Kulit
Sistem Alat Indera Mata, Telinga, Hidung, Lidah, dan Kulit - Struktur dan Fungsi alat indera pengelihatan mata,
pendengaran telinga, pembau hidung, Pengecap lidah dan peraba kulit. Indera membuat segalanya indah!
Warna-warni bunga dapat kita nikmati karena kita memiliki indera penglihatan yang normal. Pada penderita
gangguan penglihatan buta warna, maka yang nampak hanya warna hijau atau bahkan abu-abu, apalagi pada
orang buta tidak dapat menikmati warna sama sekali. Selain itu, dengan telinga kita dapat mendengarkan
berbagai irama musik. Oleh karena itu, mari kita pelihara dan jaga kesehatan indera kita agar tetap berfungsi
secara optimal.
Sistem Indera
Indera merupakan kumpulan organ-organ sensoris yang berperan menerima informasi (rangsangan) dari
lingkungan luar dan dalam tubuh menuju ke sistem saraf pusat (SSP). Kemampuan menerima rangsang tersebut
karena pada indera terdapat reseptor. Reseptor sebagai alat yang berfungsi mengubah rangsang fisik (raba,
cahaya, suara) dan kimia (rasa, gas, pH) menjadi potensial membran (impuls).
Secara struktural reseptor merupakan:
1. Penonjolan dendrit dengan ujung bebas atau berkapsul.
2. Sel-sel sensoris khusus, seperti puting pengecap, organ Corti, dsb.
3. Modifikasi neuron, pada mata dan hidung.
4. Lensa merupakan bagian mata yang dapat menggembung atau menipis. Lensa berfungsi untuk menyatukan
(memfokuskan) arah sinar cahaya. Lensa mata berbentuk cembung. Kecembungan lensa mata dapat diatur oleh
otot lensa. Jika melihat benda jauh lensa mata akan menipis, dan sebaliknya lensa mata akan menebal. Menebal
dan menipisnya lensa disebut akomodasi.
5. Retina disebut juga selaput jala merupakan lapisan sebelah dalam mata yang banyak mengandung reseptor
penglihatan. Retina berfungsi untuk menerima rangsang cahaya.
6. Bintik buta merupakan bagian mata yang tidak memiliki sel-sel penerima rangsang cahya yaitu sel batang
dan sel konus.
7. Saraf penglihatan untuk menjalarkan rangsangan dari indera pendengaran ke otak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, mata dapat berperan sebagai indera penglihatan karena mata
tersusun atas bagianbagian yang dapat meneruskan dan dapat menerima rangsang sinar cahaya. Penerima
rangsang berperan mengubah rangsang fisik yaitu sinar cahaya menjadi aliran listrik pada serabut syaraf
kemudian diteruskan ke otak untuk dipahami.
2. Kelainan/Gangguan penglihatan
1. Mata hipermetrop (rabun dekat), merupakan cacat mata yang disebabkan oleh lensa mata terlalu pipih atau
bola mata terlalu pendek sehingga penderita tidak dapat melihat benda dalam jarak dekat dengan jelas (terlihat
kabur) karena bayangan jatuh di belakang retina. Penderita hipermetrop dapat dibantu dengan kaca mata yang
menggunakan lensa cembung (positif) karena lensa cembung dapat memperpendek jatuhnya bayangan,
sehingga bayangan jatuh tepat pada retina.
2. Mata miop (rabun jauh), merupakan cacat mata yang disebabkan oleh lensa mata terlalu cembung atau bola
mata terlalu panjang sehingga penderita tidak dapat melihat benda dalam jarak jauh dengan jelas (terlihat kabur)
karena bayangan jatuh di depan retina. Kelainan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan lensa negatif atau
cekung sehingga bayangan dapat tepat jatuh pada retina.
3. Mata presbiop, merupakan cacat mata yang disebabkan lensa kehilangan elastisitasnya, karena bertambahnya
usia seseorang sehingga lensa mata kurang dapat berakomodasi. Cacat mata presbiop pada umumnya terdapat
pada orang-orang yang lanjut usia (tua). Pada umumnya mereka dapat melihat jelas bila obyeknya jauh,
sedangkan untuk melihat obyek yang dekat perlu bantuan kaca mata dengan lensa cembung (positif).
4. Mata astigmat, karena kornea mata tidak rata sehingga cahaya sejajar yang masuk mata tidak dapat
difokuskan pada satu titik. Astigmat teratur dan tidak teratur. Astigmat teratur dapat dikoreksi dengan lensa
silindris, sedangkan astigmat tidak tetatur tidak dapat dikoreksi.
5. Buta warna, merupakan penyakit keturunan. Mata normal memiliki 3 macam sel konus yang bekerja dengan
baik disebut mata trikromat. Bila satu macam atau lebih sel konus tidak berfungsi, maka menyebabkan buta
warna. Buta warna dikromat, bila memiliki 2 sel konus. Dengan demikian, buta warna merah (protanopia), hijau
(deuteranopia), biru (tritanopia). Mata monokromat jika hanya memiliki satu macam sel konus yang normal.
Hanya dapat membedakan warna hitam dan putih.
6. Rabun senja karena kekurangan vitamin A.
2. Telinga tengah, merupakan ruangan yang dibatasi oleh gendang telinga dan selaput dari saluran telinga dalam
(rumah siput). Pada telinga tengah terdapat 3 (tiga) buah tulang pendengaran. Tulang pendengaran terdiri dari
tulang martil (berbentuk seperti martil), landasan (berbentuk seperti landasan), dan sanggurdi (berbentuk seperti
pancatan kaki pelana penunggang kuda). Telinga tengah dihubungkan ke rongga faring oleh sebuah saluran
yang disebut saluran Eustachius (nama penemunya). Dengan demikian, secara normal tekanan udara di ruang
telinga tengah sama dengan tekanan udara atmosfer. Lubang tersebut pada keadaan normal selalu tertutup, dan
membuka pada saat menguap, menelan, atau ngolet.
3. Telinga dalam (labirin) terdiri atas serangkaian saluran dan kantung yang berisi cairan yang terletak di dalam
rongga-rongga tulang tengkorak yang disebut rumah siput dan saluran setengah lingkaran. Di dalam rumah
siput terdapat pelebaran yang di dalamnya terdapat reseptor pendengaran dan di dalam saluran setengah
lingkaran terdapat reseptor keseimbangan.
Indera Keseimbangan
Alat keseimbangan berbentuk tiga buah saluran setengah lingkaran dan 2 buah kantung kecil disebut sakula dan
utrikula. Saluran tersebut berisi cairan yang dapat menggerakkan reseptor keseimbangan yang terdapat pada
kantung sakula dan utrikula.
Mari kita pelajari lidah kita! Perhatikan lidahmu lewat kaca cermin atau lidah temanmu! Lidah terletak di dalam
rongga mulut. Lidah dapat digerakan karena tersusun atas otot-otot yang dapat diperintah (otot lurik).
Permukaan lidah bagian atas diselaputi oleh selaput yang banyak memiliki tonjolan-tonjolan kecil yang disbeut
puting pegecap (papilla). Pada bagian samping dari puting pengecap terdapat indera pengecap. Terutma pada
puting yang netuknya seperti jamur, bawah kecil atas membesar.
Pada kulit punggung tangan memiliki reseptor lebih banyak daripada telapak tangan. Jenis-jenis reseptor pada
kulit antara lain sebagai berikut:
1. Reseptor untuk menerima rangsang tekanan.
2. Reseptor untuk menerima rangsang panas.
3. Reseptor untuk menerima rangsang nyeri.
4. Reseptor untuk menerima rangsang sentuhan.
5. Reseptor untuk menerima rangsang dingin.
Uji kepekaan indeera pembau. Tutup mata dengan menggukan kain, kemudian dekatkanlah kopi bubuk, bunga
melati kemudian suruh menyebutkan.