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat tubuh. Kulit juga berperan sebagai pelindung alami
tubuh dari paparan radiasi, zat beracun, serta beragam virus, bakteri, jamur, dan parasit penyebab
infeksi.

BAGIAN KULIT

1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar dari struktur kulit. Sebagai lapisan terluar, epidermis menjadi
benteng pertama tubuh terhadap paparan dari lingkungan sekitar, termasuk sinar UV dari matahari.
Lapisan ini juga berperan penting dalam menjaga kelembapan kulit. Epidermis sendiri terdiri dari
lima lapisan, yaitu:
 Stratum korneum
Ini adalah lapisan epidermis paling atas yang tersusun dari korneosit, yaitu sel keratinosit keras yang
sudah mati, dan sedikit lemak.
 Stratum lucidum
Lapisan epidermis yang tipis dan transparan ini tersusun dari sel keratinosit yang berbentuk datar.
 Stratum granulosum
Lapisan ini tersusun dari sel keratinosit yang di dalamnya terkandung granul.
 Stratum spinosum
Lapisan ini tersusun dari sel Langerhans serta protein pengikat (desmosom) dan sel keratinosit yang
membuat kulit lebih kuat dan elastis.
 Stratum basal atau germinativum
Lapisan epidermis paling bawah ini merupakan tempat produksi sel-sel kulit baru, protein keratin,
dan sel melanosit, yaitu sel penghasil melanin/zat warna kulit. Selain itu, di lapisan ini juga terdapat
sel Merkel’s yang bertugas sebagai sensor penerima rangsangan saraf untuk merasakan sentuhan.

2. Dermis
Dermis adalah lapisan kulit di bawah epidermis. Struktur lapisan ini menyumbang 90% ketebalan
kulit dan terdiri dari elastin yang memberikan kekenyalan pada kulit dan kolagen untuk
mengencangkan kulit. Beberapa komponen yang terdapat di lapisan dermis adalah sebagai berikut:
 Kelenjar keringat, yakni kelenjar penghasil keringat yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu kelenjar
ekrin (penghasil keringat encer dan tidak berbau) dan kelenjar apokrin (penghasil keringat pekat dan
mengandung lemak)
 Kelenjar sebasea, yakni kelenjar penghasil sebum atau minyak yang bertugas memastikan agar kulit
tidak kering dan berkerja sama dengan kelenjar kringat untuk menjaga kestabilan suhu tubuh
 Folikel rambut, yakni tempat tumbuhnya rambut dan pembentukan pembuluh darah juga sel saraf
 Pembuluh darah yang berfungsi untuk mengalirkan nutrisi dan oksigen supaya kulit tetap sehat
 Sel saraf yang berfungsi untuk mengirimkan dan menghantarkan signal tentang suhu, rasa sakit, atau
tekanan, dari dan ke sistem saraf pusat

3. Subkutis
Subkutis dikenal juga dengan hipodermis atau lapisan subkutan. Lapisan ini merupakan lapisan
terbawah kulit dan strukturnya tersusun dari sel lemak. Lapisan ini akan melindungi organ yang lebih
dalam, melindungi tubuh dari perubahan suhu, dingin maupun panas, dan sebagai tempat
penyimpanan lemak serta cadangan energi.
GANGGUAN PADA KULIT :

1. Dermatitis Seboroik

Pada orang dewasa, dermatitis seboroik dapat muncul di bagian tubuh mana saja. Kulit yang terkena
mungkin tampak kemerahan, bengkak, dan berminyak. Selain itu, kerak putih atau kuning juga bisa muncul
di permukaan kulit sebagai gejalanya. Banyak perawatan dapat membantu meringankan gejalanya.
Mengobati dermatitis seboroik mungkin melibatkan penggunaan sampo khusus dan mengoleskan krim obat
ke kulit yang terkena.

2. Eksim

Eksim adalah kondisi kulit umum yang menyebabkan kulit gatal, merah, kering, dan teriritasi. Kondisi ini
juga disebut dermatitis atopik yang biasanya muncul ketika seseorang masih bayi atau usia dini dan dapat
bertahan hingga usia dewasa. Adapun, salah satu pengobatan untuk mengatasi kondisi ini adalah
penggunaan obat Antihistamin oral yang dijual bebas (OTC) untuk meredakan gatal. 

3. Hemangioma

Hemangioma, atau hemangioma infantil, adalah pertumbuhan pembuluh darah yang tidak bersifat kanker
dan kerap menyasar bayi. Hemangioma kecil tunggal biasanya tidak memerlukan pengobatan karena
kemungkinan besar akan hilang dengan sendirinya. Namun, beberapa kasus mungkin memerlukan
perawatan, terutama yang menimbulkan luka. Salah satu jenis pengobatan yang dapat dilakukan adalah obat
penggunaan golongan obat beta blocker. 

4. Cold Sore

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi herpes simplex virus yang ditandai dengan lepuhan atau luka yang
terasa sakit pada bagian mulut atau bibir. Cold sore umumnya sembuh tanpa pengobatan dalam dua hingga
empat minggu. Namun, beberapa jenis obat antivirus resep dapat dipergunakan guna mempercepat proses
penyembuhan.

5. Kanker Kulit

Kanker kulit  merupakan pertumbuhan sel kulit yang tidak normal dan paling sering berkembang pada kulit
yang terpapar sinar matahari. Pengobatan kanker kulit bergantung pada jenis, lokasi, dan stadium kanker
kulit pengidapnya. Seperti : krim tropikal, operasi, radioterapi

6. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kelainan autoimun. Gejala biasanya meliputi bercak
kulit yang gatal dengan penampilan yang tidak biasa. Area kulit yang terkena psoriasis dapat bervariasi
dalam ukuran dan tingkat keparahan. 

7. Rosacea

Dapat menyebabkan pembengkakan kulit hingga breakout  atau kondisi kulit yang tiba-tiba mengalami
iritasi, kemerahan dan muncul banyak jerawat. Sebenarnya tidak ada obat yang benar-benar dapat
menyembuhkan rosacea. Namun, penggunaan obat antiinflamasi topikal atau oral dapat bermanfaat untuk
meredakan gejalanya. 

8. Jerawat

Jerawat adalah salah satu kondisi kulit yang paling umum. Pengobatan untuk jerawat biasanya
melibatkan perawatan kulit yang baik, perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan. Untuk wanita,
pengobatan juga mungkin dapat melibatkan terapi hormonal. 
9. Kutil

Kutil merupakan penyakit kulit menular berbentuk bintik atau benjolan akibat infeksi human papillomavirus
(HPV). Benjolan ini bisa muncul di bagian tubuh manapun, biasanya di tangan, kaki, dan persendian. Kutil
terkadang hilang dengan sendirinya.

HIDUNG

PENGERTIAN
Hidung adalah organ penciuman yang terletak di tengah-tengah wajah. Tubuh bisa mendapatkan oksigen
melalui organ hidung yang menangkap udara. Selain berfungsi menangkap udara, hidung juga berfungsi
sebagai indera yang bisa menangkap aroma, dan membersihkan udara luar yang masuk.

FUNGSI HIDUNG
 Penciuman. Fungsi utama rongga hidung yaitu sebagai indera penciuman. Kamu dapat mencium
setiap aroma di daerah penciuman yang terletak di puncak rongga hidung. Di neuron, informasi
mengenai penciuman dapat disampaikan ke otak. Dengan begitu kamu dapat mengenali bahan kimia
berbahaya atau mengenali pelbagai jenis bau.

 Pernafasan. Udara yang kamu hirup perlu dihangatkan dan dilembabkan sebelum sampai ke paru-
paru. Proses tersebut dilakukan di bagian rongga hidung yang dilapisi epitel semu bertingkat bersilia.
Silia berfungsi menahan lendir dan kelembapan lendir dan memiliki peran dalam melembabkan
udara yang dihirup. 

 Kekebalan tubuh. Silia pada sel-sel jaringan yang melapisi rongga hidung dan lendir (gel goblet),
secara bersamaan berperan dalam menyaring udara yang kamu hirup. Mereka dapat mengeluarkan
partikel kecil dan kuman yang terperangkap di lendir dari saluran pernapasan. Dengan begitu dapat
mencegah tubuh terkena serangan kuman dari udara.

STRUKTUR HIDUNG

1. Vestibulum

Vestibulum merupakan bagian terdepan dari rongga hidung. Lubang hidung mengarah ke bagian rongga
hidung ini pada dasarnya hanya lorong pendek yang dilapisi rambut dan mengarah ke daerah pernapasan
rongga hidung. 

2. Respiratory

Area ini merupakan bagian terbesar dari rongga hidung. Respiratory memiliki jaringan khusus yang
berfungsi untuk membantu proses pernapasan. Bagian rongga hidung ini juga dilapisi dengan epitel pseudo-
stratifikasi bersilia dan sel goblet yang mengeluarkan lendir. 

3. Daerah penciuman

Puncak rongga hidung (area piramidal paling atas) rongga hidung berisi semua reseptor dan sel yang
diperlukan untuk indra penciuman. 
4. Septum hidung

Struktur berikutnya yaitu septum hidung, yang merupakan dinding di tengah rongga pernapasan hidung.
Area ini terdiri dari tulang rawan septum, tulang vomer, dan pelat tegak lurus tulang ethmoid. Tulang rawan
septum ada di atas tulang vomer dan di depan tulang ethmoid, yang menyatu jauh ke belakang.

5. Tulang

Setidaknya ada sebanyak 12 tulang yang berkontribusi pada struktur rongga hidung. Tulang-tulang tersebut
yaitu tulang hidung, maksila, sphenoid, vomer, palatina, lakrimal, dan tulang ethmoid. Empat tulang yang
disebutkan di awal saling berpasangan (dua di setiap sisi). Sedangkan tulang ethmoid merupakan bagian
terbesar dari rongga hidung. 

6. Turbinat

Di dalam rongga hidung ada tiga susun, seperti rak, tulang melengkung yang disebut konka atau konka
hidung. Tulang-tulang tersebut menonjol dari dinding lateral rongga, yang disebut konka superior, tengah,
dan inferior. Ruang antara konka disebut meatus. Konka superior menonjol dari tulang ethmoid dan agak
terpisah dari dua konka lainnya. 

7. Saraf

Terdapat sejumlah saraf yang terlibat dari fungsi rongga hidung. Saraf yang paling menonjol yaitu saraf
penciuman, saraf nasopalatina, saraf trigeminal, dan saraf nasociliary. 

8. Pembuluh darah

Struktur selanjutnya yaitu pembuluh darah. Rongga hidung memiliki pembuluh darah yang luas dan rumit.
Pembuluh darah di rongga hidung memiliki fungsi penting, yaitu menghangatkan dan melembabkan udara
yang kamu hirup.

GANGGUAN PADA HIDUNG

 Salesma atau Cold dan Flu

Penyakit yang diakibatkan oleh virus bernama influenza ini menyebabkan batuk, pilek, sakit di daerah
sekitar leher. Terkadang juga muncul gejala seperti demam dan sakit di persendian yang disertai rasa pusing.
Gejala serangan virus influenza pada anak-anak terkadang disertai diare.

 Sinusitis

Sinusitis adalah penyakit yang terjadi akibat peradangan pada bagian sinus. Sinus sendiri terletak pada
rongga-rongga tulang yang berhubungan dengan hidung.

 Hidung Tersumbat dan Pilek

Hidung tersumbat atau pilek menjadi salah satu penyebab salesma itu sendiri. Penyakit ini menimbulkan
lendir yang berlebihan yang bisa mengakibatkan sinus atau peradangan.

 Anosmia
Anosmia merupakan salah satu kelainan pada hidung yang berhubungan dengan indera penciuman. Saat
mengidap anosmia, seseorang tidak dapat mencium bau sebagian atau sama sekali. Penyakit ini biasanya
disebabkan oleh kecelakaan serta gangguan saluran hidung lainnya.

LIDAH

PENGERTIAN

Lidah merupakan indra pengecap yang terdiri dari sejumlah bagian dan memiliki berbagai macam fungsi.
Selain berfungsi sebagai pengecap, lidah juga memiliki beberapa fungsi utama, seperti membantu Anda
berkomunikasi serta mengunyah dan menelan makanan.

FUNGSI LIDAH

1. Alat pengecap

Semua papillae  pada lidah memiliki alat perasa untuk merasakan makanan, minuman, atau apa pun yang
masuk ke dalam mulut. Secara umum, lidah bisa mengecap empat rasa utama, yaitu manis, asam, pahit dan
asin. Rasa kelima adalah umami atau gurih yang umum dapat dirasakan pada monosodium
glutamate atau MSG.

2. Membantu berkomunikasi

Lidah bekerja sama dengan bibir dan gigi untuk membuat suara yang keluar dari dalam tenggorokan
menjadi jelas dan mudah untuk dipahami oleh lawan bicara. Tanpa lidah, perkataan seseorang akan sulit
dipahami.

3. Membantu mengunyah makanan

Karena bisa bergerak bebas di dalam mulut, lidah berfungsi membantu mengolah makanan dan minuman
dari padat menjadi lembek, sehingga mudah untuk ditelan.

4. Membantu menelan

Setelah makanan dikunyah dan menjadi halus, lidahlah yang akan mendorong makanan ke dalam
tenggorokan, lalu masuk ke dalam lambung dan diolah oleh organ pencernaan.

5. Membantu mengisap

Fungsi lidah sebagai alat bantu mengisap cairan paling jelas terlihat pada bayi. Bayi menggunakan lidahnya
saat mengisap asi dari payudara.

6. Membantu menyentuh

Ujung lidah merupakan salah satu bagian tubuh yang paling peka terhadap sentuhan. Oleh karena itu Anda
dapat dengan mudah menyadari jika ada duri ikan, serpihan tulang, atau benda asing kecil yang tidak
sengaja masuk di makanan. Lidah juga bisa membantu mencari sisa-sisa makanan yang tertinggal di dalam
mulut.

7. Melindungi mulut dari kuman


Di dasar lidah, terdapat kumpulan sel-sel pelindung bernama tonsil lingual. Sel-sel ini berada di
belakang rongga mulut. Bersamaan dengan amandel, tonsil lingual bertugas melindungi tubuh dari
gangguan kuman-kuman yang bisa masuk melalui mulut
STRUKTUR LIDAH

1. Ujung dan tepi lidah

Bagian ini meliputi lidah bagian paling depan, dekat dengan bagian belakang gigi seri serta tepi kanan dan
kiri. Dalam anatomi lidah, bagian ini bisa bergerak bebas ke area depan, belakang, kanan, serta kiri mulut.
Tak hanya itu saja, ujung dan tepi adalah bagian lidah yang peka terhadap rasa dari makanan atau minuman
yang masuk.

2. Pangkal lidah

Pangkal lidah berada di bagian belakang dan menempel pada dasar rongga mulut. Untuk itu, Anda tidak bisa
melihat struktur lidah ini dari luar mulut. Pada bagian ini, ada cukup banyak sel sensorik yang memengaruhi
fungsi lidah. Ini bisa membuat lidah merasakan dan menyentuh sesuatu yang masuk ke dalam mulut.

3. Dasar lidah

Bagian ini disebut juga akar lidah karena lokasinya berada di sisi bawah. Maka dari itu, Anda tidak bisa
melihat bagian anatomi ini dari luar. Terletak di bagian sepertiga belakang, anatomi lidah ini terletak di
mulut bagian belakang yang dekat dengan tenggorokan.Berbeda dari bagian lidah lainnya, dasar lidah tidak
bisa bergerak secara bebas. Bagian inilah yang menempel dengan tulang hyoid dan tulang rahang bawah.

4. Badan lidah

Dari keseluruhan anatomi lidah, dua per tiga bagian lidah lainnya disebut dengan badan lidah. Bagian ini
bisa digerakkan secara bebas dan bertanggung jawab atas beberapa fungsi lidah.

5. Dorsum

Menjadi bagian dari anatomi lidah yang terletak di antara dasar dan badan lidah. Dorsum lidah adalah
bagian yang permukaannya terlihat sedikit lebih naik dari badan lidah. Di bagian ini, terdapat garis
cekungan berbentuk seperti huruf V yang disebut sulkus terminalis.

6. Papilla

Papilla adalah tonjolan atau bintik kecil yang berada di bagian atas dan samping lidah Anda. Warnanya pun
sama dengan lidah dalam keadaan normal sehingga tidak terlalu mencolok Ini memberikan tekstur sedikit
kasar, tetapi papilla berfungsi membantu proses makan. Alasannya, papilla mempunyai sensor perasa dan
juga suhu.

 Ada beberapa jenis papilla dalam anatomi lidah Anda, di antaranya adalah:

 Papilla sirkumvalata, berukuran lebih besar dan lebih datar. Ini berada di dua per tiga belakang lidah.

 Papilla filiformis, sejajar dengan sulkus teminalis yang sensitif terhadap sentuhan.

 Papila foliata, berada di kanan dan kiri lidah yang berfungsi dalam proses pengecapan.

 Papilla fungiformis, seperti jamur atau bercak merah di lidah yang paling banyak di ujung dan
samping lidah.
7. Otot-otot lidah

Secara garis besar, otot lidah dibagi menjadi dua anatomi, yaitu otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot
intrinsik adalah otot yang membentuk lidah. Lalu, ada pula otot ekstrinsik yang mengaitkan lidah ke struktur
sekitarnya dan berperan dalam menentukan posisi lidah.

Berikut adalah bagian atau jenis dari otot intrinsik yang membentuk lidah, yaitu:

 Longitudinal superior, yang membuat lidah bisa menekuk dan melipat.

 Longitudinal inferior, menekuk otot bawah sehingga memendekkan atau memanjangkan lidah.

 Transversal, berperan saat menjulurkan lidah dan membuatnya lebih panjang.

 Vertikal, berperan saat lidah melebar di dalam mulut, sehingga mendorong belakang gigi.

Sedangkan bagian atau jenis dari otot ekstrinsik, di antaranya adalah:

 Genioglosus, memungkinkan lidah bergerak ke dalam, keluar, atau bergantian dalam waktu cepat.

 Hyoglossus, otot tipis yang berfungsi menarik lidah kembali ke dalam rongga mulut.

 Styloglossus, menarik lidah ke belakang sehingga melancarkan proses menelan.

 Palatoglossus, otot yang berfungsi mengangkat lidah ke bagian belakang.

PENYAKIT PADA LIDAH

 Kandidiasis, infeksi jamur atau sariawan sehingga mengakibatkan plak putih pada mukosa.

 Sindrom lidah berbulu, lidah terlihat putih atau hitam karena pertumbuhan papilla yang berlebih.

 Macroglossia, lidah membesar yang memengaruhi kemampuan menelan dan bernapas.

 Tongue tied, lidah terikat yang bisa mengganggu gerakan seperti menelan dan bicara.

 Kelumpuhan otot genioglosus, lidah menjadi jatuh ke belakang dan menghalangi napas.

 Sindrom lidah terbakar, tergolong tidak berbahaya yang penyebabnya masalah saraf ringan.

 Leukoplakia oral, becak putih di lidah dan tidak bisa hilang yang bisa berkembang menjadi kanker
mulut.

Anda mungkin juga menyukai