Anda di halaman 1dari 26

ANATOMI dan FISIOLOGI

SISTEM PANCA INDRA


• ANATOMI BERASAL DARI BAHASA YUNANI
YANG TERDIRI DARI ANA YANG BERARTI
MEMISAH – MISAHKAN ATAU MENURAI DAN
TOMOS YANG BERARTI MEMOTONG – MOTONG.
• ANATOMI ,MANUSIA ADALAH ILMU YANG
MEMPELAJARI STRUKTUR TUBUH MANUSIA.
• FISIOLOGI MANUSIA ADALAH ILMU YANG
MEMPELAJARI FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA.
A. Indra Penglihatan
( Mata )

Mata terdiri dari otot mata, bola


mata dan saraf mata serta alat
tambahanmata yaitu alis, kelopak
mata, dan bulu mata. Alat tambahan
ini berfungsi untuk melindungi mata
dari gangguan lingkungan luar. Alis
mata berfungsi untuk melindungi
mata dari keringat, kelopak mata
berfungsi melindungi mata dari
benturan dan bulu mata melindungi
mata dari cahaya yang kuat, debu
dan kotoran.
Fungsi bagian – bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut :

1. Kornea mata berfungsi untuk menerima rangsangan cahaya dan meneruskannya ke bagian mata
yang lebih dalam.
2. Lensa mata berfungsi meneruskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh ke lensa
mata.
3. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata.
4. Pupil berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya.
5. Retina berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudia dikirim oleh saraf mata ke otak.
6. Otot mata berfungsi untuk mengatur gerakan bola mata.
7. Saraf mata berfungsi meneruskan rangsangan cahaya dari retina ke otak.
8. Anterior Chamber adalah bilik mata depan.
9. Posterior Chamber adalah bilik mata belakang.
10. Conjunctiva adalah lapisan bening yang menghubungkan sklera dan kornea.
11. Inferior Rectus Muscle adalah otot mata bagian bawah.
12. Vitreous Chamber adalah aquos humor yang beruap seperti gel yang mengisi bola mata kita.
13. Fovea Centralis, daerah di retina yang paling tinggi resolusinya untuk mendapatkan sinar yang
masuk ke mata.
14. Optic Nerve adalah saraf mata yang menghantarkan sinar ke otak untuk diterjemahkan sebagai
penglihatan yang kita lihat saat itu.
B. INDERA PENDENGARAN ( TELINGA
)

Indera pendengaran adalah telinga yang


terdiri dari :
1) Telinga bagian luar yaitu daun telinga,
lubang telinga dan liang pendengaran.
2) Telinga bagian tengah terdiri dari
gendang telinga, 3 tulang pendengar
( Martil, landasan dan sanggur ) dan
saluran eustachius.
3) Telinga bagian dalam terdiri dari
keseimbangan tubuh, 3 saluran setenga
lingkaran, tingkap jorong, tingkap budar
dan rumah siput ( Koklea ).
Fungsi bagian - bagian indra pendengar :
a. Daun telinga, lubang telingan dan liang pendengaran berfungsi menangkap dan
mengumpulkan gelombang bunyi.
b. Gendang telinga berfungsi untuk menerima rangsangan bunyi dan meneruskannya ke
bagian yang lebih dalam.
c. 3 tulang pendengaran ( tulang martil, tulang landasan dan tulang sanggur ) berfungsi
memoerkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput.
d. Tingkap jorong, tingkap bundar, 3 saluran setengah lingkaran dan koklea ( rumah siput )
berfungsi mengubah implus dan diteruskannya ke otak. Tiga saluran setengah lingkaran
juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh.
e. Saluran eustachius menghubungkan rongga mulut dengan telingan bagian luar.
C. Indra Pembau
( Hidung )
Fungsi bagian- bagian indera pembau :
1) Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya
udara
2) Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara
yang masuk ketika bernafas.
3) Selaput lender berfungsi tempat menempelnya
kotoran dan sebagai indera pembau.
4) Serabut saraf berfungsi medeteksi zat kimia
yang ada dalam udara pernapasan.
5) Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-
bauan yang ke otak.
 
D. Indera Pengecap
( Lidah )

Bagian -bagian lidah yang berbintil disebut


papilla adalah ujung saraf pengecap. Serta bintil –
bintil saraf pengecap tersebut mempunyai
kepekaan terhadap rasa tertentu berdasarkan
letaknya pada lidah. Pangkal lidah dapat
mengecap rasa pahit, tepi lidah mengecap rasa
asin dan asam serta ujung lidah dapat mengecap
rasa manis.
E. Indra Peraba
( Kulit )

Kulit kita dapat merasakan sentuhan, Bagian indra peraba


yang paling peka adalah ujung jari, telapak tangan, telapak
kaki, bibir dan alat kemaluan.
Fungsi bagian -bagian kulit :

a. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit


dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh.
b. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat.
c. Lapisan lemak berfungsi mengahangatkan tubuh.
d. Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan
rambut.
e. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah
keseluruh tubuh.
KELAINAN ATAU GANGGUAN PADA SISTEM PANCA
INDERA
I. Mata
a. Miopi
Adalah suatu kondisi saat benda dekat tampak jelas, tetapi yang jauh tidak.Kondisi ini terjadi
karena mata yang tidak dapat memfokuskan cahaya pada tempat yang semestinya, yaitu pada
retina mata.
Gejala utama rabun jauh adalah kanurnya penglihatan ketika melihat benda – benda yang
jauh, misalnya tulisan di papan tulis atau rambu lalu lintas. Miopi dapat ditangani dengan
penggunaan kacamata. Selain kacamata, miopi juga dapat ditangani dengan operasi Lasik yang
menggunakan sinar laser.
Gejala – gejala miopi antara lain :
 Sakit kepala,
 Mata Lelah karena mata bekerja secara berlebihan,
 Sering mengedipkan mata,
 Sering memicingkan mata saat melihat benda – benda jauh,
 Sering mengucek mata,
 Terlihat tidak menyadari keberadaan objek yang jauh.
Rabun jauh dapat menjadi semakin parah seiring bertambahnya usia, tetapi biasanya
akan stabil di usia dewasa. Pada beberapa kasus, rabun jauh dapat terus memburuk.
 
b. Hipermetropi

Hipermetropi atau rabun dekat adalah kondisi mata di mana Anda dapat melihat benda yang berada
di kejauhan dengan jelas, tapi tidak dapat melihat dengan jelas benda yang dekat.Pada beberapa kasus
hipermetropi serius, penderita hanya dapat melihat benda yang terletak sangat jauh. Kondisi ini biasanya
menurun di keluarga. Gejala-gejala hipermetropi mirip dengan presbiopia pada lansia.
Dalam kasus hipermetropi (rabun dekat), optik pada mata manusia terlalu lemah, hingga memaksa
otot mata Anda untuk bekerja lebih keras demi melihat dengan jelas. Pasien dengan hipermetropi (rabun
dekat) ringan mungkin tak akan mengalami gejala apa pun. 

Gejala-gejala umum dari hipermetropi adalah:


 Benda yang dekat terlihat kabur
 Nyeri pada sekitar mata atau mata lelah
 Gelisah dan kelelahan
 Perlu menyipitkan mata untuk melihat lebih jelas
 Sakit kepala atau pusing setelah membaca
 Beberapa anak dapat mengalami strasbismus (mata juling).
 
Hipermetropi pada anak-anak tidak memerlukan penanganan karena mata masih fleksibel
dan lensa mata akan membaik seiring bertambahnya usia.Untuk orang dewasa, cara
termudah untuk mengatasi hipermetropi (rabun dekat) adalah dengan menggunakan lensa
kontak atau kacamata untuk menyesuaikan penglihatan.
c. Presbiopi
Presbiopi adalah suatu kondisi saat mata seseorang kehilangan kemampuannya untuk
memfokuskan penglihatannya pada benda yang berada dalam jarak dekat. Kelainan ini adalah
sesuatu yang umum terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Presbiopi umumnya akan muncul
di usia 40 tahun dan terus berkembang hingga usia 65 tahun.
Faktor Risiko Presbiopi
Beberapa faktor yang diduga dapat
menyebabkan presbiopi, antara lain:
 Usia.
 Kondisi kesehatan lain seperti diabetes
melitus, multiple sclerosis, penyakit
jantung, dan pembuluh darah.
 Obat-obatan. Beberapa jenis obat juga
diketahui bisa membuat seseorang
mengalami gejala presbiopi dini. Oleh
karena itu, kamu harus berhati-hati dalam
penggunaan obat-obatan dan selalu
bertanya kepada dokter sebelum mulai
mengonsumsi obat. 
Penyebab Presbiopi
Sebelum mengetahui lebih dalam mengenai penyebab terjadinya presbiopi, kamu perlu tahu bahwa untuk
dapat melihat sebuah benda, mata manusia harus menangkap cahaya dan memfokuskan cahaya dari benda
yang dilihat kepada retina di dalam mata. Ketika benda berada dalam jarak yang semakin dekat, lensa mata
yang bertugas memfokuskan cahaya yang ditangkap oleh kornea mata semakin lentur.
Lensa mata berbeda dengan kornea, karena lensa mata memiliki sifat yang fleksibel dan dapat berubah
bentuk dengan bantuan dari otot sirkuler yang mengelilinginya. Ketika kamu melihat suatu objek yang berada
dalam jarak yang jauh, otot sirkuler tersebut mengalami relaksasi, begitu pula sebaliknya, ketika kamu melihat
suatu objek dalam jarak dekat, otot sirkuler mata akan menegang dan membuat lensa mata berubah bentuk
agar dapat memfokuskan cahaya yang didapatkan.
Pada presbiopi, lensa mata akan alami perubahan menjadi lebih keras dan mulai kehilangan
kelenturannya, hal ini terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Akibat kehilangan kelenturannya inilah lensa
mata menjadi sulit untuk memfokuskan cahaya yang ada dan sebagai akibatnya gambar yang dihasilkan
menjadi tidak fokus/kabur.
II. Telinga
1. Penumpukan kotoran telinga
Kotoran telinga atau biasa disebut serumen adalah zat lilin yang secara alami
dihasilkan oleh kelenjar khusus di bagian luar telinga. Zat lilin ini berguna untuk
mencegah debu dan partikel kecil lain masuk ke dalam telinga.
Normalnya, kotoran telinga akan mengering dan keluar dari telinga dengan
sendirinya. Namun, terkadang kotoran telinga justru menumpuk dan menyumbat
saluran telinga.
Kebiasaan membersihkan telinga menggunakan cotton bud juga bisa
mendorong kotoran telinga semakin dalam dan memperburuk kondisi ini.
Menumpuknya kotoran ini bisa menyebabkan beberapa keluhan, seperti gatal
pada telinga, telinga terasa penuh, timbul rasa sakit pada telinga, telinga
berdenging, pusing, bahkan menurunnya kemampuan mendengar.
2. Otitis eksterna
Otitis eksterna adalah infeksi pada telinga bagian
luar, salah satunya disebabkan oleh masuknya air ke
dalam telinga. Adanya air di saluran telinga ini membuat
telinga menjadi lembap, sehingga memudahkan bakteri
untuk tumbuh dan berkembang biak.

Kondisi ini sering terjadi pada orang yang sering


menghabiskan waktu di dalam air, misalnya perenang.
Itulah sebabnya infeksi telinga luar disebut
juga swimmer’s ear. Selain itu, mengorek telinga terlalu
sering dan menggunakan alat bantu dengar juga bisa
meningkatkan risiko terkena otitis eksterna.

Gejala yang bisa ditimbulkan dari penyakit telinga ini


adalah rasa sakit pada telinga (terlebih ketika sedang
mengunyah), gatal di saluran telinga, keluarnya cairan
dari dalam telinga, dan telinga terasa penuh.
3. Otitis media
Otitis media merupakan infeksi telinga
bagian tengah yang dapat terjadi pada anak-
anak dan orang dewasa. Kondisi ini terjadi
ketika dinding saluran tuba eustachius
mengalami pembengkakan akibat reaksi alergi,
flu, atau infeksi di hidung. Hal ini menyebabkan
tuba eustachius tersumbat dan mudah
terinfeksi.
Pada anak-anak, otitis media dapat
menimbulkan gejala berupa rasa sakit di telinga,
sulit tidur, rewel, demam, dan tidak merespons
terhadap suara. Sementara pada orang
dewasa, gejalanya bisa berupa rasa sakit di
telinga, keluarnya cairan dari dalam telinga, dan
berkurangnya kemampuan mendengar.
 
III. Hidung
A. Sinusitis
Infeksi sinus, atau sinusitis, adalah kondisi umum yang
menyerang seseorang. Sinus adalah kantong udara kecil yang
terletak di belakang dahi, hidung, tulang pipi, dan mata. Sinus
menghasilkan lendir, yang merupakan cairan seperti jeli yang
melindungi tubuh dengan menjebak kuman.
Terkadang, bakteri atau alergen dapat menyebabkan
terbentuknya lendir yang terlalu banyak, yang menghalangi
pembukaan sinus.
Kelebihan lendir sering terjadi jika seseorang menderita
pilek atau alergi. Penumpukan lendir ini dapat mendorong
bakteri dan kuman untuk tumbuh di rongga sinus, yang
menyebabkan infeksi bakteri atau virus. Sebagian besar infeksi
sinus disebabkan oleh virus, dan hilang dalam satu atau dua
minggu tanpa pengobatan.
Gejala sinusitis mirip dengan flu biasa. Gejala ini mungkin
termasuk penurunan indra penciuman, demam, hidung
tersumbat, sakit kepala (karena tekanan atau ketegangan
sinus), kelelahan, sakit tenggorokan, pilek, atau batuk.
Tanda-tanda infeksi dapat dilihat dari gejala pilek atau
alergi yang tidak membaik dalam 14 hari, demam tinggi, lendir
kental dan gelap yang keluar dari hidung selama lebih dari 72
jam, atau batuk yang berlangsung lebih lama dari pada 10 hari.
B. Kanker Nasofaring
Nasofaring adalah bagian atas tenggorokan
(faring) yang terletak di belakang hidung. Ini
adalah ruang seperti kotak sekitar satu setengah
inci di setiap tepi. Letaknya tepat di atas bagian
lunak atap mulut (langit-langit lunak) dan tepat di
belakang pintu masuk ke saluran hidung.
Beberapa jenis tumor dapat berkembang di
nasofaring. Beberapa tumor ini jinak tetapi yang
lain ganas. Kanker nasofaring atau karsinoma
nasofaring (NPC) adalah kanker yang paling
umum berasal dari nasofaring, paling sering pada
nasofaring postero-lateral atau reses faring (fossa
Rosenmüller), terhitung 50% dari kasus. NPC
terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.
IV. Lidah
a. Leukoplakia
Leukoplakia adalah bercak putih yang dapat
timbul di permukaan lidah, gusi maupun di
dinding bagian dalam pipi. Penyakit lidah ini
berkaitan dengan kebiasaan merokok atau
mengunyah tembakau, dan konsumsi alkohol
yang berlebihan.
Pada umumnya, leukoplakia akan sembuh
dengan sendirinya tanpa terapi. Namun, jika
bercak putih bertahan lebih dari dua minggu,
sebaiknya periksakan diri ke dokter. Beberapa
kasus leukopakia berisiko menjadi kanker lidah.
Menghindari faktor pencetus, seperti merokok,
merupakan hal penting untuk mencegah
leukoplakia.
b. Glositis Atrofi
Glositis atrofi atau bercak merah pada lidah
yang licin dan halus bisa terjadi akibat
kekurangan vitamin B12, asam folat. atau zat
besi. Selain terlihat merah dan terasa datar, rasa
perih dan pembengkakan juga bisa muncul.
Dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut,
mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral, serta
mengonsumsi obat antibiotik seperlunya, glositis
atrofi dapat ditangani dan dicegah.
Jagalah kebersihan lidah dengan rutin
menggosok gigi dan menyikat lidah dengan
lembut, tidak merokok, serta membatasi
konsumsi minuman beralkohol. Bila mengalami
masalah pada lidah, sebaiknya hindari makanan
yang bisa membuat kondisinya bertambah parah,
seperti makanan pedas, asam, atau pun terlalu
panas. Pastikan juga kebutuhan nutrisi Anda
terpenuhi, agar terhindar dari defisiensi vitamin.
V. Kulit
a. Eksim
Penyakit kulit yang rentan menyerang pertama
adalah eksim atau dermatitis. Penyakit kulit ini
biasanya timbul karena adanya reaksi alergi terhadap
zat kimia tertentu seperti detergen, sabun, obat-
obatan, hingga produk kosmetik. Selain itu, bagi
sebagian orang yang memiliki gangguan kulit ini juga
sering disebabkan oleh alergi makanan tertentu.
Mulai dari udang, ikan laut, telur, daging ayam,
alkohol, vetsin (msg), dan sebagainya.
Selain alergi bahan kimia dan makanan
tertentu, eksim juga bisa disebabkan oleh alergi
serbuk sari tanaman, debu, iklim, hingga masalah
emosi. Biasanya penyakit kulit ini dapat muncul
beberapa gejala tertentu. Misalnya rasa gatal yang
tidak tertahankan disertai dengan kulit memerah,
pecah-pecah, bersisik. hingga timbul gelembung kecil
berisi air atau nanah. Umumnya eksim dapat terjadi
di tangan, kaki, lipatan paha, dan telinga.
b. Kurap
Penyakit kulit yang rentan menyerang
berikutnya adalah kurap. Berbeda dengan
kudis, kurap umumnya disebabkan oleh infeksi
jamur. Penyakit ini biasanya muncul dengan
bercak putih, lingkaran-lingkaran bersisik,
kondisi kulit yang lembap dan disertai dengan
rasa gatal.
Gejala ini biasanya dapat muncul di bagian
tubuh tertentu, seperti leher, tengkuk, serta kulit
kepala. Lagi-lagi, faktor kebersihan kulit
menjadi penyebab utama terjadinya infeksi ini.
Sehingga penting bagi Anda untuk
membersihkan tubuh secara rutin dengan
mandi 2 kali sehari.

Anda mungkin juga menyukai