Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

BIOLOGI ( MATA, HIDUNG, KULIT )

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


Akhlan Raharditya Putra
Deswita Salsafila Kadir
Innazwah Nur Hidayah Nayoan
Nabila Salsabila Syawie
Nayla Inayah Abdulgani
Ratri Vania Takasenserang
Siti Humairoh Revalina Aditya Yuman

MAN MODEL 1 PK MANADO


TAHUN AJARAN 2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyususnan
Makalah ini dapat di pergunakan dengan baik. Dalam penulisan Makalah
ini, kami merasa masih banyak ada yang kurang baik pada teknis penulisan
maupun materi.

Dalam penulisan Makalah ini kami menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada guru kami yang telah mengajari dan membantu kami.

Manado, 08 Maret 2023

Penyusun

A. PEMBAHASAN
1. MATA
Mata adalah sistem optik yang memfokuskan berkas cahaya pada fotoreseptor
dan mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf. Bagian-bagian mata tersebut
dibagi menjadi aksesoris mata dan struktur mata.

A. Aksesoris Mata
1. Alis : Alis ini berfungsi untuk melindungi mata dari keringat.
2. Orbita : Orbita ini isinya lekukan tulang yang berisi bola mata. Jadi semacam
yang menampung bola mata. Air mata ini mengandung garam, mukosa dan
lisozim untuk membasahi permukaan mata dan mempertahankan
kelembapannya.
3. Kelopak mata : Kelompak mata ini melindungi mata dari kekeringan dan debu.
4. Otot mata : Otot mata ini terdiri dari 2 pasang otot rektus dan 1 pasang otot
sadak. Fungsinya otot mata ini adalah untuk menggerakan mata ke arah vertikal,
horizontal, dan menyilang. Itulah alasan kenapa kita bisa memutar mata.

B. Struktur Bola Mata

1. Tunika fibrosa : merupakan lapisan terluar yang keras.


2. Skrela : merupakan bagian dinding mata yang tersusun dari jaringan ikat
fibrosa. Warnanya putih dan menjadi tempat otot ekstrinsik berada. Skrela juga
memberikan bentuk bola mata.
3. Kornea : Fungsinya adalah untuk memfokuskan bayangan yang masuk ke mata.
4. Koroid : merupakan bagian yang terpigmentasi dan berfungsi untuk mencegah
adanya refleksi internal berkas cahaya. Koroid ini juga mengandung banyak
pembuluh darah untuk menyalurkan nutrisi.
5. Badan Siliari : Badan Siliari ini memiliki pembuluh darah dan otot bersilia. Otot
bersilia ini berfungsi untuk mengubah fokus objek.
6. Iris : merupakan bagian mata yang berwarna dan memiliki jaringan ikat dan
otot. Kedua bagian tersebut digunakan untuk mengendalikan diameter pupil,
sehingga kemudian bisa mengontrol jumlah cahaya yang masuk.
7. Pupil : Pupil berfungsi sebagai jalan masuk dari cahaya ke mata.
8. Lensa Mata : Lensa Mata berada di belakang pupil. Lensa mata ini bersifat
elastis.
9. Rongga Mata : Rongga mata merupakan ruang yang berisi Aqueous Humor.
Fungsinya Aqueous Humor ini adalah untuk memberikan nutrisi bagi kornea dan
lensa, serta membiaskan cahaya yang masuk ke mata. Ada juga yang namanya
Vitreous Humor di ruang posterior. Vitreous Humor ini adalah cairan yang mengisi
bagian belakang lensa mata serta berfungsi menjaga bentuk dan tekanan bola
mata.
10. Retina : Retina ini nama lainnya selaput jala dan merupakan lapisan terdalam
di mata, tipis, dan transparan. Ada 5 bagian dari retina :
a.bagian luar : terpigmentasi dan menyimpan vitamin a.
b.bagian dalam : lapisan jaringan dari sel sel batang dan sel sel kerucut,sensitif
terhapad warna dan bekerja saatintesitas tinggi(siang hari).
c. makula lutea(bintik kuning) : memiliki fovea sentralis yang mengandung
selkonus dan sangat peka dan tajam dalam menerima rangsangan cahaya.
d.saraf mata adalah saraf yang mengatur indra pengelihatan.
e.bintik buta bagian yang tidak mengandung sel sel fotoreseptor, daerah awal
saraf optik.

C. Mekanisme Melihat
1.cahaya yang dipantulkan oleh benda yang ingin kamu lihat itu ditangkap oleh
mata. Setelah itu cahayanya menembus kornea matamu dan diteruskan melalui
pupil.
2. pupil mengatur intensitas cahaya. Setelah intensitas cahayanya diatur oleh
pupil, kemudian intensitas cahayanya diteruskan sampai menembus lensa mata
menuju retina.
3. daya akomodasi mata kemudian mengatur cahaya supaya cahayanya jatuh
tepat di bintik kuning retina. Supaya nggak salah jatuh ke tempat lain, nih.
Hahaha.
4. ketika cahayanya sudah jatuh ke bintik kuning, impuls cahaya kemudian akan
disampaikan oleh saraf optik ke otak.
5. cahaya tersebut kemudian diinterpretasikan oleh otak, sehingga kita bisa
memahami dengan jelas apa yang sebenarnya sedang kita lihat.

D. Penyakit pada mata


A. Buta Warna
Buta warna merupakan suatu keadaan di mana seseorang tidak dapat melihat
spektrum warna tertentu. Buta warna sebagian adalah suatu keadaan di mana
seseorang tidak dapat melihat spektrum warna merah dan atau hijau. Buta warna
sebagian dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung pada keparahan dan
spektrum warna yang tidak dapat dilihat.
Buta warna komplit (amat sangat jarang) merupakan suatu keadaan di mana
seseorang tidak dapat melihat seluruh spektrum warna. Dengan kata lain
penderita hanya dapat melihat warna hitam dan putih. Menggunakan kacamata
berwarna mungkin dapat membantu seorang penderita buta warna melihat
dengan lebih baik.

B. Rabun Jauh (Miopia)


Saat Anda menderita rabun jauh atau miopia, maka segala sesuatu yang berada
pada jarak tertentu atau jauh akan terlihat kabur. Resiko Anda untuk menderita
gangguan mata yang satu ini akan meningkat bila salah satu atau kedua orang tua
Anda menderita miopia atau bila Anda sering membaca dengan jarak dekat.
Penyebab dari miopia biasanya adalah karena bola mata terlalu panjang atau
bentuk kornea yang abnormal atau akibat adanya kelainan pada lensa mata.
Berbagai kelainan tersebut menyebabkan titik fokus jatuh tepat di depan retina,
bukan pada retina. Gejala miopia biasanya mulai terjadi saat anak memasuki usia
sekolah dan remaja. Anak biasanya akan memerlukan penggantian kacamata
beberapa kali karena perubahan minus matanya. Keadaan ini biasanya akan stabil
(minus tidak berubah lagi) saat anak berusia awal 20 tahun.
Penderita miopia biasanya mengalami kesulitan untuk mengemudi, berolahraga,
atau melihat papan iklan atau bahkan televisi. Gejala yang biasa ditemukan
adalah pandangan kabur, sering menyipitkan mata, dan mata terasa sangat lelah.
Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan kacamata, lensa kontak, atau
melakukan tindakan pembedahan laser.
Tindakan pembedahan laser (iLASIK) merupakan suatu teknik pembedahan untuk
membentuk ulang kornea mata Anda yang dapat membantu mengatasi rabun
jauh, rabun dekat, maupun silinder.
Tindakan pembedahan ini memiliki tingkat kesuksesan yang cukup tinggi (lebih
dari 90%), akan tetapi sebaiknya tidak dilakukan bila Anda memiliki mata kering
yang cukup parah, memiliki bentuk kornea yang tipis atau abnormal, atau
menderita gangguan penglihatan berat. Efek samping yang mungkin terjadi
adalah sensitif terhadap cahaya.
 
C. Rabun Dekat (Hiperopia)
Sebagian besar orang dilahirkan dengan rabun dekat ringan, yang biasanya akan
menghilang saat memasuki usia kanak-kanak. Bila rabun dekat tetap ada, maka
orang tersebut biasanya akan mengalami kesulitan untuk melihat benda-benda
yang terletak cukup dekat dengannya (benda tampak kabur atau buram). Keadaan
ini dapat menurun dalam keluarga.
Rabun dekat seringkali terjadi karena bentuk bola mata terlalu pendek. Hal ini
menyebabkan titik fokus jatuh di belakang retina, bukan pada retina. Pada kasus
yang berat, penderita juga dapat mengalami kesulitan melihat benda atau objek
yang terletak cukup jauh.
Selain kelainan bentuk bola mata, kelainan bentuk kornea atau lensa juga dapat
menyebabkan terjadinya rabun dekat. Anak-anak yang menderita rabun dekat
biasanya memiliki mata juling (strabismus) atau mata malas (amblyopia) dan
mungkin mengalami kesulitan membaca. Oleh karena itu, dianjurkan untuk
memeriksakan kesehatan mata anak Anda ke seorang dokter spesialis mata.
Gejala yang dapat ditemukan adalah kesulitan untuk membaca, pandangan kabur
di malam hari, mata terasa lelah, dan nyeri kepala. Untuk mengatasinya,
gunakanlah kacamata atau lensa kontak atau melakukan tindakan pembedahan.
 
D. Presbiopia
Kesulitan membaca tulisan merupakan salah satu tanda penuaan. Keadaan ini
disebut dengan presbiopia (artinya mata tua dalam bahasa Yunani). Pada
sebagian besar orang, keadaan ini mulai terjadi saat mereka memasuki usia 40
tahun.
Presbiopia terjadi karena lensas mata menjadi kurang fleksibel dan tidak dapat
mengubah bentuknya untuk memfokuskan penglihatan pada benda yang berjarak
dekat. Untuk mengatasinya, gunakanlah kacamata.  
 
E. Astigmatisma (Silinder)
Jika Anda menderita astigmatisma atau silinder pada salah satu atau kedua bola
mata, maka pandangan Anda pada jarak berapa pun biasanya terganggu. Keadaan
ini terjadi saat kornea memiliki bentuk yang tidak normal. Akibatnya, terbentuk
banyak titik fokus yang jatuh pada berbagai tempat pada retina. Penggunaan
kacamata atau lensa kontak dapat membantu mengatasinya. Selain itu, tindakan
pembedahan juga dapat membantu mengatasinya.
Gejala yang dapat ditemukan adalah pandangan kabur, nyeri kepala, dan mata
terasa sangat lelah.
 
F. Glaukoma
Glaukoma dapat membuat Anda kehilangan penglihatan Anda dengan merusak
saraf optik di dalam mata Anda. Penderita mungkin tidak akan mengalami gejala
apapun. Gejala awal yang biasa ditemukan adalah hilangnya lapang pandang
sebagian, awalnya lapang pandang samping, yang kemudian akan diikuti oleh
hilangnya lapang pandang pusat.
Pada sebagian besar kasus glaukoma, peningkatan tekanan di dalam mata
menyebabkan terjadinya kerusakan saraf optik dan membuat penderita
kehilangan penglihatannya. Pada keadaan normal, mata manusia dipenuhi oleh
cairan yang berfungsi untuk memberikan nutrisi pada berbagai struktur di dalam
mata. Akan tetapi, bila cairan ini menjadi berlebihan, maka tekanan di dalam
mata Anda pun akan meningkat dan merusak saraf optik yang terletak di bagian
belakang mata.
Untuk mendeteksi adanya glaukoma sedini mungkin, dianjurkan agar Anda
melakukan pemeriksaan mata secara teratur setiap 1-2 tahun sekali, terutama
bila Anda telah berusia lebih dari 40 tahun. Glaukoma dapat diatasi dengan obat-
obatan atau tindakan pembedahan. Tanpa pengobatan glaukoma akan
menyebabkan terjadinya kebutaan total.
 
G. Degenerasi Makula
Age related macular degeneration (AMD) atau degenerasi makula terkait
usia akan merusak dan menghancurkan penglihatan pusat, yang akan membuat
Anda sulit untuk membaca atau mengemudi kendaraan bermotor. Gejala yang
dapat ditemukan adalah lapang pandang pusat tampak hitam atau garis lurus
tampak bergelombang. Resiko terjadinya AMD akan meningkat bila Anda berusia
lebih dari 60 tahun, merokok, memiliki tekanan darah tinggi, menderita obesitas,
berjenis kelamin wanita, atau memiliki anggota keluarga yang menderita
glaukoma.
AMD terjadi akibat adanya gangguan yang mengenai bagian pusat dari retina,
yang disebut dengan makula. Degenerasi makula terbagi menjadi 2 jenis yaitu
"basah" dan "kering". Pada AMD "kering", biasanya ditemukan kumpulan bintik
kuning yang disebut dengan drusen pada makula. Seiring dengan semakin
memburuknya penyakit, jaringan makula pun akan hancur. Hal ini tentu saja akan
mengganggu proses penghantaran sinyal dari retina ke dalam otak.
Pada AMD "basah", terbentuk pembuluh darah abnormal, yang akan membentuk
jaringan parut pada makula dan merusak makula. Garis lurus yang tampak
bergelombang merupakan gejala awal dari AMD "basah". AMD "basah"
merupakan jenis AMD yang lebih berat dan lebih cepat berkembang. Kedua jenis
AMD akan membuat lapang pandang pusat Anda tampak seperti suatu area
kehitaman.
 
H. Retinopati Diabetikum
Diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 dapat menyebabkan hilangnya penglihatan
sebagian dan berujung pada kebutaan. Hal ini disebabkan oleh kerusakan
pembuluh darah kecil di dalam retina. Keadaan ini biasanya dapat diobati, akan
tetapi jangan tunggu hingga gejala timbul. Saat gejala seperti penglihatan kabur,
bintik hitam, atau nyeri mata timbul; maka penyakit mungkin sudah berat. Oleh
karena itu, dianjurkan agar orang yang menderita diabetes melakukan
pemeriksaan mata setiap tahun, bahkan lebih sering bila mereka sudah mulai
mengalami gangguan mata karena diabetes. Cara terbaik untuk mencegah
terjadinya retinopati diabetikum adalah dengan menjaga kadar gula darah Anda
tetap dalam batas normal.
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil yang berfungsi
untuk memberi nutrisi pada retina. Pembuluh darah ini dapat membengkak,
rusak, dan akhirnya membuat cairan di dalamnya merembes keluar. Pada
beberapa kasus, dapat terbentuk berlusin-lusin pembuluh darah baru yang
abnormal (retinopati proliferatif). Pembuluh darah abnormal yang baru terbentuk
ini sangat rapuh dan dapat pecah dengan mudah. Berbagai proses ini secara
berangsur-angsur akan merusak retina dan menyebabkan penglihatan menjadi
kabur atau bahkan buta.
 
I. Katarak
Saat memasuki usia 80 tahun, sebagian besar orang pasti akan
mengalami katarak. Katarak akan membuat penglihatan Anda menjadi kabur
secara perlahan, yang akan membuat Anda sulit membaca, mengemudi, dan
melihat di malam hari. Diabetes, merokok, atau menghabiskan terlalu banyak
waktu berjemur di bawah sinar matahari dapat meningkatkan resiko terjadinya
katarak. Tindakan pembedahan yang bertujuan untuk mengganti lensa mata
sangat efektif dalam mengatasi katarak.
Pada keadaan normal, lensa mata yang sehat berfungsi untuk memfokuskan
cahaya ke retina. Seiring dengan semakin bertambahnya usia seseorang, protein
pun akan menumpuk di dalam lensa mata, yang membuat lensa menjadi keruh.
Hal ini akan membuat fokus cahaya tidak jatuh tepat pada retina. Akibatnya,
penglihatan pun akan menjadi buram, ketajaman penglihatan warna berubah,
dan silau saat melihat cahaya terutama di malam hari. Katarak tahap lanjut
bahkan dapat terlihat dengan mata telanjang, di mana bagian tengah mata
berwarna putih.
 
J. Retinitis Pigmentosa
Retinitis pigmentosa merupakan suatu gangguan mata yang dapat diturunkan dari
orang tua. Gangguan ini biasanya bermula dari gangguan penglihatan di malam
hari. Gejala berikutnya yang terjadi adalah gangguan lapang pandang samping
secara perlahan, yang lama-kelamaan akan membuat penderita seperti melihat di
dalam terowongan, yang akan berujung pada kebutaan.
Pada penderita retinitis pigmentosa, jaringan retina yang sensitif terhadap cahaya
akan mati secara perlahan setelah bertahun-tahun. Saat hal ini terjadi, maka
jaringan retina ini pun akan berhenti mengirimkan sinyal ke dalam otak dan
membuat Anda kehilangan penglihatan Anda.
Pada pemeriksaan mata, dokter biasanya akan menemukan bintik hitam
abnormal (pigmen) di sekitar retina. Selain itu, penderita juga dapat mengalami
katarak dini dan pembengkakan retina (edema makula).
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi vitamin A dosis tinggi dapat
membantu mengembalikan penglihatan yang hilang. Akan tetapi, dianjurkan agar
Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum mengkonsumsi
vitamin A dosis tinggi karena dapat dapat beracun.
 
K. Floater
Bintik hitam atau benang halus yang bergerak pada penglihatan disebut dengan
floater, yang merupakan debris atau kotoran di dalam cairan vitreus. Floater
biasanya tidak akan menutupi penglihatan dan lebih mudah terlihat pada cahaya
terang. Floater merupakan hal sering ditemukan dan biasanya tidak berbahaya.
Akan tetapi, bila mereka muncul secara mendadak atau lebih sering dan tampak
lebih banyak atau Anda juga melihat kilatan cahaya; segera periksakan diri Anda
ke seorang dokter spesialis mata.
Bintik putih atau hitam yang menetap dan hilangnya lapang pandang samping
secara mendadak juga merupakan pertanda bahwa Anda harus segera
memeriksakan diri ke seorang dokter.
 
L. Ambliopia (Mata Malas)
Saat Anda masih kanak-kanak, bila salah satu mata Anda tidak dapat melihat
dengan baik, maka otak Anda terkadang akan lebih "menyayangi" mata yang satu
lagi. Keadaan ini disebut dengan ambliopia. Ambliopia dapat terjadi karena mata
juling atau gangguan ketajaman penglihatan pada salah satu mata. Perban atau
obat tetes mata yang bertujuan untuk membuat mata yang sehat memiliki
penglihatan yang kabur dapat memaksa otak untuk menggunakan mata yang
lainnya. Jika keadaan ini tidak segera diatasi di masa kanak-kanak, gangguan
penglihatan karena ambliopia dapat bersifat permanen.
 
M. Benda Asing Pada Mata
Banyak ujung saraf terletak pada permukaan kornea Anda, jadi adanya benda
yang sangat kecil sekalipun dapat membuat Anda kesakitan atau tidak nyaman.
Saat Anda menemukan adanya benda asing pada mata Anda, jangan menggosok
mata Anda atau Anda akan menyebabkan terjadinya kerusakan serius pada mata
Anda. Bersihkan mata Anda secara perlahan dengan air.
Jika benda asing pada mata Anda tidak juga berhasil keluar, segera periksakan diri
Anda ke seorang dokter spesialis mata yang dapat mengangkatnya dengan mudah
dan yang akan memberikan obat tetes mata yang mengandung antibiotika untuk
mencegah terjadinya infeksi pada kornea mata Anda.
 
N. Mata Kering
Air mata berfungsi untuk melumasi mata Anda. Oleh karena itu, jika aliran air
mata berkurang; misalnya akibat udara kering, penuaan, atau gangguan
kesehatan lainnya; maka mata Anda dapat terasa nyeri dan teriritasi. Pada
beberapa orang yang menderita mata kering ringan, penggunaan obat tetes mata
yang berisi air mata buatan biasanya dapat membantu. Akan tetapi, bila Anda
menderita mata kering yang cukup berat, maka Anda mungkin membutuhkan
obat lain atau tindakan pembedahan untuk mengatasinya.
 
O. Infeksi Mata
Infeksi mata merupakan peradangan pada mata yang disebabkan oleh infeksi
virus, bakteri, bahan iritan, atau alergi. Gejala yang biasa ditemukan adalah mata
tampak merah, terasa gatal atau panas, dan belekan. Sebagian besar infeksi mata
disebabkan oleh infeksi virus yang tidak membutuhkan pengobatan antibiotika.
Dokter hanya akan memberikan antibiotika bila peradangan mata Anda
disebabkan oleh infeksi bakteri. Karena infeksi mata yang disebabkan oleh virus
dan bakteri sangat menular, maka pastikan Anda lebih sering mencuci tangan
Anda hingga sembuh. Jika gatal merupakan keluhan utama Anda, maka
kemungkinan besar penyebabnya adalah alergi.
 
P. Stye (Bintitan)
Stye merupakan suatu benjolan merah lunak yang tampak seperti jerawat pada
atau di dekat tepi kelopak mata. Stye merupakan salah satu jenis infeksi pada
kelopak mata (blefaritis). Stye biasanya akan sembuh dalam waktu 1 minggu.
Untuk mempercepat penyembuhan, kompreslah stye dengan kompres hangat 3-6
kali setiap hari. Jangan menggunakan lensa kontak atau riasan mata hingga stye
sembuh.
 
Q. Alergi
Alergi dapat membuat mata Anda menjadi berair dan gatal. Serbuk sari, rumput,
debu, dan bulu binatang merupakan pemicu alergi yang paling sering ditemukan.
Untuk menghindari kekambuhan, pastikan jendela kamar dan mobil Anda selalu
tertutup. Gunakan seprai dan sarung bantal yang bersifat hipoalergenik.
Bersihkan rumah Anda dengan benar setiap harinya.
2. HIDUNG
Masing-masing indra memiliki fungsi pentingnya tersendiri dan saling melengkapi.
Hidung atau indra penciuman berfungsi untuk mendeteksi bau serta salah satu
anggota dari sistem pernapasan.
Selain dua fungsi tersebut, hidung juga berfungsi sebagai pembersih saluran
napas dan membantu saat merasakan makanan atau minuman.

A. Struktur anatomi hidung manusia


1. Lubang hidung
Udara masuk ke dalam rongga hidung melalui lubang hidung yang di dalamnya
terdapat rambut-rambut halus. Rambut tersebut biasa disebut dengan bulu
hidung yang berfungsi sebagai penyaring udara.
Kotoran yang terdapat di udara tertahan oleh bulu hidung sehingga hanya udara
yang bersih yang masuk ke dalam sistem pernapasan.

2. Rongga hidung
Menurut Encyclopedia Britannica, hidung memiliki dua rongga yang dipisahkan
oleh septum. Septum adalah dinding dari tulang rawan.
Septum memisahkan rongga hidung hingga bagian awal tenggorokan. Struktur
hidung ini terbentuk dari empat dinding yaitu:
Dinding superior atau bagian atas
Dinding inferior atau bagian bawah
Dinding medial atau bagian tengah
Dinding lateral atau bagian samping
Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut halus atau silia.
Selaput lendir yang ada di rongga hidung berfungsi sebagai pelindung terhadap
kotoran dan bakteri.
Selaput lendir akan menghasilkan ingus atau mukus untuk mencegah bakteri dan
kotoran yang masih ada di udara.
Udara yang masuk dalam rongga hidung nantinya akan diteruskan menuju
tenggorokan. Udara yang ada di rongga hidung dijaga kelembapan, suhu, serta
tekanannya.
3. Sinus hidung
Sinus hidung, mengutip dari Stanford Children's Health, merupakan rongga atau
kantung udara yang terletak di dekat saluran hidung. Terdapat empat jenis sinus
hidung, yaitu:
Sinus etmoid: Terletak di sekitar pangkal hidung yang sudah ada sejak lahir dan
terus berkembang.
Sinus maksilaris: Terletak di area pipi. Sama dengan etmoid, sinus maksilaris ada
sejak lahir dan terus berkembang.
Sinus frontal: Terletak di dahi dan berkembang setelah umur tujuh tahun.
Sinus sphenoid: terletak di belakang hidung dan biasanya berkembang saat usia
remaja.

4. Saraf hidung atau saraf olfaktori


Saraf olfaktori merupakan salah satu dari 12 saraf kranial yang terhubung
langsung dengan saraf pusat atau otak.
Saraf hidung berfungsi sebagai reseptor utama di dalam indra penciuman yang
berupa aroma yang terbawa di dalam udara.
Aroma yang tercium nantinya akan diberikan pada otak berupa impuls. Saraf
olfaktori berhubungan dengan rasa pada makanan dan minuman yang
dikonsumsi.

5. Tulang rawan
Rongga hidung terlindungi oleh tulang rawan yang membentuk luaran hidung.
Tulang rawan tersebut kuat namun tetap elastis yang bernama hialin.
Tulang rawan tersebut berbentuk transparan, kuat, dan elastis. Meskipun kuat,
jika terjadi benturan keras hidung juga bisa rusak
D. Penyakit pada Hidung
1. Salesma atau Cold dan Flu
Penyakit yang diakibatkan oleh virus bernama influenza ini menyebabkan batuk,
pilek, sakit di daerah sekitar leher. Terkadang juga muncul gejala seperti demam
dan sakit di persendian yang disertai rasa pusing. Gejala serangan virus influenza
pada anak-anak terkadang disertai diare.

2. Rhinitis Allergica
Rhinitis Allergica adalah peradangan hidung akibat alergi. Rhinitis disebabkan oleh
masuknya benda asing ke dalam saluran tenggorokan. Kemudian hidung secara
otomatis merespon sehingga terjadilah peradangan pada hidung.

3. Sinusitis
Sinusitis adalah penyakit yang terjadi akibat peradangan pada bagian sinus. Sinus
sendiri terletak pada rongga-rongga tulang yang berhubungan dengan hidung.

4. Polip Hidung
Polip hidung adalah tumor kecil yang terdapat pada hidung. Ini merupakan tumor
jinak yang bisa menjadi berbahaya dan merupakan suatu massa patologis yang
terdapat pada rongga sinus hidung yang licin dan lunak.
5. Hidung Tersumbat dan Pilek
Hidung tersumbat atau pilek menjadi salah satu penyebab salesma itu sendiri.
Penyakit ini menimbulkan lendir yang berlebihan yang bisa mengakibatkan sinus
atau peradangan.
6. Anosmia
Anosmia merupakan salah satu kelainan pada hidung yang berhubungan dengan
indera penciuman. Saat mengidap anosmia, seseorang tidak dapat mencium bau
sebagian atau sama sekali. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh kecelakaan serta
gangguan saluran hidung lainnya.

7. Dinosmia
Penyakit dinosmia adalah keadaan dimana seseorang merasa selalu mencium bau
yang tidak sedap. Ini terjadi karena terdapat kelainan dalam rongga hidung,
infeksi pada sinus, dan kerusakan parsial pada saraf olfaktori.
3. KULIT
Kulit memiliki peran penting bagi tubuh manusia. Kulit adalah salah satu dari indra
pada manusia, yaitu sebagai indra peraba. Mereka saling bekerjasama buat
melaksanakan sistem koordinasi yang membuat tubuh bisa berjalan dengan baik.
Kulit merupakan salsah satu organ tubuh terbesar yang menutup semua
permukaan tubuh.

A. Fungsi indra Kulit

Dimana kulit berfungsi untuk melindungi dan dan menerima rangsangan sensorik
dari eksternal.
Kulit sebagai alat peraba memiliki banyak fungsi, diantaranya yaitu seperti:
a. Melindungi tubuh dari gangguan lingkungan.
b. Tempat penyimpanan lemak.
c. Tempat pembentukan vitamin D dengan bantuan sinar matahari.
d. Alat pengeluaran.
e. Membantu mengatur suhu, dan mengendalikan hilangnya air dari tubuh.
Dalam sistem koordinasi, kulit akan bekerja dengan sistem saraf.
Kulit sebagai organ sensorik berperan buat menerima informasi dari lingkungan
luar atau dalam tubuh, lalu dihantarkan ke susunan saraf pusat.
Di otak, informasi dari kulit akan diterima dan diolah untuk diterjemahkan.
Contoh: Kalo rangsangan panas, maka rangsangan itu akan diterima oleh reseptor
panas.
Selanjutnya, rangsangan akan diteruskan oleh sel saraf sensorik ke pusat peraba
ke otak.
Di otak, rangsangan tersebut kemudian diolah dan diterjemahkan dibawa oleh sel
saraf motorik menuju ke efektor.

B. Reseptor Kulit
Reseptor kulit terdiri dari korpus-korpus pada lapisan epidermis dan dermis yang
bisa merasakan berbagai rangsangan.

a. Reseptor Ujung Bebas : Yaitu terletak pada lapisan epidermis, merasakan sakit
atau nyeri.
b. Reseptor Ujung Rambut : Yaitu terletak di sekitar folikel rambut, merasakan
gerakan rambut.
c. Korpus Paccini : Yaitu merasakan tekanan kuat.
d. Korpus Ruffini : Yaitu merasakan panas.
e. Korpus Krausse : Yaitu merasakan dingin.
f. Korpus Meissner : Yaitu merasakan sentuhan.
g. Diskus Merkel : Yaitu terletak pada lapisan epidermis, merasakan sentuhan,
tekanan ringan, dan sakit atau nyeri.

C. Struktur Lapisan Kulit


A. Epidermis (Kulit Ari)
Epidermis merupakan jaringan epitel yang tersusun atas sel kulit hidup dan mati.
Epidermin atau kulit ari terdiri dari empat lapisan dari atas, diantaranya yaitu:
Stratum Korneum (kulit tanduk) : Mengalami deskuamasi (pengelupasan) dan
keratinisasi (pembentukan zat tanduk), berfungsi melindungi kulit dibawahnya.
Stratum Lusidum : Lapisan bening dan tipis sebagai pelindung kulit dari sinar UV.
Stratum Granulosum : Lapisan tempat terdapatnya butir-butir melanin (pigmen
kulit).
Stratum Germinativum : Lapisan tempat pembelahan (proliferasi) sel-sel kulit.
Lapisan ini, bisa dibagi lagi jadi stratum spinosum dan stratum basale.

B. Dermis/Korium (Kulit Jangat)


Dermis yaitu jaringan ikat yang didalamnya ada kapiler darah, sel reseptor kulit,
kelenjar keringat, kelenjar minyak, dan akar rambut.
Dermis atau kulit jangat terdiri dari dua lapisan, yaitu dermis papilla dan retikular.
Kulit jangat terletak di antara epidermis dan hipodermis. Kulit dermis merupakan
suatu lapisan kedua dari kulit.

C. Hipodermis (Lapisan Subkutan)


Hipodermis adalah jaringan ikat yang didalamnya terdapat kapiler darah, lapisan
lemak, dan jaringan saraf.
Kulit memiliki ujung saraf penerima rangsangan (reseptor). Dimana peka terhadap
beberapa rangsangan seperti sentuhan, rasa sakit, panas, dingin, dan tekanan.
D. Gangguan pada Sistem Indera Kulit
A. Eksim Kulit
Umumnya, penyakit ini ditandai dengan kulit yang kering, gatal, dan kemerahan di
sekitar leher dan siku bagian dalam.
Diderita oleh sekitar 30 juta orang Amerika, eksim umumnya diderita oleh anak-
anak, tapi orang dewasa juga berpotensi mengalaminya.
Asisten Profesor Bidang Dermatologi di Fakultas Kedokteran Universitas
Northwestern Chicago, Jonathan Silverberg, MD, PhD, mengatakan:
Penyakit kulit ini bisa menjadi tanda kamu sedang ada dalam suasana hati yang
buruk atau gangguan depresi lainnya.
Selain meredakan rasa gatal, mengobati eksim juga bisa mengurangi stres yang
dirasakan.

B. Psoriasis
Penyakit kulit ini disebabkan oleh peradangan kronis dan bersifat autoimun akibat
reaksi sistem kekebalan tubuh.
Menurut National Psoriasis Foundation, gejala dari penyakit autoimun ini, yaitu
timbul bercak yang besar, kasar, dan bersisik pada kulit kamu.
Tapi, penyakit ini bisa menjadi pertanda adanya masalah pada jantung kamu.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh yayasan tersebut, 58 persen penderita
penyakit ini berpotensi mengalami penyakit jantung, dan 43 persen mengalami
stroke.
Silverberg berpendapat, penyakit kulit tersebut jadi penanda adanya inflamasi
dan berkembang menjadi plak pada arteri.
C. Kudis
Kudis disebabkan oleh tungau yang dikenal dengan nama Sarcoptes scabiei.
Penderita akan merasa gatal yang luar biasa.
Penyakit ini seringkali dijumpai pada anak-anak. Kudis biasanya ditemukan pada
selah-selah jari tangan, pergelangan tangan, dan pinggang batas celana.

D. Jerawat
Jerawat yaitu penyakit yang biasanya muncul di wajah, leher, punggung, bahu,
dada, bahkan di lengan atas.
Jerawat disebabkan oleh tersumbatnya pori-pori kulit oleh kotoran.

E. Panu
Panu yaitu penyakit yang disebabkan oleh jamur dan menimbulkan rasa gatal.
Rasa gatal akan semakin terasa kalo terkena keringat.

F. Dermatitis
Dermatitis yaitu penyakit peradangan pada kulit dan ditandai dengan kulit yang
membengkak, memererah, dan gatal-gatal.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ruangguru.com/blog/biologi-kelas-11-mengenal-sistem-indera-
mata

https://lifestyle.kontan.co.id/news/sistem-panca-indra-manusia-struktur-organ-
pada-hidung-serta-fungsinya?page=all

https://www.halodoc.com/artikel/7-gangguan-hidung-yang-perlu-
kamu-ketahui

https://cerdika.com/sistem-indera-kulit/#Fungsi_Sistem_Indera_Kulit

https://mayapadahospital.com/news/berbagai-jenis-gangguan-mata-
yang-sering-ditemukan

Anda mungkin juga menyukai