Anda di halaman 1dari 9

Bentuk dan Fungsi Pancaindra IPAS

Kelas 4 Kurikulum Merdeka

Materi Bentuk dan Fungsi Pancaindra. Materi ini sesuai dengan CP terbaru menurut surat
Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 tanggal 7 Juni 2022
tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor
008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini Jenjang
Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.

Berikut CP terbaru mata pelajaran IPAS

Elemen 
Pemahaman IPAS 
(sains dan sosial)

Capaian Pembelajaran 
Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada
manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu
sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. 

PANCAINDRA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia daring, panca indra berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu panca yang artinya yang menyebar luas dan indriya yang artinya organ, anggota badan,
dahan, cabang; kekuatan, tenaga.

Pada umumnya manusia memiliki panca indra atau lima macam indra yang berfungsi sebagai
alat sensor. Alat ini berfungsi untuk mengenali, merasakan, dan merespon terhadap
serangkaian stimulus atau rangsangan secara fisik. Saat suatu indra mengenali atau
merasakan sesuatu, indra akan mengumpulkan informasi tersebut untuk memberikan
persepsi dan respon terhadap apa yang diketahui. Kemampuan indra untuk merasakan
sesuatu ini sangat penting dalam menjalankan seluruh aspek kognitif perilaku, dan pikiran
dalam tubuh manusia. Misalnya seseorang yang melihat teko air atau panci yang
mengeluarkan uap indra akan mempersepsikan bahwa air yang dipanaskan telah mendidih
dan panci tersebut tidak boleh dipegang dengan tangan secara langsung karena akan
berakibat tangan kita bisa melepuh terkena panas panci tersebut.
Panca indra terdiri dari indra penglihatan (mata), indra pengecap (lidah), indra penciuman/
pembau (hidung), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit). Selain itu tubuh
manusia juga memiliki beberapa indra lain yang bekerja melalui organ internal seperti
kemampuan untuk mengenali rasa haus atau lapar, kemampuan untuk berjalan dengan
seimbang, kemampuan untuk mengenali ruang, posisi tubuh rasa sakit dan seterusnya.

1. Indra Penglihatan

Indra penglihatan manusia berupa sepasang mata yang peka terhadap rangsangan cahaya.
Cahaya yang datang akan ditangkap oleh mata kemudian akan diteruskan ke otak untuk
diterjemahkan. Misalkan jika kita melihat suatu benda, cahaya yang mengenai benda
tersebut dipantulkan dan diterima ke organ mata. Setelah cahaya masuk ke dalam mata,
cahaya ini akan diteruskan oleh sel saraf menuju otak untuk proses penerjemahan.

Organ mata terdiri dari beberapa bagian:

Kornea (Selaput Bening)


Kornea adalah lapisan terluar dari mata. Kornea berfungsi sebagai jalan masuk cahaya. Di
dalam kornea terdapat banyak ujung saraf yang sangat sensitif, oleh karena itu kita harus
merawatnya dengan baik supaya tidak terserang infeksi bakteri atau jamur.

Sklera
Sklera merupakan bagian mata yang berbentuk selaput putih keras dengan jaringan fibrosa
yang menutupi seluruh bola mata. Di dalam sklera terdapat otot yang menempel untuk
menggerakkan mata.

Iris (Selaput pelangi) dan Pupil


Iris dan pupil adalah bagian dari anatomi mata yang saling berhubungan. Virus merupakan
membran berbentuk cincin yang mengelilingi sebuah bulatan kecil berwarna lebih gelap di
tengahnya. Bulatan kecil di tengah itulah yang disebut dengan pupil. Pupil merupakan otot
pada bagian mata yang bisa tertutup dan terbuka atau mengecil dan iris berfungsi untuk
mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata kita dan menyesuaikan dengan bukaan
pupil. Pupil berfungsi sebagai lubang jalan masuknya cahaya.

Lensa Mata
Lensa mata adalah bagian mata yang berupa jaringan transparan dan lentur. Lensa mata
berfungsi untuk memusatkan cahaya yang masuk ke mata kita agar jatuh tepat di retina.

Retina (Selaput Jala)


Retina merupakan jaringan yang peka terhadap cahaya. Retina mengubah cahaya yang masuk
ke mata kita menjadi impuls listrik. Impuls listrik akan dibawa oleh saraf optik ke otak
kemudian di otak impuls listrik tersebut akan diterjemahkan sesuai dengan objek yang kita
lihat.

Saraf Mata
Saraf mata atau saraf optik berfungsi untuk meneruskan informasi bayangan benda
(rangsangan cahaya) yang diterima oleh retina menuju ke otak untuk diterjemahkan.

Otot Mata
Otot mata adalah bagian organ mata yang berfungsi untuk menggerakkan bola mata
sehingga bola mata kita dapat bergerak ke berbagai arah.

Cara menjaga dan merawat Mata :


a. Tidak membaca di tempat yang kurang cahaya atau yang terlalu terang.
b. Tidak membaca dengan jarak terlalu dekat atau terlal u jauh. Jarak membaca yang
baik ± 30 cm.
c. Tidak membaca sambil tiduran.
d. Segera ke dokter mata, jika mata terasa sakit atau penglihatan terganggu.
e. Perbanyak konsumsi vitamin A. Vitamin A sangat baik bagi kesehatan mata. Wortel
merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin A.
f. Jangan menatap sinar matahari secara langsung.
g. Jaga agar kotoran tidak masuk ke mata. Jangan mengucek mata jika ada kotoran
masuk ke mata. Segera berikan obat tetes pada matamu. Hal ini untuk mendorong
kotoran keluar dari mata.

Gangguan pada indera penglihat (mata)


Beberapa gangguan pada indera penglihat, sebagai berikut:
1. Rabun jauh (myopia)
Rabun jauh atau myopia merupakan kondisi ketidakmampuan mata untuk melihat
benda yang berjarak jauh. Penyebabnya adalah ukuran bola mata yang terlalu
panjang, sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Rabun jauh dapat diatasi
dengan menggunakan kacamata berlensa cekung (negatif).
2. Rabun dekat (hypertrophy)
Rabun dekat merupakan ketidakmampuan mata untuk melihat benda pada jarak
dekat. Penyebabnya adalah ukuran bola mata yang terlalu pendek, sehingga bayangan
jatuh di belakang retina. Rabun dekat dapat diatasi dengan kacamata berlensa
cembung (positif)

3. Rabun tua (presbiopi)


Rabun tua disebabkan menurunnya daya akomodasi lensa mata, sehingga lensa mata
kehilangan elastisitasnya seiring bertambahnya usia seseorang. Penderita rabun tua
tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh dan terlalu dekat. Rabun tua dapat
diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap, yaitu cembung dan cekung.

4. Rabun senja
Rabun senja biasa juga disebut rabun ayam merupakan ketidakmampuan mata untuk
melihat benda yang berada di tempat redup atau saat malam hari. Penyebabnya
adalah kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi dengan baik karena
protein rodopsin tidak terbentuk.

5. Buta warna
Buta warna adalah ketidakmampuan mata dalam membedakan warna. Buta warna
adalah penyakit menurun. Buta warna total adalah ketika penderitanya hanya mampu
melihat warna hitam dan putih saja. Sedangkan buta warna parsial adalah ketika
seseorang tidak bisa membedakan warna tertentu.

6. Katarak
Katarak adalah gangguan penglihatan yang disebabkan oleh lensa mata yang keruh,
sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina. Apabila tidak segera diobati,
katarak dapat menimbulkan kebutaan tanpa adanya rasa sakit. Katarak dapat
disembuhkan dengan melakukan operasi mata.

7. Mata silindris (astigmatisme)


Silindris merupakan gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa mata atau
kornea yang tidak rata. Gangguan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan
kacamata berlensa silinder.
2. Indra Pendengaran

Indra pendengaran manusia berupa dua telinga yang terletak di kepala bagian kiri dan
kanan. Selain sebagai indra pendengaran telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan
tubuh. Struktur telinga manusia terdiri dari tiga bagian yaitu telinga bagian luar, telinga
bagian tengah, dan telinga bagian dalam.

Telinga Bagian Luar


Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga dan saluran/lubang telinga. Daun telinga
terbentuk dari tulang rawan yang elastis melekat erat pada kulit yang berfungsi untuk
menangkap dan mengumpulkan suara. Lubang telinga berfungsi sebagai saluran penghubung
antara telinga bagian luar dan telinga bagian dalam dan sebagai tempat masuknya suara ke
dalam telinga. Selain itu saluran telinga juga berfungsi untuk mencegah masuknya air dan
menghasilkan cairan menghalau kotoran atau hewan kecil yang akan masuk ke dalam telinga.

Telinga Bagian Tengah


Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, saluran eustachius, dan tulang
pendengaran. Gendang telinga atau membran timpani berfungsi untuk menangkap gelombang
suara dan mengubahnya menjadi getaran yang diteruskan ke tulang pendengaran. Saluran
eustachius berfungsi untuk menyambungkan telinga bagian tengah dengan rongga mulut dan
menyeimbangkan tekanan di telinga bagian tengah dengan tekanan lingkungan di luar tubuh.
Tulang pendengaran berfungsi untuk memperkuat getaran menuju rumah siput. Tulang
pendengaran terdiri dari tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi.

Telinga Bagian Dalam


Telinga bagian dalam terdiri dari tiga saluran setengah lingkaran saraf pendengaran, rumah
siput atau koklea. Tiga saluran setengah lingkaran berfungsi untuk mengetahui posisi tubuh
atau sebagai alat keseimbangan tubuh. Koklea disebut sebagai rumah siput karena
bentuknya mirip dengan rumah siput. Di dalam koklea terdapat cairan yang berfungsi untuk
menghantarkan getaran suara dan organ korti yang berfungsi untuk menerima sinyal
getaran suara tersebut. Jadi fungsi dari koklea adalah mengolah gelombang suara yang
masuk ke dalam telinga menjadi impuls listrik yang akan diteruskan ke otak.
Cara merawat telinga agar tetap berfungsi baik :
a. Jagalah kebersihan telinga agar lubang telinga tidak tersumbat.
b. Jangan mengorek-ngorek telinga dengan benda tajam. Ingat, benda tajam dapat
merusak gendang telingamu.
c. Jangan mendengarkan bunyi-bunyian yang terlalu keras. Getaran bunyi yang terlalu
keras dapat merusak gendang telinga kita.
d. Hindari benturan berupa tamparan keras.
e. Segera pergi ke dokter jika telinga kita mengalami gangguan. Misalnya, telinga sering
berdenging atau benda asing masuk ke dalamnya. Dokter yang dituju sebaiknya
dokter THT, yang khusus menangani gangguan telinga, hidung, dan tenggorokan.

Gangguan pada indera pendengar (telinga)


Berikut gangguan pada indera pengdengar, di antaranya:
1. Tuli disebabkan oleh gangguan transmisi suara ke dalam koklea akibat penumpukan
kotoran atau bisa juga terjadi karena kerusakan koklea.
2. Otosklerosis adalah kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan gejala
tinitus (dering pada telinga) ketika masih kecil.
3. Presbikusis merupakan kerusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada usia
manula
4. Rusaknya reseptor pendengaran pada telinga bagian dalam dikarenakan
mendengarkan suara yang terlalu keras
5. Kerusakan gendang telinga akibat kapasitas suara yang didengar terlalu kuat atau
dikarenakan tertembus benda tajam

3. Indra Penciuman/Pembau

Indra penciuman atau pembau manusia berupa hidung yang letaknya di muka atau kepala
bagian depan. Kita bisa mengenal bau atau aroma di sekitar kita berkat organ hidung. Bagian
hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung, lapisan pembau dan saraf pendeteksi bau.
Ketika kita bernafas atau menghirup udara bau atau aroma juga ikut masuk ke dalam
hidung. Di dalam rongga hidung bau akan larut pada lapisan pembau kemudian rangsangan
bau tersebut akan diterima oleh ujung-ujung saraf pembau dan diteruskan ke otak. Otak
akan menerjemahkan bau atau aroma yang kita hirup. 

Cara menjaga dan merawat Hidung :


a. Usahakan tidak terkena influenza, jangan berhujan-hujanan, atau bermain di daerah
berdebu.
b. Bersihkan hidungmu dengan saputangan atau kertas pembersih (tisue), juga pada saat
kamu mandi.
c. Jangan mencabuti bulu-bulu hidungmu.

Gangguan pada indera pembau (hidung)


Berikut dijelaskan beberapa gangguan pada indera pembau, yaitu:
1. Anosmia disebabkan oleh penyumbatan rongga hidung karena polip atau tumor.
Anosmia juga dapat terjadi ketika reseptor pembau rusak karena terinfeksi virus
sehingga penderitanya tidak dapat mencium bau.
2. Influenza disebabkan adanya infeksi virus flu yang menyebabkan tersumbatnya
rongga hidung.
3. Polip atau benjolan pada hidung memiliki ciri bertekstur lunak, tidak menimbulkan
rasa sakit, dan bukan dikategorikan sebagai kanker. Biasanya, benjolan tumbuh dalam
saluran atau rongga sistem pernapasan.
4. Mimisan adalah kondisi saat darah keluar dari hidung. Daerah hidung yang kaya akan
pembuluh darah ada di permukaan bagian depan dan belakang
5. Rhinitis adalah kondisi terjadinya iritasi pada selaput lendir. Penyebabnya adalah
alergi, terpapar asap rokok, aroma yang menyengat, perubahan cuaca, hingga iritasi
debu.

4. Indra Pengecap/Perasa

Indra pengecap manusia adalah lidah yang terletak di dalam mulut. Kita bisa merasakan
makanan pahit, asam, manis, gurih, dan asin berkat adanya papila pada lidah. Papila adalah
tonjolan tonjolan pada permukaan lidah yang berisi ujung-ujung serabut saraf pengecap.
Papila berfungsi sebagai penerima rangsang pengecapan dan membuat permukaan lidah
menjadi tidak rata atau bertekstur agar mudah dalam membolak-balikkan makanan yang ada
di mulut. Pada orang dewasa jumlah pabila berkisar antara 2000 sampai 4000.

Cara menjaga dan merawat lidah agar tetap berfungsi dengan baik :
a. Jangan makan atau minum terlalu panas ataupun terlalu dingin, karena dapat merusak
saraf-saraf pengecap.
b. Bersihkan lidah dengan pembersih lidah setiap kali menggosok gigi.
c. Konsumsi vitamin C secukupnya.
d. Menyikat gigi menggunakan sikat gigi yang bersih dan lembut.

Gangguan pada indera perasa (lidah)


Jenis gangguan pada indera perasa, sebagai berikut:
1. Sariawan adalah luka kecil di lidah atau dalam mulut. Penyebabnya adalah kekurangan
vitamin C dan daya tahan tubuh yang lemah.
2. Kandidiasis adalah penyakit lidah yang disebabkan infeksi jamur Candida albicans.
Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak putih di lidah dan bagian dalam mulut.
3. Lichen planus merupakan penyakit lidah yang disebabkan gangguan sistem kekebalan
tubuh yang ditandai dengan munculnya bercak serta garis-garis putih di lidah dan
mulut.
4. Glossitis adalah peradangan lidah yang membuat lidah menjadi bengkak dan
kemerahan. Penyakit ini menyebabkan penderitanya susah makan dan bicara

5. Indra Peraba

Indra peraba manusia adalah kulit. Kulit melapisi seluruh tubuh kita. Kulit berfungsi untuk
membedakan permukaan kasar, halus dan dapat membedakan benda panas atau dingin. Kulit
juga berfungsi sebagai pelindung tubuh.
Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan luar atau epidermis dan lapisan dalam atau
dermis. Lapisan luar atau epidermis tersusun dari kulit ari dan lapisan malpighi. Kulit ari
berfungsi untuk mencegah masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh dan mencegah
penguapan air dari dalam tubuh. Lapisan dermis tersusun dari jaringan lemak, kelenjar
keringat, saluran keringat, pembuluh darah, kelenjar minyak, dan saraf penerima rangsang
atau reseptor. Kelenjar keringat berfungsi untuk menghasilkan keringat. Lapisan lemak
berfungsi untuk menghangatkan tubuh ketika cuaca dingin. Reseptor atau saraf penerima
rangsang berfungsi untuk menerima rangsangan yang diterima kulit untuk dikirimkan ke
otak. 

Cara menjaga dan merawat kulit :

a. Mandi dan bersihkan seluruh badanmu dengan sabun dan air bersih.
b. Jangan bermain-main di tempat kotor.
c. Jangan bertukar handuk dan pakaian dengan temanmu.
d. Jangan lupa mencuci tangan sebelum memegang makanan. Saat akan tidur, jangan lupa
mencuci tangan dan kakimu.
e. Oleskan baby oil jika kulitmu melepuh terkena air panas.
f. Konsumsi vitamin E secukupnya.

Gangguan pada indera peraba (kulit)


Gangguan pada indera perabah, yaitu:
1. Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang disebabkan adanya gangguan pada
kelenjar kulit yang terkena infeksi dari kotoran luar yang masuk lewat pori-pori, sel-
sel kulit mati, dan bakteri atau virus.
2. Panu disebabkan oleh infeksi jamur yang menyerang pada bagian pigmen kulit. Infeksi
panu ditandai dengan munculnya bercak putih pada permukaan kulit.
3. Eksim adalah benjolan kecil yang akan berkembang menjadi ruam. Pada tahap yang
lebih parah, eksim bisa menyebabkan infeksi. Penyebabnya adalah reaksi alergi,
tekanan, dan stress.
4. Herpes disebabkan oleh virus varicella. Penderita herpes akan mengalami kulit ruam
yang terasa perih dan gatal hingga menyebabkan demam.
5. Kudis adalah penyakit kulit yang disebabkan serangan tungau atau kutu kecil. Kudis
akan menyebabkan bercak kemerahan pada bagian kulit tertentu.

Anda mungkin juga menyukai